Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

“IKTERIK NEONATORUM”
DI RUANG PERINATOLOGI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :


SRI GUSTINI G1B221013
NURMALIZA ULFA G1B221020
AULIA MAHESA G1B221026
LALA DELIA APRIANI G1B221034

PEMBIMBING AKADEMIK :
Fadliyana Ekawati, M.Kep, Sp.Kep.An
Ns. Suryati, S.Kep., M.Kep
1. Definisi 2. Klasifikasi
Ikterus adalah gejala kuning pada (Vidya dan Jaya, 2016),
sclera kulit dan mata akibat bilirubin membagi ikterus menjadi 2 :
yang berlebihan di dalam darah dan a. Ikterus Fisiologis
jaringan. Normalnya bilirubin serum b. Ikterus Patologis
kurang dari 0,5 mg%.

3. Etiologi 4. Manifestasi Klinis


Secara garis besar etiologi icterus
Gejala terbagi 2 :
neonatorum dapat dibagi :
1. Produksi yang berlebihan
- Akut : letargis, tidak mau minum
2. Gangguan dalam proses “uptake” dan dan hipotoni
konjugasi hepar - Kronis : sudah mengalami paralisis
3. Gangguan transportasi dari serebral serta adanya paralisis
4. Gangguan dalam ekskresi pada bagian otot mata
Faktor Resiko
1. Faktor Maternal : kelompok atau ras tertentu, penggunaan oksitosin
didalam larutan Hipotonik, kekurangan ASI, adanya konsumsi jamu-
jamuan, komplikasi selama kehamilan misalnya DM
2. Faktor Perinatal : Trauma lahir seperti cephal hematoma, adanya infeksi
bakteri virus maupun protozoa
3. Faktor Neonatus : prematuritas, faktor genetik seperti hiperbilirubinemia

Pemeriksaan Penunjang
1. USG, radiologi
2. Kadar bilirubin serum (total)
3. Darah tepi lengkap dan gambaran apusan darah tepi
4. Penentuan golongan darah dan Rh dari ibu dan bayi
5. Pada icterus yang lama, lakukan uji fungsi hati, uji fungsi tiroid, uji urin
terhadap galaktosemia
6. Bila secara klinis dicurigai sepsis, lakukan pemeriksaan kultur darah, urin,
IT rasio dan pemeriksaan C reaktif protein (CRP)

(Nurarif dan Kusuma, 2015)


Penatalaksanaan
Alternatif yang bisa Penatalaksanaan
digunakan : hiperbilirubinemia secara
a. Terapi Sinar terapeutik :
b. Terapi Transfusi a. Fototerapi
c. Terapi Obat-obatan b. Fenoforbital
d. Terapi ASI c. Transfusi Tukar
e. Terapi Matahari

Pelaksanaan
hiperbilirubinemia secara
alami :
a. Bilirubin Indirek
b. Bilirubin Direk
FORMAT PENGKAJIAN BAYI /
NEONATUS

v
Lanjutan…………………..
Lanjutan…………………..
Lanjutan…………………..
Lanjutan…………………..
Lanjutan…………………..
Lanjutan…………………..
Lanjutan…………………..
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai