Nurmaliza Ulfa - G1B117032
Nurmaliza Ulfa - G1B117032
NIM : G1B117032
4) Fase depression
Individu fase ini sering menunjukkan sikap antara lain menarik
diri, tidak mau berbicara, kadang kadang bersikap sebagai pasien yang
sangat baik dan menurut atau dengan ungkapAn yang menyatakan
keputus asaan, perasaan tidak berharga. Gejala fisik yang sering di
perlihatkan adalah menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libugo
menurun
Teknik komunikasi yang di gunakan adalah:
a) Jangan mencoba menenangkan klien dan biarkan klien dan
keluarga mengekspresikan kesedihannya.
5) Fase acceptance ( penerimaan )
Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan.
Fase menerima ini biasanya di nyatakan dengan kata kata ini “ apa
yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh?” Apabila individu
dapat memulai fase fase tersebut dan masuk pada fase damai atau
penerimaan, maka dia akan dapat mengakhiri proses berduka dan
mengatasi perasaan kehilnagannya secara tuntas. Tapi apabila individu
tetep berada pada salah satu fase dan tidak sampai pada fase
penerimaan. Jika mengalami kehilangan lagi sulit baginya masuk pada
fase penerimaan.
Teknik komunikasi yang di gunakan perawat adalah:
a) Meluangkan waktu untuk klien dan sediakan waktu untuk
mendiskusikan perasaan keluarga terhadap kematian pasien
1. Prinsip-Prinsip Berkomunikasi Dengan Pasien Yang Tidak Sadar
Menurut Pastakyu (2010), Pada saat berkomunikasi dengan klien
yang tidak sadar, hal-hal berikut perlu diperhatikan, yaitu:
a. Berhati-hati melakukan pembicaraan verbal di dekat klien, karena ada
keyakinan bahwa organ pendengaran merupakan organ terkhir yang
mengalami penurunan penerimaan, rangsangan pada klien yang tidak
sadar. Klien yang tidak sadar seringkali dapat mendengar suara dari
lingkungan walaupun klien tidak mampu meresponnya sama sekali.
b. Ambil asumsi bahwa klien dapat mendengar pembicaraan perawat.
Usahakan mengucapkan kata dan menggunakan nada normal dan
memperhatikan materi ucapan yang perawat sampaikan dekat klien.
c. Ucapkan kata-kata sebelum menyentuh klien.
Sentuhan diyakini dapat menjadi salah satu bentuk komunikasi yang
sangat efektif pada klien dengan penurunan kesadaran.
d. Upayakan mempertahankan lingkungan setenang mungkin untuk
membantu klien fokus terhadap komunikasi yang perawat lakukan.
3. Berikan satu kasus penyakit terminal atau kronis dan buatlah rencana
asuhan keperawatan paliatif serta tinjauan Psikologis, spiritual dan
sosial budaya ?
Tn.Y usia 50 tahun alamat jln kenanga beragama islam, suku jawa
indonesia sudah menikah, pendidikan SMA dirawat di RSUD Lavender
dengan keluhan nyeri pada dada, nyeri bahu/tangan (khususnya pada sel besar
atau adenokarsinoma), nyeri abdomen hilang timbul, sesak nafas, tidak ada
nafsu makan, kelihatan lemah, lesu, kelihatan takut dan gelisah. Pasien
biasanya juga mengalami insomnia. Klien tampak meringis menahan nyeri.
Pasien mengalami Batuk yang kadang-kadang disertai sesak nafas dan
batuk. Sesak yang dirasa oleh pasien juga disertai nyeri pada dada sebelah
kanan, adanya obstruksi ditandai dengan suara nafas stridor, suara serak.
Pasien mempunyai riwayat penyakit seperti ca paru, pneumoni, efusi pleura,
trauma. Istri klien mengatakan Ada anggota keluarga yang menderita
penyakit Ca paru seperti efusi pleura, asma, TB paru. Klien tampak Cemas,
takut, menarik diri. Ketika klien mulai merasa cemas klien sering
mendengarkan rekaman lantunan ayat suci al-qur’an untuk mengatasi rasa
cemasnya.
Hasil pemeriksaan fisik TD 130/90, RR, 25x/menit, N 112x/menit, S 37,5°
celcius. Keluarga terlihat cemas dan sedih atas apa yang dialami Tn.Y.
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.Y
Umur : 50 Thn
Alamat rumah : Jln kenanga
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa, indonesia
Bahasa yang dipakai : Indonesia
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Identitas penanggungjawab
Nama : Ny.N
Umur : 48 Tahun
Suku : jawa
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan klien : Istri
2. Keluhan Utama
Mengeluhkan nyeri pada dada, nyeri bahu/tangan (khususnya pada sel besar
atau adenokarsinoma), nyeri abdomen hilang timbul, sesak nafas, tidak ada
nafsu makan, kelihatan lemah, lesu, kelihatan takut, gelisah dan insomnia.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengalami Batuk yang kadang-kadang disertai sesak nafas dan
batuk. Sesak yang dirasa oleh pasien juga disertai nyeri pada dada sebelah
kanan, adanya obstruksi ditandai dengan suara nafas stridor, suara serak.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mempunyai riwayat penyakit seperti ca paru, pneumoni, efusi pleura,
trauma.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Ada anggota keluarga yang menderita penyakit Ca paru seperti efusi pleura,
asma, TB paru.
6. Riwayat Psikososial
Cemas, takut, menarik diri
7. Pemeriksaan fisik
1. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/90
Pernafasan : 25x/menit
Nadi : 112x/menit
Suhu : 37,5° celcius
2. Head to toe
a. Kepala
Inspeksi : keadaan kepala normal bentuknya sismetris, berwarna hitam
dan kulit kepala tampak sedikit kotor,dan tidak ada lesi dikulit kepala.
Palpasi : tidak terdapat benjolan pada kepala.
b. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada ikterik dan konjungtiva
anemis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, ada serumen
d. Hidung
Inspeksi : bentuk tulang hidung, kesimetrisan lobang hidung, perubahan
warna, cuping hidung, pengeluaran, karakter, jumlah dan warnanya dalam
keadaan normal dan simetris.
Palpasi: tidak ada benjolan.
e. Mulut
Inspeksi :
a) Bibir : mukosa bibir kering
b) Gigi : tidak ada karies gigi, gigi tanpak kurang bersih
c) Gusi : merah muda, lembab, sedikit tidak teratur tanpa rongga atau
edema
d) Lidah : merah muda dan tidak ada jamur atau keputihan pada lidah.
Palpasi : tidak ada kelainan
f. Leher
Inspeksi : tidak ada jaringan parut dan tidak ada pembesaran kelenjer
tiroid, dan odema massa
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid
Trakea : kedudukan trakea tepat tidak ada perubahan atau kelainan pada
saat pemeriksaan
g. Dada dan Paru
Inpeksi dada : dari depan tidak simetris klavikula, sternum tulang rusuk
anatara kiri dan kanan. Dari belakang bentuk tulang belakang, scapula
tidak simetris dan adanya retraksi interkostalis selama bernafas
Palpasi : tidak fremitusnya antara kiri dan kanan
Perkusi : bunyi pekak saat diperkusi
Auskultasi : terdengar bunyi ronki saat bernafas
h. Jantung
Inspeksi : ictus lkordis tidak terlihat
Palpasi : istulkordis teraba di RIC,IRC ke 5
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : irama jantung sinus
i. Payudara
Inspeksi :
a) Mamae : tidak simetris kiri dan kanan
b) Axilla : tidak ada pembengkakan atau kemerahan
Palpasi :
a) Mamae : tidak teraba pembengkakan
b) Axilla : tidak ada pembengkakan
j. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak adanya jaringan parut, tidak asites
Palpasi : tidak teraba hepar dan limpa
Perkusi : bunyi tympani pada abdomen
Askultasi : bising usus 4x/menit
k. Genetalia
Inspeksi : tidak ada kelainan
B. Analisa Data
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. DS : Pasien mengatakan Nyeri Nyeri akut invasi kanker ke
pada dada, nyeri bahu/tangan pleura dinding
(khususnya pada sel besar atau dada
adenokarsinoma), nyeri abdomen
hilang timbul
DO: klien tampak meringis
menahan nyeri
2. Ds : pasien dan keluarga Ansietas kurangnya
mengatakan cemas atas apa yang pengetahuan dan
dialami Tn.Y ancaman
Do : terlihat gelisah dan lesu
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan invasi kanker ke pleura dinding dada
2. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
keluarga,takut akan hasil (kematian) dengan lingkungannya penuh dengan
stres (tempat perawatan)
3. Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang
dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang
lain
4. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan ancaman
D. Intervensi
No. Dx Keiteria Hasil Intervensi
1. Nyeri akut 1. Klien mampu 1. Tanyakan pasien tentang
berhubungan mengontrol nyeri nyeri, karakteristik nyeri,
dengan invasi (tahu penyebab rentang intensitas pada
kanker ke nyeri, mampu skala 0-10
pleura dinding menggunakan 2. Kaji pernyataan verbal
dada ditandai tehnik dan non verbal nyeri
dengan pasien nonfarmakologi pasien
gelisah untuk mengurangi 3. Catat kemungkinan
nyeri, mencari penyebab nyeri
bantuan). patofisiologi dan
2. Mampu mengenali psikologis
nyeri (skala, 4. Evaluasi keefektifan
intensitas, pemberian obat
frekuensi dan 5. Dorong menyatakan
tanda nyeri). perasaan tentang nyeri
3. Menyatakan rasa 6. Berikan tindakan
nyaman setelah kenyamanan (sering ubah
nyeri berkurang. posisi, pijatan punggung,
sokongan bantal)
penggunaan teknik
relaksasi
7. Jadwalkan periode
istirahat, berikan
lingkungan tenang
2. Perubahan 1. Megungkpakan 1. Luangkan waktu bersama
proses keluarga akan keluarga atau orang
yang kekhawatirannya terdekat klien dan
berhubungan mengenai tunjukkan pengertian yang
dengan prognosis klien empati.
gangguan 2. Menungkapkan 2. Izinkan keluarga klien
kehidupan kekawtirannnya atau orang terdekat untuk
keluarga, takut mengenai mengekspresikan
akan hasil lingkkunagntempat perasaan, ketakutan dan
(kematian) perawatan kekawatiran.
dengan 3. Melaporkan fungsi 3. Jelaskan tindakan
lingkungnnya keluarga yang keperawatan dan
penuh dengan adekuat dan kemajuan postoperasi
stres (tempat kontiniu selam yang dipikirkan dan
perawatan) perawatan klien berikan informasi spesifik
tentang kemajuan klien
4. Anjurkan untuk sering
berkunjung dan
berpartisipasi dalam
tindakan perawan
5.
3. Berduka yang 1. Mengungkapakan 1. Berikan kesempatan pada
behubungan kehilangan dan klien da keluarga untuk
dengan perubahan mengungkapkan perasaan,
penyakit 2. Mengungkapakan didiskusikan kehilangan
terminal dan perasaan yang secara terbuka, dan gali
kematian yang berkaitan makna pribadi dari
dihadapi, kehilangan dan kehilangan.jelaskan bahwa
penurunan perubahan berduka adalah reaksi
fungsi 3. Menyatakan yang umum dan sehat.
perubahan kematian akan 2. Berikan dorongan
konsep diri dan terjadi penggunaan strategi
menarik diri koping positif yang
dari orang lain terbukti yang memberikan
keberhasilan pada masa
lalu.
3. Bantu klien mengatakan
dan menerima kematian
yang akan terjadi, jawab
semua pertanyaan dengan
jujur.
4. Tingkatkan harapan
dengan perawatan penuh
perhatian, menghilangkan
ketidak nyamanan dan
dukungan
1. Denial/Penyangkalan
2. Marah
3. Menawar
4. Penyesuaian Depresi
5. Menerima