Anda di halaman 1dari 17

Penggunan Gartner’s Magic Quadrant Untuk Menganalisa Posisi Dan

Ekspektasi Vendor Dan Penyedia Jasa


Andy Prasetyo Utomo
Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Abstract

Gartner's Magic Quadrant is a tool for understanding the position and expectations of
vendors and service providers. The parameters used to determine the Gartner's Magic Quadrant
diagram are divided into 2 groups: Ability to Execute and Completeness of Vision. These two
groups represent the X and Y in Gartner's Magic Quadrant. Each group has a number of
components that are measured by specific variables in accordance with the data obtained from
the analysis of the research object.

Key Words : Gartner’s Magic Quadrant, vendor, service providers

Pendahuluan Parameter yang digunakan untuk


menentukan diagram Gartner’s Magic
Gartner’s Magic Quadrant merupakan
Quadrant terbagi atas 2 kelompok yaitu:
alat bantu untuk memahami posisi dan
Kemampuan untuk beroperasi (Ability to
ekspektasi dari vendor dan penyedia jasa
Execute) dan Kejelasan Visi (Completeness
(Bresciani & Eppler, 2008). Dalam tulisan
of Vision). Kedua kelompok ini mewakili
ini sektor industri yang dipilih adalah sektor
sumbu X dan Y dalam Gartner’s Magic
pendidikan, dengan studi kasus 4 fakultas
Quadrant. Masing-masing kelompok
perguruan tinggi dari sumatra dan jawa yang
memiliki sejumlah komponen yang diukur
dijadikan sebagai objek penelitian.
dengan variabel variabel tertentu sesuai
Pemilihan objek penelitian didasarkan pada
dengan data yang didapatkan dari hasil
data mentah yang dimiliki oleh tim penulis,
analisa objek penelitian.
bukan berdasarkan kesamaan geografis, jalur
studi, dan lain-lain. Data yang digunakan
dalam tulisan ini tidak mencerminkan secara
Ability To Execute
tepat kondisi yang sebenarnya.
Parameter ini akan dijadikan sebagai
sumbu X dari diagram. yang terdiri dari 7

-21-
Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 3, Sept. 2012

komponen yaitu (Bresciani & Eppler, kesiapan dosen, dan jumlah


2008).: mahasiswa yang harus dibimbing oleh
seorang dosen. Penilaian dilakukan
1. Produk / Layanan
dengan membagi jumlah mahasiswa
Merupakan produk dan jasa dengan jumlah dosen.
utama yang ditawarkan oleh vendor
2. Overal Viability
untuk bersaing di pangsa pasar yang
telah ditentukan. Variabel yang Adalah tingkat kesuksesan unit
digunakan adalah jumlah guru besar, bisnis, dan peluang unit bisnis untuk
penelitian dosen, rasio perbandingan tetap bertahan. Variabel yang
dosen tetap dan mahasiswa. Guru digunakan adalah: akreditasi program
besar menunjukkan kualitas tenaga studi, dan rasio kapasitas mahasiswa.
pengajar yang dimiliki oleh vendor.
Akreditasi menunjukkan tingkat
Penilaian dilakukan dengan
kesuksesan vendor baik dimata
menghitung jumlah guru besar yang
masyarakat, calon mahasiswa, maupun
dimiliki oleh vendor.
dari perguruan tinggi lain. dengan
Penelitian dosen menunjukkan tingkat akreditasi yang baik, peluang
salah satu bentuk tridharma perguruan vendor untuk bertahan semakin tinggi,
tinggi dosen, yang menunjukkan karena akreditasi menunjukkan standar
tingkat keseriusan dosen dalam yang telah dicapai oleh vendor.
mengembangkan keilmuannya, juga Penilaian dilakukan dengan
kemampuan vendor untuk menyokong berdasarkan status akreditasi, A=4,
dari sisi pendanaan, penilaian B=3, C=2, belum terakreditasi=1.
penelitian dilakukan dengan
Rasio kapasitas mahasiswa
menjumlahkan total penelitian yang
menunjukkan rasio jumlah fasilitas
dilakukan pertahun dalam vendor yang
(ruangan) yang tersedia dibandingkan
bersangkutan.
dengan jumlah mahasiswa yang
Rasio perbandingan dosen tetap diterima. Penilaian dilakukan
dan mahasiswa menunjukkan tingkat berdasarkan rasio tersebut. Rasio ini

-22-
Penggunan Gartner’s Magic Quadrant Untuk Menganalisa Posisi
Dan Ekspektasi Vendor Dan Penyedia Jasa (Andy Prasetyo Utomo)

menunjukkan bahwa jumlah saja. Penilaian dilakukan berdasarkan


mahasiswa yang diterima kurang jumlah program studi.
memenuhi ketersediaan fasilitas, atau
5. Marketing execution
sebaliknya.
Kualitas vendor untuk
3. Sales Execution
mempengaruhi pasar. Variabel yang
Kemampuan vendor untuk digunakan adalah: akreditasi program
kegiatan sebelum penjualan dan studi. Status akreditasi vendor sangat
struktur yang mendukungnya. menentukan nilai vendor di pasar.
Variabel yang digunakan adalah: Pihak internal dan eksternal akan
Jumlah program studi. Jumlah sangat terpengaruh dengan status
program studi menunjukkan struktur akreditasi ini. Penilaian dilakukan
pendukung yang telah dimiliki oleh dengan berdasarkan status akreditasi,
vendor. Penilaian dilakukan dengan A=4, B=3, C=2, dan belum
menghitung jumlah program studi terakreditasi=1.
yang dimiliki oleh vendor.
6. Customer experience
4. Market responsivenes
Hubungan baik, produk dan
Kemampuan merespon, layanan yang memungkinkan
mengubah arah, lebih fleksibel dalam pengguna bisa memanfaatkan produk
menggapai sukses kompetitif. Variabel dengan baik. Variabel yang digunakan
yang digunakan adalah: Jumlah adalah kerjasama dengan pihak ketiga
program studi. Program studi (industri).
merupakan bentuk respon vendor
Kerjasama menunjukkan
terhadap sukses kompetitif. Memenuhi
hubungan baik antara vendor dengan
permintaan pasar (dengan membuka
industri, yang menjamin keterpakaian
program studi) berarti harus memenuhi
produk (mahasiswa) vendor. Penilaian
syarat-syarat administratif yang telah
dilakukan dengan menghitung jumlah
ditentukan, dan tidak bisa asal buka
kerjasama penjaminan penerimaan
kerja dengan industri.

-23-
Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 3, Sept. 2012

7. Operation

Kemampuan organisasi untuk Completeness Of Vision


mencapai tujuan dan komitmennya.
Sedangkan parameter kedua yaitu
Variabel yang digunakan adalah:
Completeness of Vision dijadikan sebagai
jumlah mahasiswa drop out (DO), dan
sumbu Y dalam matriks. terdiri dari 8
rata-rata lama waktu penyelesaian
komponen, namun hanya tujuh komponen
kuliah.
yang dianalisa dalam penelitian ini karena
Jumlah mahasiswa DO adalah keterbatasan data. Ketujuh komponen
salah satu kriteria apakah organisasi tersebut adalah (Bresciani & Eppler, 2008).:
mencapai tujuan dan komitmennya.
1. Market understanding
Dengan makin sedikitnya jumlah
mahasiswa yang DO, atau putus Kemampuan universitas untuk
kuliah, berarti universitas tersebut memahami calon pembeli (calon
telah memiliki strategi yang baik mahasiswa). Variabel yang digunakan
dalam memilih sumber daya dan adalah Pengembangan kurikulum.
memeliharanya. Penilaian dilakukan Dengan pengembangan kurikulum
dengan persentase jumlah mahasiswa yang berkala, maka universitas akan
yang DO. senantiasa mengevaluasi kebijakan
kurikulum terdahulu secara periodik.
Rata-rata waktu penyelesaian
Mengkaji perkembangan terbaru, dan
kuliah mahasiswa dapat dijadikan
jika mungkin menambahkannya dalam
kriteria dalam mencapai tujuan.
rancangan kurikulum yang baru.
Dengan susunan kurikulum yang
Penilaian dilakukan dengan
benar, maka rata-rata mahasiswa yang
berdasarkan periode pengembangan
bisa menyelesaikan kuliah dalam 4
kurikulum.
tahun atau kurang adalah tergolong
baik. Penilaian dilakukan dengan 2. Marketing strategy
menghitung rata-rata waktu
Kemampuan universitas untuk
penyelesaian kuliah mahasiswa.
menyampaikan komunikasi tentang

-24-
Penggunan Gartner’s Magic Quadrant Untuk Menganalisa Posisi
Dan Ekspektasi Vendor Dan Penyedia Jasa (Andy Prasetyo Utomo)

organisasinya. Variabel yang Kurikulum. Dalam mengembangkan


digunakan adalah Promosi penerimaan produk vendor menggunakan
mahasiswa baru (PMB). Promosi kurikulum sebagai tulang punggung
penerimaan mahasiswa baru dilakukan dari penyampaian pembelajaran
dengan banyak cara, memasang kepada mahasiswa. Dengan kurikulum
banner di website, menerbitkan brosur yang baik, pengembangan mahasiswa
atau kalender, merchandise, dan lain akan mendapatkan hasil yang baik.
sebagainya. Keseriusan vendor untuk Penilaian dilakukan dengan jangka
mempromosikan diri merupakan waktu pengembangan kurikulum.
bentuk penerapan marketing strategy.
5. Vertical / industry strategy
Penilaian dilakukan dengan
menghitung tingkat usaha promosi Strategi universitas untuk
vendor dalam skala 1 s.d 4. mencapai sumberdaya secara
langsung. Variabel yang digunakan
3. Sales strategy
adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Strategi untuk menjual produk. KKN sangat bermanfaat tidak hanya
Variabel yang digunakan adalah dari sisi memberi pengalaman kepada
kerjasama. Kerjasama merupakan mahasiswa, namun mendekati secara
salah satu bentuk strategi vendor untuk langsung sumberdaya yang ada.
menjual produknya. Bekerjasama Penilaian dilakukan dengan persentase
dengan pihak industri akan jumlah mahasiswa yang mengikuti
mempersiapkan lapangan kerja pasti KKN.
bagi para alumni. Penilaian dilakukan
6. Inovation
dengan menghitung jumlah kerjasama
dengan industri. Inovasi yang dilakukan oleh
vendor terhadap pencapaian tujuan.
4. Offering
Variabel yang digunakan adalah:
Pendekatan universitas untuk Teknologi. Teknologi tidak bisa
pengembangan produk. Variabel yang dipisahkan dari kesuksesan perguruan
digunakan adalah Pengembangan tinggi. Dengan teknologi yang

-25-
Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 3, Sept. 2012

berkembang baik, membuat proses tinggi tersebut untuk menguasai pasar


pembelajaran menjadi lebih tepat diwilayah tersebut. Penilaian
guna. Penilaian dilakukan dengan dilakukan dengan menghitung jumlah
memberikan beberapa indikator perguruan tinggi (sejenis) dalam kota
teknologi yang digunakan seperti, e- tersebut.
learning, LCD proyektor, OHP dan
lain sebagainya.
Hasil Studi Kasus
7. Geografic strategy
Penilaian yang didapatkan untuk Ability to
Strategi universitas terhadap
Execute adalah sebagai berikut
sumber daya langsung (calon
mahasiswa). Variabel yang digunakan 1. Universitas A
adalah jumlah perguruan tinggi dalam
Dari hasil penilaian variabel
1 kota. Semakin sedikit jumlah
ability to execute untuk universitas A,
perguruan tinggi dalam 1 kota berarti
didapatkan hasil sebagaimana tertera
semakin besar peluang perguruan
pada Tabel 1.
Tabel 1 – Penilaian Ability to Execute untuk Universitas A

Parameter Variabel Nilai

Produk / Layanan Jumlah guru besar 2

Penelitian dosen 30

Rasio perbandingan dosen tetap dan 48


mahasiswa

Overal Viability Akreditasi 4

Rasio kapasitas mahasiswa 90%

Sales Execution Jumlah program studi 4

-26-
Penggunan Gartner’s Magic Quadrant Untuk Menganalisa Posisi
Dan Ekspektasi Vendor Dan Penyedia Jasa (Andy Prasetyo Utomo)

Market responsivenes Jumlah program studi 4

Marketing execution Akreditasi 4

Customer experience Kerjasama 6

Operation Jumlah mahasiswa DO 10%

Lama Waktu Penyelesaian Kuliah 4

Dari hasil penilaian variabel


untuk vendor B ability to execute,
2. Universitas B
didapatkan hasil sebagaimana tertera
pada Tabel 2.

Tabel 2 – Penilaian Ability to Execute untuk Universitas B

Parameter Variabel Nilai

Produk / Layanan Jumlah guru besar 0

Penelitian dosen 30

Rasio perbandingan dosen tetap dan


mahasiswa 45

Overal Viability Akreditasi 3

Rasio kapasitas mahasiswa 100%

Sales Execution Jumlah program studi 4

Market responsivenes Jumlah program studi 4

Marketing execution Akreditasi 3

Customer experience Kerjasama 0

-27-
Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 3, Sept. 2012

Operation Jumlah mahasiswa DO 5%

Lama waktu penyelesaian kuliah 4.5

Dari hasil penilaian variabel


ability to execute untuk Universitas C,
3. Universitas C
didapatkan hasil sebagaimana tertera
pada Tabel 3.

Tabel 3. Penilaian Ability to Execute untuk vendor C

Parameter Variabel Nilai

Produk / Layanan Jumlah guru besar 7

Penelitian dosen 60

Rasio perbandingan dosen tetap dan 34.2


mahasiswa

Overal Viability Akreditasi 4

Rasio kapasitas mahasiswa 100%

Sales Execution Jumlah program studi 7

Market responsivenes Jumlah program studi 7

Marketing execution Akreditasi 4

Customer experience Kerjasama 0

Operation Jumlah mahasiswa DO 10%

Lama waktu penyelesaian kuliah 5

4. Universitas D

-28-
Penggunan Gartner’s Magic Quadrant Untuk Menganalisa Posisi
Dan Ekspektasi Vendor Dan Penyedia Jasa (Andy Prasetyo Utomo)

Dari hasil penilaian variabel didapatkan hasil sebagaimana tertera


ability to execute untuk Universitas D, pada Tabel 4.

Tabel 4 – Penilaian Ability to Execute untuk Universitas D

Parameter Variabel Nilai

Produk / Layanan Jumlah guru besar 1

Penelitian dosen 15

Rasio perbandingan dosen tetap dan


mahasiswa 33.3

Overal Viability Akreditasi 3

Rasio kapasitas mahasiswa 100%

Sales Execution Jumlah program studi 8

Market responsivenes Jumlah program studi 8

Marketing execution Akreditasi 3

Customer experience Kerjasama 0

Operation Jumlah mahasiswa DO 7%

Lama waktu penyelesaian kuliah 4.5

Nilai dari data mentah kemudian Rangkuman penilaian ability to


dikonversikan ke dalam skala 1 sampai execute adalah Universitas A setara dengan
dengan 5. Dengan tujuan agar lebih Universitas C, yakni sama sama memiliki
memudahkan dalam membuat kurva magic nilai sempurna di lima variabel yang diikuti
quadrant. Hasil penskalaan ini menjadi dengan universitas D dengan tiga variabel
sebuah rangkuman penilaian. dan universitas B dengan dua variabel.

-29-
Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 3, Sept. 2012

Untuk nilai rata-rata dipimpin oleh Universitas A dan B, dengan empat nilai
Universitas C, sedangkan Universitas A dan terendah. Diikuti dengan Universitas D
D memiliki nilai rata-rata yang sama. dengan 3 nilai terendah, yang memiliki nilai
Universitas B memiliki rata-rata yang paling terendah paling sedikit adalah Universitas C
rendah. Walaupun hanya memiliki tiga nilai dengan hanya 2 nilai terendah. Rangkuman
sempurna namun karena kelemahan- penilaian ability to execute selengkapnya
kelemahan dari Universitas A membuat nilai dapat dilihat pada tabel 5.
Universitas D bisa bersaing. nilai terendah
(1) paling banyak dikumpulkan oleh
Tabel 5 – Rangkuman Penilaian Ability to Execute

Variabel A B C D

Jumlah guru besar 1 1 5 1

Penelitian dosen 2 2 5 1

Rasio perbandingan dosen tetap dan mahasiswa 5 4 4 2

Akreditasi 5 4 5 4

Rasio kapasitas mahasiswa 4 5 5 5

Jumlah program studi 1 1 4 5

Jumlah program studi 1 1 4 5

Akreditasi 5 3 5 4

Kerjasama 5 1 1 1

Jumlah mahasiswa DO 1 5 1 3

Rata-rata lama waktu penyelesaian kuliah 5 4 4 4

-30-
Penggunan Gartner’s Magic Quadrant Untuk Menganalisa Posisi
Dan Ekspektasi Vendor Dan Penyedia Jasa (Andy Prasetyo Utomo)

Total 35 31 43 35

Rata-rata 3.18 2.818 3.909 3.18

Dari hasil penilaian variabel


completeness of vision untuk vendor A
Penilaian yang didapatkan untuk
didapatkan hasil sebagaimana tertera
completeness of vision adalah sebagai
pada tabel 6.
berikut:

1. Universitas A

Tabel 6 – Penilaian Completeness of Vision untuk Universitas A

Parameter Variabel Nilai

Market understanding Pengembangan kurikulum 2

Marketing strategy Promosi PMB 3.5

Sales strategy Kerjasama 6

Offering Pengembangan kurikulum 2

Vertical / industry strategy KKN 100%

Inovation Teknologi 0.75

Geografic strategy Jumlah perguruan tinggi dalam 1 kota 33%

Dari hasil penilaian variabel


completeness of vision untuk
2. Universitas B
universitas B didapatkan hasil
sebagaimana tertera pada tabel 7.

-31-
Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 3, Sept. 2012

Tabel 7 – Penilaian Completeness of Vision untuk Universitas B

Parameter Variabel Nilai

Market understanding Pengembangan kurikulum 4

Marketing strategy Promosi PMB 3

Sales strategy Kerjasama 0

Offering Pengembangan kurikulum 4

Vertical / industry strategy KKN 75%

Inovation Teknologi 0.5

Geografic strategy Jumlah perguruan tinggi dalam 1 kota 100%

universitas C didapatkan hasil


sebagaimana tertera pada tabel 8.
3. Universitas C

Dari hasil penilaian variabel


completeness of vision untuk
Tabel 8 – Penilaian Completeness of Vision untuk Universitas C

Parameter Variabel Nilai

Market understanding Pengembangan kurikulum 3

Marketing strategy Promosi PMB 1

Sales strategy Kerjasama 0

Offering Pengembangan kurikulum 3

Vertical / industry strategy KKN 100%

-32-
Penggunan Gartner’s Magic Quadrant Untuk Menganalisa Posisi
Dan Ekspektasi Vendor Dan Penyedia Jasa (Andy Prasetyo Utomo)

Inovation Teknologi 0.5

Geografic strategy Jumlah perguruan tinggi dalam 1 kota 17%

Dari hasil penilaian variabel


completeness of vision untuk
universitas D didapatkan hasil
4. Universitas D sebagaimana tertera pada tabel 9.

Tabel 9 – Penilaian Completeness of Vision untuk Universitas D

Parameter Variabel Nilai

Market understanding Pengembangan kurikulum 2

Marketing strategy Promosi PMB 2

Sales strategy Kerjasama 0

Offering Pengembangan kurikulum 2

Vertical / industry strategy KKN 85%

Inovation Teknologi 0.5

Geografic strategy Jumlah perguruan tinggi dalam 1 kota 100%

Nilai dari data mentah kemudian Rangkuman penilaian untuk


dikonversikan kedalam skala 1 sampai completeness of vision adalah sebagai
dengan 5. Dengan tujuan agar lebih berikut: nilai sempurna terbanyak
memudahkan dalam membuat kurva Magic dikumpulkan oleh Universitas C yakni
Quadrant. Hasil penskalaan ini menjadi sebanyak tiga buah, diikuti dengan
sebuah rangkuman penilaian. Universitas A sebanyak dua buah.
Universitas B dan D memiliki nilai
sempurna masing-masing satu buah.

-33-
Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 3, Sept. 2012

Sedangkan nilai terendah paling tinggi memiliki nilai rata-rata terbaik. Nilai rata-
dimiliki juga oleh Universitas C, sebanyak rata terbaik kedua diikuti oleh Universitas C,
tiga buah, yang diikuti dengan Universitas B kemudian diiringi oleh Universitas B.
dan D dengan masing-masing satu buah nilai Universitas D memiliki nilai rata-rata yang
terendah. Universitas A tidak memiliki nilai paling rendah.
terendah. Pada kelompok ini Universitas A

Tabel 10 – Rangkuman Penilaian Completeness of Vision

Variabel A B C D

Pengembangan kurikulum 3 3 5 3

Promosi PMB 4 3 1 2

Kerjasama 5 1 1 1

Pengembangan kurikulum 3 3 5 3

KKN 5 2 5 3

Teknologi 4 3 3 2

Jumlah perguruan tinggi dalam 1 kota 3 5 2 5

Total 27 20 22 19

Rata-rata 3.86 2.857 3.143 2.71

Dari kedua hasil penilaian tersebut, Universitas D pada kuadran penantang


maka dibentuklah Gartner’s Magic (challengers), dan universitas B pada
Quadrant. Dari kuadran yang dihasilkan. kuadran terkonsentrasi (niche). Kuadran
Universitas A dan C sama-sama terletak selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.
pada kuadran pemimpin pasar (leaders).

-34-
Penggunan Gartner’s Magic Quadrant Untuk Menganalisa Posisi
Dan Ekspektasi Vendor Dan Penyedia Jasa (Andy Prasetyo Utomo)

Gambar 1 – Gartner’s Magic Quadran untuk Penilaian Universitas

Universitas A sebagai pemimpin pasar mereka dengan baik untuk mempertahankan


lebih dekat pada sumbu Y yang berarti posisi mereka. Namun mereka akan
memiliki keunggulan di bidang kesulitan untuk menghadapi kebutuhan pada
completeness of vision, berbanding terbalik segmen yang sangat spesifik. Universitas D
dengan Universitas C yang memimpin pada sedang berjuang untuk mempertahankan
bidang ability to execute. Kedua universitas posisinya sebagai chalengers, dengan
ini tidak hanya bisa memenuhi permintaan perolehan nilai yang bagus pada kemampuan
pasar, namun mampu menunjukkan visi untuk memenuhi permintaan pasar,

-35-
Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 3, Sept. 2012

walaupun dengan pemenuhan visi yang Seharusnya bisa didapatkan data yang lebih
belum sempurna menjaga mereka dengan akurat dengan mengumpulkan data dari
finansial dan sumberdaya yang cukup baik, program studi / fakultas yang lebih
walaupun belum memiliki inovasi dan bisa homogen. Penilaian dilakukan sebagian
melihat pasar secara prospektif. Universitas berdasarkan kriteria penilaian pada borang
B berada pada posisi niche player yang akreditasi, sehingga diharapkan bisa lebih
menunjukkan mereka masih terbatas dalam memberikan kuadran yang valid.
kemampuan untuk memenuhi permintaan
Kontroversi penggunaan Gartner’s
pasar dan misi yang lemah, mereka masih
Magic Quadrants karena pengelolaannya
berfokus pada sektor geografis wilayah
yang cenderung tertutup perlu menjadi
tertentu saja atau konsentrasi pada salah satu
perhatian tersendiri. Karena mereka
program studi tertentu.
memiliki data yang cukup lengkap sehingga
analisanya lebih akurat. Untuk perguruan
tinggi, data akreditasi bisa dijadikan
Kesimpulan
panduan untuk memposisikan masing-
Dengan menggunakan Gartner’s masing perguruan tinggi di masing-masing
Magic Quadrants, pengelompokan kuadran, hanya perlu dikaji mengenai
Universitas dirasakan jauh lebih mudah dan penentuan posisi variabel akreditasinya.
dapat menyediakan informasi yang berguna.
Namun, pembuat magic quadrant haruslah
memiliki database yang lengkap tentang Daftar Pustaka
kondisi internal masing-masing universitas
Bresciani Sabrina, Eppler Martin J (2008).
sebelum menjadikannya magic quadrant.
“Gartner’s Magic Quadrant And
Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan
Hype Cycle”. Collaborative
data-data standarisasi yang sudah ada,
Knowledge Visualization Case Study
seperti ISO 2001, akreditasi program studi /
Series : Case Nr. 2, 2008, Institute of
perguruan tinggi dan lain-lain.
Marketing and Communication
Data yang digunakan untuk tulisan ini Management (IMCA)
hanya terbatas pada data yang ada saja.

-36-
Penggunan Gartner’s Magic Quadrant Untuk Menganalisa Posisi
Dan Ekspektasi Vendor Dan Penyedia Jasa (Andy Prasetyo Utomo)

Fenn, Jackie (2008-06-27). "Understanding


hype cycles". When to Leap on the
Hype Cycle. Gartner Group.
Retrieved 2009-02-04.

Fenn Jackie, Raskino Mark, Gammage Brian


(2009-07-31), “Gartner's Hype Cycle
Special Report for 2009”. Gartner
Group. ID Number: G00169747

Fenn, Jackie; Mark Time (2008-06-


27). Understanding Gartner's Hype
Cycles, 2008. Harvard Business
Press. G00158921.

-37-

Anda mungkin juga menyukai