Kerja Bangku-1
Kerja Bangku-1
A. Tujuan
1. Memahami peralatan, cara kerja dan dasar pengerjaan logam
2. Mampu menggunakan peralatan kerja bangku dan pengukuran pekerjaan
logam
3. Mampu menggunakan peralatan kerja bangku dan pengukuran dengan baik
dan benar
B. Dasar Teori
Kerja bangku merupakan pekerjaan dari peralatan tangan bukan main
otomatis dan dikerjakan secara manual. Kerja bangku merupakan salah satu dari
proses produksi berupa mengurangi atau membuang dari materi benda. Adapun
tujuannya meliputi :
1. Mempertinggi skill dan kemampuan
2. Mempertinggi feeling dan perasaan dalam bekerja
3. Mengasah kesabaran sebagai pekerja bengkel
4. Mengasah ketajaman berpikir
5. Sebagai dasar utama sebagai pekerja
6. Memprtinggi kedisiplinan pada alat termasuk perawatan
7. Mempertinggi ketajaman pengukuran
1
Mistar ukur terbuat dari plat baja berbentuk lurus, dan ketelitiannya yaitu 1 mm.
2. Mistar ingsut/jangka sorong
Kekakuan bahan dan kepresisian pembuatan mistar ingsut ini akan menghasilkan
suatu data ukur yang teliti, kemampuan pengukurannya mencapai 0,1 mm.
3. Micrometer
Mikrometer merupakan alat ukur yang jauh lebih baik daripada keduanya,
ketelitiannya mencapai 0,01 mm.
b. Mengikir Rata
Salah satu bagian dari kerja bangku adalah mengikir.Mengikir ini merupakan bagian
paling utama dari kerja. Berikut penjelasan tentang mengikir.
2
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Macammacam kikir
Kikirsegitiga
Kikirsegiempat
setengah bulat
3
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Tipe-tipeguratan
4
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Bentukdan kegunaan
Kikirkasar tirus
Kikir inidipergunakan untuk mengerjakan
permukaan umum. Kedua muka digurat ganda dan
kedua tepi digurat tunggal. Lebar dan tebal dikonis
(siku).
Kikirkasar rata
Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan
permukaan umum. Kedua muka digurat ganda.
Kedua tepi ada yang digurat tunggal atau polos
(untuk sisi keamanan).
Kikirtipis
Kikir ini dipergunakan untuk mengikir alur yang
sempit.Kedua muka digurat ganda dan kedua tepi
digurat tunggal.Lebar ditirustapi tebal tidak.
5
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Bentukdan kegunaan
Kikirpilar
Dipergunakan untuk membuat alur-alur
sempit. Kedua muka mempunyai guratan
ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal
atau satu polos (untuk tepi pengaman).
Kikirbujungsangkar (kotak)
Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut.
Guratan ganda semua sisi dan tirus arah
memanjang.
Kikirbundar (bulat)
Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-
sisi bulat. Digurat kasar, sedang atau halus. Untuk
kikir panjang 15 cm digurat tunggal. Sering juga
dinamakan kikir ekor tikus.
6
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Bentukdan kegunaan
Kikirsegitiga
Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut
o o
antara 60 –90 .semua sisi digurat ganda.
Kikirgergaji
Kikir gergaji dipergunakan untuk menajamkan
bilah gergaji dan untuk mengikir gerigi gergaji
lingkaran.
Kikirparut
Dipergunakan untuk mengikir logam lunak, kayu
dan bahan lunak lainnya.
Parutan dapat dengan atau tanda punca.
Kikir-kikir kecil
Juga dinamakan kikir jarum
Dipergunakan untuk mengikir pekerjaan kecil dan
halus.
7
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Menggunakankikir
Mulutragum
Mulut ragum benda kerja harus berada pada tinggi
yang betul.
Sikapkaki
Berdiri didepan dan sedikit menyamping
o
ragum kira-kira membuat sudut30 terhadap arah
sumbu mengikir.
Sikapberdiri
Sikap berdiri harus betul.Tekanan pada kikir
diberikan sepanjang langkah maju. Berat badan
berayun itu cukup untuk menggerakkan kikir.
Perhatian!
8
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Menggunakankikir
9
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
10
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Macam-macam pengikiran
11
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Mengikirbundar (bulat)
12
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Mengikircekung
13
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Pengikiranakhir
Melindungibidangkerja
14
\
15
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Merawatkikir
16
ALATKERJA TANGAN DAN MESIN
MENGIKIR
Memeliharakikir
17
18
Metode Percobaan
a. Alat dan Bahan
Alat
1. Kikir halus, sedang dan kasar
2. Mistar ingsut, dan mistar ukur
3. Tap ulir ukuran (m12 x 1,25)
4. Mesin bor dengan mata bor 9 dan 10
5. Jangka sorong
6. Penitik
7. Penyiku
8. Mesin Bor
9. Ragum
10. Jangka
11. Penggores
12. Palu
Bahan
1. Batang kuningan pejal
b. Cara kerja
Mengikir
1. Sebelum pengikiran, benda kerja (batang kuningan) dipotong dengan
menggunakan gergaji besi sepanjang 15 mm.
2. Benda kerja di cekam dengan tanggem, namun pada sisinya di alasi
terlebih dahulu dengan benda lunak, agar tidak rusak / cacat. Dengan
posisi benda kerja yang tepat (sejajar / rata) agar tekanan yang didapat
pada seluruh permukaan yang dikikir rata.
3. Dengan posisi badan yang tepat didepan meja, posisi kaki yang agak
menyerong dengn sudut antara kedua kaki 400 - 6 00
19
4. Membagi benda kerja agar menjadi segi enam dengan menggunakan
jangka,
5. Mulai mengikir dengan membuang benda kerja sehingga membentuk segi
enam sebagai man yang telah dibagi sebelumnya, dengan ketebalan 12
mm. Gerakan dalam pengikiran, yaitu :
* waktu maju, kikir memakan benda kerja
* waktu memakan benda kerja, harus betul datar
* waktu mundur, gigi kikir tidak memakan benda kerja, maka tekanan
sedikit dikurangi auatu gagang kikir diangkat,
* langkah pemakanan maju pada benda kerja harus dilakukan sejauh
– jauhnya, agar kikir dimanfaatkan rata,
* kecepatan ± 50 – 60 tarikan permenit.
Mengebor
1. Setelah benda kerja terbentuk menjadi segi enam dengan ketebalan 12
mm, maka sebelum di tap, benda kerja terlebih dahulu harus di bor
tengahnya.
2. Dalam pemboran, benda kerja harus dibor secara bertahap. Yaitu diawali
dengan menggunakan mata bor ukuran 9, namun sebelumnya benda
kerja harus di titik dengan menggunakan penitik. Dan setelah
menggunakan mata bor yang berukuran 9, setelah itu baru digunakan
mata bor yang berukuran 10 .
Mengetap
1. Sebelumnya benda kerja dibuat tirus pada sisinya
2. Siapkan bahan pendingin yang seharusnya dipakai
3. Dikerjakan pada posisi berdiri
4. Benda kerja dicekam erat pada tanggem, dengan posisi benda kerja yang
benar (sejajar)
5. Dalam pengedratan, diawali dengan tap yang yang tumpul, kemudian
yang agak tajam dan dilanjutkan dengan yang tajam.
6. Gerakan pengedratan, diawali dengan gerakan pelan – pelanberputar
yang betul datar dan tegak lurus
7. Harus dikerjakan perlahan dan secara hati – hati
20
Terakhir, sebagai finishing ujung-ujung benda kerja yang membentuk sudut-
sudut lancip dikikir tipis dengan tujuan supaya tidak membentuk sudut lancip.
C. Pembahasan
Pengikiran merupakan salah satu dari kerja bangku.Saat mengikir kita harus
memperhatikan langkah kerja agar hasilnya baik dan bagus. Saat memakan dalam
proses pengikiran, posisi kikir datar dan ditekan sama agar benda yang dimakan rata,
dan bila posisi kikir miring, maka yang akan dimakan hanya diujungnya saja.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan kurang maksimalnya pekerjaan
mengikir dalam kerja bangku, yaitu :
1. Benda kerja masih ada fet, olie, atau minyak
2. Permukaan yang dikikir selalu dihapus dengan tangan, mengakibatkan licin
tidak ada pemakanan
3. Kurang teliti dalam memilih kikir yang sesuai
4. Tergesa-gesa ingin cepat selesai
5. Pemakanan yang seharusnya pada gerakan maju, tetapi sebaliknya waktu
kikir ditarik mundur ditekan kuat-kuat
Pada saat menyetap, posisi benda kerja harus benar datar, dan tegak lurus
terhadap alat tap-nya. Karena, jika tidak maka hasilnya akan miring dan tidak bagus.
Beberapa kesalahan yang terjadi pada saat pengetapan adalah :
1. Saat memasukan tap tidak dalam posisi 9 00 , maka mur dalamny akan miring /
tidak rata / rusak.
2. Pisau patah jika tidak hati – hati dan tidak menggunakan pendingin yang
dianjurkan
3. Pada saat pengetapan tidak diputar kebelakang / mundur.
Solusinya yang dapat dilakukan adalah : posisi harus pas pada saat memasukkan
pisau tap, berhati- hati pada dalam pengerjaan, diberikan pendingin pada saat
pengerjaan dan benda harus dicekam yang kencang agar tidak lepas.
D. Kesimpulan
Kerja bangku merupakan pekerjaan dari peralatan tangan bukan main
otomatis dan dikerjakan secara manual. Kerja bangku merupakan salah satu dari
21
proses produksi berupa mengurangi atau membuang dari materi benda. Dalam
kerja bangku, terdapat pengikiran, pengetapan yang selalu dipandang mudah.
Namun pada kenyataannya, bila tidak hati – hati, tergesa – gesa dan tidak
mengikuti cara kerja kerja yang benar maka akan didapatkan hasil yang tidal
maksimal, bahkan rusak ataupun gagal
22