Kelas : 1EGC
Secara umum perlindungan kepala terhadap tenaga listrik biasanya terbuat dari logam
yang digunakan oleh staf pemadam kebakaran. Pelindung kepala yang di kenal ada 4 jenis
yaitu Hard Hat kelas A, kelas B, kelas C dan Bumb Cap.
Kelas A
Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh dan
melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt.
Kelas B
Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jauh dan
melindungi dari arus listrik hingga 20.000 volt.
Kelas C
Hard hat kelas C dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh tetapi
tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak melindungi dari bahan korosif.
Bumb Cap
Bumb cap dibuat dari plastic dengan berat cukup ringan untuk melindungi kepala dari
tabrakan dengan benda menonjol. Alat ini tidak menggunakan sistem suspense, tidak
melindungi dari benda yang jatuh, dan tidak melindungi dari kejutan listrik, hanya
berfungsi sebagai pelindung kepala.
Bahan pelindung mata berbahan baku sintesis berupa plastik dari berbagai sumber
bahan dasarnya yaitu selulosa asesat, akrilik, poli karbonat dan lainnya. Alat pelindung mata
berupa kacamatan bertujuan melindungi organ mata terhadap radiasi pada panjang
gelombang standar Amerika. Pelindung mata dan wajah melindungi secara primer dan
sekunder. (1) Perlindungan primer berupa kacamata pengaman dengan pelindung-sisi
melindungi mata dari obyek yang terbang. Gogel pengaman mencegah obyek agar tidak
masuk melalui bagian bawah atau sekitar pelindung mata. (2) Pelindung sekunder yaitu
pelindung wajah Dikombinasikan dengan kaca mata atau gogel pengaman tetapi tidak
melindungi dari bahaya tubrukan.
Persyaratan alat pelindung mata dan wajah yaitu (1) harus memenuhi ketentuan
Amerika National Standars Institute : ANSI Z87.1-1989, (2) pastikan karyawan yang
memakai lensa preskripsi atau lensa kontak mengenakan pelindung mata mencakupdan dapat
digunakan untuk lensa preskripsi tersebut.
Beberapa alat pelindung mata dan kegunaannya seperti kacamata safety, goggles,
faceshield, pelindung wajah dan visor. Jenis alat pelindung mata dan wajah yaitu:
1) Goggles
Goggles memberikan perlindungan mata dengan karakterisasi dan beberapa kelebihan
dibandingkan kacamata pengaman ( safety glasses) yaitu goggles terpasang dekat
wajah, mengitari area mata. Goggles melindungi lebih baik jika terjadi kecelakan
pada situasi yang mungkin terjadi percikan cairan, uap logam uap, serbuk, debu dank
abut akan aman dan kecelakaan dapat diminimalkan. Kaca mata hanya melindungi
dari benda-benda atau objek yang terbang seperti debu maupun partikel yang
memiliki ukuran sangat kecil. Pemakaian kaca mata ini umumnya untuk pengendara
kendaraan roda dua dan beberapa kegiatan lain seperti melindungi mata dari sinar
matahari. Pada pekerja di laboratorium pelindung mata menggunakan gogel.
2) Face shield
Face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan sering digunakan pada
operasi peleburan logam, percikan bahan kimia, atau partikel yang melayang. Ketika
menggunakan face shield kadang dikombinasikan atau digabung dengan pemakaian
Hard Hat. Alat pelindung ini hanya melindungi wajah bukan pelindung mata sehingga
pemakaian safety glasses atau gogel pengaman harus dikombinasikan dengan
pemakaian face shield selain itu APD ini tidak melindungi dari bahaya tubrukan.
3) Welding Helmets
4) Masker Wajah
Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau, menyengat, dan dari
debu yang merugikan. Penggunaan masker dikategorikan masker debu, masker rumah
sakit dan masker laboraorium. Type dan jenisnya dibedakan pada fungsi
penggunaannya. Jenis-jenis maker disajikan pada Gambar
Alat pelindung mata dan wajah yang telah diuraikan berfungsi meminimalkan
akibat dari kecelakan namun suatu kejadian dapat saja terjadi sehingga perlu
dilakukan tindakan selain langkah penggunaan APD tersebut. Pada perlindungan
mata dan wajah ini bebrapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi bahaya
yaitu pencucian mata dengan peralatan sesuai standar peraturan Amerika Serikat (AS)
: 29 CFR 1910.151(c) dan ANSI Z358.1-
Beberapa jenis peralatan pencucian mata dan wajah:
Prinsip alat pencuci yaitu kran dinyalahkan dan pastikan air kran diarahkan ke
klopak mata yang terkena percikan. Lakukan pencucian hingga benar-benar
tidak teras lagi perih akibat kotoran ataupun zat lain.
b. Shower
Alat ini selain untuk mata dan wajah juga sekujur tubuh sehingga perlatan alat
ini harus disesuaikan. Prinsip alat ini cukup menarik bandle dan air akan
keluar. Standar : ANSI Z358.1-2004
c. Drench hose
Alat ini memiliki kemiripian dengan alat pencuci mata hanya saja pada
drench hose pencucian langsung diarahkan ke mata yang bermasalah.
3. A.P. Telinga : Ear plug, Ear muff
1. Ear plug
Ear plug adalah suatu perangkat yang didesain khusus untuk melindungi
telinga manusia dari suara yang berisik, kemasukan air atau benda asing, maupun
tekanan udara. Fungsinya yang dapat mengurangi bunyi sehingga sering digunakan
untuk melindungi pendengaran dari ketulian dan penyakit tinnitus. Sumbat telinga
(ear plug) dapat mengurangi intensitas suara 10 s/d 15 dB
Berdasarkan jenis bahannya earplug biasanya dibuat dari berbagai macam
bahan. Setiap bahan memiliki karakteristiknya masing-masing. Sebaiknya memilih
bahan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan kita.
a. Bahan Foam
Bahan ini sangat lembut dan ringan, karena terbuat dari semacam spon kecil.
Menggunakannya dengan menekannya dan menyelipkannya pada lubang telinga.
Lebarnya akan menyesuaikan sesuai lubang telinga pemakai. Tidak tahan air. Jenis ini
memiliki kemampuannya mereduksi suara cukup tinggi. Cocok untuk digunakan
dalam waktu yang lama.
b. Bahan Silikon
Biasanya jenis ini terbuat dari elastomer, silikon atau sejenisnya. Kelebihan dari
bahan ini adalah dapat digunakan berkali-kali karena tahan air sehingga dapat dicuci.
Pemakaiannya terasa menempel ketat di telinga sehingga apabila terlalu lama akan
terasa menekan. Cocok bagi yang menggunakan setiap hari karena dapat dicuci, tetapi
tidak untuk waktu durasi panjang.
c. Bahan Clay Silikon
Jenis ini berbahan lentur bisa menyesuaikan dengan bentuk telinga. Bentuknya
melebar sampai menutupi bagian daun telinga yang dekat dengan lubang telinga.
Peredaman suaranya tidak terlalu tinggi sehingga saat tidur kita masih bisa mendengar
alarm atau bercakap-cakap dengan suara yang mengecil. Cocoknya digunakan
ditempat dengan tingkat kebisingan yang tidak terlalu tinggi.
2.Ear muff
Ear Muff adalah perangkat yang berfungsi melindungi telinga untuk tingkat
kebisingan tertentu, seperti pada perusahaan tertentu atau pada saat di dalam pesawat.
Namun ear muff tidak disarankan digunakan pada tempat-tempat yang minim
kebisingan. Tutup telinga (ear muff) dapat mengurangi intensitas suara 20 s/d 30 dB
Tipe ini dapat melindungi pendengaran pada segala tingkat kebisingan. Bahan ini
berfungsi untuk mereduksi suara yang diterima atau yang masuk pada lubang telinga.
Walau terbuat dari bahan keras tetapi bantalan lembut akan membuat nyaman di
telinga.
b. Helmet Mounted Ear Muff
Alat ini memiliki fungsi ganda yaitu melindungi pendengaran sekaligus melindungi
bagian kepala. Model ini sangat banyak digunakan untuk alat keselamatan para
pekerja di tempat kerja tertentu.
Model ini dirancang dengan sistem yang akan mendengar suara pekerja lain dengan
jelas. Sehingga alat pelindung tidak menghambat komunikasi. Sangat baik dan sesuai
dengan standart keamanan dalam tugas kepolisian maupun militer.
4. A.P. Pernafasan : masker, respirator
1. Pemurni Udara
Peralatan disesuaikan dengan fungsi yaitu Paruh wajah, penuh wajah dan PAPR
2. Pasokan Udara
Peralatan ini berfungsi menyediakan udara untuk bernapas bagi karyawan.
Udara yang disuplay harus memenuhi kualitas sesuai dengan standar yaitu (a) Udara
pernapasan bertekanan harus minimal Tipe 1-kadar D (ANSI/CGA G7.1.1989)
dengan isis oksigen 19.5-23.5%, Hidrokarbon 5 mg/m 3 , CO< 10 ppm, CO2 1.000
ppm, tidak berbau dan (b) Kompresor memiliki bed dan filter penyerap pemurni
udara in-line. Peralatan disesuaikan dengan fungsi dan intinya memiliki saluran udara.
Jenis Pasokan udara dapat dilihat pada gambar
3. Masker Wajah
Sarung tangan merupakan alat pelindung diri yang banyak digunakan, fungsi
utamannya melindungi tangan dari luka lecet, luka teriris, luka terkena bahan kimia dan
terhadap temperature ekstrim. Beberapa pertimbangan dalam memilih sarung tangan yaitu
(1) Type sarung tangan berupa ketangkasan, sifat kimia maupun sifika yaitu bahan dan
kekuatan, waktu pajanan, ukuran, kenyamanan dan penggunaannya dan (2) diagram
pemilihan pabrik pembuat sarung tangan. Pertimbangan lain dalam pemilihan sarung tangan
yaitu (a) Bahan kimia, (b) Thermal, (c) Abrasi, (d) Grip, (e) Kenyamanan, ketepatan dan
ukuran serta (f) ergonomik. Pemakaian sarung tangan yang tepat sangat penting dilakukan
guna penyesuaian tingkat resiko pekerjaan serta mengetahui berapa lama sarung tangan
tersebut berfungsi. Pertimbangkan beberapa data pembuatan sarung tangan sebelum
mengambil keputusan akhir. Teknik pemilihan sarung tangan dapat dilihat pada Tabel
c) Rubber gloves
Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari listrik. Alat
pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya.
l) Vi ton Gloves
Sangat resisten terhadap permeasi oleh pelarut berklorin dan aromatik. Sarung
tangan jenis ini dapat digunakan dengan air atau pelarut berbahan dasar air.
m) Ni tri l Gloves
Berbahan karet alkilonitril-butadiena merupakan sarung tangan yang baik pengganti
lateks. Jenis sarung tangan ini melindungi terhadap asam, basa, minyak, pelarut
hidrokarbon alifatik dan este, gemuk dan lemak.
n) Neoprena Gloves dan Polivin il Kl ori da (PVC) Gloves
Penggunaan sarung tangan ini terbatas untuk aldehid dan keton serta melindungi dari
asam, akustik dan DMSO.
Penggunaan pakaian pelindung tubuh akibat beberapa yang menharuskan yaitu (1)
bahan kimia berbahaya, (2) bahaya yang berpotensi infeksi, (3)panas yang sangat kuat dan
(4) percikan logam panas dan cairan panas. Pelindung tubuh berdasarkan tanggapan darurat
dibagi dlam 4 kategori yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D.
Kelas A
Potensi pajanan pada bahan yang tidak diketahui : Pelindung kulit, pernapasan
dan mata level tertinggi. Alat pernapasan mandiri, atau respirator pasokan udara positif.
Kedap udara, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia (luar dan dalam).
Kelas B
Uap air atmosfer, level teringgi perlindungan pernapasan dengan level
perlindungan kulit yang terendah. Alat pernapasan mandiri, pelindung penuh wajah
tekanan positif. Pakain tahan bahan kimia atau coverall, sarung tangan dan sepatu tahan
bahan kimia.
Kelas C
Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni udara penuh wajah
yang diizinkan dengan perlindungan kulit yang lebih rendah. Sarung tangan, helm
pengaman, maske, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia. Perbedaan kelas A
dan B adalah pada perlindungan pernapasan.
Kelas D
Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan ataupun kulit, digunakan
hanya jika tidak ada kontaminan bawaan yang diketahui atau dicurigai.
Kelengkapan dapat juga mencakup sarung tangan, coverall, kaca mata pengaman,
perisai wajah, sepatu atau sepatu boot tahan bahan kimia dan berujung baja.
4. Jas Lab
Penggunaan jas lab di laboratorium berfungsi ganda yaitu melindungi pekerja dari
sentuhan bahan kimia baik padat maupun cairan, kontaminan dari bakteri maupun
bahan toksis selain itu jika karyawan kelaur dari laboratorium maka jas lab di lab
sehingga tidak akan menyebarkan virus lagi ke orang lain. Hal ini juga didasarkan
pada suatu kejadaian yang diilustraikan pada Gamabr 3.38. Ketika seorang peneliti
bekerja di laboratorium pada suasana panas yang melalkukan suatu eksperimen
menggunakan H2SO4.
8. Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Alat pelindung diri ini bertujuan melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh,
umumnya digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat tinggi
dan tertutup juga pada boiler. Sabuk pengaman juga diguanakn pada pengendara
kendaraan seperti pada mobil, trek, container, pesawat dan lainnya. Alat ini harus
dapat menahan beban sebesar 80 Kg. Type sabuk pengaman tergantung fungsi
seperti jenis penggantung unifilar penggantung berbentuk U. Beberapa macam safety
hardness yaitu penunjang dada (chest harness), penunjang dada dan punggung (chest
waist harness), penunjang seluruh tubuh (full body harness).
1. Class A (fall arrest system)
Body harness kelas A digunakan sebagai elemen dari sistem penahan jatuh. Alat ini
harus disertakan dengan minimum 1 elemen penahan jatuh. Attachment penahan jatuh harus
diposisikan sedemikian rupa sehingga attachment tersebut terletak di belakang (tengah
antara tulang belikat ) atau di tengah dada dengan ketinggian kira-kira pada sternum (tulang
dada).
6. Restraint
Full body harness digunakan sebagai komponen sistem penahan (restraint system)
untuk mencegah pengguna dari tempat yang memiliki bahaya jatuh. Sistem penahan
(restraint system) biasanya termasuk full body harness dan sebuah lanyard atau restraint line.