Anda di halaman 1dari 50

PENGERTIAN

 Pasar Keuangan merupakan titik pertemuan antara


penawaran dan permintaan aktiva keuangan
(Financial asset).

 Macam pasar Keuangan


1. Pasar Uang (Money Market) : aktiva keuangan
jangka pendek.
2. Pasar Modal (Capital Market) : aktiva keuangan
jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun.
ALIRAN DANA DALAM SISTEM KEUANGAN
Dana Lembaga Keuangan Dana
Sekuritas •Bank Investasi Sekuritas
• Bank Komersial
•Reksa Dana
•Lembaga Investasi

Pengumpulan Dana
Melalui penawaran

Sekuritas
Penyedia Dana / Pemakai Dana /
Dana

terbatas kepada
Surplus Dana •Kelompok Investor Defisit Dana
(Lenders) & Individu (Borrowers)
• Kreditur Individu &
Kelompok

Dana Pasar Keuangan Dana


•Pasar Uang
Sekuritas Sekuritas
• Pasar Modal
SISTEM KEUANGAN
Otoritas Bank Indonesia

Supervision
Moneter

Banking
Sistem
Moneter
Bank Umum
Perbankan

UU No. 10/1998 BPR


Sistem
Keuangan Modal Ventura

Leasing

Anjak Piutang
Non
Sistem Perusahaan Kartu Kredit
Moneter Pembiayaan
Pembiayaan Konsumen

Asuransi

Dana Pensiun

Perusahaan Perusahaan Sekuritas


Keuangan
Lain Perusahaan Pemeringkat

Perusahaan Gadai

Pialang Pasar Uang


PASAR UANG Vs PASAR MODAL
Indikator Pasar Pasar Uang Pasar Modal
Jangka Waktu Jangka Pendek Jangka Panjang

Produk yang 1.Sertifikat Bank Indonesia 1.Saham


diperjualbelikan 2.Surat Berharga Pasar Uang 2.Obligasi
3.Reksa Dana
Hasil (Return) Bunga 1.Dividen, 2. Bunga
3.Capital Gain

Bank Indonesia 1.Perusahaan Efek


Pelaksana
2.Bursa Efek
Peranan Piranti Operasi Pasar Terbuka Alternatif Pendanaan
perusahaan dan Alternatif
Investasi bagi pemilik modal
Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

Tingkat risiko Relatif rendah Relatif tinggi


Tujuan Pasar Uang
 Bagi pihak yang membutuhkan dana (Borrowers)
1. Memenuhi kebutuhan dana jangka pendek
2. Memenuhi kebutuhan likuiditas
3. Memenuhi kebutuhan modal kerja
4. Membayar kekalahan kliring
 Bagi pihak yang menanamkan dana (Lenders)
1. Memperoleh penghasilan : bunga tertentu
2. Membantu pihak yang mengalami kesulitan keuangan
3. Spekulasi.
Fungsi Pasar Uang
1. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat
berharga berjangka pendek.
2. Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat
berharga jangka pendek.
3. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk
melakukan investasi.
4. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam
menyalurkan kredit jangka pendek kepada
perusahaan di dalam negeri.
Manfaat Pasar Uang
1. Memacu suksesnya pembangunan ekonomi.
2. Menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan
masyarakat yang semakin berkualitas.
3. Terpenuhinya kebutuhan kredit jangka pendek untuk
membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan.
4. Terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa bagi
masyarakat yang semakin berkualitas.
Pelaku Pasar Uang
1. Bank Komersial. Berperan sebagai financial
intermediary, yaitu pihak yang menampung dana dalam
bentuk giro, tabungan, deposito, dan modal, kemudian
menyalurkan dalam bentuk kas, kredit, sekuritas, dan
aset tetap.
2. Bank Sentral. Bertujuan mengelola jumlah uang
beredar, mengatur tingkat suku bunga, memelihara
ketersediaan kredit, dan menjaga nilai tukar mata uang
negara terhadap mata uang lainnya.
Pelaku Pasar Uang

3. Perusahaan Non-Finansial. Bertujuan untuk


mendapatkan pinjaman, dan untuk menghasilkan laba
non operasional.
4. Individu. Siapapun yang mempunyai instrumen-
instrumen finansial, seperti ATM, kartu kredit,
tabungan/ deposito, promes, e-money, atau bahkan
uang kas adalah partisipan pasar uang.
Instrumen Pasar Uang di Indonesia

1. Interbank Call Money


2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
3. Sertifikat Deposito
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
5. Banker’s Acceptance
6. Commercial Paper
7. Repurchase Agreement.
1. Interbank Call Money
 Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring.
 Call money adalah kredit yang harus segera dilunasi apabila sudah ada
tagihan dari pihak kreditur.
 Jangka waktu kredit berkisar antara 1 s.d. 7 hari.
 Pemberian call money dapat berbentuk one day call money (overnight)
dimana harus dilunasi dalam 1 hari. Call money dapat pula berbentuk
two day call money dimana pelunasannya 2 hari.
 Beberapa ketentuan berkaitan pemberian fasilitas call money :
1. Fasilitas call money diberikan di lembaga kliring kepada bank-bank
yang mengalami kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas
2. Besarnya pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari
ini
3. Instrumen pinjaman dapat berupa promes
4. Maksimal jangka waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada
masa jatuh tempo, maka akan berubah menjadi pinjaman biasa.
Contoh Mekanisme Transaksi di Pasar Uang
Bank
Indonesia

Nota Kredit Nota Kredit

Pinjam Rupiah
Bank Bank
Harta Karun

Bang Harta mengalami kalah kliring, sehingga meminjam kepada Bank Karun di
Pasar Uang Antar Bank. Dengan demikian, BI akan mengkredit account Bank Karun di
BI dan mendebet Account Bank Harta di BI.

Dengan demikian, Bank Harta memiliki cadangan giro yang cukup di BI. Namun
bank tersebut berhutang ke Bank Karun
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
 SBI diterbitkan oleh Bank Indonesia.
 Penerbitan SBI dilakukan atas unjuk dengan nominal tertentu dan
berkaitan dengan kebijaksanaan pemerintah terhadap operasi pasar
terbuka (open market operation) dalam masalah penanggulangan
jumlah uang yang beredar.
 SBI pertama kali diterbitkan tahun 1970 dan hanya diperdagangkan
antar bank, namun tidak berlangsung lama.
 SBI diterbitkan kembali dengan keluarnya kebijaksanaan deregulasi
perbankan 1 Juni 1983.
 Tujuan investor (bank dan lembaga keuangan lainnya) membeli SBI
adalah sebagai akibat kelebihan dana yang tidak disalurkan untuk
sementara waktu, namun jika pihak investor memerlukan dana
kembali, maka SBI dapat diperjualkan kepada pihak BI atau pihak
lainnya.
 Jangka waktu SBI adalah 1, 3, 6, dan 9 bulan.
3. Sertifikat Deposito
 Sejak tahun 1971 pihak perbankan diperbolehkan
menerbitkan sertifikat deposito.
 Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dengan nilai
nominal tertentu.
 Jangka waktunya bervariasi sesuai dengan keinginan
bank.
 Pencairan SD dapat dilakukan setelah jatuh tempo
namun, dapat diperjualbelikan kepada lembaga atau
pihak umum.
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

 Merupakan surat berharga yang diperkenalkan oleh BI


tahun 1985 sebagai salah satu alat untuk melakukan
operasi pasar terbuka dalam rangka menstabilkan nilai
rupiah.
 Bank atau lembaga keuangan yang ingin memperoleh
dana jangka pendek dapat menerbitkan SBPU
kemudian diperjualbelikan dengan BI atau pihak-
pihak lainnya.
 Penerbitan warkat-warkat dapat berupa wesel atau
promes dengan jangka waktu antara 30 hari s.d. 180
hari.
5. Banker’s Acceptance

 Merupakan wesel yang diberikan cap “accepted”


dan dapat diperjualbelikan di pasar uang sebagai
salah satu sumber dana jangka pendek.
 Jangka waktu penarikan wesel berkisar antara 30
hari s.d. 180 hari.
 Banker’s acceptance terjadi dalam perdagangan
luar negeri (ekspor-impor).
6. Commercial Paper

 Merupakan promes yang tidak disertai jaminan, yang


diterbitkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh
dana jangka pendek dan dijual kepada investor di
pasar uang
 Dalam commercial paper dinyatakan penerbit berjanji
akan membayar sejumlah tertentu uang pada saat
jatuh tempo
 Jangka waktu commercial paper sampai 270 hari
 Penjualan dilakukan dengan sistem diskonto.
7. Repurchase Agreement

 Transaksi jual beli surat-surat berharga disertai


dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli
kembali surat-surat berharga tersebut pada
tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan
terlebih dahulu.
 Surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara
diskonto antara lain sertifikat deposito, SBI, SBPU,
commercial paper, serta treasury bills.
PASAR MODAL
Definisi
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun
1995, Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan
yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Sejarah BEI
[Desember 1912] Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda
[1914 – 1918] Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
[1925 – 1942] Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan
Surabaya
[Awal tahun 1939] Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup
[1942 – 1952] Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
[1956] Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif
[1956 – 1977] Perdagangan di Bursa Efek vakum
[10 Agustus 1977] Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah
BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai
HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go
public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara
[1977 – 1987] Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai
24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar
Modal
[1987] Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan
kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing
menanamkan modal di Indonesia

[1988 – 1990] Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka
untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat
Sejarah BEI
[2 Juni 1988] Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan
Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan
dealer
[Desember 1988] Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan
kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi
pertumbuhan pasar modal
[16 Juni 1989] Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas
milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
[13 Juli 1992] Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
[22 Mei 1995] Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS
(Jakarta Automated Trading Systems)
[10 November Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
1995] Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996
[1995] Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya
[2000] Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar
modal Indonesia
[2002] BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading)
[2007] Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah
nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
[02 Maret 2009] Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-
NextG
Pasar Modal Utama di Dunia
1. NYSE (New York Stock Exhange). Saham yang
diperdagangkan umumnya saham-saham
perusahaan besar. NYSE berada di New York.
2. Amex (American Stock Exchange). Saham yang
diperdagangkan umumnya saham-saham
perusahaan menengah. Amex berada di New York.
3. Nasdaq. Pasar ini termasuk kategori OTC market
(Over the Counter Market) karena sekuritas tidak
diperdagangkan pada bursa yang tempatnya
terorganisir. Nasdaq tidak memiliki lokasi khusus.
STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA
Fungsi Pasar Modal
1. Sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai
sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat pemodal (investor)
 Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan
untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan
modal kerja dan lain-lain.
2. Sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada
instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa
dana, dan lain-lain
 Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana
yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan
dan risiko masing-masing instrumen.
Peranan dan Tujuan Pasar Modal
Peranan Pasar Modal dari sudut pandang mikro, :
 Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dan
penjual untuk menentukan harga saham atau surat
berharga yang diperjualbelikan
 Memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk
menentukan hasil (return) yang diharapkan
 Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga
lainnya.
 Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian
 Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga
Dari sudut pandang makro (perekonomian negara)
- Fungsi tabungan
- Fungsi kekayaan
- Fungsi likuiditas
- Fungsi pinjaman

Tujuan Pasar Modal


 Sudut pandang negara
Menggerakkan perekonomian suatu negara melalui
kekuatan swasta dan mengurangi beban negara.
 Sudut pandang emiten
Sarana untuk mencari tambahan modal, sehingga dapat
membentuk struktur modal yang lebih baik.
 Sudut pandang masyarakat
Sarana baru untuk menginvestasikan uangnya.
Jenis-Jenis Pasar Modal
1. Pasar Perdana (Primary Market) : Tempat atau sarana bagi perusahaan yang
untuk pertama kali menawarkan saham atau obligasinya ke masyarakat umum
 Harga sekuritas tetap
 Tidak dikenakan komisi
 Hanya untuk pembelian sekuritas
 Pemesanan dilakukan melalui agen penjual
 Jangka waktu terbatas
2. Pasar Sekunder (Secondary Market) : Tempat (Bursa) atau sarana transaksi jual
beli efek antar investor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek
 Harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar
 Dikenakan komisi untuk pembelian maupun penjualan sekuritas
 Pemesanan dilakukan melalui anggota bursa (broker)
 Jangka waktu tidak terbatas
3. Pasar ketiga (third market) Tempat perdagangan saham atau sekuritas lain diluar
bursa (over the counter market). Pasar perdagangan sekuritas pada saat pasar
sekunder tutup. Pasar ketiga dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli
dan penjual pada saat pasar kedua tutup.
4. Pasar keempat (fourth market) adalah pasar yang menggunakan jaringan
komunikasi untuk memperdagangkan saham dalam jumlah besar. Transaksi pada
pasar keempat umumnya terjadi antarinstitusi berkapasitas besar untuk menghindari
biaya komisi untuk broker. Instinet (Institutional Network) adalah contoh pasar
keempat yang dijalankan oleh Reuter dengan jaringan komputer yang menangani lebih
dari 1 milyar lembar saham.
Instrumen Pasar Modal
1. Saham
 Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau
badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas.
 Manfaat bagi pemilik saham :
a. Dividen: Bagian dari laba perusahaan yang dibagikan
kepada para pemegang saham.
b. Capital gain: Keuntungan yang diperoleh dari selisih
positif harga jual dengan harga beli saham.
c. Manfaat nonfinansial, yaitu timbulnya kebanggaan dan
kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan
jalannya perusahaan.
MEKANIS PERDAGANGAN SAHAM
PROSES PELAKSANAAN PERDAGANGAN DI BURSA
Jenis-Jenis Saham
a. Saham Biasa (common stock)
 Beberapa hak saham biasa antara lain:
1. Hak Kontrol. Hak memilih direksi perusahaan.
2. Hak Dividen. Hak menerima pembagian dividen.
3. Hak Preemptive. Hak mendapatkan presentase
kepemilikan yang sama apabila perusahaan
mengeluarkan tambahan lembar saham untuk
tujuan melindungi hak kontrol pemegang saham
lama dan melindungi penurunan harga saham
lama.
Jenis-Jenis Saham
b. Saham Preferen (preferred stock)
 Saham preferen memiliki sifat gabungan antara
obligasi (bayar dividen seperti bayar bunga) dan saham
biasa.
 Saham preferen memiliki hak-hak istimewa antara
lain:
1. Hak Dividen. Hak menerima dividen lebih dahulu daripada
saham biasa.
2. Hak Dividen Kumulatif. Hak menerima dividen pada
tahun-tahun sebelumnya di mana tidak terjadi pembayaran
dividen sebelum dividen saham biasa dibagikan.
3. Dividend in Arrears. Dividen periode lalu yang belum
dibagikan akan dibagikan nanti secara kumulatif.
4. Hak Preferensi Likuidasi. Hak mendapatkan aktiva terlebih
dahulu sebelum saham biasa jika perusahaan dilikuidasi.
Jenis-Jenis Saham
 Saham preferen terbagi atas:
1. Convertible Preferred Stock. Saham preferen yang
bisa ditukar menjadi saham biasa dengan rasio
penukaran tertentu.
2. Callable Preferred Stock. Saham preferen yang
dapat dibeli kembali oleh perusahaan.
3. Adjustable-rate Preferred Stock. Dividen saham
preferen dibayar mengambang sesuai dengan suku
bunga T-Bill.
Faktor-faktor Utama yang Mempengaruhi Harga Saham
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang
yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak
yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga
pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada
waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi
tersebut.

Jenis-Jenis Obligasi
1. Dilihat dari sisi penerbit:
 Corporate Bonds: Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
 Government Bonds: Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
pusat.
 Municipal Bond: Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah
2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:
 Zero Coupon Bonds: bunga dan pokok dibayarkan sekaligus saat jatuh tempo.
 Coupon Bonds: Kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan
penerbitnya.
 Fixed Coupon Bonds: Kupon bunga ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar
perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
 Floating Coupon Bonds: Kupon bunga ditentukan sebelum jangka waktu tersebut,
berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-
rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
3. Dilihat dari hak penukaran/opsi:
 Convertible Bonds: memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan
obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
 Exchangeable Bonds: memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar
saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
 Callable Bonds: memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada
harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
 Putable Bonds: memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
 Secured Bonds: Obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari
penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini,
termasuk didalamnya adalah:
 Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin dengan penangguangan dari pihak ketiga
 Mortgage Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin
dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
 Collateral Trust Bonds: Obligasi yang dijamin dengan efek yang
dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak
perusahaan yang dimilikinya.
 Unsecured Bonds: Obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan
tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5. Dilihat dari segi nilai nominal:
 Konvensional Bonds: Obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu
nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
 Retail Bonds: Obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal
yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
 Konvensional Bonds: Obligasi yang diperhitungan
dengan menggunakan sistem kupon bunga.
 Syariah Bonds: Obligasi yang perhitungan imbal hasil
dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam
perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah,
yaitu:
 Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah
yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga
pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut
diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
 Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee
ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak
awal obligasi diterbitkan.
3. Efek derivatif
 Efek derivatif merupakan efek turunan dari efek “utama” baik yang
bersifat penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan
langsung dari efek “utama” maupun turunan selanjutnya.
 Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang
keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut
sebagai underlying assets.
 Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak
finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji
untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan
sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang
merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak
pembeli.
 Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan
tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot
market.
 Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku
pasar (pemodal dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan
lindung nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki.
Instrumen Derivatif
1. Warrant. Hak untuk membeli sejumlah saham
perusahaan yang menerbitkan waran tersebut
dengan harga tertentu.
2. Option. Kontrak yang menunjukkan hak untuk
membeli (call option) atau menjual (put option)
sejumlah saham dalam periode tertentu dengan
harga yang sudah ditentukan.
3. Futures. Kontrak yang menunjukkan kesediaan
untuk menyediakan komoditas di masa depan
dengan harga yang sudah ditentukan.
Pengertian Investasi dan Jenis Investasi
 Investasi : penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yad.
 Investasi dalam artian luas:
- Investasi aktiva riel : emas, real, intan, dll
- Investasi surat berharga
 Investasi aktiva financial :
- investasi langsung
- tidak langsung.

Investasi tidak
Investor langsung Perusahaan Investasi langsung Aktiva
Investasi Keuangan

Investasi langsung
IPO (Initial Public Offering)
 IPO adalah penawaran umum pertama kali saham atau obligasi
perusahaan kepada masyarakat umum.
 Penawaran umum didifinisikan sebagai ”Kegiatan penawaran
efek yang dilaksanakan oleh emiten untuk menjual efek kepada
masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh undang-
undang dan peraturan pelaksanaannya” (UUPM 1995)
 Alasan Go Public :
- Meningkatkan modal dasar perusahaan
- Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi usaha
- Mempermudah usaha pembelian perusahaan lain (ekspansi)
- Nilai Perusahaan
Prosedur Penawaran Umum,
Sebelum emisi Emisi Sesudah Emisi

Intern Primary Secondary Pelaporan


Perusahaan BAPEPAM Market Market

1. Rencana Go 1. Emiten 1. Penawaran Oleh 1. Emiten 1. Laporan Berkala


Publik menyampaikan Sindikasi Penjamin mencatatkan misalnya Laporan
2. RUPS pernyataan Emisi dan Agen efeknya di Bursa Tahunan dan
3. Penunjukkan: Pendaftaran Penjual 2. Perdagangan Efek Laporan Tengah
- Underwriter 2. Ekpose Terbatas di 2. Penjatahan kepada di Bursa Tahunan
(jika ada) BAPEPAM investor oleh 2. Laporan
- Profesi 3. Evaluasi: Sindikasi Penjamin Kejadian Penting
Penunjang - Kelengkapan Emisi dan Emiten dan Relevan
4. Mempersiapkan Dokmen 3. Penyerahan Efek misalnya:
dokumen- - Kecukupan dan Kepada Investor Akuisisi,
dokumen Kejelasan Pergantian
5. Konfirmasi Informasi Direksi
sebagai Agen - Keterbukaan
Penjual oleh (aspek hukum,
Penjamin Emisi akuntan
6. Kontrak keuangan, dan
pendahuluan manajemen)
dengan bursa efek 4. Komentar Tertulis
7. Publick Expose dalam 30 hari
8. Penandatanganan 5. Pernyataan
Perjanjian- Pendaftaran
perjanjian dinyatakan
Eksekutif
Emisi dan Divestasi
Saham yang ditawarkan ke pasar luas dapat berasal dari
emisi dan divestasi.

 Emisi : penerbitan saham baru


 Divestasi : saham milik pendiri atau pemilik saham lama.

Setelah perusahaan go public melalui IPO, masih ada


kebutuhan untuk meningkatkan modal disetor pada
tahun-tahun berikutnya.
Beberapa cara untuk meningkatkan modal disetor
setelah IPO (corporate actions), diantaranya :
 Mengundang RUPS
 Right Issue
 Obligasi konvertibel
 Waran

RUPS

 Biasanya dilakukan setelah tutup buku (RUPS tahunan)


 RUPS yang dilakukan ketika dibutuhkan disebut sebagai
RUPS Luar Biasa.
 Peserta RUPS adalah pemegang saham yang telah tercatat
di Daftar pemegang saham pada suatu saat, pada tanggal
yang telah ditetapkan terlebih dahulu (recording date),
yang diregristrasi melalui broker efek.
INDEKS PASAR SAHAM
 Indeks pasar saham (stock market indexes) merupakan informasi 36/39
mengenai kinerja pasar saham yang diringkas dalam suatu indeks.
 IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan atau composite stock price index)
Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator
pergerakan harga saham di BEJ, Indeks ini mencakup pergerakan harga
seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI.
 Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982.
Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan
saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham

 Contoh:
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
2. Indeks LQ45
3. Indeks Kompas 100
4. Indeks Sektoral
5. Jakarta Islamic Index
6. Indeks Papan Utama (MBX) dan Papan Pengembangan (DBX)
CONTOH PERHITUNGAN INDEKS SAHAM
37/39

Anggap di BEI hanya ada dua saham dengan harga


dan jumlah lembar saham beredar pada dua hari
berbeda sebagai berikut:

29 Agustus 2008 30 Agustus 2008


Saham
Harga Lembar Saham Harga Lembar Saham
(H) (L) (H) (L)

FFFF Rp100 2.000 Rp110 2.000

JJJJ Rp50 1.000 Rp45 1.000


CONTOH PERHITUNGAN INDEKS SAHAM
38/39

Anggap pada contoh ini, hari dasarnya adalah 29


Agustus 2008. Maka indeks harga saham pada hari
itu, 29 Agustus 2008, adalah 100.
Indeks dibobot nilai pasar dapat dihitung dengan:
n

∑ (H L )
j =1
j j t

Indeks t = n −1
x100
∑ (H L )
j =1
j j t −1
CONTOH PERHITUNGAN INDEKS SAHAM
39/39

(HFFFF xL FFFF )30Agst. + (H JJJJ xL JJJJ )30Agst.


Indeks 30Agst. = x100
(HFFFF xL FFFF )29Agst. + (H JJJJ xL JJJJ )29Agst.

Indeks 30Agst. =
(110x2000) + (45x1000)
x100
(100x2000) + (50x1000)
Indeks30 Agst. = 106.
TUGAS 3
 Cari 2 (dua) artikel tentang pasar uang atau
pasar modal, kemudian, anda kritisi Artikel
tersebut, dengan cara :
1. Membuat ringkasan kedua artikel tersebut.
2. Membuat persamaan dan perbedaan kedua
artikel tersebut.
3. Apa kesimpulan anda ?
4. Apa pelajaran yang dapat anda peroleh ?

Anda mungkin juga menyukai