Anda di halaman 1dari 2

1.

Analisa pertumbuhan/penurunan asset


ASET LANCAR (AL)
Adalah aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya tidak lebih satu
tahun
Dalam data neraca cv. Semoga jaya, asset lancar yang dimiliki perusahaan dari tahun
2015 hingga 2016 mengalami beberapa pertumbuhan, seperti Kas, Saldo Bank BCA, &
Persediaan. Ada beberapa asset yang cenedrung mengalami penurunan, seperti
Piutang Usaha & Beban dibayar dimuka.
 Kas pada tahun 2015 berjumlah Rp. 7.028.845 dan pada tahun 2016 berjumlah
Rp. 8.600.433. sehingga mengalami peningkatan sebesar 22,4%
 Saldo Bank BCA pada tahun 2015 berjumlah Rp. 34.235.129 dan pada tahun
2016 berjumlah Rp. 40.787.096. sehingga mengalami peningkatan sebesar
19,1%
 Piutang usaha pada tahun 2015 berjumlah 1.531.448 dan pada tahun 2016
berjumlah 1.130.248. sehingga mengalami penurunan sebesar 26,2%
 Persediaan pada tahun 2015 berjumlah 26.627.729 dan pada tahun 2016
berjumlah 30.672.422. sehingga mengalami peningkatan sebesar 15,2%
 Beban di Bayar dimuka pada tahun 2015 berjumlah 17.119.765 dan pada tahun
2016 berjumlah 11.898.332. sehingga mengalami penurunan sebesar 30,5%
 Jumlah Aset Lancar pada CV. Semoga Jaya pada tahun 2015 hingga 2016
mengalami peningkatan sebesar 7,56%
ASET TIDAK LANCAR (ATL)
adalah aset yang umur ekonomisnya lebih dari satu tahun. Usia kegunaan ekonomis
aset tak lancar biasanya melampaui jangka satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk
dijual.
Dalam data neraca cv. Semoga jaya, asset Tidak lancar yang dimiliki perusahaan dari
tahun 2015 hingga 2016 sedikit mengalami pertumbuhan.
 Tanah tidak mengalami pertumbuhan atau penurunan. Pada tahun 2015 & 2016
jumlahnya tetap sama, sebesar 310.000.000
 Bangunan pada tahun 2015 berjumlah Rp. 99.631.947 dan pada tahun 2016
berjumlah Rp. 101.450.187. sehingga mengalami peningkatan sebesar 1,82%
 Mesin & Peralatan pada tahun 2015 berjumlah Rp. 72.153.580 dan pada tahun
2016 berjumlah Rp. 75.363.600. sehingga mengalami peningkatan sebesar
4,45%
 Inventaris Kantor pada tahun 2015 berjumlah Rp. 27.155.220 dan pada tahun
2016 berjumlah Rp. 30.132.135. sehingga mengalami peningkatan sebesar
10,1%
 Jumlah Aset Tidak Lancar pada CV. Semoga Jaya pada tahun 2015 hingga 2016
mengalami peningkatan sebesar 7,56%

2. Analisa pertumbuhan/penurunan Hutang


KEWAJIBAN LANCAR (KL)
merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
Dalam data neraca cv. Semoga jaya, Kewajiban lancar yang dimiliki perusahaan dari
tahun 2015 hingga 2016 mengalami penurunan.
 Hutang Bank mengalami penurunan sebesar 3,46%
 Hutang Usaha mengalami penurunan sebesar 13,3%
 Jumlah Kewajiban Lancar mengalami penurunan sebesar 8,3%
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (KJP)
Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang penyelesaiannya memiliki jangka waktu
lebih dari satu periode siklus akuntansi atau lebih dari satu tahun kalender.
Dalam data neraca cv. Semoga jaya, Kewajiban Tidak lancar yang dimiliki perusahaan
dari tahun 2015 hingga 2016 mengalami penurunan yang cukup signifikan.
 Hutang Bank Jangka Panjang mengalami penurunan sebesar 35,7%
 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar mengalami penurunan sebesar 35,7%

3. EKUITAS
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua kewajiban.
Dalam data neraca cv. Semoga jaya, Ekuitas yang dimiliki perusahaan dari tahun 2015
hingga 2016 mengalami pertumbuhan.
 Modal tidak mengalami pertumbuhan ataupun penurunan, sehingga jumlahnya
tetap sama
 Laba Ditahan mengalami pertumbuhan sebesar 41,8%
 Laba Tahun Berjalan mengalami penurunan sebesar 26,3%
 Jumlah modal mengalami pertumbuhan sebesar 5,9%
4. Kas
5. Rasio Keuangan
a) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas Perusahaan Pada tahun 2016 mengalami kenaikan yang cukup
baik dibanding tahun 2015. Hasil usaha mengalami penurunan, akan tetapi
likuiditas perusahaan tetap ditingkatkan dengan membentuk cadangan umum
atau laba ditahan yang lebih besar.
b) Rasio Laverage
Rasio Hutang pada tahun 2016 terlihat menurun, karena jumlah hutang pada
tahun 2016 mengalami penurunan dibanding tahun 2015. Dengan hal ini
perusahaan telah berhasil menurunkan hutangnya,

Anda mungkin juga menyukai