Anda di halaman 1dari 41

Teori Produksi

Yeni Puspita, SE., ME


• Produsen mengalokasikan dananya untuk
penggunaan faktor produksi atau yang akan
diproses menjadi output. Keseimbangan
produsen tercapai pada saat seluruh
anggaran habis terpakai untuk membeli
faktor produksi, dalam penggunaan faktor
produksi berlaku the law of diminishing return
(LDR).
• Produsen jug memiliki pengetahuan yang
lengkap (perfect knowledge) atas faktor
produksi yang dibelinya.

Free template from www.brainybetty.com 2


Dimensi jangka pendek dan jangka panjang
• Faktor produksi dibedakan menjadi faktor
produksi tetap (fixed input) dan faktor
produksi variabel (variable input)
• Faktor produksi tetap: faktor produksi yang
jumlah penggunaannya tidak tergantung
pada jumlah produksi (mesin pabrik)
• Jumlah penggunaan faktor produksi variabel
tergantung pada tingkat produksinya (tenaga
kerja musiman)
• Berkaitan dengan waktu yg dibutuhkan untuk
menambah dan mengurangi faktor produksi
tersebut.

Free template from www.brainybetty.com 3


Model produksi dengan satu faktor produksi
variabel
• Dalam analisis jangka pendek, dimana ada
faktor produksi yang tidak dapat diubah,
dibagi menjadi barang modal (capital) dan
tenaga kerja (labour), hubungan matematis
penggunaan faktor produksi yang
menghasilkan output maksimum disebut
fungsi produksi:
• Q = f(K, L)
Dimana: Q = tingkat output
K = barang modal
L = tenaga kerja / buruh

Free template from www.brainybetty.com 4


Produksi total (total product) adalah banyaknya produksi yang
dihasilkan dari penggunaan total faktor produksi
TP = f(K, L)
TP akan maksimum pada saat MP sama dengan nol

MP = TP’ ՁTP/ՁL
Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0.
jika MP sudah < 0, penambahan tenaga kerja justru mengurangi
produksi total. Penurunan MP merupakan indikasi terjadinya LDR

AP = TP/L
AP akan maksimum bila AP’ = 0. AP maksimum
tercapai pada saat AP = MP

Free template from www.brainybetty.com 5


Gambar dibawah menunjukkan tiga tahap
penting dari perubahan nilai TP
1. Tahap I, sampai pada saat kondisi AP
maksimum
2. Tahap II, antara AP maksimum sampai saat MP
sama dengan nol
3. Tahap III, saat MP sudah bernilai < nol
(negatif)

Free template from www.brainybetty.com 6


Output
MP = 0

s
TP

ak
m
P
MP
A
maks

Tenaga
3 4 8 Kerja

Output Tahap 1 Tahap Tahap


2 3

AP

Tenaga
3 4 8 Kerja
MP
Free template from www.brainybetty.com 7
• Tahap I, penambahan L akan meningkatkan TP
maupun produksi rata-rata. Perusahaan rugi jika
berhenti di tahap ini (slope kurva TP meningkat
tajam)
• Tahap II, karena berlakunya LDR, baik produksi
marjinal maupun produksi rata-rata mengalami
penurunan, namun nilai keduanya msih positif
(slope kurva TP datar sejajar dengan sumbu
horizontal)
• Tahap III, perusahaan tidak mungkin
melanjutkan produksi karena penambahan L
justru menurunkan produksi total. Perusahaan
akan mengalami kerugian (slope kurva TP
negatif)

Free template from www.brainybetty.com 8


Pengaruh kemajuan Tekhnologi terhadap Output

Output

Q3

Q2
TP3

Q1
TP2

TP 1

Tenaga
Kerja
L1

Free template from www.brainybetty.com 9


• Kemajuan tekhnologi dapat membuat
tingkat produktivitas meningkat.
Secara grafis dapat digambarkan
dengan semakin luasnya bidang yang
dibatasi kurva TP. Gambar diatas,
akibat kemajuan tekhnologi luas kurva
TP3 > TP2 > TP1, artinya jumlah
output yang dihasilkan per unit
produksi semakin besar

Free template from www.brainybetty.com 10


Model produksi dengan dua faktor produksi
variabel
a) Isoquant
Adalah kurva yang menggambarkan
berbagai kombinasi penggunaan dua
macam faktor produksi variabel
secara efisien dengan tingkat
tekhnologi tertentu, yang
menghasilkan tingkat produksi yang
sama

Free template from www.brainybetty.com 11


Mesin Tenaga Kerja
1 2 3 4 5
1 5 20 45 80 105
2 30 45 105 150 135
3 80 105 150 180 150
4 105 135 180 240 210

Mesin

0 Tenaga Kerja
1 2 3 4 5

Free template from www.brainybetty.com 12


Asumsi Isokuan
• Produsen dapat melakukan berbagai
kombinasi penggunaan dua macam faktor
produksi untuk menjaga agar tingkat produksi
tetap. Kesediaan produsen untuk
mengorbankan faktor produksi yang satu
demi menambah penggunaan faktor produksi
yang lain untuk menjaga tingkat produksi
pada isokuan yang sama disebut Marginal
Rate of Technical Substitution (MRTS)
bilangan yang menunjukkan berapa unit
faktor produksi L harus dikorbankan untuk
menambah 1 unit faktor produksi K pada
tingkat produksi yang sama.

Free template from www.brainybetty.com 13


Y = Barang
Modal

Isokuan

0
X = Tenaga Kerja

Free template from www.brainybetty.com 14


Penurunan nilai MRTS (Diminishing of MRTS)
• Produsen menganggap makin mahal
faktor produksi yang semakin langka,
menjadi penyebab nilai MRTS
menurun. MRTS konstan bila kedua
faktor produksi bersifat substitusi
sempurna (perfect substitution). MRTS
adalah nol bila kedua faktor produksi
memiliki hubungan proporsional tetap
seperti gambar dibawah

Free template from www.brainybetty.com 15


Mesin Mesin

Q3
C
B
M2 Q2
B
M1 Q1
C A

Q3
Q2
Q1
0
Tenaga Kerja K1 K2 Tenaga Kerja

(a) Faktor Produksi (b) Faktor Produksi


Subsitusi Sempurna Proporsional Sempurna

16
Hukum pertambahan hasil yang semakin menurun
(The Law of Diminishing Return)
• Penurunan hasil tenaga kerja (L) dapat
dilihat dengan menarik garis ABC. Jika
berproduksi dengan faktor produksi mesin
(K) sebanyak G unit, penambahan L
sebanyak AB unit menambah output
sebanyak 20 unit. Namun penambahan
berikutnyadengan jumlah yang sama (BC =
AB) hanya menambah output sebanyak 10
unit.

Free template from www.brainybetty.com 17


Mesin

G
A B C Q90
D
Q80
Q60
0
M Tenaga Kerja

Free template from www.brainybetty.com 18


Daerah Produksi yang Ekonomis (Relevance Range of
Production)
• Gambar di bawah menggambarkan batas
antara titik A dan B adalah batas daerah
produksi yang ekonomis. Jika perusahaan
berproduksi diluar batas area itu (A ke C atau
B ke D), penambahan faktor produksi tidak
meningkatkan produksi. Jika perusahaan
ingin melakukan ekspansi produksi, batas
ruang gerak ekonomis adalah daerah yang
diapit garis lengkung M dan N

Free template from www.brainybetty.com 19


Mesin Mesin
k si
odu s
Pr mi )
M as ono p II
• D t
Ba Ek aha
(T
• B

C
A •

Tenaga Kerja
Tenaga Kerja

Free template from www.brainybetty.com 20


Perubahan output karena perubahan skala
penggunaan produksi (Return to Scale)
Perubahan output karena perubahan skala
penggunaan faktor produkslai (return of scale)
adalah konsep yang ingin menjelaskan seberapa
besar output berubah bila jumlah faktor produksi
dilipatgandakan.
1) Skala Hasil Menaik (Increasing Return to Scale)
Jika penambahan faktor produksi sebanyak 1 unit
menyebabkan output meningkat lebih dari satu
unit, memiliki skala hasilmenaik (Increasing return
to Scale)
Gambar dibawah menunjukkan bila penggunaan
mesin dan L dilipatgandakan (K1 ke K2) , output
meningkat lebih dari dua kali lipat

Free template from www.brainybetty.com 21


Mesin

C
K3
B Q220
K2 A Q150

K1 Q90
Q60

Q50

L1 L2 L3
Tenaga Kerja

22
2) Skala hasil konstan (Constant Return to
Scale)
jika pelipatgandaan faktor produksi
menambah output sebanyak dua kali lipat
juga, fungsi produksi memiliki karakter
Skala Hasil Konstan (Constant Return to
Scale) seperti gambar di bawah

Free template from www.brainybetty.com 23


Mesin

K3
K2

K1 Q90
Q80
Q70
Q60

L1 L2 L3 Tenaga
Kerja

Free template from www.brainybetty.com 24


3) Skala hasil menurun (Decreasing
Return to Scale)
jika penambahan 1 unit faktor produksi
menyebabkan output bertambah
kurang dari 1 unit, fungsi produksi
memiliki karakter skala hasil menurun
(Decreasing Return to Scale) seperti
pada gambar dibawah

Free template from www.brainybetty.com 25


Mesin

K3

K2
Q115
K1
Q110

Q100

L1 L2 L3 Tenaga
Kerja

Free template from www.brainybetty.com 26


Perkembangan tekhnologi
• Kemajuan tekhnologi memungkinkan
peningkatan efisiensi penggunaan faktor
produksi. Tingkat produksi yang sama dapat
dicapai dengan penggunaan faktor produksi
yang lebih sedikit. Gambar dibawah
menjelaskan, karena ada kemajuan
tekhnologi, tingkat produksi 90 unit (Q90
periode pertama) dapat dicapai dengan
penggunaan faktor produksi yang lebih
sedikit (Q90 periode kedua)

Free template from www.brainybetty.com 27


Mesin

Q90 (periode 1)

Q90 (periode 2)
0
Tenaga kerja

Free template from www.brainybetty.com 28


• Bila kemajuan tekhnolgi mengakibatkan porsi
penggunaan barang modal menjadi lebih
besar dibanding tenaga kerja , disebut
tekhnologi padat modal (capital intensive)
• Jika penggunaan tenaga kerja menjadi lebih
besar, disebut tekhnologi padat karya (labour
intensive)
• Jika tidak mengubah porsi (rasio faktor
produksi tetap) disebut tekhnologi netral
(neutral technology)
Perubahan dapat dilihat dari perubahan sudut
kemiringan isokuan. Seperti pada gambar
dibawah

Free template from www.brainybetty.com 29


Tipe Kemajuan Tekhnologi

Capital Intensive Labour Intensive


Neutral (netral)
(Padat Modal) (Padat Karya)

Mesin Mesin Mesin

Tenaga Tenaga
Tenaga Kerja
Kerja Kerja

(a) Porsi penggunaan (b) Porsi penggunaan (c) Posi penggunaan


barang modal (mesin) barang modal (mesin) tenaga karja makin
makin besar tetap besar

Free template from www.brainybetty.com 30


Tekhnologi harus melewati tahap sebelum
mempengaruhi efisiensi

Adopting
inovation
Spread of
inovation

invantion

Free template from www.brainybetty.com 31


Kurva Penyebaran Inovasi

Persentase penerimaan inovasi


oleh perusahaan

0 Waktu

Free template from www.brainybetty.com 32


Kurva Anggaran
• Adalah kurva yang menggambarkan berbagai
kombinasi penggunaan dua macam faktor
produksi yang memerlukan biaya yang sama.
Jika harga faktor produksi tenaga kerja aalah
upah (w) dan harga faktor produksi barang
modal adalah sewa (r), maka kurva isocost (I):
I = rK + wL
Sudut kemiringan kurva isocost adalah rasio
harga kedua faktor produksi, jika terjadi
perubahan harga faktor produksi, kurva I
berotasi, jika yang berubah adalah
kemampuan anggaran, kurva isocost bergeser
sejajar

Free template from www.brainybetty.com 33


Kurva Anggaran produksi (Isocost)

Mesin Mesin

I1 I2 I3 I1 I2 I3

Tenaga kerja Tenaga kerja

(a) Rotasi Kurva Isocost (b) Pergeseran Kurva Isocost

34
Keseimbangan produsen
Keseimbangan produsen terjadi ketika kurva
I bersinggungan dengan kurva Q, di titik
persinggungan itu kombinasi penggunaan
kedua faktor produksi akan memberikan hasil
output yang maksimum.
Dalam mencapai keseimbangan produsen
selalu berdasarkan prinsip efisienai,
maksimalisasi output dan minimalisasi biaya.
Perusahaan umumnya memiliki tujua
maksimalisasi laba, sehingga prinsip efisiensi
perusahaan adalah maksimalisasi output.
Sedangkan yang tidak berorientasi laba
contohnya lembaga swadaya masyarakat,
menggunakan prinsip minimalisasi biaya.

Free template from www.brainybetty.com 35


Mesin Mesin

Q
I

K1 K1

Q3 I3
Q2
I1 I2
Q1

0 L1
L1
Tenaga Kerja Tenaga Kerja

(a) Maksimalisasi Output (b) Minimalisasi Biaya

Free template from www.brainybetty.com 36


Pola Jalur Ekspansi (Expantion Path)
• Tujuan perusahaan adalah maksimalisasi
laba, untuk mencapai tujuan itu, dalam
jangka pendek maupun jangka panjang
perusahaan harus tetap mempertahankan
efisiensinya. Gambar dibawah menunjukkan
keseimbangan awal dititik A, persinggungan
garis anggaran I1 dengan isoquan Q1. jika
perusahaan ingin mengubah kombinasi faktor
produksi seperti di titik B atau C, anggaran
produksi harus ditingkatkan sampai I2.
padahal dalam jangka panjang dengan
anggran I2, output dapat dinaikkan ke Q2,
dengan kombinasi penggunaan faktor
produksi di titik D.
Free template from www.brainybetty.com 37
Garis Isoklin

Mesin Mesin

S
R

C
D
C
D B
A Q4

Q3
A B Q4
Q2
Q3 Q1
Q2
Q1 I1 I2 I3 I4
0 I1 i2 I3 I4
Tenaga kerja

Tenaga kerja

(b) Kasus Skala Hasil


(a) Kasus Umum Konstan (CSR)

Free template from www.brainybetty.com 38


• Bila ekspansi produksi berdasarkan asumsi
bahwa harga faktor produksi tidak berubah,
isoklin merupakan garis jalur ekspansi
(Expantion Path). Garis ini menunjukkan
bagaimana proporsi penggunaan faktor
produksi berubah karena perubahan
(penambahan) tingkat produksi, bila harga
faktor produksi dianggap tetap. Gambar (a)
dibawah menunjukkan jalur ekspansi pada
umumnya, sedangkan (b) untuk kasus skala
hasil konstan (CSR)

Free template from www.brainybetty.com 39


Jalur Ekspansi (Expantion Path)

Mesin Mesin

E E

Q3 Q3

Q2 Q2
Q1 Q1

I1 I2 I3 I1 I2 I3
Tenaga Kerja Tenaga Kerja

(b) Kasus Skala Hasil Konstan


(a) Kasus Umum (CSR)

Free template from www.brainybetty.com 40


TERIMA KASIH

Free template from www.brainybetty.com 41

Anda mungkin juga menyukai