1
Tujuan penatalaksanaan KAD adalah sebagai berikut:
4) Mencegah komplikasi.
2
e) Pada kebanyakan protokol, perhitungan cairan resusitasi tidak
dimasukkan kedalam perhitungan cairan rehidrasi defisit dari
dehidrasinya.
2. Pemeriksaan Dasar
3. Observasi Klinik
3
Potensi terjadinya edema serebri terutama pada anak < 5 tahun,
penderita baru (new onset), kadar urea darah yang tinggi, dan pCO2 yang
rendah.
4. Rehidrasi
jaringan,
3) Memulihkan GFR
4
Interpretasi kadar keton darah:
· Prakiraan cairan rumatan per hari = 1500 ml/m2 atau dapat juga
· Penggantian Natrium
5
f. Bila corrected Na < 125 mmol/L atau cenderung menurun lakukan
koreksi dg NaCl dan evaluasi kecepatan hidrasi.
g. Kondisi hiponatremia merupakan indikasi overhidrasi dan
meningkatkan resiko edema serebri.
5. Penggantian Kalium
Pada saat asidosis akan terjadi kehilangan kalium dari dalam tubuh
walaupun konsentrasi di dalam serum masih normal atau meningkat akibat
berpindahnya kalium intrasel ke ekstrasel. Konsentrasi kalium serum akan
segera turun dengan pemberian insulin dan asidosis teratasi.
6. Penggantian Bikarbonat
a. Tidak terdapat cukup bukti bahwa terapi bikarbonat diperlukan dan aman
pada anak dengan KAD.
b. Bikarbonat sebaiknya tidak diberikan pada awal resusitasi.
c. Terapi bikarbonat berpotensi menimbulkan: Terjadinya asidosis cerebral,
Hipokalemia, Excessive osmolar load, Hipoksia jaringan.
6
d. Terapi bikarbonat hanya diindikasikan pada asidossis berat (pH < 6,9
dengan bikarbonat serum < 5 mmol/L) sesudah dilakukan rehidrasi awal,
dan pada syok yang persisten.
e. Jika diperlukan dapat diberikan 1-2 mmol/kg BB dengan pengenceran
dalam waktu 1 jam, atau dengan rumus: 1/3 x (defisit basa x KgBB),
cukup diberikan ¼ dari kebutuhan.
6. Pemberian Insulin
7
l. Pada saat tidak terjadi perbaikan klinis/laboratoris, lakukan penilaian
ulang kondisi penderita, pemberian insulin, pertimbangkan penyebab
kegagalan respon pemberian insulin (infeksi, dosis pengenceran insulin
yang tidak tepat, adhesi insulin dengan tabung infus).
m. Pada kasus tidak didapatkan jalur IV, berikan insulin secara
intramuskuler atau subkutan. Perfusi jaringan yang jelek akan
menghambat absorpsi insulin.
a. Tatalaksana edema serebri
Terapi harus segera diberikan sesegera mungkin saat diagnosis edema
serebri dibuat, meliputi:
1. Kurangi kecepatan infus.
2. Mannitol 0,25-1 g/kgBB diberikan intravena dalam 20 menit
(keterlambatan pemberian akan kurang efektif).
3. Ulangi 2 jam kemudian dengan dosis yang sama bila tidak ada respon.
4. Bila perlu dilakukan intubasi dan pemasangan ventilator.
5. Pemeriksaan MRI atau CT-scan segera dilakukan bila kondisi stabil.
b. Fase Pemulihan
Setelah KAD teratasi, dalam fase pemulihan penderita dipersiapkan
untuk :
a. Diet per-oral dapat diberikan bila anak stabil secara metabolik (KGD
< 250 mg/dL, pH > 7,3, bikarbonat > 15 mmol/L), sadar dan tidak
mual/muntah.
b. Saat memulai snack, kecepatan insulin basal dinaikkan menjadi 2x
sampai 30 menit sesudah snack berakhir.
c. Bila anak dapat menghabiskan snacknya, bisa dimulai makanan
utama.
d. Saat memulai makanan, kecepatan insulin basal dinaikkan menjadi 2x
sampai 60 menit sesudah makan utama berakhir.
b) Menghentikan insulin intravena dan memulai subkutan.
8
a. Insulin iv bisa dihentikan bila keadaan umum anak baik, metabolisme
stabil, dan anak dapat menghabiskan makanan utama.
b. Insulin subkutan harus diberikan 30 menit sebelum makan utama dan
insulin iv diteruskan sampai total 90 menit sesudah insulin subkutan
diberikan.
c. Diberikan short acting insulin setiap 6 jam, dengan dosis individual
tergantung kadar gula darah. Total dosis yang dibutuhkan kurang lebih
1 unit/kg BB/hari atau disesuaikan dosis basal sebelumnya.
9
Tatalaksana Ketoasidosis Diabetik
10
Diagnosa Keperawatan Keluarga DM tipe 1
11
2. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga,
merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus.
(Bailon dan Maglaya, 1978)
12
1. Intervensi
Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi Rasional
No
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Gangguan Integritas Setelah 2 x Setelah Keluarga Keluarga 1) Jelaskan 1) Dengan
kulit berhubungan pertemuan dilakukan dapat dapat pada diberikannyapen
dengan ketidak keluarga tindakan melakukan melakukan keluarga yuluhan tentang
mampuan keluarga memahami keperawatan perawatan perawatan mengenai perawatan luka
merawat anggota tentang selama 15 luka secara lukapenyaki cara diharapkan
keluarga dengan perawatan menit tidak mandiri dan t Diabetes perawatan keluarga
Diabetes Melitus anggota terjadi infeksi tepat Melitus luka yang mengetahui dan
keluarga pada luka benar pada mepraktekan
dengan diabetes Diabetes secara tepat
Diabetes melitus Melitus 2) Dengan di
Melitus 2) Lakukan lakukannya
perawatan perawatan luka
luka tidak terjadi
3) Mengajarka infeksi pada luka
n Senam 3) Senam kaki
Kaki dapat
13
meringankan
kesemutan
14
2) Jelaskan olahraga pada
pada Diabetes
keluarga Melitus
tentang diet
yangtepat
pada
Diabetes
Melitus
15
DAFTAR PUSTAKA
2. Dunger DB, Sperling MA, Acerini CL, et al. European Society for Paediatric
Endocrinology / Lawson Wilkins Pediatric Endocrine Society Consensus
Statement on Diabetic Ketoacidosis in Children and Adolescents. Pediatrics
2004;113:133-40.
6. Jose RLB. Buku ajar endokrinologi anak. Jakarta: Sagung Seto;2010;hal. 124-
161
16 | B l o k 2 1 – r e y e f t a @ g m a i l . c o m