Anda di halaman 1dari 2

ACARA III

PEMELIHARAAN POHON

Lembar Kerja Praktikum


Hari & Tanggal: Jum’at, 20 November 2020
Nama: Amelia Nurma Hidayah NIM: B1A017042

No. Keadaan Pohon Solusi


Membuat tanah menjadi padat dengan
Tanah tidak memiliki kapasitas untuk menambahkan biomassa lokal yang mampu
1
menampung air dalam jumlah yang cukup menyerap air dengan baik seperti kerikil sehingga
tanah tetap lembab
Menambahkan mikroorganisme ke dalam tanah
untuk dapat menghasilkan nutrisi secara alami
2 Tanah tidak memiliki nutrisi yang cukup
sehingga tanah akan kembali bernafas dan subur
kembali
Air dan nutrisi akan berkurang karena kehadiran
3 Pembersihan benalu secara rutin
benalu
Daun kuning dan berguguran karena keadaan
4 Tidak memberi pupuk pada tanaman yang stress
stress
Tidak menyiram tanaman selama tanah masih
5 Daun kuning dan berguguran
lembab
Membuang atau mengeluarkan akar baru yang
6 Daun berguguran
tumbuh di tahun pertama,
Mengukur kelembaban tanah secara rutin, jika
tanah terlalu lembab singkirkan tanah dengan cara
7 Kondisi tanah terlalu basah atau lembab menggali tanah disekitar akar dan mengganti
dengan tanah yang lebih kering, tidak menyiram
tanaman secara berlebihan.
Tidak memberi pupuk melebihi batas garis tetes,
pohon pada dataran tinggi tidak terlalu
Scar burn fertilize (bekas luka bakar akibat
8 membutuhkan pupuk. Tidak memberi pupuk terlalu
pupuk)
dekat dengan batang pohon karena akan
menimbulkan luka bakar pada batang pohon.
Perlu dilakukan perawatan sebelum pohon rusak
dengan membuat beberapa pemangkasan hati-hati
dan memperbaikinya. Bisa dilakukan eksperimen
Tree splitting (retakan di kulit kayu akibat stress kecil di sini dengan menggerakkan sekrup besar
9
kekeringan) melalui cabang yang membelah untuk melihat apa
yang akan terjadi. Bagian batang pohon yang
membelah sebaiknya ditebang, agar tidak merusak
pohon tersebut.
Dapat menggunakan sejumlah insektisida dan juga
abu kayu. Abu kayu akan memotong kulit serangga
yang sangat lembut, dan mereka kehilangan
kelembapannya dan membunuh mereka. jadi itu
cara yang mudah tapi agak sulit untuk merawat
Pear and chery slug damage (kerusakan akibat
10 pohon yang berukuran besar.
siput pada tanaman pir dan ceri)
Pada kondisi kerusakan ringan mungkin belum
terlalu dibutuhkan perawatan khusus akan tetapi
jika terus berlanjut dari tahun ke tahun, hal itu akan
mempengaruhi kesehatan pohon. jadi perawatan
mungkin diperlukan dalam keadaan seperti itu.
Deskripsi Teknik Pemangkasan Tajuk (Pruning):
Waktu yang tepat untuk dilakukannya prunning tergantung pada jenis pohon dan hasil yang diinginkan. Umumnya,
prunning dilakukan pada masa dormansi seperti musim gugur dan awal musim semi. Pada masa ini, waktu pemulihan
lebih cepat dan akan membuat pohon menghasilkan pertumbuhan baru pada musim semi. Prunning selama musim
panas dapat membuat pertumbuhan pohon lambat dan akan merangsang pembentukan bunga. Teknik yang perlu
dilakukan selama prunning yaitu pertama, siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti alat pemotong scissor cut trees,
gergaji, dan tongkat pemotong yang digunakan untuk memotong ranting yang tinggi. Pastikan alat pemotong dalam
keadaan tajam sehingga dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Gunakan gloves, topi, pelindung, kacamata, dan
tangga. Hindari ranting yang dekat dengan kabel listrik, serta buang terlebih dahulu ranting yang sudah rapuh. Potong
cabang-cabang dan ranting ranting kecil yang sudah mati agar ranting baru yang sehat dapat tumbuh.Potong ranting
sejumlah kurang dari 25% pada pohon muda yang masih kecil dan kurang dari 10% pada pohon tua yang besar.Untuk
memotong ranting yang besar pertama-tama potong dari arah bawah dengan menggunakan gergaji kemudian potong
dari arah atas hingga bertemu dengan titik potong ditengah. Setelah ranting dipotong, kemudian bagian pangkal ranting
yang tersisa dipotong hingga bagian pangkal sehingga pertumbuhan ranting baru lebih optimal. Buang ranting-ranting
kecil yang tumbuh di dasar pohon. Potong bagian terminal bunga agar menghilangkan dominansi apikal sehingga
cabang dan daun lateral dapat tumbuh dengan baik. Menurut Siregar et al. (2019), teknik pruning adalah perlakuan
pemangkasan cabang tersier/sulur yang tidak produktif pada pertanaman semangka. Biasanya dilakukan 4 minggu
setelah tanam hingga menjelang panen. Cabang-cabang tersier/sulur ini perlu dipangkas agar intensitas cahaya yang
masuk keseluruh bagian tanaman dapat optimal serta menjaga iklim mikro pertanaman. Manfaat lain dari pruning ini
adalah penyerapan hasil asimilat dan fotosintan makanan dapat ditranslokasikan keseluruh bagian tanaman secara
efisien.

Deskripsi Teknik Pemotongan Cabang (Topping):


Pemotongan cabang (Topping) dapat membuat tanaman kehilangan energi, membuat tanaman lemah, stress dan bahkan
mati. Tanaman yang telah dilakukan topping dapat tumbuh dengan cepat hingga mencapai 20 kaki salam waktu 1 tahun
pada beberapa spesies. Namun, tanaman yang telah dilakukan topping cenderung lemah, rapun dan mudah roboh.
Topping juga dapat merusak bentuk alami suatu pohon. Topping tidak dianjurkan dilakukan karena dapat
membahayakan tanaman. Pemotongan cabang sebaiknya dilakukan oleh orang yang profesional dan dengan peralataan
yang lengkap dan memadai. Pemotongan cabang (Topping) sebaiknya dihindari dan hanya dilakukan jika sangat
diperlukan. Menurut Siregar et al. (2019), teknik Topping adalah pemangkasan pucuk pada cabang utama/primer dari
tanaman. Biasanya dilakukan pada saat tanaman berumur 2 Minggu Setelah Tanam (MST). Tujuan dari Topping adalah
muncul cabang lateral/sekunder yang sama pertumbuhannya.

Referensi :
Siregar, N. N., Syawaluddin & Imelda S. H., 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk Kalinitra dan Teknik Pemangkasan
dengan Sistem Topas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus lanatus). Journal
Agrohita, 3(1), pp. 29-33.

Anda mungkin juga menyukai