NIM : 2014901088
M.A : KMB
TUGAS!
1. Apakah yang dimaksud dengan memperhatikan aspek legal dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan?
Aspek legal keperawatan adalah aspek aturan Keperawatan dalam memberikan Asuhan
Keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan termasuk hak dan kewajibannya. Perawat sebagai profesi dan bagian integral
dari pelayanan kesehatan tidak saja membutuhkan kesabaran.
4. Apakah yang dimaksud asuhan keperawatan peka budaya? Tuliskan salah satu
pengalaman anda berkaitan dengan hal tersebut.
Keperawatan transkultural di definisikan oleh Leininger (2002) sebagai penelitian
perbandingan budaya untuk memahami persamaan (budaya universal) dan perbedaan
(budaya tertentu) di antara kelompok manusia. Tujuan keperawatan transkultural adalah
bentuk pelayanan yang sama secara budaya atau pelayanan yang sesuai pada nilai
kehidupan individu dan arti yang sebenarnya. Mengetahui nilai-nilai pelayanan budaya
klien, arti, kepercayaan, dan praktiknya sebagai hubungan antara perawat dan pelayanan
kesehatan mewajibkan perawat untuk menerima aturan pelajar atau teman sekerja dengan
klien dan keluarganya dalam bentuk karakteristik arti dan keuntungan dalam pelayanan
(Leininger, 2002).
Contoh pengalaman saya :
Saat saya melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang pertama saya akan memulai
dengan pengkajian dengan melihat latar budaya cultural yang dimiliki klien dan latar
belakang social juga ketrampilan Bahasa yang dimilikinya. Ini diperlukan dalam
mengumpulkan data mengenai penyebab penyakit dan masalah klien, proses pendekatan
ini diperlukan untuk mengetahui atau mengindentifikasi apakah klien mempunyai latar
belakang budaya tradisional yang lebih dominan di bandingkan dengan budaya yang
modern. Seperti yang saya dapatkan dari klien dengan suku lampung dengan sakit asam
urat bahwa jika klien untuk mengurangi asam uratnya dengan meminum air rebusan
ketumbar dan dengan cara tradisional sudah dilakukan secara turun temurun dari keluarga
dan dimasyarakat klien.
2) Topik yang Dinilai Secara Kritis Level 2 (Sintesis Bukti) Keandalan yang sangat
tinggi. Mensintesis publikasi penelitian memerlukan pengkategorian serangkaian
studi terkait, menganalisis dan menafsirkan mereka temuan dan kemudian
menyimpulkan mereka temuan-temuan di laporan bersatu. Potensi kurangnya
standarisasi dapat merusak validitas
4) Uji Coba Kontrol Acak Menengah Level 4 Sangat Andal / Standar Emas. Acak
Controlled Trials mampu mengukur efek dari intervensi maka mereka lebih tinggi
piramida dari penelitian Cohort (Koch et al 2008)
5) Studi Kelompok Tingkat 5 Menjadi lebih andal. Studi observasional baik dalam
menjawab pertanyaan tentang prognosis, diagnosis, frekuensi dan etiologi tetapi
bukan pertanyaan mengenai efek intervensi (Del Mar et al 2013 p.24).
6) Seri Kasus dan Laporan Kasus Level 6 Sedikit lebih dapat diandalkan tetapi ada
potensi bias dalam mengingat informasi dan kualitasnya dapat terpengaruh jika
informasi dikumpulkan secara retrospektif (Jirojwong dan Pepper 2013)
7) Kisi Komparatif dari Tujuh Tingkat Bukti Level 7 Ide Dasar, Opini, Editorial,
Anekdot. Paling tidak dapat diandalkan. Pada dasarnya anekdot.ilmiah Laporan dan
observasi tidak (Usher dan Fitzgerald 2008)