2. Faktor psikis
Rendah hati, menilai dirinya selalu merasa
dirinya rendah dari yang sebenarnya
Sombong, menilai dirinya melebihi dari yang
sebenarnya
Egois, akan selalu mementingkan diri sendiri
Menurut Nuh, Hamzah, Hawwa ( 1993) berpendapat
bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan
kemarahan yaitu :
1. Lingkungan
2. Pertengkaran dan perdebatan
3. Senda gurau dengan cara yang batil
4. Memusuhi orang lain dengan segala cara
5. Congkak dan sombong di muka bumi yanpa hak
6. Lupa mengendalikan diri
7. Orang lain tidak melaksanakan kewajibannya kepada si
pemarah
8. Penjelasan orang lain terhadap aibnya
9. Mengingat permusuhan dan dendam lama
10. Lalai terhadap akibat ditimbulkan oleh marah
Akibat yang Ditimbulkan
Bahaya fisiologi
Bahaya psikologi
Bahaya sosial
Terapi Marah
Ahli psikosibernetika Maxwell maltz ( 1980 )
menyarankan tiga langkah untuk mencegah
kemarahan :
1. Pandanglah cermin lihat wajah sendiri yang
sedang marah dan eksperikan bagai mana
kelihatanya.
2. Hilangkan energi yang meledak itu dalam
suatu aktifitas
3. Menulisnya surat yang keji denga kata-kata
kasar sebagaimana layaknya kita marah.
Terapi Relaksasi
Burn dalam Utami : 2002 mengatakan beberapa
hasil dari reelaksasi diantaranya :
1. Dengan relaksasi anda akan terhindar dari
reaksi yang berlebihan karena adanya stress
2. Masalah-masalah yang berkaitan dengan stress
seperti, hipertensi, sakit kepala, imsomnia,
dapat dikurangi dengan cara rileksasi
3. Dapat mengurangi tingkat kecemasan
4. Mengurangi gangguan yang bergubungan
dengan stress
5. Penelitian menunjukan bahwa perilaku tertentu
dapat lebih sering selama periode stress.
Macam-macam relaksasi
Relaksasi otot
Relaksasi kesadaran indra
Relaksasi melalui hipnose, yoga dan
meditasi
Tehnik Berkomunikasi
Terapeutik Untuk Mengatasi
Klien Marah
1. Fase Prainteraksi
2. Fase Perkenalan (Orientasi)
3. Fase Kerja
4. Fase Terminasi