Oleh
Eka Setiawan
PENDIDIKAN BIOLOGI U 2013
NIM 13030204033
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu cirri makhluk hidup.
berdasarkan
pertambahan
volume,
massa
atau
berat
dengan
diferensiasi.
perkecambahan,
Peristiwa
perbungaan
perkembangan
atau
penuaan
yang
penting
(senescene)
seperti
menghasilkan
berkecambah
untuk
menyelesaikan
daur
hidupnya.
Dalam
petumbuhan juga dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Salah satu
factor luar adalah air yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, karena
fungsinya dalam metabolisme sangat besar dan menentukan turgor sel
sebelum membelah. Air juga menentukan kecepatan reaksi biokimia dalam
sel. Berubahnya air dalam sel akan mempengaruhi kadar hormone dalam
tubuh. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan percobaan untuk
mengetahui
pengaruh
lama
perendaman
biji
dalam
air
terhadap
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mendeskripsikan pengaruh
lama perendaman biji tomat (Solanum lycopersicum L.) dalam air terhadap
perkecamhbahan biji tomat (Solanum lycopersicum L.).
Hipotesis
HA : Ada pengaruh lama perendaman biji tomat (Solanum lycopersicum L.)
dalam air terhadap perkecamhbahan biji tomat (Solanum lycopersicum
L.).
H0 : Tidak ada lama perendaman biji tomat (Solanum lycopersicum L.) dalam
air terhadap perkecamhbahan biji tomat (Solanum lycopersicum L.).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu koordinasi yang baik
dari banyak peristiwa paa tahap yang berbeda, yaitu dari tahap biofisika dan
biokimia ke tahap organisme dan menghasilkan suatu organisme yang utuh dan
lengkap. Pertumbuhan menunjukkan suatu pertambahan dalam ukuran yang
dapat diukur sebagai pertambahan panjang, lebar atau luas dan dapat pula
diukur
berdasarkan
menghilangkan
pertambahan
konsep-konsep
volume,
yang
massa
menyangkut
atau
berat
perubahan
dengan
kualitas.
daur
hidupnya
yang
meliputi
pertumbuhan
an
diferensiasi.
Pada aspek morfologi dan anatomi dapat dilihat perubahan struktur yang
terjadi yang terlihat selama proses perkembangan tumbuhan. Kita akan sangat
sukar memahami perkembangan tanpa mempelajari proses fisiologi dan
biokimia. Proses fisiologi dan biokimia ini sangat menetukan perubahan
morfologi suatu organisme sehingga aspek fisiologi dan biokomia merupakan
subyek utama dalam mempelajari bidang ilmu ini, yang sekarang lebih dikenal
dengan istilah morfogenesis. Morogenesis ini mempelajari perubahan-perubahan
bentuk dan struktur yang proses pengontrolannya melibatkan perubahan fisika
dan kimia sehingga morfogenesis lebih tepat disebut sebagai fisiologi dan
biokimia perkembangan.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan yaitu :
1. Faktor dalam
Suatu factor yang melibatkan hormone yang akan mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
karena
fungsinya
dalam
metabolisme
sangat
besar
dan
menetukan turgor sel sebelum membelah. Air juga menentukan kecepatan reaksi
biokimia dalam sel. Berubahnya air dalam sel
bersifat tertentu, tapi ada pula yang bersifat tidak tentu. Struktur tertentu
tumbuh sampai mencapai ukuran tertentu, tetapi ada pula yang bersifar tidak
tentu, yaitu tertentu struktur tumbuh sampai mencapai ukuran tertentu,
kemudian berhenti dan akhirnya mengalami penuaan dan kematian.
Biji
Peranan enzim dan asam nukleat pada biji yang sedang berkembang ikut
menentukan masa hidup biji. Setelah hidup cukup lama, biji matang yang
berkecambah harus memiliki semua enzim yang penting untuk berkecambah
dan membentuk kecambah atau mempunyai informasi genetic yang siap umtuk
mensintesis
enzim
perkecambahan
tersebut.
dihasilkan
Beberapa
dalam
bentuk
enzim
yang
jadi
selama
penting
untuk
berlangsungnya
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Jenis Percobaan
Jenis percobaan yang dilakukan adalah percobaan eksperimental, karena
percobaan dilakukan di laboratorium dan pada percobaan ini terdapat variabel
manipulasi, variabel kontrol dan variabel respon.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Percobaan ini kami lakukan pada tanggal 10 April 2015 17 April 2015 di
rumah.
3.3 Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam percobaan ini sebagai
berikut:
- Variabel manipulasi
- Variabel kontrol
- Variabel respon
5. hari pertama dihitung saat penanaman biji di tempat wadah styrofoam tempat
menanam.
6.
membuat
tabel
persentase
perkecambahan
dan
indeks
kecepatan
merendam biji selama 4 jam, 3 jam, 2 jam, 1 jam dan tidak direndam masing-masing 50 biji
nanam dalam waktu yang bersamaan pada wadah styrofoam tempat menanam yang sudah dialasi ka
nyimpannya di tepat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung dan mengamatinya setiap
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan, maka dapat diperoleh data sebagai berikut :
a. Tabel
Tabel pengaruh lama perendaman biji dalam air terhadap
perkecambahan biji tomat (Solanum lycopersicum L.)
Jumlah biji yang berkecambah pada perendaman
Hari Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
Persenta
0
0
0
3
8
14
15
10
0
0
0
50
100%
1
0
0
5
8
15
16
6
0
0
0
50
100%
(jam)
2
0
0
6
10
17
17
0
0
0
0
50
100%
se
IKP
6.93
7.25
8.73
3
0
0
16
12
17
5
0
0
0
0
50
100%
4
0
0
19
19
9
3
0
0
0
0
50
100%
12.57
13.38
b. Grafik
Series 1
16
14
12.57
13.38
12
10
8.73
8
6.93
7.52
6
4
2
0
Analisis Data
Berdasarkan data diatas, maka dapat dianalisis bahwa indeks kecepatan
Pembahasan
Berdasarkan analisis di atas maka dapat diketahui bahwa biji yang
1.
bila biji direndam dalam air maka pulir bici akan menjadi
lunak sehingga perkembangan embrio dan endosperma dapat terjadi.
Sebaliknya jika biji tidak direndam kulit biji yang keras sulit untuk ditembus
air, sehingga proses perkecamabahan akan menjadi lambat.
2.
pada biji yang direndam dengan air, dinding sel biji akan
diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk ke dalam sel secara difusi. Apabila
dinding sel, kulit biji dan embrio menyerap air, maka suplai oksigen akan
meningkat sehingga memungkinkan terjadi proses respirasi dan CO2 lebih
mudah keluar. Sedangkan untuk biji yang tida direndam, dinding sel tidak
permeable terhadap gas, sehingga gas masuk ke dalam sel dengan lambat.
3.
4.
4.4
Diskusi
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari percobaan Pengaruh yang telah dilakukan, maka dapat diambil
simpulan
bahwa
lama
perendaman
biji
mempengaruhi
kecepatan
perkecambahan. Sehingga apabila biji direndam dalam waktu yang relatif lama
maka proses respirasinya semakin cepat, sehingga perkecambahannya juga
semakin cepat. Semakin lama waktu perendaman biji, maka semakin besar pula
Indeks Kecepatan Perkecamabahan (IKP).
5.2 Saran
Pada praktikum ini praktikan sebaiknya menjaga kebersihan agar biji yang
dikecambahkan tidak sampai tekontaminasi oleh jamur.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Yuni Sri. 2014. Petunjuk Praktikum Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan.
Surabaya: Unesa Press
Sasmitamiharja, Drajat dan Arbasyah Siregar. 1996.
Fisiologi Tumbuhan.
Bandung: ITB
Soerodikoesoemo, Wibisono. 1995. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: UT
Depdikbud
Salisbury, Frank B. dan Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2 Edisi Keempat
(Dyah R. Lukman dan Sumarsono). Bandung: ITB.
LAMPIRAN
Persentase perkecambahan
Persentase perkecambahan = jumlah biji yang berkecambah x 100 %
Jumlah keseluruhan biji
- 4 jam = 50/50 x 100 % = 100 %
- 3 jam = 50/50 x 100 % = 100 %
- 2 jam = 50/50 x 100 % = 100 %
- 1 jam = 50/50 x 100 % = 100 %
- 0 jam = 50/50 x 100 % = 100 %
Dokumentasi
gambar 3
kecambah
kacang hijau
ruangan
hijau
Erlenmeyer
HCl
titrasi
Dokumentasi oleh: Ananda Elok W. I., 30-31 Maret 2015
warna setelah