Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

RELAKSASI PAJAK SEBAGAI STIMULUS


FISKAL TERHADAP PEMULIHAN
EKONOMI NASIONAL

Dr. Gunawan Pribadi, S.E., M.B.T., Ak., C.A.


Disampaikan dalam Seminar Nasional Perpajakan
Universitas Jember
13 Agustus 2020
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Perkembangan
Ekonomi Global dan
Indonesia
Pandemi Covid-19 Meluas ke Seluruh Dunia Termasuk Indonesia
• Wabah Pandemi COVID-19 telah meluas di seluruh dunia dan menyebar di 213 negara dan 2 wilayah internasional. Total kasus mencapai lebih dari 20,27 juta dan 739
ribu orang meninggal (update: 11 Agustus 2020)
• Penyebaran wabah COVID-19 juga terjadi di Indonesia dengan kasus positif lebih dari 128 ribu kasus, 83 ribu pasien sembuh, dan 5 ribu pasien meninggal.

COVID-19 DI INDONESIA Perkembangan COVID-19 Indonesia


Global 140,000 3,000

20,27 Juta 128.776 Propinsi Jumlah Kasus Covid-19


120,000
TERKONFIRMASI 2,500
TERKONFIRMASI DKI Jakarta 26.162 (20,6%)

739 Ribu 83.710


Jawa Timur 25.626 (20,2%)
100,000
2,000
MENINGGAL Jawa Tengah 10.679 (8,4%) 80,000
SEMBUH (65,0% dari
KASUS TERKONFIRMASI PER WILAYAH (WHO) 1,500
terkonfirmasi) Sulawesi
10.531 (8,3%)
Selatan 60,000

Jawa Barat 7.599 (6,0%)


5.824 Kalimantan
6.765 (5,3%)
40,000
1,000

Selatan
MENINGGAL (4,5%
Sumatera 500
dari terkonfirmasi) Utara
4.948 (3,9%) 20,000

Bali 3.817 (3,0%)


12,90% Sumber: WHO, covid19.go.id, & worldometer
0
2-Mar-20 2-Apr-20

Kasus Baru -rhs


2-May-20 2-Jun-20 2-Jul-20 2-Aug-20

Kasus (Kumulatif)
0

Positive Rate Update Terakhir: 11-08-2020, 16:00 Meninggal (baru) -rhs MA7 Kasus Baru -rhs
WIB MA7 Sembuh (baru) -rhs

33
Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Berdampak Peningkatan Pengangguran dan Kemiskinan
• Pandemi COVID-19 berdampak kepada aspek kesehatan dan memberikan efek domino terhadap aspek sosial, ekonomi, serta keuangan seiring dengan pembatasan
aktivitas masyarakat dalam rangka membatasi penyebaran wabah. Pada tahun 2020, ekonomi global diproyeksikan kontraksi.
• Hampir semua negara akan mengalami peningkatan pengangguran dan kemiskinan ekstrem global pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19

Tingkat Pengangguran Global(%)


Pandemi Covid-19 memberikan efek domino pada aspek sosial, ekonomi, dan Keuangan
10 9.9

9.2
8.1
5.5 5.4
Sumber: OECD June 2020
Ekonomi Global diproyeksikan Kontraksi antara -7,6 s.d -4,9 % pada 2020
2018 2019 2020 2021
ADB OECD GEP WB WEO IMF
Pertumbuhan Ekonomi Juni 2020 Juni 2020 Juni 2020 Juni 2020 Double-hit Single-hit
2019
(%YoY)
2020f 2021f 2020f 2021f 2020f 2021f 2020f 2021f
Tingkat Kemiskinan Ekstrim Global* (Dalam Juta Orang)
Global 2.9 - - -7.6 s.d -6.0 2.8 s.d 5.2 -5.2 4.2 -4.9 5.4
750
712
Negara Maju 1.7 -5.8 4.1 - - -7.0 3.9 -8.0 4.8
700 684
Negara Berkembang 3.7 - - - - -2.5 4.6 -3.0 5.9
650 665
AS 2.3 -5.3 3.8 -8.5 s.d -7.3 1.9 s.d 4.1 -6.1 4.0 -8.0 4.5 595
600
Sumber: World Bank
Euro Area 1.3 -7.0 5.5 -11.5 s.d -9.1 3.5 s.d 6.5 -9.1 4.5 -10.2 6.0
550
China 6.1 1.8 7.4 -3.7 s.d -2.6 4.5 s.d 6.8 1.0 6.9 1.0 8.2 2014 2016 2018 2020
Actual Pre-COVID Projection
Indonesia 5.0 -1.0 5.3 -3.9 s.d -2.8 2.6 s.d 5.2 0.0 4.8 -0.3 6.1 April Projection June Baseline Projection
June Downside Projection
4
Sumber: Bloomberg
Ekonomi Global Perlahan Pulih Seiring Pelonggaran Lockdown
• Pelonggaran lockdown di beberapa negara telah mempercepat pemulihan ekonomi global dan menggerakan aktivitas ekonomi.
• Sejak Juni 2020 aktivitas manufaktur mulai bergerak naik, harga komoditas mulai meningkat, dan tekanan pasar keuangan mulai mereda
Tekanan di pasar keuangan mulai mereda tercermin dari: (1) kapitalisasi saham yang
meningkat; (2) risiko investasi (CDS) yang menurun; (3) volatilitas pasar (VIX) yang melandai
Volatility Index (VIX) World Stocks Market Capitalization Index
Perbandingan CDS 5T
(Triliun USD)
Indonesia Turkey 90 82.69
700
Brazil Sout Africa 90.0
600 70 85.0 81.39
500
50 80.0
400
300 75.0
200
30
70.0
100 10 25.80 65.0
0
Sumber: Bloomberg Tracker -10 60.0 61.58

Beberapa Harga Komoditas Mulai Meningkat Seiring Pemulihan Permintaan Global


Level PMI mulai bergerak naik ke arah ekspansi Harga CPO (MYR/MT)
Harga Minyak Dunia Harga Tembaga dan Aluminium
80
57.0 66.00 (USD/MT) 3300
Ekspansi (>50) 60
52.0
43.067045 1901 3100
47.0 6,413 2,840
40 6545 1801 2900
Kontraksi (<50)
42.0 OPEC+ fail to
20 OPEC+ agree to 6045 2700
37.0 agree to cut 1701
cuts 2500
32.0 0 5545 1,714
1601 2300
27.0 5045
-20 2100
01/2019

08/2019

03/2020
02/2019
03/2019
04/2019
05/2019
06/2019
07/2019

09/2019
10/2019
11/2019
12/2019
01/2020
02/2020

04/2020
05/2020
06/2020

4545 1501
-40 1900
Oil Brent Oil WTI 4045 1401
World ASEAN 1700
-60

01/01/20

01/02/20
01/03/20

01/04/20
01/05/20

01/06/20
01/07/20

01/08/20
Developed Markets Emerging Markets
Asia
Tembaga Aluminium-rhs
5
Sumber: CEIC, Bloomberg as of 3 August 2020 5
Dampak Covid-19 Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• Indonesia pada triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan


perekonomian sebesar -5,32% (yoy) dari triwulan sebelumya 2,97% (yoy). Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor (%YoY)
• Dari sisi sektoral, Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi terdalam -30,84%
Transportasi -30.84
(yoy) disusul Akomodasi dan Mamin sebesar -22,02% (yoy). 1.27
• Namun, ada beberapa sektor yang masih mampu tumbuh positif diantaranya sektor Akomodasi & Mamin -22.02
1.96
Pertanian, Infokom, Jasa Kesehatan, Jasa Keuangan Jasa Lainnya -12.60
7.09
6 5.06 5.27 5.17 5.18 5.07 5.05 5.02 4.97 Jasa Perusahaan -12.09
5.39
2.97 Perdagangan -7.57
4 1.60
Industri -6.19
2 2.06
Pengadaan Listrik -5.46
0 3.85
Konstruksi -5.39
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2.90
-2 -3.22
Adm. Pemerintahan 3.16
2018 2019 2020
-4 Pertambangan -2.72
0.43
-6 -5.32 Jasa Keuangan 1.03
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Pengeluaran (%YoY) 10.67
Jasa Pendidikan 1.21
5.89
2.84 3.74 Pertanian 2.19
5.00 1.70 0.24 0.02
0.00 Real Estat 2.30
3.83
-5.00 -2.19 Jasa Kesehatan 3.71
10.39
-10.00 -5.51 -4.91 4.56
-6.90 -7.76 -8.61 Pengadaan Air 4.56
-15.00 -11.66 Infokom 10.88
9.81
-20.00 -16.96
Konsumsi Konsumsi Konsumsi PMTB Ekspor Impor -40.00 -30.00 -20.00 -10.00 0.00 10.00 20.00
Rumah Tangga Pemerintah LNPRT
Pertumbuhan Tw II-2020 Pertumbuhan
6 Tw I-2020
6
Pertumbuhan Tw I-2020 Pertumbuhan Tw II-2020 Sumber: BPS
Pelonggaran PSBB Mulai Meningkatkan Mobilitas Masyarakat

• Sektor kesehatan dan ekonomi bukanlah dua poin yang berlawanan, namun harus berjalan secara seimbang dan bersamaan.
• Pelonggaran PSBB di sejumlah wilayah Indonesia mulai meningkatkan mobilitas masyarakat yang terlihat pada aktivitas di tempat penjualan ritel &
rekreasi, taman, toko swalayan & farmasi, stasiun transit, dan tempat kerja.

Mobilitas Masyarakat Berdasarkan Tujuan Mobilitas Masyarakat Berdasarkan Transportasi


30.0
160
20.0
140
10.0
0.0 120
-10.0 100
-20.0
80
-30.0
-40.0 60
-50.0 40
-60.0
20
-70.0
24-Feb-20 24-Mar-20 24-Apr-20 24-May-20 24-Jun-20 0
13-Jan-20 13-Feb-20 13-Mar-20 13-Apr-20 13-May-20 13-Jun-20 13-Jul-20
Retail & Recreation (%) Grocery & Pharmacy Stores (%)
Residential (%) Transit Stations (%) Driving Walking

Parks (%) Workplaces (%)

7
Sumber: Google Mobility Report, Apple Mobility Trend
Dengan Program PEN dan New Normal, Aktivitas Ekonomi Mulai Meningkat

Sejumlah indikator di Juni 2020 mulai memperlihatkan sinyal positif dari perbaikan aktivitas ekonomi seperti PMI manufaktur, Indeks Keyakinan Konsumen,
Penjualan Ritel, dan Penjualan Mobil dan Survey Kegiatan Usaha.

PMI Manufaktur Indonesia Penjualan Kendaraan Bermotor (%YoY) Pertumbuhan Penjualan Ritel (%YoY)
55 50 15
18.4 10
50 5
46.9 0
45 -7.4 0
-54.6 -5
40 -50 -10 -14.4
35 -15
-100 -82.3 -20
30 -25 -20.6
27.5

Sep-19

Nov-19
Feb-19

Jul-19

Feb-20
Mar-19

Jun-19

Dec-19

Mar-20

Jun-20
Jan-19

Jan-20
Oct-19
Apr-19

Apr-20
May-19

May-20
Aug-19

Nov-19
Sep-19
Feb-19

Jul-19

Feb-20
Mar-19

Jun-19

Jun-20
Apr-19

Dec-19

Mar-20
Apr-20
Jan-19

Oct-19

Jan-20
May-19

May-20
Aug-19
25

Penjualan Motor Penjualan Mobil

Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)


Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
140 15.00
130 10.00
120 5.00
110 0.00
100 -5.1
86.2 -5.00
90
80 -10.00
83.8
70 77.8 -15.00
-13.1
Mar-19

Aug-19

Mar-20
Jul-19

Oct-19

Jul-20
Jun-20
Jun-19
Jan-19

Apr-19

Dec-19
Jan-20

Apr-20
Feb-19

Sep-19

Feb-20
Nov-19
May-19

May-20

8
Sumber: BPS, BI, CEIC
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Respon Kebijakan
Pemulihan Ekonomi
Ilustrasi Pemulihan Kesehatan Dan Ekonomi Dalam Satu Kemudi

PEDAL REM
 Jaring Pengaman Kesehatan PEDAL GAS
(JPK)
 Jaring Pengaman Sosial (JPS)
Perlu injak rem untuk menekan
 Jaring Pengaman Sektor Riil
(contain) kurva covid-19
(JPSR)

Butuh: Minyak rem Minyak/gas


 Obat-obatan  sumber pendanaan
 Tenaga kesehatan  Pastikan saluran lancar dan
 Vaksin tidak bocor

Rem pakem SEATBELT: Pengaman pengemudi saat berkendara Gaspol !


 Jaring Pengaman Sektor Keuangan
10
10
Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Perpres 82/2020):
Mengintegrasikan Kebijakan Ekonomi dan Kesehatan

 Pemerintah membentuk “Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional”


berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 yang terdiri dari Komite Kebijakan yang
PRESIDEN menetapkan program dan kebijakan, Ketua Pelaksana yang mengintegrasikan pelaksanaan
kebijakan, dan Satuan Tugas yang melaksanakan dan mengendalikan implementasi di lapangan.

 Pemerintah berharap semua upaya dan langkah dalam merumuskan dan melaksanakan program
serta kebijakan, dapat dilakukan secara lebih terkoordinasi dan terintegrasi, sehingga bisa
Komite Kebijakan mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dan menyelamatkan perekonomian.

(Ketua: Menko Perekonomian)

SUSUNAN KEANGGOTAAN TUGAS


Satuan Tugas Satuan Tugas Pemulihan Ketua Menko Bidang Perekonomian
dan Transformasi Menyusun
Penanganan COVID-19 Ekonomi Nasional
Wakil Ketua I Menko Bidang Kemaritiman dan rekomendasi
Investasi kebijakan strategis
(Ketua: Kepala BNPB) (Ketua: Wamen BUMN I) kepada Presiden
Wakil Ketua II Menko Bidang Politik, Hukum,
dan Keamanan

Wakil Ketua III Menko Bidang Pembangunan


Manusia dan Kebudayaan Mengintegrasikan dan
Melaksanakan dan mengendalikan implementasi kebijakan strategis
1 sesuai fungsinya
menetapkan langkah-
langkah pelaksanaan
Wakil Ketua IV Menteri Keuangan
T kebijakan strategis serta
terobosan yang
Menyelesaikan permasalahan pelaksanaan kebijakan strategis Wakil Ketua V Menteri Kesehatan diperlukan
U 2 sesuai fungsinya
Wakil Ketua VI Menteri Dalam Negeri
G Melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan strategis sesuai
A 3 fungsinya
Ketua Pelaksana Menteri BUMN
Melakukan monitoring
Sekretaris Eksekutif I Sdr. Raden Pardede dan evaluasi
S Menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta langkah lain yang pelaksanaan kebijakan
4 diperlukan sesuai fungsinya Sekretaris Eksekutif II Sekretaris Kemenko strategis
Perekonomian

11
Dua Respons Menghadapi Pandemi Covid 19

Safeguard Our Lives Safeguard Our Livelihood

Menjaga Kehidupan (Kesehatan) Menjaga Mata Pencaharian kehidupan


• Mengatasi/menekan virus • Mendukung masyarakat dan bisnis yang
• Memperluas testing, karantina dan terdampak
kapasitas perawatan • Menyiapkan kembali bekerja produktif dan
• Mencari obat/riset aman
• Meningkatkan kapasitas sektor kesehatan • Menyiapkan kebijakan untuk pemulihan
dan bahkan untuk berlari kembali
• Produksi dan distribusi vaksin

Tugas Utama Satgas Penanganan Covid-19 Tugas Utama Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional

Dari Sejarah Manusia & Pandemi Selama Beribu Tahun


Pandemi Datang dan Pergi..
Corona Virus (COVID-19) masih akan Bersama Kita Untuk Waktu Yang Lama.
Namun Kita akan Survive dan Hidup Beradaptasi untuk Sementara Waktu
12
Belanja Pemerintah yang Mendorong Stimulus Kegiatan Ekonomi, Perlu Berlanjut Hingga Tahun 2021/2022

1. Pemerintah menstimulus perekonomian saat ini


dengan menaikkan belanja untuk meningkatkan
2020-2021/2022 daya beli masyarakat dengan berbagai skema
bansos lainnya. (2020-2021/2022)
1 2 2. Konsumsi belanja masyarakat meningkat dan
Pemerintah Konsumsi Investasi menaikkan perekonomian dalam negeri (domestic
demand ↗). Dengan berputarnya perekonomian
dalam negeri, perlahan akan meningkatkan
2023-dst business confidence Indonesia di mata Investor.

2022-2023
2022-2023

4 (2021-2022)
3. Belanja Pemerintah dan kinerja dari Investasi di
3 Penciptaan 3 dunia usaha, akan menaikkan penciptaan lapangan
Lapangan kerja (2022-2023)
Kerja
4. Peningkatan lapangan pekerjaan akan
meningkatkan pendapatan masyarakat dan
konsumsi masyarakat, sehingga terjadi perputaran
ekonomi (2023-dst).

13
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah upaya extra-ordinary dari Pemerintah untuk dapat segera
mendorong recovery (pemulihan) perekonomian nasional Indonesia pada masa pandemi Covid-19.

Kondisi Kegentingan & Langkah Respon Cepat dan Luar Biasa oleh Kebijakan dalam Perppu antara lain
Extraordinary Pemerintah sbb:
• Penyebaran COVID-19 yang mudah, • Dengan Perppu 1/2020 sebagai • Penyesuaian batasan defisit APBN
cepat, dan luas menciptakan payung hukum, Pemerintah • Penggunaan sumber pendaan
pandemi yang berdampak tidak melakukan langkah-langkah yang alternatif anggaran
hanya kepada aspek kesehatan cepat dan luar biasa serta • Penyesuaian mandatory spending,
tetapi juga kepada aspek ekonomi terkoordinasi dalam menghadapi pergeseran refocusing anggaran
dan sosial pandemi Covid-19 pusat dan daerah
• Insentif dan fasilitas perpajakan
• Munculnya kondisi kegentingan • Perppu tersebut telah disahkan
yang bersifat memaksa sehingga • Pelaksanaan Program Pemulihan
menjadi undang-undang, menjadi UU
Pemerintah perlu mengambil Ekonomi Nasional untuk
2/2020 kesinambungan sektor riil dan sektor
langkah yang cepat dan luar
keuangan
biasa (extraordinary)
• Dst

14
Langkah Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Menangani Dampak Covid-19
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada perlambatan/kontraksi pertumbuhan ekonomi, melainkan juga pada peningkatan pengangguran dan
penduduk miskin. Total biaya penanganan Covid-19 dianggarkan Rp695,2T.

BIAYA PENANGANAN COVID-19


(Rp695,20 T)
Kesehatan Perlindungan Sosial Insentif Usaha
Rp87,55 T Rp203,90T Rp120,61T
1. Belanja Penanganan Covid-19 Rp65,80T 1. PKH Rp37,40T 1. PPh 21 DTP Rp39,66T
2. Insentif Tenaga Medis Rp5,90T 2. Sembako Rp43,60T 2. Pembebasan PPh 22 Impor Rp14,75T
3. Santunan Kematian Rp0,30T 3. Bansos Jabodetabek Rp6,80T 3. Pengurangan Angsuran PPh 25 Rp14,40T
4. Bantuan Iuran JKN Rp3,00T 4. Bansos Non-Jabodetabek Rp32,40T 4. Pengembalian Pendahuluan PPN Rp5,80T
5. Gugus Tugas Covid-19 Rp3,50T 5. Pra Kerja Rp20,00T 5. Penurunan Tarif PPh Badan Rp20,00T
6. Insentif perpajakan di Bidang Kesehatan 6. Diskon Listrik Rp6,90T 6. Stimulus Lainnya Rp26,00T
Rp9,05T 7. Logistik / Pangan / Sembako Rp25,00T
8. BLT Dana Desa Rp31,80T

UMKM Pembiayaan Korporasi Sektoral K/L & Pemda


Rp123,46 T Rp53,57 T Rp106,11 T
1. Subsidi bunga Rp35,28T 1. Penempatan Dana untuk Restru Padat Karya 1. Program Padat Karya K/L Rp18,44T
2. Penempatan Dana untuk Restru Rp78,78T; Rp3,42T 2. Insentif Perumahan Rp1,30T
3. Belanja IJP Rp5,00T 2. PMN Rp20,50T (HK Rp7,5T, BPUI Rp6T, PNM 3. Pariwisata Rp3,80T
4. Penjaminan untuk Modal Kerja (Stop Loss) Rp1,00T; Rp1,5T, ITDC Rp0,5T, PPA Rp5T) 4. DID Pemulihan Ekonomi Rp5,00T
5. PPh Final UMKM DTP Rp2,40T 3. Talangan (Investasi) untuk Modal Kerja Rp29,65T 5. Cadangan DAK Fisik Rp8,70
6. Pembiayaan Investasi kepada Koperasi melalui (Garuda Rp8,5T, KAI Rp3,5T, PTPN Rp4T, KS Rp3T, 6. Fasilitas Pinjaman Daerah Rp10,00T
LPDB KUMKM Rp1,00T Perumnas Rp0,65T, PPA Rp10T) 7. Cadangan Perluasan Rp58,87T
* : Sumber Kemenkeu RI, angka masih bisa berubah sesuai pembahasan Program PEN
15
Stimulus Perpajakan Dalam Mendukung PEN

Pemberian stimulus perpajakan kepada Wajib Pajak dilakukan sebagai upaya mempercepat penanganan Covid-19,
menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, dan produktivitas sektor usaha.

PERPPU 1/2020 (UU 2/2020)


• Penurunan tarif PPh badan dan go public secara bertahap
• Perpanjangan pengajuan keberatan dan penyelesaian layanan PMK 28/PMK.03/2020
Pembebasan pajak barang/jasa sehubungan dengan
PP 29/2020
penanganan Covid-19
Fasilitas pajak penghasilan dalam rangka penanganan Covid-19, antara
lain tambahan pengurangan penghasilan neto untuk produksi alat PMK 34/PMK.03/2020
kesehatan
Fasilitas kepabeanan dan/atau cukai serta perpajakan atas barang
PMK 23/2020, PMK 44/2020, dan PMK 86/2020 yang diperlukan dalam rangka penanganan Covid-19
Insentif pajak bagi Wajib Pajak terdampak Covid-19
(industri dan sektor usaha lain)

Diundangkan: Diundangkan: Diundangkan: Diundangkan: Diundangkan:


31 Maret 2020 10 Juni 2020 23 Maret 2020 6 April 2020 17 April 2020

16
Penurunan Tarif PPh Badan – Perppu 1/2020 (UU No.2/2020)

Tarif Normal PPh Badan


25%
Tahun Pajak
Sebelumnya
22%
Tahun Pajak

Tarif PPh Badan untuk WP Go Public


2020 - 2021
20%
Tahun Pajak 2022
Selain penurunan Tarif PPh Badan, dalam UU No.2/2020
diatur pengurangan tarif 3% lebih rendah dari tarif
normal PPh Badan tersebut untuk Wajib Pajak badan
19% dst

dalam negeri berbentuk Perseroan Terbuka (Go Public)


17%
Persyaratan Tertentu
a. Saham harus dimiliki oleh paling sedikit 300 pihak (tidak termasuk Wajib Pajak Perseroan Terbuka
Wajib pajak dalam negeri yang berbentuk yang membeli kembali sahamnya dan memiliki hubungan istimewa sebagaimana dalam UU PPh);
Perseroan Terbuka dengan jumlah keseluruhan b. Masing-masing Pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 50% dari keseluruhan saham yang
saham yang disetor diperdagangkan pada bursa ditempatkan dan disetor penuh;
efek di Indonesia paling sedikit 40% dan
c. Harus dipenuhi dalam waktu paling singkat 183 hari kalender dalam jangka waktu 1 Tahun Pajak; dan
memenuhi persyaratan tertentu
d. Pemenuhan persyaratan dilakukan oleh Wajib Pajak go public dengan menyampaikan laporan kepada
DJP.

17
Fasilitas Pajak Penghasilan Dalam Rangka Penanganan Covid-19 (PP 29/2020)

Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)


01
Tambahan pengurangan penghasilan neto 30% dari biaya produksi yang dihitung dari biaya untuk memproduksi Alat Kesehatan
dan/atau PKRT yang diperlukan dalam rangka penanganan COVID-19, yang dikeluarkan sampai dengan tanggal 30 September
2020.

Sumbangan Dalam Rangka Penanganan Covid-19


02 Pengurang penghasilan bruto sebesar sumbangan yang dikeluarkan oleh wajib pajak kepada BNPB, BPBD, Kementerian
Kegiatan 1 Maret
2020 – 30
Kesehatan, Kementerian Sosial, dan Lembaga Penyelenggara Pengumpulan Sumbangan. September 2020
(dapat
diperpanjang)
Penugasan di Bidang Kesehatan untuk Penanganan Covid-19
03
Pajak Penghasilan Pasal 21 bersifat final dengan tarif sebesar 0% dari jumlah penghasilan bruto yang diterima atau diperoleh.

Penyediaan Harta untuk Digunakan dalam Penanganan Covid-19


04
Pajak Penghasilan final dengan tarif sebesar 0% atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari Pemerintah
berupa kompensasi atau penggantian dari persewaan harta berupa tanah dan/atau bangunan atau sewa dan penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta selain tanah dan/atau bangunan

Kegiatan 1 Maret
Pembelian Kembali Saham di Bursa Efek 2020 – 30
05 September 2020
Wajib Pajak yang melakukan pembelian kembali saham sampai dengan 30 September 2020 dianggap tetap memenuhi
( tidak dapat
persyaratan tertentu untuk memperoleh tarif PPh badan 3% lebih rendah. diperpanjang)
Saham tersebut hanya boleh dikuasai Wajib Pajak sampai dengan tanggal 30 September 2022.
18
Perluasan Insentif Pajak dalam PMK 23/2020, PMK 44/2020, dan PMK 86/2020

Perpanjangan jangka waktu pemberian insentif sampai dengan Masa Pajak Desember 2020 (sebelumnya sampai dengan Masa Pajak
1
September 2020)
2 Perluasan sektor yang berhak mendapatkan insentif sebagai berikut:

Bentuk Insentif PMK 23/2020 PMK 44/2020 PMK 86/2020


1. PPh Pasal 21 Ditanggung  Sektor manufaktur tertentu (440 KLU)  Sektor tertentu (1.062 KLU)  Sektor tertentu (1.189 KLU)
Pemerintah  WP KITE  WP KITE & Kawasan Berikat  WP KITE & WP Kawasan Berikat

2. PPh Final UMKM Ditanggung Belum diberikan insentif WP PP Nomor 23 Tahun 2018 (omset WP PP Nomor 23 Tahun 2018 (omset
Pemerintah maks Rp4,8 miliar) maks Rp4,8 miliar)
3. Pembebasan PPh Pasal 22 Impor  Sektor manufaktur tertentu (102 KLU)  Sektor tertentu (431 KLU)  Sektor tertentu (721 KLU)
 WP KITE  WP KITE & Kawasan Berikat  WP KITE & Kawasan Berikat

4. Pengurangan Angsuran PPh Pasal  Sektor manufaktur tertentu (102 KLU)  Sektor tertentu (846 KLU)  Sektor tertentu (1.013 KLU)
25 sebesar 30%  WP KITE  WP KITE & Kawasan Berikat  WP KITE & Kawasan Berikat

5. Restitusi PPN Dipercepat  Sektor manufaktur tertentu (102 KLU)  Sektor tertentu (431 KLU)  Sektor tertentu (716 KLU)
 WP KITE  WP KITE & Kawasan Berikat  WP KITE & Kawasan Berikat

Pemanfaatan insentif PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah dengan kriteria KLU menjadi lebih mudah. Sebelumnya baik WP pusat maupun
3
cabang masing-masing harus mengajukan pemberitahuan, saat ini pemberitahuan hanya disampaikan WP pusat namun insentif berlaku untuk
WP pusat dan cabang.
Pemanfaatan insentif PPh final Ditanggung Pemerintah bagi UMKM menjadi lebih mudah Sebelumnya WP harus mengajukan permohonanSurat
4 Keterangan dari Kantor Pajak, saat ini Surat Keterangan tersebut tidak diperlukan lagi (cukup menyampaikan laporan realisasi PPh final DTP).
19
20

Anda mungkin juga menyukai