DOSEN PENGAMPU :
LM. Hasrul Adan, SE., M.S.A., Ak., CA.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
DARMILA WALY (101801123)
NENI KARLINA (101801109)
NURLIN (101801112)
YUNI SARA (101801122)
HARDIANSYAH (101801141)
YUNIKA DAMAYANTI (101801204)
KELAS :D
SEMESTER : V
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3. Tujuan Masalah...........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1. Analisis fundamental...................................................................................................3
2.1.1. Analisis Ekonomi.................................................................................................3
2.1.2. Analisis Industri...................................................................................................3
2.1.3. Analisis Rasio Keuangan.....................................................................................4
2.2. PRINSIP-PRINSIP ANALISIS FUNDAMENTAL...................................................6
2.3. Sifat-Sifat Berita Fundamental....................................................................................6
2.4. Keuntungan Dan Kelemahan Analisa Fundamental....................................................6
2.5. ANALISIS TEKNIKAL..............................................................................................7
2.6. Asumsi yang Mendasari Analisis Teknikal.................................................................8
2.7. Istilah dalam Analisis Teknikal...................................................................................9
2.8. Prinsip Dasar Analisis Teknikal..................................................................................9
2.9. Stock Split.................................................................................................................10
2.9.1. Trading Range Theory.......................................................................................11
2.9.2. Signaling Theory................................................................................................11
2.10. Jenis-jenis Stock Split............................................................................................12
2.11. Tujuan Stock Split.................................................................................................12
2.12. Manfaat Stock Split...............................................................................................13
BAB 3 PENUTUPAN..............................................................................................................15
3.1. KESIMPULAN.........................................................................................................15
3.2. SARAN......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pasar modal pada dasarnya adalah suatu wahana investasi bagi masyarakat yang
mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang
menyediakan dana sebagai alternatif pembiayaan dalam membangun dan
mengembangkan usaha selain pendanaan dari perbankan. Bisa dikatakan Pasar modal
mampu memberikan dana dalam jumlah besar.
Faktor dalam menentukan nilai saham dapat dilihat dari faktor Eksternal maupun
Internal perusahaan. Namun nilai intrinsik perusahaan dinilai lebih kuantitatif dengan
adanya laporan keuangan dalam perusahaan. Maka nilai intrinsik perusahaan dinilai
lebih memberikan informasi kepada investor untuk mengambil keputusan dalam
memilih saham perusahaan mana yang bagus dibeli untuk Investasi jangka panjang.
1
oleh PT. Kalbe Farma, Tbk. Merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi
farmasi, suplemen, nutrisi dan layana kesehatan.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model
Teknik fundamental.analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-
keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi
yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomi ini adalah faktor pendapatan domestik
bruto, inflasi, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu
negara.analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya
menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi.Analisis
ekonomi dianggap penting karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa
yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatupasar modal. Pasar modal
mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro.
3
Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dark
berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan
prospek paling baik ataupun sebaliknya.Berdasarkan hasil analisis industri, investor akan
menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-
saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio.
Analisis Industri merupakan tahapan penting Pengelompokan suatu industri dalam
kenyataannya tidaklah sesederhana yang dibayangkan karena banyak. perusahaan
yang bergerak dalam lini bisnis yang berbeda. Untuk menyiasati permasalahan
tersebut, diperlukan suatu metode pengklasifikasian industri. Menurut Michael Porter
(19960, Fokus dari analisa industri adalah pada pengenalan ciri pokok yang mendasari
suatu industri yang bersumber pada situasi ekonomi dan teknologi yang
membentuk arena dimana strategi bersaing harus ditata. Dapat dikatakan analisa industri
adalah sebuah perencanaan yang terjadi dalam suatu kelompok bisnis ketika suatu
usaha telah berjalan.perencanaan lingkungan usaha, kecendrungan ekonomi, teknologi
dan politik akan mempunyai pengaruh kuat dalam suatu usaha.
Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan
untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang
terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara
suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk
membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang
pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan
penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun
absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang
lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menggunakandata laporan
keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan
kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang
pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam
laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan
kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan.
Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus
dilakukan pula analisis persaingan- persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen
perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif
atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.
a. RASIO LIKUIDITAS
4
Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisisla laporan
keuangan, karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau
posisi dan arah perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah:
b. RATIO PR&FITABILITAS
Ratio proftabilitas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan.
5
c. RASIO PENGUNGKIT
d. RASIO PASAR
Rasio pasar : mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.
a. Earning per share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk
setiap saham yang diinvestasikan. EPS= laba bersih setelah Pajak - dividen
saham Preferen total saham yang diterbitkan .
b. Dividen yield : mengukur jumlah dividen persaham relatif terhadap harga
pasar yang dinyatakan dalam bentuk persentase. DiViden yield = dividen
persaham / harga pasar saham.
c. Price earning ratio (P / E) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari
pendapatan perusahaan.
P/E ; harga pasar per lembar saham biasa / earning per share
6
d. Jenis Berita: Berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap indeks
saham suatu negara dibanding berita lainnya, seperti politik, sosial maupun
budaya.
7
2.5. ANALISIS TEKNIKAL
Analisis teknis atau lebih dikenal dengan istilah analisis teknikal adalah
suatu teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk
memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang
lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Pada awalnya analisis teknikal
hanya memperhitungkan pergerakan harga pasar atau instrumen yang
bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh faktor yang
relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain.
Analisis teknikal dapat menggunakan berbagai model dan dasar misalnya, untuk
pergerakan harga digunakan metode seperti misalnya Indeks Kekuatan Relatif,
Indeks pergerakan rata-rata, regresi, korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus
ataupun dengan cara klasik yaitu menganalisis pola grafik.
8
Keputusan analis teknikal dalam menjual atau membeli saham didasari oleh
data-data harga dan volume perdagangan saham di masa lalu. Informasi data masa
lalu tersebut akan mendasari prediksi mereka atas pola perilaku harga sahamdi masa
datang. 1evy (1966) mengemukakan beberapa asumsi yang mendasari pendapat
tersebut, yaitu :
1. Nilai pasar barang dan jasa, ditentukan oleh interaksi permintaan dan
penawaran.
2. Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor, baik
faktor rasional maupun faktor yang tidak rasional sudah direfleksikan
dalam harga yang terbentuk. jadi, mengapa suatu harga saham naik
atauturun atau berada pada angka tertentu adalah suatu fakta yang tidak
bias diperdebatkan. Yang menjadi patokan para analis teknikal adalah nilai
sesungguhnya suatu saham adalah ditentukan oleh kekuatan permintaan
dan penawaran yang tercermin pada harga saham.
3. Harga-harga sekuritas secara individual dan nilai pasar secara keseluruhan
cenderung bergerak mengikuti suatu trend selama jangka waktu yang
relative panjang.
4. Trend perubahan harga dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan
hubungan permintaan dan penawaran, dimana hubungan tersebut akan bias
dideteksi dengan melihat diagram reaksi pasar yang terjadi.
Dari keempat asumsi diatas, asumsi yang paling bisa diterima baik olehanalis teknikal
adalah asumsi yang pertama dan kedua dimana hampir semua pihak bisa menerima
asumsi bahwa nilai produk ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara permintaan
dan penawaran. Asumsi ketiga berkaitan dengan kecepatan penyesuaian harga saham
(speed of adjustment ) dari harga keseimbangan yang lama menuju harga
keseimbangan yang baru. Pola penyerapan informasi membutuhkan waktu yang lama
karena adanya informasi yang tidak simetris, dimana hanya beberapa investor saja
yang mampu mengakses informasi dan bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada
harga saham dibanding investor lainnya. Seiring dengan tindakan menjual atau
membeli saham yang dilakukan pihak-pihak yang menguasai informasi untuk
memperoleh keuntungan, maka harga saham pun akan bergerak menuju harga
keseimbangan yang baru.
9
b. Trend naik (uptrend) yaitu garis trend yang menunjukan arah market
sedang dalam kondisi baik dan kecenderungan yang ke area positif.
Sedangkan Downtrend adalah sebaliknya. Untuk Sideways menunjukan
pergerakan cenderung mendatar.
c. Bullish adalah suatu keadaan dimana kepercayaan investor meningkat
sehingga terjadi peningkatan investasi dalam mengantisipasi kenaikan
harga di masa mendatang sehingga biasanya harga pun cenderung
meningkat.
d. Bearish yaitu suatu keadaan dimana kepercayaan investor berubah menjadi
rasa takut dan pesimisme, dan market pengalami penurunan dalam suatu
periode.
e. Overbough yaitu suatu area dimana kekuatan beli lebih kecil dari kekuatan
jual, biasanya akan terjadi koreksi harga.
f. Oversold: Suatu area dimana kekuatan beli lebih besar dari kekuatan jual,
sehingga nanti akan terjadi rebound saham.
g. Rebound saham adalah kenaikan harga saham yang sifatnya sementara
akibat efek dari panic selling.
10
Prinsip ini mengungkapkan tentang kejadian pasar akan selalu
berulang. Grafik harga pasar saham dari waktu ke waktu menunj
ukkan suatu pola tertentu yang dapat diidentifikasikan. Pola-pola
tersebut mempunyai arti yang dapat dibaca untuk kemungkinan
pergerakan harga di waktu mendatang. Meskipun tidak mutlak namun
tingkat ketepatannya sangat tinggi.
Dalam rangka mengurangi nilai pasar saham perusahaan, tindakan stock split
merupakan cara yang dipakai oleh banyak perusahaan. Stock split dapat
mengakibatkan likuiditas saham perusahaan yang semakin baik. “Meningkatnya
likuiditas saham setelah stock split dapat muncul akibat semakin besarnya
kepemilikan saham dan jumlah transaksi” (Yuliastari, 2008). Hal tersebut didasarkan
pada alasan saham dengan nilai nominal yang lebih kecil lebih mudah dijangkau oleh
investor kecil. Ketika melakukan pengumuman stock split, dari sudut pandang
akuntansi tidak memiliki ayat jurnal dalam pencatatannya akan tetapi dibuat suatu
catatan memorandum untuk menggambarkan perubahan nilai nominal per lembar
saham dan jumlah saham yang beredar. Jadi stock split merupakan corporate action
yang menarik untuk dianalisis. “Walaupun pengumuman pemecahan saham tidak
memengaruhi arus kas perusahaan, akan tetapi reaksi yang kemudian muncul dari
pasar adalah reaksi positif” (Huang dkk, 2007)
Trading range theory menyatakan harga saham yang terlalu tinggi (over
priced) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut diperdagangkan” (Mulyanto,
11
2006). Gejala yang ditimbulkan dari harga pasar saham yang yang terlalu tinggi akan
menyebabkan likuiditas saham tersebut untuk diperdagangkan menjadi rendah,
sehingga satu corporate action yang dapat dilakukan manajemen adalah dengan
melakukan stock split. Ikenberry dkk (1996) dalam penelitiannya berpendapat bahwa
“stock split mengakibatkan terjadinya penataan kembali harga saham pada rentang
yang lebih rendah”. Dengan mengarahkan harga saham pada rentang tertentu,
diharapkan semakin banyak pelaku dalam pasar yang akan terlibat dalam perdagangan
dan akan meningkatkan likuiditas saham di bursa. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan dari trading range theory bahwa keputusan stock split dilatarbelakangi
adanya tingkat kemahalan harga saham yang tinggi serta memiliki tujuan untuk
membuat saham lebih aktif diperdagangkan / likuiditas meningkat. Harga saham yang
terlalu tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut
diperdagangkan. Dengan adanya stock split, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi
sehingga makin banyak investor bertransaksi (Marwata, 2001). Dengan kata lain,
harga saham yang terlalu tinggi mendorong perusahaan melakukan stock split.
Namun Copeland,1979 dalam Rohana, (2003) melaporkan pendapat yang
berlawanan dengan pendapat di atas. Ia menemukan bahwa likuiditas saham akan
menurun setelah stock split karena meningkatnya biaya transaksi perlembar saham .
Dengan nilai transaksi lebih kecil investor harus membayar biaya transaksi yang
sama.
12
melakukannya. Sebaliknya jika perusahaan yang tidak mempunyai prospek yang baik
mencoba memberikan sinyal tidak valid lewat stock split, akan tidak mampu
menanggung biaya tersebut, sehingga bukannya stock split akan meningkatkan harga
sekuritasnya tetapi akan menurunkannya jika pasar cukup canggih untuk
mengetahuinya (Jogiyanto, 1998). Pasar akan merespon sinyal yang positif jika
pemberi sinyal kredible. Sinyal yang diberikan oleh perusahaan yang kinerja masa
lalunya tidak bagus tidak akan dipercaya pasar.
Dalam model signaling yang dikembangkan oleh Copeland (1979), stock split
memerlukan biaya yang cukup tinggi, namun merupakan sinyal yang efektif untuk
menyampaikan prospek masa depan perusahaan. Stock split menjadi mahal karena
meningkatkan biaya administrasi penerbitan saham dan biaya transaksi investor.
13
Menurut Fahmi dan Hadi (2009:107), suatu perusahaan melakukan stock
split bertujuan untuk:
Stock split dianggap memberikan sinyal positif bagi pasar. Pengumuman stock
split mengindikasikan bahwa perusahaan menyampaikan prospek yang baik yang
akan meningkatkan kesejahteraan investor. Stock split membutuhkan biaya yang
besar sehingga tidak semua perusahaan dapat melakukannya. Hanya perusahaan
berprospek baiklah yang mampu melakukannya. Karena itu sinyal ini dianggap valid.
14
Meskipun stock split tidak memiliki nilai ekonomis, sinyal positif yang mengiringi
pengumuman stock split membuat pasar memberikan reaksi positif terhadap
pengumuman tersebut.
Secara tidak langsung investor lama yang jumlah sahamnya belum banyak
akan berkesempatan untuk memperoleh bonus tambahan karena untuk
memperoleh bonus tambahan diperlukan minimal 1000 saham.
15
BAB 3
PENUTUPAN
3.1. KESIMPULAN
16
3.2. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. dalam penulisan makalah ini
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari itu demi
terciptanya sebuah karya tulis yang bermanmaat dan menambah ilmu pengetahuan
yang terus temenerus mengalami perkembangan yang sangat cepat, kami dengan
senang hati menerima kritik dan saran serta masukan-masukan yang bersifa
tmembangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.inbizia.com/pengertian-analisa-fundamental-62014
https://www.academia.edu/32854302/Analisis_fundamental
https://dokumen.tips/documents/makalah-analisis-teknikal-dan-
fundamentaldocx.html
https://id.scribd.com/doc/268911086/Makalah-Analisis-Fundamental-
Dan-Teknikal-Fiks-Bgt
http://kuliahmanajemenundip.blogspot.com/2016/05/pasar-modal-dan-
pasar-uang-analisis.html
https://www.academia.edu/11857500/Analisis_Teknikal?auto=download
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_teknis
http://penakuasaberkarya.blogspot.com/2013/07/stock-split.html
17