0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan1 halaman
Proses metabolisme dan osmoregulasi mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan. Salinitas dan suhu mempengaruhi proses fisiologis seperti osmoregulasi, pencernaan, dan absorpsi nutrisi melalui pengaruh osmotiknya. Perubahan suhu dan salinitas di luar batas toleransi ikan dapat menyebabkan kegagalan penetasan telur.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Jelaskan proses proses fisiologi yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya ikan
Proses metabolisme dan osmoregulasi mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan. Salinitas dan suhu mempengaruhi proses fisiologis seperti osmoregulasi, pencernaan, dan absorpsi nutrisi melalui pengaruh osmotiknya. Perubahan suhu dan salinitas di luar batas toleransi ikan dapat menyebabkan kegagalan penetasan telur.
Proses metabolisme dan osmoregulasi mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan. Salinitas dan suhu mempengaruhi proses fisiologis seperti osmoregulasi, pencernaan, dan absorpsi nutrisi melalui pengaruh osmotiknya. Perubahan suhu dan salinitas di luar batas toleransi ikan dapat menyebabkan kegagalan penetasan telur.
Jelaskan proses proses fisiologi yang paling berpengaruh terhadap
keberhasilan budidaya ikan Jawab : Beberapa proes fisiologi hewan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya ikan ialah proses metabolisme dan osmoregulasi. Berbagai proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh ikan yang berperan penting dalam produktivitas dan kelangsungan hidup dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik kualitas air. Beberapa aspek fisiologi ikan yang dipengaruhi oleh salinitas adalah tekanan osmotik, tekanan cairan tubuh dan kebutuhan oksigen. Tingkat kosumsi oksigen salah satu aspek penting yang berpengaruh pada kehidupan dan juga pertumbuhan ikan. 2. Jelaskan proses proses fisiologi yang paling terpengaruh oleh adanya perubahan salinitas dan temperature ? Jawab : Pengaruh salinitas terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kebanyakan organisme laut, pengaruh langsung dari salinitas adalah lewat pengaruh osmotiknya terhadap osmoregulasi dan kemampuan digesti serta absorpsi nutrient pakan. Proses aklimasi dengan cara menurunkan tingkat salinitas media akan berpengaruh terhadap berjalannya proses fisiologis dalam tubuh ikan kerapu cantang (Faozan, 2019). perubahan suhu memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap proses fisiologis dan biologis, suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perkembangan embrio yang nantinya akan menetas. Suhu menjadi sangat penting dalam gametogenesis untuk keberhasilan dalam proses pemijahan dan daya tetas telur (Hasibuan, 2018). 3. Jelaskan bagaimana salinitas dan temperature mempengaruhi proses-proses fisiologi yang dimaksud. Jawab : Tahap perkembangan embrio pada ikan merupakan tahap yang paling sensitif dalam seluruh siklus hidup ikan. Dalam reproduksi ikan budidaya, perkembangan embrio dan larva merupakan hal yang harus diperhatikan, karena berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas benih yang dihasilkan. Jumlah telur yang menetas dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan dalam kegiatan produksi benih dipengaruhioleh beberapa jenis stressor lingkungan diantaranya yaitu suhu dan salintas. Suhu dan salinitas diluar batas toleransi dapat mengakibatkan kegagalan penetasan telur (Prakoso & Kurniawan, 2018). Semakin tinggi salinitas maka semakin tinggi pula tingkat kematian benih ikan, karena jika tingkat osmoregulasi tinggi sedangkan kemampuan ikan rendah maka akan berakibat pada kematian ikan. .