Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MAKALAH

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL


& PEMECAHAN SAHAM / STOCK SPLIT

DOSEN PENGAMPU :
LM. Hasrul Adan, SE., M.S.A., Ak., CA.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
DARMILA WALY (101801123)
NENI KARLINA (101801109)
NURLIN (101801112)
YUNI SARA (101801122)
HARDIANSYAH (101801141)
YUNIKA DAMAYANTI (101801204)

KELAS :D
SEMESTER : V

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2020
2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.


Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, tanpa pertolongan-Nya tentu saja kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
tidak lupa kita huturkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi muhammda saw, yang telah
menyampaikan petunjuk allah swt untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang
paling benar yakni syariah agama islam.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu
bapak dosen pada mata kuliah teori investasi dan analisis fortofolio. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang standar akuntansi sektor publik bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini, masih jauh dari
bentuk kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari ibu dan juga
teman-teman sekalian, adapun kritik dan sarannya, semoga menjadi motivasi bagi kami.
Dengan hasil yang tak seberapa ini, semoga menjadi segudang manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan yang luas bagi kami dan teman-teman. Selain itu, semoga
makalah ini dapat diterima dan menjadi amal ibadah yang ditempatkan di sisi Allah SWT.
Amin…

Baubau,29 November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3. Tujuan Masalah...........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1. Analisis fundamental...................................................................................................3
2.1.1. Analisis Ekonomi.................................................................................................3
2.1.2. Analisis Industri...................................................................................................3
2.1.3. Analisis Rasio Keuangan.....................................................................................4
2.2. PRINSIP-PRINSIP ANALISIS FUNDAMENTAL...................................................6
2.3. Sifat-Sifat Berita Fundamental....................................................................................6
2.4. Keuntungan Dan Kelemahan Analisa Fundamental....................................................6
2.5. ANALISIS TEKNIKAL..............................................................................................7
2.6. Asumsi yang Mendasari Analisis Teknikal.................................................................8
2.7. Istilah dalam Analisis Teknikal...................................................................................9
2.8. Prinsip Dasar Analisis Teknikal..................................................................................9
2.9. Stock Split.................................................................................................................10
2.9.1. Trading Range Theory.......................................................................................11
2.9.2. Signaling Theory................................................................................................11
2.10. Jenis-jenis Stock Split............................................................................................12
2.11. Tujuan Stock Split.................................................................................................12
2.12. Manfaat Stock Split...............................................................................................13
BAB 3 PENUTUPAN..............................................................................................................15
3.1. KESIMPULAN.........................................................................................................15
3.2. SARAN......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tingkat perekonomian suatu negara akan semakin baik apabila tingkat


kemakmuran penduduknya juga semakin baik. Tingkat kemakmuran yang lebih tinggi
pada umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakatnya.
Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka akan semakin banyak orang
yang memiliki kelebihan dana. Kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi
maka masyarakat yang memiliki kelebihan dana tersebut memanfaatkan dananya
untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau di investasikan dalam bentuk
surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal.

Pasar modal pada dasarnya adalah suatu wahana investasi bagi masyarakat yang
mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang
menyediakan dana sebagai alternatif pembiayaan dalam membangun dan
mengembangkan usaha selain pendanaan dari perbankan. Bisa dikatakan Pasar modal
mampu memberikan dana dalam jumlah besar.

Dalam mempertimbangkan investasi, para investor membutuhkan informasi yang


akurat untuk pengambilan keputusan. Ada dua analisis dan pendekatan yang umum
digunakan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal atau analisis grafik.

Analisis Fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada


fundamental ekonomi suatu perusahaan dilihat dari Rasio dan kejadian-kejadian yang
langsung atau tidak langsung berpengaruh pada kinerja perusahaan.
Sedangkan analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga
saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data historis seperti
informasi harga dan volume.

Faktor dalam menentukan nilai saham dapat dilihat dari faktor Eksternal maupun
Internal perusahaan. Namun nilai intrinsik perusahaan dinilai lebih kuantitatif dengan
adanya laporan keuangan dalam perusahaan. Maka nilai intrinsik perusahaan dinilai
lebih memberikan informasi kepada investor untuk mengambil keputusan dalam
memilih saham perusahaan mana yang bagus dibeli untuk Investasi jangka panjang.

Berbagai macam saham diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, dan kami


tertarik untuk menganalisis beberapa saham diantaranya PT. Kalbe Farma Tbk, PT
Astra Internasional Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dimana PT Kalbe Farma Tbk
ini tergabung dalam sektor hasil industri untuk konsumsi. Karena menangkap peluang
dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti Kesehatan hal ini
menjadi ukuran dalam berkembangnya industri farmasi. Hal ini lah yang dilakukan

1
oleh PT. Kalbe Farma, Tbk. Merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi
farmasi, suplemen, nutrisi dan layana kesehatan.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan makalah ini antara lain sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari analisis fundamental dan analisis teknikal ?


2. Apa saja prinsip-prinsip analisis fundamental ?
3. Apa saja kelemahan dan kelebihan analisis fundamental?
4. Apa yang dimaksud dengan stock split?
5. Apa sajakah jenis-jenis stock split?
6. Apa saja tujuan dan manfaat stock split?

1.3. Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui pengertian dari analisis fundamental dan analisis


teknikal.
2. Dapat mengetahui apasaja prinsip dari analisis fundamental.
3. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan stock split.
4. Dapat mengetahui jenis-jenis stock split.
5. Dapat mengetahui tujuan dan manfaat dari stock split.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Analisis fundamental

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada


fundamental ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial
dan kejadian -kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi
kinerja keuangan perusahaan.Sebagian pakar berpendapat Teknik analisis fundamental
lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang
dibeli untuk jangka panjang.analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu
analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis rasio Keuangan.

2.1.1. Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model
Teknik fundamental.analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-
keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi
yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomi ini adalah faktor pendapatan domestik
bruto, inflasi, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu
negara.analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya
menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi.Analisis
ekonomi dianggap penting karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa
yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatupasar modal. Pasar modal
mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro.

2.1.2. Analisis Industri

3
Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dark
berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan
prospek paling baik ataupun sebaliknya.Berdasarkan hasil analisis industri, investor akan
menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-
saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio.
Analisis Industri merupakan tahapan penting Pengelompokan suatu industri dalam
kenyataannya tidaklah sesederhana yang dibayangkan karena banyak. perusahaan
yang bergerak dalam lini bisnis yang berbeda. Untuk menyiasati permasalahan
tersebut, diperlukan suatu metode pengklasifikasian industri. Menurut Michael Porter
(19960, Fokus dari analisa industri adalah pada pengenalan ciri pokok yang mendasari
suatu industri yang bersumber pada situasi ekonomi dan teknologi yang
membentuk arena dimana strategi bersaing harus ditata. Dapat dikatakan analisa industri
adalah sebuah perencanaan yang terjadi dalam suatu kelompok bisnis ketika suatu
usaha telah berjalan.perencanaan lingkungan usaha, kecendrungan ekonomi, teknologi
dan politik akan mempunyai pengaruh kuat dalam suatu usaha.

2.1.3. Analisis Rasio Keuangan

Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan
untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang
terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara
suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk
membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang
pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan
penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun
absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang
lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menggunakandata laporan
keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan
kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang
pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam
laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan
kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan.
Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus
dilakukan pula analisis persaingan- persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen
perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif
atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.

a. RASIO LIKUIDITAS

4
Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisisla laporan
keuangan, karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau
posisi dan arah perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah:

1 Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang


dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini
disebut dengan neraca.
2 Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban-
beban, pajak dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Laporan keuangan ini disebut laporan L / R. Rasio keuangan
digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan
perusahaan.

Berikut adalah beberapa jenis rasio laporan keuangan rasio likuiditas :


mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek.

 Current ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk


memenuhi kewajiban jangka pendek dan aktiva lancar
Curren ratio = aktiva lancar / kewajiban lancer.
 quick ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva
lancer tertentu (yang relative lebih likui). quick ratio ;
Aktiva lancar - persediaan / kewajiban lancer.
 Cash ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek dengan kas dan
bank. Cash ratio ; kas+bank / kewajiban lancer.

b. RATIO PR&FITABILITAS
Ratio proftabilitas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan.

a. Gross Prroft margin : mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan


bersih perusahaan . gross Proft Margin = Laba bruto / penjualan bersih
b. Operating proft margin : mengukur tingkat laba usaha / operasional
terhadap penjualan bersih perusahaan. operating proft margin = Laba
usaha / operasi penjualan bersih
c. Net Proft margin : mengukur persentase laba bersih (setelah pajak)
terhadap penjualan bersih. perusahaan net proft margin = laba bersih
setelah pajak / penjualan bersih.
d. Return on asset (ROA) : mengukur efektivitas perusahaan didalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA = Laba Bersih setelah pajak / rata-rata aktiva tetap.

5
c. RASIO PENGUNGKIT

Rasio Pengungkit : mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi


kewajiban jangka panjang serta menilai sampai sejauh manasumber pembiayaan
perusahaan berasal dari pinjaman.

 Debt ratio : mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber


pembiayaan aktiva perusahaan. debt ratio = total kewajiban / total aktiva .
 Debt equity ratio : membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari
pemegang sahamdebt equity ratio = total kewajiban / total modal.
 Leverage ratio : mengukur jumlah dari aktiva perusahaan terhadap modal
pemegang saham. Laverage ratio = total aktiva / modal pemegang saham.

d. RASIO PASAR
Rasio pasar : mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.
a. Earning per share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk
setiap saham yang diinvestasikan. EPS= laba bersih setelah Pajak - dividen
saham Preferen total saham yang diterbitkan .
b. Dividen yield : mengukur jumlah dividen persaham relatif terhadap harga
pasar yang dinyatakan dalam bentuk persentase. DiViden yield = dividen
persaham / harga pasar saham.
c. Price earning ratio (P / E) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari
pendapatan perusahaan.

P/E ; harga pasar per lembar saham biasa / earning per share

2.2. PRINSIP-PRINSIP ANALISIS FUNDAMENTAL

Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental :

a. Reaksi Berantai: Semakin besar dampak suatu informasi, maka efeknya


akan berantai pada forex maupun pada indeks saham.
b. Jarak Informasi: Semakin dekat sebuah informasi dengan suatu indeks
saham, maka akan semakin besar pengaruh informasi tersebut. Misalnya,
informasi yang berasal dari dalam negeri Indonesia akan besar
pengaruhnya terhadap nilai IHSG dibandingkan informasi dari luar negeri.
c. Sumber Berita: Semakin resmi dan populer sumber berita tersebut, maka
akan semakin kuat pengaruhnya terhadap nilai suatu indeks saham.

6
d. Jenis Berita: Berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap indeks
saham suatu negara dibanding berita lainnya, seperti politik, sosial maupun
budaya.

2.3. Sifat-Sifat Berita Fundamental

Sifat-sifat Berita Fundamental dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Berita Bersifat Bullish.


Bullish berasal dari kata 'bull' (sapi jantan). Sifat tersebut
menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan turun
namun sebenarnya akan naik (mirip gerakan sapi jantan menanduk
musuhnya yaitu, menanduk kemudian dilemparkan ke atas). Secara
maknawi, artinya berita ini akan cenderung mendorong kenaikan harga
suatu aset, baik itu mata uang, indeks, maupun saham.

2. Berita Bersifat Bearish.

Bearish berasal dari kata 'bear' (beruang). Sifat tersebut


menggambarkan gerakan harga pasar yang terlihat seolah-olah akan naik
namun sebenarnya harga akan turun (mirip gerakan beruang mencengkeram
mangsanya, yaitu mengangkat lalu dibanting).

2.4. Keuntungan Dan Kelemahan Analisa Fundamental

Keuntungan analisa fundamental biasanya adalah dapat menentukan harga


secara global. Selain itu, pada kasus tertentu, analisa fundamental efektif untuk
short term trading. Kondisi fundamental juga merupakan penentu trend harga
dalam jangka panjang (long term).

Di lain pihak, kelemahan Analisa Fundamental terletak pada waktu


pengolahannya. Karena seringkali memerlukan tinjauan yang mendalam, trader
tidak bisa menentukan posisi secara cepat dengan analisa fundamental. Selain
itu, jenis analisa ini rentan bersifat subyektif karena terlalu banyak asumsi dan
sumber yang dipakai.

Terlepas dari kelemahan dan keunggulan tersebut, setiap trader perlu


memahami analisa fundamental, agar tak salah membeli aset yang nilai
fundamentalnya terlalu buruk atau harganya terlalu mahal. Analisa fundamental
juga diperlukan oleh para trader yang sedang mencari aset berharga murah
untuk kelak dijual di harga tinggi.

7
2.5. ANALISIS TEKNIKAL
Analisis teknis atau lebih dikenal dengan istilah analisis teknikal adalah
suatu teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk
memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang
lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Pada awalnya analisis teknikal
hanya memperhitungkan pergerakan harga pasar atau instrumen yang
bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh faktor yang
relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain.
Analisis teknikal dapat menggunakan berbagai model dan dasar misalnya, untuk
pergerakan harga digunakan metode seperti misalnya Indeks Kekuatan Relatif,
Indeks pergerakan rata-rata, regresi, korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus
ataupun dengan cara klasik yaitu menganalisis pola grafik.

Analis tehnikal juga sering menggunakan berbagai indikator yang secara


tipikal merupakan transformasi matematik dari harga atau volume. Indikator ini
digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan apakah suatu asset berada dalam
suatu tren serta arah dari harga aset dalam tern tersebut. Para analis juga
mempelajari korelasi antara harga, volume, dan marjin dalam perdagangan
berjangka. Indikator tersebut misalnya indeks kekuatan relatif dan MACD. Studi
lain juga menggunakan korelasi antara perubahan dalam opsi dan opsi jual / beli
beserta harganya.

Secara esensial, analisis teknikal mempelajari dua bidang investasi yautu


analisis dari psikologi pasar dan analisis terhadap suplai dan permintaan. Para
analis berupaya untuk meramalkan pergerakan harga guna memperoleh
keberhasilan dalam perdagangan serta memperkecil risiko kerugiannya serta
menghasilkan imbal hasil positif dalam masa depan melalui cara pengelolaan risiko
dan manajemen keuangan

2.6. Asumsi yang Mendasari Analisis Teknikal

Pihak yang melakukan analisis teknikal disebut dengan analis teknikal.Para


analis teknikal percaya bahwa mereka bisa mengetahui pola-pola pergerakan harga
saham di masa datang berdasarkan pada observasi pergerakan harga saham . Di masa
lalu, di sisi lain, keputusan investasi dalam analisis teknikal mendasarkan diri pada
data-data pasar di masa lalu (seperti data harga saham dan volume penjualan saham),
sebagai dasar untuk mengestimasi harga saham di masa dating. Dengan kata lain, bagi
para analis teknikal, mereka tidak perlu melakukan analisis terhadap variabel ekonomi
dan variabel perusahaan untuk mengestimasi nilai saham, karena informasi harga
saham di masa lalu sudah bisa dipakai untuk mengestimasi harga saham di masa
datang.

8
Keputusan analis teknikal dalam menjual atau membeli saham didasari oleh
data-data harga dan volume perdagangan saham di masa lalu. Informasi data masa
lalu tersebut akan mendasari prediksi mereka atas pola perilaku harga sahamdi masa
datang. 1evy (1966) mengemukakan beberapa asumsi yang mendasari pendapat
tersebut, yaitu :

1. Nilai pasar barang dan jasa, ditentukan oleh interaksi permintaan dan
penawaran.
2. Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor, baik
faktor rasional maupun faktor yang tidak rasional sudah direfleksikan
dalam harga yang terbentuk. jadi, mengapa suatu harga saham naik
atauturun atau berada pada angka tertentu adalah suatu fakta yang tidak
bias diperdebatkan. Yang menjadi patokan para analis teknikal adalah nilai
sesungguhnya suatu saham adalah ditentukan oleh kekuatan permintaan
dan penawaran yang tercermin pada harga saham.
3. Harga-harga sekuritas secara individual dan nilai pasar secara keseluruhan
cenderung bergerak mengikuti suatu trend selama jangka waktu yang
relative panjang.
4. Trend perubahan harga dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan
hubungan permintaan dan penawaran, dimana hubungan tersebut akan bias
dideteksi dengan melihat diagram reaksi pasar yang terjadi.

Dari keempat asumsi diatas, asumsi yang paling bisa diterima baik olehanalis teknikal
adalah asumsi yang pertama dan kedua dimana hampir semua pihak bisa menerima
asumsi bahwa nilai produk ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara permintaan
dan penawaran. Asumsi ketiga berkaitan dengan kecepatan penyesuaian harga saham
(speed of adjustment ) dari harga keseimbangan yang lama menuju harga
keseimbangan yang baru. Pola penyerapan informasi membutuhkan waktu yang lama
karena adanya informasi yang tidak simetris, dimana hanya beberapa investor saja
yang mampu mengakses informasi dan bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada
harga saham dibanding investor lainnya. Seiring dengan tindakan menjual atau
membeli saham yang dilakukan pihak-pihak yang menguasai informasi untuk
memperoleh keuntungan, maka harga saham pun akan bergerak menuju harga
keseimbangan yang baru.

2.7. Istilah dalam Analisis Teknikal

Analisis teknikal dalam perdagangan saham memiliki beberapa istilah yang


lazim untuk dipergunakan. Istilah istilah tersebut meliputi :

a. Trendline yaitu garis yang dibentuk secara imajinatif guna menunjukan


suatu pola kecenderungan (trend) pergerakan arah market atau harga
saham. Kecenderungan pergerakan tersebut terdiri dari trend naik
(uptrend), trend turun (downtrend) atau trend mendatar (sideways).

9
b. Trend naik (uptrend) yaitu garis trend yang menunjukan arah market
sedang dalam kondisi baik dan kecenderungan yang ke area positif.
Sedangkan Downtrend adalah sebaliknya. Untuk Sideways menunjukan
pergerakan cenderung mendatar.
c. Bullish adalah suatu keadaan dimana kepercayaan investor meningkat
sehingga terjadi peningkatan investasi dalam mengantisipasi kenaikan
harga di masa mendatang sehingga biasanya harga pun cenderung
meningkat.
d. Bearish yaitu suatu keadaan dimana kepercayaan investor berubah menjadi
rasa takut dan pesimisme, dan market pengalami penurunan dalam suatu
periode.
e. Overbough yaitu suatu area dimana kekuatan beli lebih kecil dari kekuatan
jual, biasanya akan terjadi koreksi harga.
f. Oversold: Suatu area dimana kekuatan beli lebih besar dari kekuatan jual,
sehingga nanti akan terjadi rebound saham.
g. Rebound saham adalah kenaikan harga saham yang sifatnya sementara
akibat efek dari panic selling.

2.8. Prinsip Dasar Analisis Teknikal

Prinsip dasar analisis teknikal sangat penting untuk memahami hal-hal


mendasar dalam analisis ini. Ada tiga prinsip penting yaitu (Susanto dan Sabardi,
2002):

Segalanya didiskontokan dan digambarkan dalam harga-harga pasar.


Prinsip ini mengungkapkan tentang diskonto dan harga pasar.
Pergerakan harga pasar merupakan gambaran sederhana dari
perubahan dalam penawaran dan permintaan. Para analis teknikal tidak
peduli pada kekuatan pokok perubahan dalam permintaan dan
penawaran tersebut, namun mereka lebih tertarik pada apa yang terjadi.
Apabila permintaan lebih besar dari penawaran maka harga akan naik.
Sebaliknya, apabila permintaan lebih kecil dari penawaran maka harga
akan turun.
Harga-harga bergerak dalam suatu kecenderungan yang terus
berlangsung.
Prinsip ini mengungkapkan kecenderungan bahwa harga saham
bergerak dalam suatu pola. Suatu pergerakan adalah suatu
kecenderungan yang tetap utuh sampai kecenderungan tersebut
berhenti. Artinya, apabila suatu harga saham naik, maka kenaikan ini
akan berlangsung hingga terjadi pembalikan yangjelas. Demikian
pula, jika harga saham bergerak turun maka penurunannya akan
berlanjut sampai terjadi pembalikan.
Kejadian pasar selalu berulang kembali.

10
Prinsip ini mengungkapkan tentang kejadian pasar akan selalu
berulang. Grafik harga pasar saham dari waktu ke waktu menunj
ukkan suatu pola tertentu yang dapat diidentifikasikan. Pola-pola
tersebut mempunyai arti yang dapat dibaca untuk kemungkinan
pergerakan harga di waktu mendatang. Meskipun tidak mutlak namun
tingkat ketepatannya sangat tinggi.

2.9. Stock Split

Menurut Hartono (2000:561) “pemecahan saham (stock split) adalah memecah


lembar saham menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham setelah stock
split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya.” Secara umum, stock split merupakan
kebijakan perusahaan dalam memengaruhi jumlah saham yang beredar serta nilai
nominal per lembar sahamnya. Perubahan dalam jumlah lembar saham yang beredar
yang sebanding dengan perubahan nilai nominal per lembar saham tidak
mengakibatkan adanya perubahan struktur modal perusahaan pada saat keputusan
pemecahan saham.

Namun, Kieso dkk (2008:327) yang diterjemahkan oleh Emil Salim


memandang bahwa “manajemen dari banyak perusahaan merasa yakin bahwa untuk
menjalin hubungan masyarakat yang lebih baik diperlukan kepemilikan yang lebih
luas, oleh karena itu manajer perusahaan ingin memiliki harga pasar yang cukup
rendah sehingga berada dalam kemampuan mayoritas calon investor.”

Dalam rangka mengurangi nilai pasar saham perusahaan, tindakan stock split
merupakan cara yang dipakai oleh banyak perusahaan. Stock split dapat
mengakibatkan likuiditas saham perusahaan yang semakin baik. “Meningkatnya
likuiditas saham setelah stock split dapat muncul akibat semakin besarnya
kepemilikan saham dan jumlah transaksi” (Yuliastari, 2008). Hal tersebut didasarkan
pada alasan saham dengan nilai nominal yang lebih kecil lebih mudah dijangkau oleh
investor kecil. Ketika melakukan pengumuman stock split, dari sudut pandang
akuntansi tidak memiliki ayat jurnal dalam pencatatannya akan tetapi dibuat suatu
catatan memorandum untuk menggambarkan perubahan nilai nominal per lembar
saham dan jumlah saham yang beredar. Jadi stock split merupakan corporate action
yang menarik untuk dianalisis. “Walaupun pengumuman pemecahan saham tidak
memengaruhi arus kas perusahaan, akan tetapi reaksi yang kemudian muncul dari
pasar adalah reaksi positif” (Huang dkk, 2007)

2.9.1. Trading Range Theory

Trading range theory menyatakan harga saham yang terlalu tinggi (over
priced) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut diperdagangkan” (Mulyanto,

11
2006). Gejala yang ditimbulkan dari harga pasar saham yang yang terlalu tinggi akan
menyebabkan likuiditas saham tersebut untuk diperdagangkan menjadi rendah,
sehingga satu corporate action yang dapat dilakukan manajemen adalah dengan
melakukan stock split. Ikenberry dkk (1996) dalam penelitiannya berpendapat bahwa
“stock split mengakibatkan terjadinya penataan kembali harga saham pada rentang
yang lebih rendah”. Dengan mengarahkan harga saham pada rentang tertentu,
diharapkan semakin banyak pelaku dalam pasar yang akan terlibat dalam perdagangan
dan akan meningkatkan likuiditas saham di bursa. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan dari trading range theory bahwa keputusan stock split dilatarbelakangi
adanya tingkat kemahalan harga saham yang tinggi serta memiliki tujuan untuk
membuat saham lebih aktif diperdagangkan / likuiditas meningkat. Harga saham yang
terlalu tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut
diperdagangkan. Dengan adanya stock split, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi
sehingga makin banyak investor bertransaksi (Marwata, 2001). Dengan kata lain,
harga saham yang terlalu tinggi mendorong perusahaan melakukan stock split.
Namun Copeland,1979 dalam Rohana, (2003) melaporkan pendapat yang
berlawanan dengan pendapat di atas. Ia menemukan bahwa likuiditas saham akan
menurun setelah stock split karena meningkatnya biaya transaksi perlembar saham .
Dengan nilai transaksi lebih kecil investor harus membayar biaya transaksi yang
sama.

2.9.2. Signaling Theory

Signaling theory menyatakan stock split memberikan sinyal yang positif


karena manajer perusahaan akan menginformasikan prospek masa depan yang baik
dari perusahaan kepada publik yang belum mengetahuinya” (Rohana, 2003).
Manajemen adalah pihak yang mengetahui informasi perusahaan secara akurat dan
prospek perusahaan di masa akan datang, sehingga berusaha memaksimalkan
penyampaian informasi kepada publik agar tidak terjadi asimetri informasi. Oleh
karena itu, signaling theory memandang pengumuman stock split sebagai sinyal baik
yang ingin disampaikan kepada publik. Adanya sinyal baik yang ingin disampaikan
perusahaan melalui stock split menurut Copeland (1979) didasarkan pada alasan
bahwa “stock split memerlukan biaya, oleh karena itu hanya perusahaan yang
mempunyai prospek bagus yang mampu melakukannya, apabila perusahaan berada
dalam kondisi yang tidak baik, maka perusahaan tidak akan melakukan stock split”.
Pasar akan merespon sinyal secara positif jika pemberi sinyal kredibel. Oleh karena
itu perusahaan harus menunjukkan kredibilitasnya.

Pengumuman stock split dianggap sebagai sinyal yang diberikan manajemen


bahwa perusahaan memiliki prospek bagus di masa depan. Manajemen mempunyai
informasi lebih tentang prospek perusahaan dibanding dengan investor. Stock
split merupakan upaya manajemen untuk menarik perhatian investor. Stock split
memerlukan biaya dan hanya perusahaan berprospek baguslah yang sanggup

12
melakukannya. Sebaliknya jika perusahaan yang tidak mempunyai prospek yang baik
mencoba memberikan sinyal tidak valid lewat stock split, akan tidak mampu
menanggung biaya tersebut, sehingga bukannya stock split akan meningkatkan harga
sekuritasnya tetapi akan menurunkannya jika pasar cukup canggih untuk
mengetahuinya (Jogiyanto, 1998). Pasar akan merespon sinyal yang positif jika
pemberi sinyal kredible. Sinyal yang diberikan oleh perusahaan yang kinerja masa
lalunya tidak bagus tidak akan dipercaya pasar.

Dalam model signaling yang dikembangkan oleh Copeland (1979), stock split
memerlukan biaya yang cukup tinggi, namun merupakan sinyal yang efektif untuk
menyampaikan prospek masa depan perusahaan. Stock split menjadi mahal karena
meningkatkan biaya administrasi penerbitan saham dan biaya transaksi investor.

2.10. Jenis-jenis Stock Split

Split (pemecahan) saham dilakukan dengan beberapa alasan, tergantung pada


tujuan split apakah untuk memperbanyak jumlah saham (split-up) atau memperkecil
jumlah saham beredar yang biasa disebut dengan split-down (Samsul, 2006:190).

a. Split-Up (Pemecahan Naik)

Tindakan split-up akan meningkatan jumlah saham yang beredar dengan


menurunkan nominal per lembar saham di pasar sehingga terjangkau oleh
investor. Split 1:2 berarti satu saham lama ditarik dari peredaran dan
diganti dengan 2 saham baru tetapi nilai nominal saham baru itu lebih
kecil, yaitu ½ dari nominal sebelum pemecahan saham.

b. Split-Down (Pemecahan Turun)

Split-down atau reverse split adalah tindakan menurunkan jumlah saham


beredar. Tujuan split-down adalah untuk meningkatkan harga saham di
pasar agar image perusahaan meningkat. Split-down dilakukan dengan
menarik kembali sejumlah saham beredar dan diganti dengan satu saham
baru yang nominalnya lebih tinggi akan tetapi tidak mengubah total modal
disetor dan total ekuitas. Split-down 5:1 berarti 5 saham lama diganti
dengan 1 saham baru.

2.11. Tujuan Stock Split

13
Menurut Fahmi dan Hadi (2009:107), suatu perusahaan melakukan stock
split bertujuan untuk:

 Menghindari harga saham yang terlalu tinggi sehingga


memberatkan publik untuk membeli / memiliki saham tersebut.
 Mempertahankan tingkat likuiditas saham.
 Menarik investor yang berpotensi besar guna lebih banyak memiliki
saham tersebut.
 Menarik investor kecil untuk memiliki saham tersebut karena jika
terlalu mahal maka kepemilikan dana dari investor kecil tidak akan
terjangkau.
 Menambah jumlah saham yang beredar.
 Memperkecil risiko yang akan terjadi, terutama bagi investor yang
ingin memiliki saham dengan harga saham yang rendah.
 Menerapkan diversifikasi investasi.

Secara umum stock split bertujuan mengendalikan harga saham. Dengan


demikian saham lebih mudah dimiliki oleh investor kecil serta adanya peningkatan
likuiditas saham perusahaan di pasar modal.

2.12. Manfaat Stock Split

Beberapa pelaku pasar khususnya emiten berpendapat bahwa aktivitas split


dapat memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Harga saham setelah stock split
akan menjadi lebih rendah sehingga menambah daya tarik bagi investor. Mc Gough
dalam Indriantoro (1999) mengemukakan bahwa manfaat yang pada umumnya
diperoleh dari stock split yaitu :

a. Menurunnya harga saham yang kemudian akan membantu meningkatkan


daya tarik investor.
b. Membuat saham lebih likuid untuk diperdagangkan.
c. Mengubah para investor odd lot (investor yang membeli saham dibawah 1
lot/500 lembar) menjadi investor round lot (investor yang membeli saham
minimal 1 lot/500 lembar).

Stock split dianggap memberikan sinyal positif bagi pasar. Pengumuman stock
split mengindikasikan bahwa perusahaan menyampaikan prospek yang baik yang
akan meningkatkan kesejahteraan investor. Stock split membutuhkan biaya yang
besar sehingga tidak semua perusahaan dapat melakukannya. Hanya perusahaan
berprospek baiklah yang mampu melakukannya. Karena itu sinyal ini dianggap valid.

14
Meskipun stock split tidak memiliki nilai ekonomis, sinyal positif yang mengiringi
pengumuman stock split membuat pasar memberikan reaksi positif terhadap
pengumuman tersebut.

Selain bagi perusahaan, stock split juga dipercaya beberapa pihak


membawa keuntungan bagi investor, baik itu investor lama maupun investor baru.
Keuntungan stock split bagi investor adalah (http://swisscash-net.blogspot.com):

a. Bagi investor lama

Secara tidak langsung investor lama yang jumlah sahamnya belum banyak
akan berkesempatan untuk memperoleh bonus tambahan karena untuk
memperoleh bonus tambahan diperlukan minimal 1000 saham.

b. Bagi investor baru

Jika sebelumnya calon investor belum mampu membeli saham emiten,


dengan adanya stock split yang mengakibatkan saham menjadi lebih
murah maka calon investor jadi mampu membelinya.

15
BAB 3
PENUTUPAN

3.1. KESIMPULAN

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada


fundamental ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio
finansial dan kejadian -kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung
memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.Sebagian pakar berpendapat Teknik
analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham
perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.analisis fundamental dibagi dalam
tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis rasio
Keuangan.

Analis tehnikal juga sering menggunakan berbagai indikator yang secara


tipikal merupakan transformasi matematik dari harga atau volume. Indikator ini
digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan apakah suatu asset berada dalam
suatu tren serta arah dari harga aset dalam tern tersebut. Para analis juga mempelajari
korelasi antara harga, volume, dan marjin dalam perdagangan berjangka. Indikator
tersebut misalnya indeks kekuatan relatif dan MACD. Studi lain juga menggunakan
korelasi antara perubahan dalam opsi dan opsi jual / beli beserta harganya.

Menurut Hartono (2000:561) “pemecahan saham (stock split) adalah memecah


lembar saham menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham setelah stock
split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya.” Secara umum, stock split merupakan
kebijakan perusahaan dalam memengaruhi jumlah saham yang beredar serta nilai
nominal per lembar sahamnya. Perubahan dalam jumlah lembar saham yang beredar
yang sebanding dengan perubahan nilai nominal per lembar saham tidak
mengakibatkan adanya perubahan struktur modal perusahaan pada saat keputusan
pemecahan saham.

16
3.2. SARAN

Demikian makalah yang dapat kami sajikan. dalam penulisan makalah ini
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari itu demi
terciptanya sebuah karya tulis yang bermanmaat dan menambah ilmu pengetahuan
yang terus temenerus mengalami perkembangan yang sangat cepat, kami dengan
senang hati menerima kritik dan saran serta masukan-masukan yang bersifa
tmembangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.inbizia.com/pengertian-analisa-fundamental-62014

https://www.academia.edu/32854302/Analisis_fundamental

https://dokumen.tips/documents/makalah-analisis-teknikal-dan-
fundamentaldocx.html

https://id.scribd.com/doc/268911086/Makalah-Analisis-Fundamental-
Dan-Teknikal-Fiks-Bgt

http://kuliahmanajemenundip.blogspot.com/2016/05/pasar-modal-dan-
pasar-uang-analisis.html

https://www.academia.edu/11857500/Analisis_Teknikal?auto=download

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_teknis

http://penakuasaberkarya.blogspot.com/2013/07/stock-split.html

17

Anda mungkin juga menyukai