Pengumpulan Dana
Melalui penawaran
Sekuritas
Penyedia Dana / Pemakai Dana /
Dana
terbatas kepada
Surplus Dana •Kelompok Investor Defisit Dana
(Lenders) & Individu (Borrowers)
• Kreditur Individu &
Kelompok
Supervision
Moneter
Banking
Sistem
Moneter
Bank Umum
Perbankan
Leasing
Anjak Piutang
Non
Sistem Perusahaan Kartu Kredit
Moneter Pembiayaan
Pembiayaan Konsumen
Asuransi
Dana Pensiun
Perusahaan Gadai
Pinjam Rupiah
Bank Bank
Harta Karun
Bang Harta mengalami kalah kliring, sehingga meminjam kepada Bank Karun di
Pasar Uang Antar Bank. Dengan demikian, BI akan mengkredit account Bank Karun di
BI dan mendebet Account Bank Harta di BI.
Dengan demikian, Bank Harta memiliki cadangan giro yang cukup di BI. Namun
bank tersebut berhutang ke Bank Karun
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Penerbitan SBI dilakukan atas unjuk dengan nominal tertentu dan
berkaitan dengan kebijaksanaan pemerintah terhadap operasi pasar
terbuka (open market operation) dalam masalah penanggulangan
jumlah uang yang beredar.
SBI pertama kali diterbitkan tahun 1970 dan hanya diperdagangkan
antar bank, namun tidak berlangsung lama.
SBI diterbitkan kembali dengan keluarnya kebijaksanaan deregulasi
perbankan 1 Juni 1983.
Tujuan investor (bank dan lembaga keuangan lainnya) membeli SBI
adalah sebagai akibat kelebihan dana yang tidak disalurkan untuk
sementara waktu, namun jika pihak investor memerlukan dana
kembali, maka SBI dapat diperjualkan kepada pihak BI atau pihak
lainnya.
Jangka waktu SBI adalah 1, 3, 6, dan 9 bulan.
3. Sertifikat Deposito
Sejak tahun 1971 pihak perbankan diperbolehkan
menerbitkan sertifikat deposito.
Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dengan nilai
nominal tertentu.
Jangka waktunya bervariasi sesuai dengan keinginan
bank.
Pencairan SD dapat dilakukan setelah jatuh tempo
namun, dapat diperjualbelikan kepada lembaga atau
pihak umum.
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
[1988 – 1990] Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka
untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat
Sejarah BEI
[2 Juni 1988] Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan
Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan
dealer
[Desember 1988] Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan
kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi
pertumbuhan pasar modal
[16 Juni 1989] Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas
milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
[13 Juli 1992] Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
[22 Mei 1995] Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS
(Jakarta Automated Trading Systems)
[10 November Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
1995] Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996
[1995] Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya
[2000] Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar
modal Indonesia
[2002] BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading)
[2007] Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah
nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
[02 Maret 2009] Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-
NextG
Pasar Modal Utama di Dunia
1. NYSE (New York Stock Exhange). Saham yang
diperdagangkan umumnya saham-saham
perusahaan besar. NYSE berada di New York.
2. Amex (American Stock Exchange). Saham yang
diperdagangkan umumnya saham-saham
perusahaan menengah. Amex berada di New York.
3. Nasdaq. Pasar ini termasuk kategori OTC market
(Over the Counter Market) karena sekuritas tidak
diperdagangkan pada bursa yang tempatnya
terorganisir. Nasdaq tidak memiliki lokasi khusus.
STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA
Fungsi Pasar Modal
1. Sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai
sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat pemodal (investor)
Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan
untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan
modal kerja dan lain-lain.
2. Sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada
instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa
dana, dan lain-lain
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana
yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan
dan risiko masing-masing instrumen.
Peranan dan Tujuan Pasar Modal
Peranan Pasar Modal dari sudut pandang mikro, :
Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dan
penjual untuk menentukan harga saham atau surat
berharga yang diperjualbelikan
Memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk
menentukan hasil (return) yang diharapkan
Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga
lainnya.
Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian
Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga
Dari sudut pandang makro (perekonomian negara)
- Fungsi tabungan
- Fungsi kekayaan
- Fungsi likuiditas
- Fungsi pinjaman
Jenis-Jenis Obligasi
1. Dilihat dari sisi penerbit:
Corporate Bonds: Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
Government Bonds: Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
pusat.
Municipal Bond: Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah
2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:
Zero Coupon Bonds: bunga dan pokok dibayarkan sekaligus saat jatuh tempo.
Coupon Bonds: Kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan
penerbitnya.
Fixed Coupon Bonds: Kupon bunga ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar
perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
Floating Coupon Bonds: Kupon bunga ditentukan sebelum jangka waktu tersebut,
berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-
rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
3. Dilihat dari hak penukaran/opsi:
Convertible Bonds: memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan
obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
Exchangeable Bonds: memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar
saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
Callable Bonds: memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada
harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
Putable Bonds: memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
Secured Bonds: Obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari
penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini,
termasuk didalamnya adalah:
Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin dengan penangguangan dari pihak ketiga
Mortgage Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin
dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
Collateral Trust Bonds: Obligasi yang dijamin dengan efek yang
dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak
perusahaan yang dimilikinya.
Unsecured Bonds: Obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan
tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5. Dilihat dari segi nilai nominal:
Konvensional Bonds: Obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu
nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
Retail Bonds: Obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal
yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
Konvensional Bonds: Obligasi yang diperhitungan
dengan menggunakan sistem kupon bunga.
Syariah Bonds: Obligasi yang perhitungan imbal hasil
dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam
perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah,
yaitu:
Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah
yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga
pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut
diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee
ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak
awal obligasi diterbitkan.
3. Efek derivatif
Efek derivatif merupakan efek turunan dari efek “utama” baik yang
bersifat penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan
langsung dari efek “utama” maupun turunan selanjutnya.
Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang
keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut
sebagai underlying assets.
Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak
finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji
untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan
sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang
merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak
pembeli.
Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan
tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot
market.
Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku
pasar (pemodal dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan
lindung nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki.
Instrumen Derivatif
1. Warrant. Hak untuk membeli sejumlah saham
perusahaan yang menerbitkan waran tersebut
dengan harga tertentu.
2. Option. Kontrak yang menunjukkan hak untuk
membeli (call option) atau menjual (put option)
sejumlah saham dalam periode tertentu dengan
harga yang sudah ditentukan.
3. Futures. Kontrak yang menunjukkan kesediaan
untuk menyediakan komoditas di masa depan
dengan harga yang sudah ditentukan.
Pengertian Investasi dan Jenis Investasi
Investasi : penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yad.
Investasi dalam artian luas:
- Investasi aktiva riel : emas, real, intan, dll
- Investasi surat berharga
Investasi aktiva financial :
- investasi langsung
- tidak langsung.
Investasi tidak
Investor langsung Perusahaan Investasi langsung Aktiva
Investasi Keuangan
Investasi langsung
IPO (Initial Public Offering)
IPO adalah penawaran umum pertama kali saham atau obligasi
perusahaan kepada masyarakat umum.
Penawaran umum didifinisikan sebagai ”Kegiatan penawaran
efek yang dilaksanakan oleh emiten untuk menjual efek kepada
masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh undang-
undang dan peraturan pelaksanaannya” (UUPM 1995)
Alasan Go Public :
- Meningkatkan modal dasar perusahaan
- Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi usaha
- Mempermudah usaha pembelian perusahaan lain (ekspansi)
- Nilai Perusahaan
Prosedur Penawaran Umum,
Sebelum emisi Emisi Sesudah Emisi
RUPS
Contoh:
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
2. Indeks LQ45
3. Indeks Kompas 100
4. Indeks Sektoral
5. Jakarta Islamic Index
6. Indeks Papan Utama (MBX) dan Papan Pengembangan (DBX)
CONTOH PERHITUNGAN INDEKS SAHAM
37/39
∑ (H L )
j =1
j j t
Indeks t = n −1
x100
∑ (H L )
j =1
j j t −1
CONTOH PERHITUNGAN INDEKS SAHAM
39/39
Indeks 30Agst. =
(110x2000) + (45x1000)
x100
(100x2000) + (50x1000)
Indeks30 Agst. = 106.
TUGAS 3
Cari 2 (dua) artikel tentang pasar uang atau
pasar modal, kemudian, anda kritisi Artikel
tersebut, dengan cara :
1. Membuat ringkasan kedua artikel tersebut.
2. Membuat persamaan dan perbedaan kedua
artikel tersebut.
3. Apa kesimpulan anda ?
4. Apa pelajaran yang dapat anda peroleh ?