Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

OLEH :

SITTI SARTIKA B1C118056

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
1. Analisis Perbandingan
Analisis perbandingan laporan keuangan dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang 
perkembangan situasi keuangan perusahaan dengan membandingkan laporan keuangan dua
periode atau lebih.

PT CAHAYA
PERIODE 30 DESEMBER 2012 DAN 2013 (DALAM JUTAAN)

Dari Neraca di atas dapat kita melihat bahwa nilai kas dan hutang mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya. Dan ada juga dibeberapa akun yang mengalami peningkatan, seperti tanah, gedung, mesin,
dan kendaraan. Ini menunjukan adanya indikasi pembayaran hutang, dan pembelian tanah, gedung,
mesin, dan kendaraan yang menyebabkan adanya penurunan saldo hutang bank dan kas. Namun, jika
dilihat lagi pada hutang jangka panjang, saldonya naik hingga 97%. Artinya, dalam perolehan aset - aset
di atas tadi, dibiayai melalui pinjaman jangka panjang.
PT CAHAYA
Laporan Laba Rugi perbandingan
Periode 31 Desember 2012 dan 2013 (dalam jutaan)

Pada laporan laba rugi hampir semua komponen mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Hanya
biaya lain yang mengalami penurunan. Yang berarti, manajemen perusahaan belum dapat
meminimalkan beban dengan baik, yang dilihat dari kenaikan penjualan sebesar 20% dari tahun
sebelumnya, namun persentase harga pokok penjualan justru naik lebih besar dari persentase penjualan
yakni senilai 25%.

2. Analisis Common Size

Common‐size analysis atau analisis ukuran umum adalah analisis laporan keuangan dengan


membandingkan item-item dalam laporan keuangan sebagai persentase item kunci seperti aset
dan pendapatan. Dalam laporan laba rugi, akun-akunnya dibagi dengan pendapatan, sedangkan
di neraca, setiap akun dibandingkan dengan total aset.

Analisis ukuran umum, yang juga disebut analisis vertikal, memfasilitasi perbandingan satu
periode ke periode lain dan membantu mengidentifikasi tren. Untuk beberapa item, analisis ini
akan menghasilkan sejumlah rasio utama seperti rasio ekuitas/total aset, rasio liabilitas/total
aset, rasio marjin laba bersih, marjin laba kotor, marjin laba operasi dan marjin laba sebelum
pajak. 

Walaupun analisis ukuran umum tidak memberi tahu kami seluruh kisah di balik keuangan
perusahaan, analisis ini mengarahkan kita ke arah yang benar dan mendorong kita untuk
mengajukan pertanyaan yang relevan dalam menilai kinerja operasi perusahaan selama periode
tersebut, dan mengevaluasi prospeknya ke depan.
Penjelasan:

Dalam analisis analisis common-size atau analisis vertical adalah teknik analisis yang dilakukan dengan
cara membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai komponen dari
elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama. Informasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai
tepat tidaknya kebijakan (operasi, investasi, dan pendanaan) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu,
serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan
datang.

Dari laporan posisi keuangan diatas dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut : Dari sisi laporan posisi
keuangan pada tahun 2014 komposisi aset lancar sebagian besar berupa persediaan 16% dari total aset.
Hal itu mengindikasikan masih adanya kemungkinan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam
melakukan penjualan barang dagangan, tetapi pada tahun 2014 ini persentase piutang usaha terhadap
total aset mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, ini didukung dengan akun kas dan setara kas
yang meningkat dari tahun 2013.

Jika dilihat dasi segi liabilitas; hutang jangka pendek mengalami penurunan baik utang usaha, utang
pajak dan pinjaman bank jangka pendek. Hal ini diindikasikan bahwa perusahaan telah menjalankan
usahanya tanpa adanya pinjaman dan juga kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya. Dalam hal hutang jangka panjang, liabilitas imbalan kerja dan liabilitas pajak tangguhan
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yang berarti bahwa perusahaan juga memilki
kemampuan dalam membayar gaji atau hak-hak karyawannya dan juga perusahaan telah melunasi
kewajiban pajaknya kepada pemerintah dan kemungkinan perusahaan juga tidak menunda-nunda
dalam pembayawan pajak. Dari segi ekuitas juga perusahaan mengalami peningkatan laba dari tahun
sebelumnya sebesar 15%, hal ini diindikasikan kemapuan perusahaan dalam menjaga kestabilan
produksinya berjalan dengan baik
PT. CAHAYA
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KOMPARATIF
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

Penjelasan:

Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp 1,00 penjualan kepada harga pokok
penjualan misalnya mengalami penurunan, yang diikuti distribusi untuk biaya lainnya (beban penjualan,
beban administrasi dan umum, dan beban keuangan), secara total mengalami penurunan juga
dibandingkan tahun sebelumnya.
3. Analisis Trend

PT. CAHAYA
NERACA
Per 31 Desember (2011,2012,2014,2014)
Penjelasan :

Berdasarkan analisis diatas dapat kita lihat bahwa tingkat pertumbuhan PT MAHARI FAEREL
semakin lama semakin menurun. Tumbuh tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari nilai aset yang
dimiliki, jika semakin lama semakin bertambah aset yang dimiliki maka perusahaan tersebut dapat
dikatakan “tumbuh”. Sementara untuk PT MAHARI FAEREL terbukti bahwa semakin bertambah tahun
malah semakin berkurang nilai aset nya, ini mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mengalami
penurunan. Dapat dilihat dari persentase total aset untuk tahun 2011 (sebagai tahun dasar) sebesar
100%, tahun 2012 sebesar 77%, tahun 2013 sebesar 64%, tahun 2014 sebesar 48%. Terbukti setiap
tahun perusahaan mengalami penurunan nilai total aset, besar kemungkinan untuk tahun dimasa yang
akan datang akan mengalami penurunan juga, ini berarti manajemen perusahaan tidak berkinerja secara
baik dalam meningkatkan nilai aset.

Selain dilihat dari nilai total aset, tumbuh tidaknya suatu perusahan juga dapat dilihat dari laba yang
dihasilkan setiap periode nya. Terbukti bahwa PT MAHARI FAEREL juga tidak mampu menghasilkan laba
yang konstan apalagi laba yang tinggi, justru setiap tahunnya perusahaan mendapatkan laba yang
menurun dari tahun-tahun sebelumnya.

PT. CAHAYA
LABA RUGI
Per 31 Desember (2011,2012,2013,2014)

Penjelasan:
Di dalam laporan laba rugi, kita dapat melihat laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Nilai
laba yang dihasilkan PT MAHARI FAEREL setiap tahunnya mengalami penurunan 11% ditahun
2012, 27% di tahun 2013 dan 44% ditahun 2014. Penurunan jumlah laba yang dihasilkan
disebabkan oleh berkurangnya nilai penjualan setiap tahunnya. Ini artinya kinerja manajemen
perusahaan kurang baik (dari segi pemasarannya).

Anda mungkin juga menyukai