BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Emosi Marah
dari emovoir yang berarti kegembiraan. Dalam bahasa Latin emovere yang
mengatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang
10
(Walgito, 2010).
perasaan tidak suka yang sangat kuat disebabkan adanya kesalahan yang
marah merupakan sesuatu yang bersifat sosial dan biasanya terjadi jika
sosial (2009).
sangat sukar bagi setiap orang, baik dalam hal menerima ataupun untuk
tersinggung oleh seseorang atau sesuatu sudah tidak baik (Safaria, 2009).
sebagai emosi dasar dan bersifat universal. Semua orang dari semua
bagian yang tidak terpisah dari agresi, kekejaman, dan kekerasan. Oleh
interaksi sosial.
a. Aspek bilogis
seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh kaku dan reflek cepat.
b. Aspek emosional
c. Aspek intelektual
d. Aspek sosial
e. Aspek spiritual
tidak berdosa.
a. Aspek biologis
b. Aspek emosional
c. Aspek intelektual
d. Aspek sosial
e. Aspek spiritual
Menurut Zaquest secara garis besar emosi marah bisa disebabkan oleh
a. Faktor internal
permasalahan.
b. Faktor eksternal
Menurut Purwanto dan Mulyono (2006) secara garis besar sebab yang
menimbulkan marah itu terdiri dari faktor fisik dan faktor psikis.
a. Faktor fisik
kerja keras akan lebih mudah marah dan mudah sekali tersinggung
seseorang.
b. Faktor psikis
yang disebut "konsep diri yang salah" yaitu bahwa anggapan seseorang
berikut :
a. Pasif-agresi
b. Sarkasme
c. Kemarahan dingin
marah.
d. Permusuhan
tanda frustasi dan kekesalan terhadap orang lain yang lamban atau tidak
e. Agresif
memukul.
B. Kontrol Diri
faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri
sesuai untuk orang lain menyenangkan orang lain, selalu konform dengan
dan Acocella kontrol diri sebagai pengauran proses fisik, psikologis dan
sendiri.
a. Faktor internal.
1) Usia
Faktor internal yang ikut andil terhadap kontrol diri adalah usia.
b. Faktor eksternal
(Adiati, 2012)
Kontrol diri memiliki jenis yang beragam. Block dan Block (dalam
Ghufron dan Risnawita, 2010) ada tiga jenis kualitas kontrol diri, yaitu
over control (kontrol yang berlebihan), under control (di bawah kontrol)
keputusan).
diluar dirinya.
sebagai berikut:
atau orang lain. Individu yang mampu mengontrol dirinya dengan baik
berbagai kemungkinan.
C. Supir
1. Pengertian supir
bermotor. Supir dibagi dalam dua kelompok yaitu supir pribadi yang
(delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya lebih dari
satu kota ke kota lain antar daerah kabupaten atau kota dalam data daerah
kabupaten atau kota dalam satu daerah provinsi yang terkait dalam trayek.
suatu kota ke kota lain antar daerah kabupaten atau kota dalam satu daerah
provinsi yang terkait dalam trayek yang memiliki tempat duduk lebih dari
8 (delapan) orang.
marah. Emosi marah ini bisa muncul dari faktor eksternal maupun internal
Supir yang tidak mempunyai kontrol diri maka akan mudah untuk
fleksibel dalam berinteraksi dengan orang lain. Sementara yang kaku dan
diri. Hal ini berlangsung sementara dan ketika tidak bisa mengontrol kembali
jengkel atau marah dengan pengguna jalan lain maupun dengan kondisi lalu
lainnya, membuat marah pengguna jalan lainnya dan memaksa pengguna jalan
menampilkan perilaku yang dianggap paling tepat bagi dirinya, yaitu perilaku
yang sesuai dengan permintaan situasi sosial yang kemudian dapat mengatur
E. Kerangka Berpikir
Supir
Driving
(mengemudi)
supir adalah seorang yang mengendarai kendaraan atau bisa disebut juga
dengan pengemudi. Dalam hal ini tugas dan tanggung jawab sangat penting,
bukan hanya mengemudikan kendaraan saja. Supir bus juga harus, bersikap
bekerja hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan keluarganya dan ada pula
ataupun faktor eksternal dari individu tersebut. Stimulus yang datang dari luar
individu.
sangat penting dilakukan oleh supir demi melakukan tugas dan tanggung
jawab bagi seorang supir. Apabila supir tidak bisa mengontrol diri dan
akhirnya muncul emosi marah maka akan terjadi perubahan baik dari
ugalan, berbicara keras dan cepat, denyut nadi menjadi lebih cepat, muka
maka emosi marah akan meningkat sehingga supir dapat memunculkan emosi
individu.
Berdasarkan ulasan teori dan fakta lapangan yang telah penulis paparkan
diatas, kontrol diri dengan emosi marah memiliki hubungan walaupun tidak
langsung karena kontrol diri memiliki pengaruh terhadap emosi marah dalam
mengolah informasi secara tepat agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
lingkungannya.
F. Hipotesis
antara kontrol diri dengan emosi marah pada supir bus trayek Purwokerto –