Anda di halaman 1dari 4

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Organisasi ialah suatu perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama, atau suatu
pengaturan orang-orang yang sengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Karakter organisasi adalah
memiliki tujuan tertentu, memiliki orang-orang, mengembangkan struktur agar anggota dapat
melaksanakan pekerjaan dengan mudah, dan memiliki sistem serta prosedur. Manfaat dari organisasi
ini ialah mengubah kehidupan masyarakat, sebagai penuntun pencapaian tujuan, menawarkan karier,
dan sebagai cagar ilmu pengetahuan.

Definisi manajemen sendiri menurut beberapa ahli seperti Harold Koontz & Cyril O’Donnel,
menyebutkan bahwa manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan
orang lain. Manajer merupakan suatu cara mengkoordinir sejumlah aktivitas org lain yg meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Selanjutnya menurut R.Kelly,
manajemen ialah suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya. Kemudian menurut James F. Stoner , manajemen ialah
proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Manajemen sendiri memiliki arti sebagai proses kegiatan, suatu ilmu dan seni, profesi (menggunakan
keahlian tertentu) dan kumpulan orang untuk mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi, manajemen ini
sangatlah penting karena memilki banyak fungsi, diantaranya ialah perencanaan yaitu menentukan
tujuan serta sasaran yg ingin dicapai, kemudian pengorganisasian yaitu pemberian perintah,
pengalokasian SD serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir utk menerapkan rencana, ketiga
pengarahan ialah menumbuhkan semangat pd karyawan agar dapat bekerja keras dan giat serta
membimbing mereka dalam melaksanakan rencana, dan keempat pengendalian yaitu melihat apakah
kegiatan organisasi sudah sesuai dengan rencana atau belum.

Manajemen memiliki beberapa bidang yang dibawahinya, antara lain yaitu :

1. Bidang Pemasaran, aspek yang dikaji ialah perencanaan produk, penetapan harga, mengembangkan
periklanan, memilih saluran distribusi.
2. Bidang Keuangan yaitu mengatur kebutuhan finansial. Tugas utama nya adalah mencari sumber
pendanaan dan mengalokasikan dana yg diperoleh.

3. Bidang Operasional yaitu mengatur kegiatan yg diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi.
Tugas utamanya ialah melakukan perencanaan produk, perencanaan luas produksi, perencanaan lokasi
pabrik, perencanaan layout mesin-mesin, perencanaan bahan baku, perencanaan tenaga kerja, dan
pengawasan kualitas.

4. Bidang Sumber Daya Manusia, meliputi penarikan tenaga kerja yg berkualitas, mengembangkan
Tenaga kerja yg berkualitas, mempertahankan tenaga kerja yg berkualitas, mengelola penahanan dan
pergantian, penilaian kinerja.
Dalam organisasi/manajemen tidak hanya dituntut untuk mengejar TUJUAN SEMATA, tetapi bagaimana
tujuan bisa dicapai dengan cara efektif dan efisien.

Persoalan yang dihadapi manusia dari waktu ke waktu tampaknya makin lama makin komplik, baik
persoalan yang berhubungan dengan pribadinya, keluarganya, pekerjaan, maupun masalah kehidupan
secara umum. Kompleksitas masalah itu telah mengarahkan sebagian dari manusia mengaami konflik
dan hambatan daam memenuhi apa yang manusia harapkan bahkan sampai dapat menimbulkan
tekanan yang sangat mengganggu. Kompleksitas masalah demikian inilah yang diantaranya menuntut
adanya treatment yang dapat membantu mengatasi segenap permasalahan kehidupan manusia sehari-
hari.Sejumlah rasa pesimis dan takut dalam menghadapi hidup melanda kebanyakan masyarakat,
beriringan dengan persoalan hidup yang kian rumit dan senantiasa berubah bentuk dan coraknya. Tanpa
pegangan apapun dan hanya mengandalkan materi belaka, manusia semakin kehilangan arah dalam
kehidupannya dan kehilangan arti dan tujuan hidup dengan membawa sejuta persoalan psikologisnya.
Salah satunya adalah ganggan psikologis berupa rasa cemas.Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai
proses emosi yang sedang bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan
perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik). Kecemasan itu mempunyai segi yang disadari
seperti rasa takut, terkejut, tidak berdaya, rasa berdosa atau bersalah, terancam dan sebagainya.
Kecemasanmerupakan perasaan subyektif yangmempunyai reaksi terhadap pengalaman yang tidak
mengenakkan diri. Apabila pengalaman tersebut disimbolisasikan dan dimasukkan ke dalam
ketidaksadaran dapat menyebabkan konsep diri dari individu berubah (Darajat, 1978). Menurut Freud
mendefinisikan kecemasan merupakan situasi afektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oeh
sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam. Perasaan yang tidak
menyenangkan ini biasanya samar-samar dan sulit dipastikan, tetapi selalu dirasa.

Penelitian kali ini ialah mengenai bagaimana psikoterapi dzikir ammpu menangani sebuah kecemasan.
Penelitian ini dilakukan di Asrama Minhajul Huda, Cilongok, Banyumas. Metode penelitian ini ialah
pendekatan kualitatif deskriptif dengan cara mengumpulkan data dari observasi dan wawancara
terhadap beberapa santri yang berada di API Minhajul Huda.

Proses Psikoterapi Dzikir


Psikoterapi dzikir ini dimaksudkan untuk memberikan ketenangan jiwa sehingga penderita tidak merasa
takut, khawatir dan gelisah. Dalam hal ini kondisi psikologis pasca dzikir dapat berdampak positif
terhadap kondisi psikologis yang dialami karna melalui dzikir hati merasa tentram. Psikoterapi dzikir
yang telah dilaksanakan akan mencapai tahapan dimana kemampuan menilai realitas sudah kembali
pulih dan pemahaman diri sudah baik. Dzikir ini terdiri dari beberapa kalimat thayyibah, tahlil, takbir,
tahmid, tasbih serta doa doa yang merujuk pada sebuah ketenangan.Dalam Al-Quran surat Ar-Ra’du
ayat 28, Alloh berirman yang artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.Dari ayat tersebut dapat di jelaskan bahwa Ayat tersebut menegaskan bahwa dzikir adalah
sebuah metode yang bersumber langsung dari Tuhan. Dzikir disini diposisikan sebagai kehidupan yang
mampu menenangkan gejolak kejiwaan yang dialami sesorang.

Selanjutnya dalam penelitian ini, kami mengobservasi 5 orang responden melalui wawancara mengenai
bagaimana pengalaman saat para responden mengalami kecemasan. Dari kelima responden ini, tiga
diantaranya mengutarakan bahwa saat mengalami sebuah kecemasan mereka membaca dzikir terus
menerus sampai mereka tenang. Setelah melakukan wawancara kembali terhadap tiga orang
responden, mereka menyatakan bahwa dengan bacaan bacaan dzikir ini mampu mengurangi tingkat
kecemasan saat melanda perasaan mereka. Salah satu responden mengungkapkan, ketika ia mengalami
sebuah kecemasan, lalu membaca berbagai dzikir, hasilnya ia merasakan sebuh ketenangan. Dan dari
sebuah ketenangan ini, ia mampu berpikir lebih jernih dibandingkan saat ia berada dalam kecemasan.
Karena biasanya, orang yang sedang mengalami kecemasan maka mereka akan merasa khawatir, tidak
tenang, tidak dapat berpikir jernih, dan merasa takut.

Salah satu responden juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami sebuah kecemasan yang
teramat dikala ia mengalami sebuah kecelakaan. Saat itu responden merasa cemas, takut dan tidak
menentu pikirannya. Kemudian ia mengungkapkan kala rasa kecemasan tersebut hadir, ia langsung
mengucapkan beberapa dzikir, dan ia terus-menerus berdzikir dalam hatinya. Dan hasilnya, selang
beberapa waktu ia merasa lebih baik, dan merasa lebih tenang untuk menghadapi realita yang terjadi.

Rasa cemas ini juga seringkali melanda seorang pelajar, slaah satunya responden kita yaitu Ghilman.
Ghilamn mengungkapkan seringkali ia merasa takut dan cemaa dikala ia akan menghadapi sebuah tes
atau ujian di sekolah nya. Dan saat ia akan menghadapi ujian tersebut biasanya ia akan berdzikir dalam
hatinya, dengan mengucapkan tahlil, takbir, tahmid, dan tasbih terus menerus. Tak lupa pula ia selalu
berdoa agar ia dimudahkan dalam menjalani ujiannya. Dan Ghilamn mengungkapkan bahwa, ketika ia
berdzikir ini ia akan merasa lebih tenang dan lebih yakin bahwa ia mampu mengerjakan ujiannya dengan
baik, karena ia telah berusaha dengan belajar dan berdoa, masalah hasil ia telah berpasrah diri
terhadap Tuhan.

Dari ketiga responden tersebut, dapat diketahui bahwa dzikir ini mampu menjadi psikoterapi dalam
menghadapi sebuah kecemasan dan ketakutan agar lebih menjadi tenang. Psikoterapi dzikir ini mampui
menjadi sebuah terobosan psikolog dalam menangani hal hal yang berkaitan dengan rasa kecemasan
takut, dan sebagainya.

Kesimpulan dan komentar

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa melalui psikoterapi zikir, akan diperoleh efek
ketenangan bagi pelakunya, kepasrahan yang mendalam terhadap Allah tentang kekuasaan dan kasih
sayang-Nya yang tersirat dari kalimat thayyibah yang diucapkan berkali-kali dalam kegiatan zikir
sehingga seseorang tidak merasa takut, khawatir dan cemas dalam menjalani masalah mereka. Selain
itu, melalui zikir, terbangun sugesti positif yang berkontribusi dalam menciptakan keyakinan, kekuatan
dan sikap optimisme bagi diri seseorang dalam mengahadapi ujian dan masalah mereka secara lebih
baik.

Kemudianbkomentar saya terhadap psikoterapi dzikir sebagai sebuah penanganan kecemasan ini ialah,
psikoterapi dzikir ini memang benar mampu mengurangi kecemasan yang ada, dan hal ini juga telah
diketahui dalam AlQuran bahwa seseorang apabila mengingat Tuhannya, maka ia akan me.jadi tenang.
Namun dalam hal ini terkadang maish ada orang yang tidak bersungguh-sungguh dalam melakukannya,
sehingga terkadang ia kurang mendapatkan ketenangan selama ia berdzikir. Semuanya ini adalah
berawal dari sebuah niat, kita berniat baik mengingat Alloh dalam dzikir dan bukan untuk coba coba
atau menguji saja. Berdzikir lah dengan bersungguh-sungguh , maka kita akan mendapatkan sebuah
ketenangan jiwa yang diberikan langsung oleh Alloh kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai