Dosen :
Ujang Wiharja
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2018
1
Pertemuan ke 1
1. SISTEM TENAGA
1. UMUM
Teknik Tenaga Listrik (TTL) ialah ilmu yang mempelajari sifat – sifat dan piranti
(alat) yang azas kerjanya berdasarkan aliran electron dalam konduktor. Dewasa ini tenaga
listrik memegang peranan utama dalam kehidupan sehari – hari, khusus dalam bidang
industri dan pabrik yakni sebagai tenaga penggerak mesin – mesin produksi, penerangan
dll. Dalam teknik tenaga listrik dikenal dua macam arus ; arus searah dan arus bolak –
balik.
Dipusat – pusat beban yang terhubung dengan saluaran distribusi, energi listrik ini
dirubah lagi menjadi bentuk – bentuk energi yang terpakai seperti energi mekanis
(motor), penerangan, pemanas, pendingan dll. Elemen pokok system tenaga listrik seperti
yang tampak pada gambar berikut ini.
2
Beban Listrik
Transformator Transformator
TURBIN GEN Beban Listrik
Step up Step down
Sisa panas yang dibuang oleh kondensor mencapai jumlah setengah jumlah panas
semula yang masuk, hal ini mengakibatkan efesiensi termodinamika suatu turbin uap
lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang modern mempunyai temperature boiler 5000C –
6000C. dengan temperature kondensor antara 200C – 300C.
3
Turbin Gen
Boiler
Kondensor
Pompa
Bahan
bakar
Ruang bakar
Kompres Generat
Turbin
or or
Udara
Gambar 1.3. Proses konversi energi pada PLTG
Meskipun temperature turbin gas mencapai 10000C jauh lebih tinggi dari pada
temperature turbin uap (5380C), namun efisiensi konversi termalnya hanya mencapai 20-
30%. Karena biaya modal yang rendah, serta biaya bahan bakar yang tinggi, maka PLTG
berfungsi untuk memikul beban puncak.
4
1.2.3. Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pada reactor air tekan (pressurized water reactor) terdapat dua rangkaian yang
seoalah olah terpisah. Pada rangkaian pertama bahan baker uranium (U235) yang
diperkaya dan disusun dalam pipa – pipa berkelompok, dibakar untuk menghasilkan
panas dalam reactor, karena air dalam bejana penuh maka tidak terjadi pembentukan uap,
melainkan air panas dan bertekanan. Air panas yang bertekanan kemudian mengalir ke
rangkaian kedua melalui suatu generator uap. Generator uap ini menghasilkan uap yang
memutar turbin dan proses selanjutnya mengikuti siklus tertutup sebagaimana
berlangsung pada turbin uap.
uap
Inti
reaktor Turbin Gen
kondensor
pompa pompa
5
Bergantung pada ketersedian sumber daya air, PLTA dapat berfungsi untuk
memikul beban puncak atau beban dasar. Untuk di Indonesia tergantung tempat dan
geografisnya.
Medan magnet berperan penting sebagai rangkaian proses konversi energi. Melalui
medium medan magnet, bentuk energi mekanik dapat dirubah menjadi energi listrik dan
sebaliknya.
6
Pertemuan ke 2
MEDAN MAGNET
Pembuktian secara visual garis gaya magnet untuk sifat tarik-menarik pada kutub
berbeda dan sifat tolak-menolak pada kutub sejenis dengan menggunakan magnet dan
serbuk halus besi gambar-2.7. Tampak jelas kutub sejenis utara-utara garis gaya saling
menolak satu dan lainnya. Pada kutub yang berbeda utara-selatan, garis gaya magnet
memiliki pola tarik menarik. Sifat saling tarik menarik dan tolak menolak magnet menjadi
dasar bekerjanya motor listrik.
7
2.2. Fluksi Medan Magnet
Medan magnet tidak bisa kasat mata namun buktinya bisa diamati dengan kompas atau
serbuk halus besi. Daerah sekitar yang ditembus oleh garis gaya magnet disebut gaya
medan magnetik atau medan magnetik. Jumlah garis gaya dalam medan magnet
disebut fluksi magnetik gambar-2.3
Menurut satuan internasional besaran fluksi magnetik (Φ) diukur dalam Weber,
disingkat Wb yang didifinisikan : ”Suatu medan magnet serba sama mempunyai
fluksi magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar dipotongkan pada
garis-garis gaya magnet tsb selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak
listrik (ggl) sebesar satu volt”. Weber = Volt x detik
[Φ] = 1 Vdetik = 1 Wb
Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC maka didalam inti belitan akan timbul
medan magnet yang mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan. Pengaruh
gaya gerak magnetik akan melingkupi daerah sekitar belitan yang diberikan
warna arsir gambar-1.2.
8
Gaya gerak magnetik (Ɵ) sebanding lurus dengan jumlah belitan (N) dan
besarnya arus yang mengalir (I), secara singkat kuat medan magnet sebanding
dengan amper-lilit.
Contoh : Belitan kawat sebanyak 600 lilit, dialiri arus 2 A. Hitunglah a) gaya
gerak magnetiknya b) jika kasus a) dipakai 1200 lilit berapa besarnya arus
?
Jawaban :
a) Ɵ = I . N = 600 lilit x 2 A = 1.200 Amper-lilit
b) I = Ɵ/N = 1.200 Amper-lilit /1200 lilit = 1 Amper.
9
Persamaan kuat medan magnet :
Contoh : Kumparan toroida dengan 5000 belitan kawat, panjang lintasan magnet
20cm, arus yang mengalir sebesar 100mA. Hitung besarnya kuat medan
magnetiknya
Jawaban :
10
Tabel 1-1. Parameter dan rumus kemagnetan
11
� Fluksi magnetic satu weber bila sebatang penghantar dipotongkan pada
garis-garis gaya magnet selama satu detik akan menimbulkan gaya
gerak listrik (ggl) sebesar satu Volt. Weber = Volt x detik.
� Gaya gerak magnetic (Ɵ) berbanding lurus dengan jumlah belitan dan
besarnya arus yang mengalir dalam belitan. Ɵ = Amper Lilit.
� Kuat medan mahnet (H) berbanding lurus dengan gaya gerak mahnet
(�) dan berbanding terbalik dengan panjang lintasan (lm). H = I.N/lm.
� Kerapatan fluk magnet (B), diukur dengan Tesla (T) besarnya fluk persatuan
luas penampang. B = Φ/A = Wb/m2 = Tesla.
� Bahan ferromagnetic bahan int dalam transformator, bahan stator motor listrik
yang memiliki daya hantar magnetic (permeabilitas) yang baik.
� Ada tiga jenis media magnetic, yaitu ferromagnet, paramagnet dan diamagnet.
� Ferromagnet memiliki permeabilitas yang baik, misalnya Alnico dan permalloy
dipakai pada inti transformator dan stator motor listrik.
� Paramagnet memiliki permebilitas kurang baik, contohnya aluminium, platina
dan mangan.
� Diamagnet memiliki permeabilitas buruk, contohnya tembaga, seng, perak an
antimony.
� Permeabilitas hampa udara perbaandingan antara kerapatan fluk magnet (B)
dengan kuat medan magnet (H) pada kondisi hampa udara.
� Permeabilitas bahan magnet diperbandingkan dengan permeabilitas hampa
udara yang disebut permeabilitas relative.
� Kurva Histerisis (B-H) menggambarkan sifat bahan magnet terhadap
permeabilitas, remanensi dan koersivity. Bahan yang cocok untuk magnet
permanen yang memiliki sifat remanensi dan koersivity yang tinggi. Sedangkan
bahan yang cocok sebagai inti trafo atau stator motor yang memiliki sifat
permeabilitas dan tingkat kejenuhan dari kerapatan fluk magnet yang tinggi.
� Prinsip kerja Motor Listrik berdasarkan kaidah tangan kiri Flemming,
� Hukum tangan kiri Flemming yang menyatakan jika telapak tangan kiri berada
diantara kutub magnet utara dan selatan. Sebatang kawat yang dialiri arus listrik
I dipotong oleh medan magnet B. Maka kawat akan mengalami torsi F searah
dengan ibu jari (gambar 2.30)
� Hukum tangan kiri Flemming, besarnya Torsi F = B. L. I, dimana B
meruapakan kerapatan fluk magnet. L menyatakan panjang kawat dan I
besarnya arus yang melewati penghantar kawat.
� Prinsip kerja generator berdasakan hukum tangan kanan Flemming.
� Hukum tangan kanan Fleming menjelaskan prinsip pembangkitan tegangan,
jika telapak tangan kanan berada pada kutub magnet utara selatan, sebatang
kawat digerakkan searah ibu jari F, maka pada batang kawat akan timbul arus
listrik yang searah dengan keempat telunjuk tangan kanan.
� Prinsip kerja transformator berdasarkan prinsip induksi dua belitan kawat
primer dan sekunder. Jika pada belitan primer terdapat gaya magnet yang
berubah-ubah, maka pada belitan sekunder terjadi induksi gaya gerak listrik.
� Besarnya tegangan induksi berbanding lurus dengan jumlah belitan kawat dan
berbanding dengan perubahan medan magnet persatuan waktu (∆φ/∆t).
12
2. DASAR MESIN LISTRIK
Salah satu percobaan yang erat hubungannya dengan prinsip motor dan generator adalah
percobaan faraday dan Maxwell
_
_ Magnet +
+ G
G
U
Magnet
U
Kumparan S Kumparan
Bergeraknya jarum galvanometer tersebut disebabkan oleh gaya gerak listrik induksi (ggl
induksi) pada kumparan. Besarnya ggl induksi rata – rata =
13
e = - n ------ Volt
t
Arah ggl induksi, medan dan gerak dapat dilihat dengan kaidah tangan kanan.
Gerakan (jempol)
Fluks ( telunjuk)
Menurut satuan internasional besaran fluksi magnetik () diukur dalam Weber, disingkat
Wb yang didifinisikan : ”Suatu medan magnet serba sama mempunyai fluksi magnetik
sebesar 1 weber bila sebatang penghantar dipotongkan pada garis-garis gaya magnet
tsb selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”
Weber = Volt x detik atau ( φ) = 1 Vdetik = 1 Wb
14
2.1.2. Percobaan max well :
Perhatikan gambar dibawah ini, bila arus listrik mengalir dalam kawat ( arus akan
menjauhi kita) atau dikatakan maju maka medan magnet yang terbentuk disekitar kawat
arahnya searah dengan jarum jam. Dan begitu pula sebaliknya.
Symbol Symbol
+ -
S U
S
U
Gambar 1.4. a. bentuk fisik magnet buatan b. Arah garis gaya magnet buatan
Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC maka didalam inti belitan akan timbul medan
magnet yang mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan. Pengaruh gaya gerak
magnetik akan melingkupi daerah sekitar belitan. Gaya gerak magnetik (Ɵ) sebanding
lurus dengan jumlah belitan (N) dan besarnya arus yang mengalir (I), secara singkat
kuat medan magnet sebanding dengan amper-lilit.
(Ɵ) = I . N = Amper-turn
Efektivitas medan magnetik dalam pemakaian sering ditentukan oleh besarnya kerapatan
fluk magnet”, artinya fluk magnet yang berada pada permukaan yang lebih luas
kerapatannya rendah dan intensitas medannya lebih lemah. Pada permukaan yang lebih
sempit kerapatan fluk magnet akan kuat dan intensitas medannya lebih tinggi.
15
Pertemuan ke 3
PRINSIP PEMBANGKITAN LISTRIK AC
Listrik AC dihasilkan dari hasil induksi elektromagnetik gambar-1, sebuah belitan
kawat yang berdekatan dengan kutub magnet permanen. Kutub permanen
diputar pada sumbunya, maka
diujung-ujung belitan timbul tegangan listrik yang ditunjukkan oleh penunjukan
jarum Voltmeter. Jarum Voltmeter bergoyang kearah kanan dan kekiri, ini
menunjukkan satu waktu polaritasnya
positif, satu waktu polaritasnya negatif.
Generator AC sederhana gambar-2, terdiri stator dengan belitan kawat dan rotor
dengan dua kutub. Saat rotor diputar satu putaran dan ujung belitan diukur
dengan voltmeter dihasilkan tegangan AC satu periode. Bentuk tegangan
sinusoida dan fluk magnet berbeda phasa 900
Kutub permanen utara dan kutub selatan menghasilkan garis fluk magnet
gambar-4. Belitan kawat dengan poros yang ujung-ujungnya disambungkan
dengan dua cincin putar. Ketika poros diputar, belitan kawat akan memotong
garis fluk magnet, sesuai dengan hukum tangan kiri
Flemming maka pada ujung2 cincin akan timbul tegangan yang terukur oleh
Voltmeter. Bentuk tegangan berupa gelombang sinus.
16
MESIN SINKRON (GENERATOR)
Mesin sinkron atau alternator atau sering disebut juga mesin serempak, hal ini karena
prinsip kerjanya dengan kondisi kecepatan putaran medan pada rotor (Nr) sama
kecepatan putaran medan pada stator (Ns).
1. Konstruksi
Mesin sinkron terbagi atas motor sinkron dan generator, untuk aplikasi dilapangan paling
banyak ditemui dari jenis generator atau alternator. Untuk konstuksi generator ini terbagi
atas kumparan stator (bagian yang diam) dan kumparan rotor (bagian yang berputar).
Adapun bentuk kumparan stator sama dengan kumparan stator pada motor induksi.
Namaun yang membedakan pada kumparan medan rotor, pada generator kumparan
medan rotor berbentuk kutub sepatu (salient) dan berbentuk selinder.
Rotor jenis kutub sepatu digunakan untuk pembangkitan dengan kecepatan putaran
penggerak mula rendah, sedangkan rotor jenis selinder dengan pembangkitan dengan
penggerak mulanya dengan kecepatan tinggi.
2. Prinsip kerja
Pada keadaan awal, rotor diberikan putaran nominal karenanya kutub rotor yang
mengandung magnet sisa (kutub rotor sedikit mengandung magnet permanent) akan
menjadi medan magnet putar hal ini akan memotong konduktor yang ada di stator maka
akan munculah tegangan. Saat awal tegangan ini kecil kemuadian tegangan keluaran ini
akan mengalir ke rangkaian penyearah (tegangan awal ini dibuat dc) dan masuk kembali
ke kumparan penguat rotor maka akan membentuk medan magnet yang lebih kuat dan
kembali membentuk medan magnet putar hingga memotong konduktor di stator dan
keluarlah tegangan yang lebih besar. Kejadian ini akan berlangsung dalam beberapa
perida hingga keluaran nominal di dapat.
Khusus untuk alternator berkapasitas kecil seperti alternator mobil, karena kutub magnet
sisa tidak punya maka medan magnet yang dibangkitkan hanya di supply dari accu.
17
R
S
T
N
Penyearah
Kumparan stator
Kumparan rotor,
cincin slip
3. Rangkaian ekivalen
Dengan memperhatikan karakteristik umum dari generator tanpa beban dan hubung
singkat seperti yang tampak dibawah ini, maka dapat di cari rekatansi sinkronnya.
V = EA
Karakt tanpa beban
a IA (arus Hub.singkat)
o b
c If (arus penguat medan)
18
+
jXS
RA
Rf
EA Vphasa
Vf
Lf
+
jXS
RA
Rf
beban
EA Vphasa
Vf
Lf
19
J IAXS
EA
jIAXs EA IA
EA
IARA
J IAXS
Vph
IA Vph Vph
IARA IA IARA
5. Efisiensi
Dalam menkonversikan energi mekanis menjadi energi listrik, generator mengalami
kehilangan daya (losses), maka efisiensi (η) generator dapat ditulis :
Pout
η% = x 100%
Pin
dimana, Pout = daya keluaran (KW)
Pin = Daya masuk (KW)
Pin = Pout + ∑ Prugi-rugi
Rugi – rugi pada generator terdiri dari :
a. Rugi angina dan gesekan (Pa&g)
Rugi angina dan gesekan dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk dari bagian yang
berputar, rancangan kipas rotor, desain bantalan (bearing) dan susunan rumah
mesin. Rugi yang hilang tersebut berupa daya yang diperlukan untuk memutar
kipas guna mensirkulasi udara pendingin, dan gesekan bantalan dan sikat.
b. Rugi inti besi (Pi)
Inti stator umumnya dibentuk dari laminasi tipis baja silicon yang terisolasi satu
dengan yang lainnya, hal ini membatasi rugi panas pada inti akibat arus eddy.
c. Rugi tembaga kumparan medan penguat (Ptp)
d. Rugi tembaga kumparan jangkar (Ptj)
e. Rugi buta / lain – lain, stray losses (Pb)
20
6. Pelat nama
Hal – hal pada pelat nama generator umumnya adalah :
a. merk dagang alternator ( misal General Electric)
b. Sistem fasa ( umumnya 3 fasa)
c. Daya semu alternator ( umumnya kVA)
d. Frekuensi ( umumnya 50 Hz atau 60 Hz)
e. Nomer identifikasi alternator
f. Tanggal pembuatan
g. Standar teknis ( misal IEC, JIS)
h. Besarnya ggl EA, ( satuan Volt)
i. Factor daya atau cos φ, untuk beban alternator tidak boleh lebih kecil dari factor
daya yang ada pada papan nama.
j. Kelas isolasi, menurut standar IEC
Kelas A, suhu maksimum yang diizinkan 600C
Kelas B, suhu maksimum yang diizinkan 800C
Kelas F, suhu maksimum yang diizinkan 1050C
Kelas H, suhu maksimum yang diizinkan 1250C
Tugas.
Di kumpulkan sebelum midtes, tulis tangan pada kertas A4
- Jelaskan proses kerja pengisian tegangan pada aki mobil oleh alternator mobil, berikan
penjelasan dengan gambar.
21
Pertemuan ke 4
TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk
memindahkan dan merubah daya listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik
lainnya, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi tertentu melalui
suatu gandengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
1. Prinsip Kerja
Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder) yang bersifat
induktif, yang terpisah secara elektrik dan berhubungan secara magnetic. Apabila
kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan ac, maka mengalirlah arus
primer (I1) , arus ini menyebabkan fluks magnetic bersama (ΦM) dengan arah medan
berputar akan muncul dalam inti yang dilaminasi, fluks magnet yang berputar ini
memotong kumparan sekunder dan menghasilkan tegangan keluran (V2). Adanya arus
primer ini menyebabkan pula adanya fluks magnet sendiri (ΦL1) pada kumparan primer.
Sedangkan fuks magnet sendiri yang ada di kuparan sekunder (ΦL2) akan ada bila
transformator di berikan beban.
I1 ΦM
V1 = Vin AC
N1 E2
ΦL1 E1 V2
22
1.1. Keadaan beban nol (tanpa beban)
Pada keadaan transformator di hubungan ke sumber dan belum diberikan beban maka
akan mengalirlah arus beban nol seperti yang tampak pada gambar diatas. I1 = I0 = Arus
beban nol ( saat tanpa beban) ini berarti adanya rugi inti transformator.
I1 ΦM
V1 = Vin AC
BEBAN
N1
ΦL1 E1 E2
ΦL2 V2
X1 X2
R1 I1 I0 I2 R2
RL
RC
VIN = V1 XM
XL
23
2. Polaritas Trasformator
Untuk menerangkan polaritas transformator umumnya digunakan tanda titik (dot), tanpa
harus menggambarkan arah lilitan kuparan lengkap. Polaritas disini adalah polaritas
sesaat (ingat system ac). Polaritas yang ditunjukan dengan tanda dot ini, menunjukan
bahwa terminal yang diberikan tanda titik mempunyai polaritas yang sama pada saat yang
sama.
I1 ΦM I2
V1 = Vin AC
BEBAN
N1
ΦL1 E1 E2
ΦL2 V2
3. Ototransformator
Ototransformator adalah transformator dimana kumparan primer dan sekunder menjadi
satu. Adapun keuntungan pemakaian ototransformer dibandingka dengan trafo biasa
adalah :
- Ukuran lebih kecil untuk daya yang sama
- Efisiensi lebih tinggi
24
- Arus tanpa beban kecil
- Mempunyai penurunan tegangan yang kecil
- Harga relative lebih murah
N1
i2 i1
N1
i2
i1 V2
V1 N2
V2 i3
Sisi TR N2 i3 Sisi TT
V1
Ekivalen ototransformer penaik
tegangan
I1 N2 N2
------ = ------------- = 1 + ------
I2 N1 + N2 N1
V2 N1 + N2 N2
------ = ------------- = 1 + ------
V1 N1 N1
25
V2 I1 1
------ = ------------- = ------
V1 I2 a
Untuk ototransformator penurun tegangan seperti berikut ini
i1 i1
N1
N1 i2
i2 V2
V1 N2
i3
Sisi TT
V1
N2 i3 Sisi TR
V2
Ekivalen ototransformer penurun tegangan
V1 N1 + N2 N2 I2
a = ------ = ------------- = 1 + ---------- = ----
V2 N1 N1 I1
4. Transformator Las
Untuk melaksanakan las listrik diperlukan arus sebesar 50 – 200 Amper dengan tegangan
sekitar 40 Volt antara elektroda (saat bekerja).
Pada transformator las, kumparan sekunder disambung seri dengan kumparan reaktansi S,
besarnya reaktansi dapat diatur seperti pada gambar a dibawah ini.
Pengaturan besar arus saat bekerja dengan mengatur jumlah lilitan lewat tap (saklar).
26
Pri
Sumber
teg
1
2
Saklar
3
4
Reak
Sek
Elektroda
batang
Cara lain untur pengaturan arus saat bekerja adalah dengan mengubah fluk magnet yang
mengalir dengan saklar putar, seperti yang tampak pada gambar b dibawah ini.
Pri
Sumber Shunt magnet putar
teg
Reak
Elektroda batang
Sek
27
Pertemuan ke 5
MESIN ASINKRON (INDUKSI)
1. UMUM
Mesin asinkron terdiri dari motor dan generator asinkron, tetapi paling banyak digunakan
dalam bentuk motor asinkron atau motor induksi. Motor induksi ini paling banyak
digunakan dibandingkan motor dc. Sebagai contoh penggunaan motor induksi seperti :
kipas angin (fan) kompresor, pompa air, pendingin ruangan (ac). Kran, elevator dll
28
Keluaran dari motor tak serempak mempunyai julat (Nominal) dari beberapa Watt sampai
dengan KW dan tegangan dari puluhan Volt sampai dengan KV. Motor tak serempak fasa
tunggal mempunyai keuntungan, bahwa daya dapat diperoleh dari arus dirumah akan
tetapi mempunyai kerugian berikut ini dibandingkan dengan motor tiga fasa :
a. Pengasutan khusus diperlukan
b. Karakteristik lebih rendah
c. Harga lebih mahal untuk keluaran yang sama
d. Karena besarnya arus asut, motor ini tidak tersedia untuk keluaran besar ( sampai
550 W).
29
4. PRINSIP PERPUTARAN MOTOR TAK SEREMPAK
Gambar dibawah ini memperlihatkan cakram arago, yang diberinama demikian karena
ini dipergunakan seorang ahli Italia arago dalam eksperimennya ia memperlihatkan
prinsip yang dipakai oleh motor tak serempak.
Dalam gambar itu, bila magnet digerakan dalam arah panah, fluks magnet yang
dihasilkan magnet juga bergerak dengan magnet. Karena itu cakram (konduktor)
30
memotong fluks magnet menyebabkan tegangan yang dibangkitkan dalam cakram. Ini
membuat arus pusar mengalir ( akibat ini disebut hokum tangan kanan fleming).
Motor takserempak membuat medan magnetic berputar dengan kumparan rotor, dari
pada menggerakan fluks magnetic yang dibangkitkan magnet, yang memutar rotor yang
bekerja sebagai cakram ( konduktor).
Dalam hal motor tak serempak fasa tunggal, medan magnet berputar tak dapat
dibangkitkan karena itu medan magnet sama seperti medan magnet berputar yang
dibentuk dengan bantuan kumparan asut untuk memungkinkan pengasutan.
Frekuensi (Hz)
Perputaran sinkron (No) = ------------------------ x 60
Jmh kutub
--------------
2
31
Pada motor tak serempak, bila rotor berputar sama dengan kecepatan perputran magnetic
(Nr = No), rotor ( kumparan sekunder ) tidak memotong fluks magnetic jadi tidak ada
tegangan yang diimbaskan ke rotor, sehingga tidak dibangkitkan kopel. Untuk
membangkitkan kopel perputaran rotor (Nr) harus lebih rendah dari perputaran medan
magnetic (No)
Nisbah ( No – Nr) dari perpotongan fluks magnetic terhadap kecepatan sinkron disebut
slip (S)
No – Nr
S = -------------- x 100%
No
S
Nr = No 1 -- ------------ ppm
100
Besrnya slip motor induksi dalam prakteknya berkisar 5% - 10%. Untuk lebih
jelas dengan memperhatikan perbandingan motor berkutub 2 dan berkutub 4 dengan
frekuensi nominal 50 Hz dengan keluaran nominal yang sama misalnya 5,5 kW, maka
dapat di cari nilai putaran rotor dan besarnya kopel dianggap nilai slip (S) = 6%
Untuk motor berkutub 2 didapat,
Besarnya putaran sinkron (Ns) :
S 6
Nr = Ns { 1 - } = 3000 { 1 - } = 2820 rpm
100 100
32
5,5 (𝑘𝑊)
Kopel beban penuh = 2820 (𝑟𝑝𝑚) x 974 (kg.m) = 1,9 kg.m
S 6
Nr = Ns { 1 - } = 1500 { 1 - } = 1410 rpm
100 100
5,5 (𝑘𝑊)
Kopel beban penuh = 1410 (𝑟𝑝𝑚) x 974 (kg.m) = 3,8 kg.m
33
Medan putar ini akan memotong konduktor yang terdapat pada bagian rotor, sehingga
timbul tegangan pada rotor ini, yang besarnya :
Er = 4,44 f2.N2
Karena konduktor ini merupakan Rangkaian tertutup, hingga akan timbul arus, arus ini
akan membangkitkan gaya, selanjutnya timbul kopel, dan jika kopel lebih besar dari
kopel beban maka rotor akan berputar.
e = - n ------ Volt
t
Dimana : n = banyaknya lilitan pada kumparan
= perubahan fluks magnet (Weber)
t = perubahan waktu ( detik )
Jika Rangkaian rotor tertutup, maka akan timbul arus dalam Rangkaian ini, dan
menyebabkan adanya kerapatan fluks B ( fluks / luas ) serta adanya L ( panjang
konduktor) dari Rangkaian rotor dan arus ini menyebabkan gaya sebesar :
F = BIL
Dimana : F = Gaya (N)
B = Kerapatan fluks (Wb)
I = Arus (A) dan L = Panjang konduktor (m).
Gaya ini akan membangkitkan kopel dengan adanya jari – jari rotor sebesar :
T = F.r
Dimana T = Kopel ( Nm)
r = Jari – jari rotor
34
7.1. RANGKAIAN EKIVALEN MOTOR INDUKSI TIGA FASA
Rangkaian ekivalen motor induksi hampir sama seperti pada transformator berbeban
resistif. Reaktansi X2 (2fL) disisi rotor dipengaruhi oleh perbedaan frekuensi karenanya
dikalikan slip
R1 X1
I1 sX1
Io I2
V1
Rc Xm E1 sE2 R2
Stator Rotor
I1
R1 X1
I2 X2
R2
V1
Rc Xm R2
Karena di rotor dipengaruhi f dan s, bila sE2 menjadi E2 dan sX2 menjadi X2 maka R2
menjadi R2 / s = R2 + R2 ( 1-s / s ) maka :
R1 X1
I1
R2 X2
V1
Rc Xm V2 R'b
35
jX1 J0,5X2
R1
0,5R2 Maju
Rc jXm
J0,5X2
0,5R2
Rc jXm Mundur
Gambar . Rangkaian ekivalen motor induksi satu fasa dalam keadaan diam
jX1 J0,5X2
R1
0,5R2/s Maju
Rc jXm
J0,5X2
0,5R2/sB
Rc jXm Mundur
= 0,5R2/2-s
Gambar . Rangkaian ekivalen motor induksi satu fasa dalam keadaan beroprasi
36
Pertemuan ke 6
MENENTUKAN DAYA (KW) MOTOR INDUKSI
DENGAN BEBAN KONSTAN
37
Perhitungan daya motor induksi untuk kran jalan atau troli jalan :
μ.W.v. 100
Pm = ------------------------ (Kwatt)
102 (η)
Dimana, μ = hambatan jalan (kg/ton), umumnya sekitar 25 – 30 kg/ton
v = kecepatan kran jalan (m/s)
W = berat angkat + berat troli + berat penumpu (girder) Kg
η = efisiensi mekanik (%)
Untuk bantalan bola, nilai C1 dan C2 dua kali nilai bantalan rol.
Selain factor C ada factor lain yang mempengaruhi nilai Pm diantaranya :
Q = Kuantitas yang ditransportasi ( t/h )
38
L = Panjang sabuk konveyer ( m )
V = Kecepatan sabuk ( m / s )
= Efisiensi mekanisme penggerak ( diluar efisiensi motor induksi ) pada
umumnya 60% - 85%.
Maka untuk perhitungan daya Pm pada konveyer sabuk sebagai berikut ini :
(C1.v.l. + C2.Q.l ) ( C1.v + C2.Q ) . 100. l
Pm = ------------------------- x 100 = --------------------------------- (KW)
102 102
Contoh perhitungan
Pada suatu pabrik, menggunakan konvenyer sabuk dengan lebar sabuk 0,3 meter
dengan panjang sabuk 20 meter, kuantitas yang terbawa 1000 t/h dengan
kecepatan 30 m/min dan efisiensi mekanik 80%. Berapakah kapasitas daya motor
konveyor yang harus dipilih jika menggunakan bantalan rol?
Penyelesaian
Diket:
C1 = 0,48 kg.W/m (lihat table), C2 = 0,015 V = 30 m/min
Q = 1000 t/h, = 80%, L = 20 m
(C1.V.l. + C2.Q.l ) ( 0,48x[30/60]x 20 + 0,015 x1000x20 )
Pm = ------------------------- x 100 = -------------------------------------------- (KW)
102 102x 80/100
Pm = 3,73 KW, maka daya motor yang harus dipilih 4 KW.
3. Beban cair
Bila obyek (air) dinaikan secara kontinu dari tingkat lebih rendah ke tingkat lebih
tinggi permukaan air dengan menggunakan pompa motor. Dengan
memperhatikan berat air dari 1 m3 adalah 1000 kg dan gravitasi sfesifik air = 1
(pada 40C). Untuk mengangkat obyek air pada kecepatan Q (m3/s) melawan
ketinggian H (m) = jarak vertical permukaan air rendah ke permukaan air teratas.
39
Dimana,
K = Koefisien kesalahan dalam perencanaan dan pembuatan ( 1,1 – 1,2 )
Efisiensi pompa tergantung dari macam dan ukuran pompa, seperti pada table
berikut ini
Q (m3/min) 0,1 0,3 1,0 10 30 100
% 27 50 64 76 79 80
Contoh perhitungan
Berapa besar daya motor yang harus dipilih bila diperlukan untuk menaikan air
melawan ketinggian 4 m pada kecepatan 10 m3/men ?
Penyelesaian
Dengan mnggunakan rumus diatas dan memperhatikan table diatas maka,
K. 1000 Q.H 100
Pm = ------------------------------- ( KW )
102
(1,2). 1000 (10/60). 4 .100
Pm = ------------------------------- = 10,32 KW
102 (76)
Karena itu, pompa motor 11 KW dapat dipakai.
40
CONTOH PEMAKAIAN MOTOR INDUKSI
A. PENGHEMBUS UDARA
Penghembus udara dikelompokan menurut kenaiakan tekanan ketika menyedot
udara. Pada umumnya, penghembus udara dengan tekanan kurang dari 73,8
mmHg disebut kipas angin dan tekanan kerja 73,8 mmHg – 738 mmHg disebut
penghembus, serta tekanan kerja lebih dari 738 mmHg disebut Kompresor. Untuk
menghitung daya yang diperlukan motor diperlukan factor batas dan efisiensi
tekanan static ( ηs%) seperti table berikut ini.
Macam Efisiensi Factor batas
tekanan static ( ηs%) (K)
Kipas angin propeller 50 – 75 1,3
Kipas angin piring 30 – 50 1,5
Kipas angin sirokko 45 – 60 1,2 – 1,3
Kipas angin pelat 50 – 70 1,15 – 1,25
Kipas angin turbo 55 – 75 1,15 – 1,25
Penghembus turbo satu tingkat 60 – 80 1,1 – 1,2
Penghembus turbo tingkat jamak 50 – 70 1,1 – 1,2
Kompresor turbo 50 – 70 1,1 – 1,2
Bila udara mengalir Q (m3/menit) dan tekanan udara H (mmHg) maka keluaran
daya motor (Pm) dapat dihitung :
KWQH (13,55)
Pm = -------------------------
102 x 60
Dimana, W = kerapatan gas (kg/m3) dan 13,55 = gaya berat khusus Hg (150C)
Contoh soal
Suatu kipas angin propeller dengan tekanan udara 50 mmHg, udara mngalir 10
m3/menit bila kerapatan gas 10 kg/m3 efisiensi static 70% berapakah daya motor
induksi yang harus dipakai??
41
Penyelesaian.
Diket, H = 50 mmHg, Q = 10 m3/menit, W = 10 kg/m3 dan K = 1,3
KWQH (13,55) 1,3 . 10 . 10 . 50 (13,55)
Pm = -------------------- = ------------------------------ = 14,39 KW
102 x 60 102 . 60 .
Karena hal itu motor kapasitas 15 KW dapat digunakan.
B. ELEVATOR
Kecepatan elevator dikelompokan :
* Kecepatan rendah : 15, 20, 30, 45 m/min , penerapan untuk rumah sakit
* Kecepatan medium : 60, 75, 90, 105 m/min, penerapan gedung bertingkat
* Kecepatan tinggi : 120, 150, 180, 210, 240, 300 m/min, penerapan hotel,
gedung tingkat tingi
Motor induksi rotor sangkar dengan kontriksi dua kumparan dirotor yaitu untuk
kecepatan tinggi dan kecepatan rendah, kebanyakan motor dibuat dengan 6 – 24
kutub. Pada umumnya motor yang banyak di gunakan keluaran kurang 7,5 kW,
keluaran nominal 30 menit – 1 jam kecepatan untuk elevator 30 – 60 m/menit.
Dimana,
42
K = factor tepi (margin) Umumnya 1,3 – 1,5
F = factor imbang beban, umumnya 0,4 – 0,6
V = kecepatan (m/menit)
η = efisiensi mekanik yang di kelompokan menjadi
- tipe roda gigi, umumnya 40% – 60%
- tipe tanpa roda gigi, pada umumnya 80% - 85%
Untuk lebih jelas hal penggunaan motor listrik lihat buku no2 pada daftar pustaka
43
PELACAKAN GANGGUAN DAN PERBAIKAN PADA MOTOR INDUKSI
TUJUAN:
Melacak gangguan motor induksi sedemikian sehingga perbaikan akan lebih efisien.
44
2. Setelah mengetahui hal ini cek sumber tegangan masuk yang melewati MCB atau
Fuse, pastikan salah satu phasa terputus, pasang pengaman 1,5 x In motor.
3. Bersihkan dari debu yang nempel pada pengaman atau pengendali yang melewati
salah satu phasa tersebut.
45
a. salah satu kumparan utama atau kumparan asut hubung terbuka (lepas)
b. kumparan asut terbakar atau terhubung singkat
c. salah satu kontak (salah hubung) dari kontak saklar sentri fugal
d. hubungan kumparan, saklar sentrifugal atau kapasitor, salah satu rusak.
berikut ini rumus untuk mencari kapasitas kapasitor pada motor phasa tunggal.
𝑉
𝐶 = 1 = 2. 𝜋. 𝑓. 𝐼 (µF)
2𝜋𝑓.𝐼
Dimana, C = nilai kapasitor (µF),
I = arus nominal motor (A),
f = frekwensi sumber (50 Hz).
Karena di aplikasi kapasitas kapasitor ±10% dan adanya pengaruh umur motor maka
besarnya kapasitor mak bernilai 2C (dalam perhitungan diatas). Misal untuk motor
kapasitor dengan arus nominal In = 1 Amper, maka nilai kapasitor di pasang
maksimum 0,6 µF.
46
MESIN ARUS SEARAH (DC)
Antara motor arus searah dan generator arus searah tak ada perbedaan konstruksi. Pada
prinsipnya motor arus searah dapat dipakai sebagai generator arus searah dan sebaliknya
generator arus searah dapat digunakan sebagai sebagai motor arus searah. Dengan
sendirinya generator arus searah yang dimaksud generator arus searah tanpa penyearah
silicon atau dioda.
1.1. RANGKA
Rangka (frame atau yoke) mesin arus searah seperti mesin listrik lainnya, umumnya
mempunyai dua fungsi yaitu :
Untuk mesin dengan kapasitas kecil, dimana pertimbangan harga lebih dominan
dari pada beratnya, biasanya rangka terbat dari besi tuang (cast iron), dan untuk motor
berkapasitas besar umumnya terbuat dari baja tuang (cast steel) atau baja lembaran
(rolled steel)
1.2. KUTUB
Magnet penguat atau magnet medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub.
Adapun fungsi sepatu kutub adalah :
a. Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar,
maka akan mengurangi reluktansi jalur magnet
b. Sebagai pendukung secara makanis untuk kumparan penguat atau kumparan
medan.
Inti kutub terbuat dari lebaran besi tuang atau baja tuang. Sepatu kutub dilaminasi
dan dibaut ke inti kutub. Kumparan penguat atau kumparan kutub terbuat dari kawat
tembaga yang dililit dengan ukuran tertentu.
Pada mesin – mesin kecil sering ditemui jumlah kutub Bantu tidak sama dengan
jumlah kutub utama, tetapi hanyalah setengahnya saja. Misalnya mesin dengan kutub
utama dua buah dan kutub bantunya hanya satu.
Pada mesin dengan kapasitas besar untuk mengatasi reaksi jangkar dengan lilitan
kompensasi. Lilitan kompensasi ini dipasang pada alur yang dibuat pada sepatu kutub
dari kutub utama.
47
1.3. KOMUTATOR DAN SIKAT
Komutator terbuat dari batang tembaga yang dikeraskan (dropforgeted), yang
diisolasi dengan bahan mika. Adapun fungsi komutator adalah untuk mengumpulkan
arus listrik dari konduktor jangkar dan menkonversikan menjadi arus searah melalui
sikat.
Sikat terbuat dari karbon, grafit, atau campuran karbon grafit, yang dilengkapi
dengan pegas penekan dan kotak sikatnya.
Dengan banyaknya jalur arus pada kumparan jerat ini, maka pilihan pilihan yang tepat
di aplikasikan pada system tegangan rendah dengan arus tinggi, karena arusnya dapat
dibagikan oleh banyak jalur pararel. Kelemahan pada jenis ini pemanasan yang
berlebih.
48
2. PRINSIP KERJA MESIN DC
Pada percobaan Maxwell bahwa bila arus listrik mengalir dalam kawat arahnya
menjauhi kita (maju), maka medan magnet yang terbentuk disekitar kawat arahnya
searah dengan putaran jarum jam, begitu pula sebaliknya. Prinsip dasar dari motor
arus searah adalah bila sebuah kawat berarus diletakan antara kutub magnet (U – S),
maka pada kawat itu akan bekerja suatu gaya yang menggerakan kawat itu. Arah
gerak kawat itu dapat ditentukan dengan kaidah tangan kiri. Perhatikan gambar
bagian a.
Kawat berputar
gaya
U U
S S
s
Medan
aru
magnet
arus
a b
Apabila tangan kiri terbuka diletakan diantara kutub U dan S, sehingga garis – garis
gaya magnet keluar dari kutub utara menembus telapak tangan kiri dan arus dalam
kawat mengalir searah dengan arah ke empat jari, maka kawat itu akan mendapat
gaya yang arahnya seseai arah ibu jari.
Jika sebuah belitan terletak dalam medan magnet homogen, maka karena kedua sisi
belitan mempunyai arus yang arahnya berlawanan sehingga arah gerakan kawat
seperti pada gambar bagian b.
3. JENIS MOTOR DC
Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya dibedakan atas :
- Motor arus searah penguat terpisah dan
- Motor arus searah penguat sendiri
49
f. motor seri
dapat memberi momen atau kopel yang besar pada waktu start dengan arus start
yang rendah. Juga dapat memberikan perubahan kecepatan / beban dengan arus
yang kecil dibandingkan motor type lain, tetapi kecepatan menjadi tinggi bila
beban rendah apalagi tanpa beban. Hal ini sangat berbahaya, motor akan capat
terbakar.
g. motor kompon
mempunyai sifat diantara motor seri dan shunt, tergantung mana yang kuat
lilitannya (kumparan seri atau shunt). Umumnya mempunyai momen start yang
besar, seperti motor seri dan perubahan kecepatan sekitar 25%.
6. PENGEREMAN
Pengereman secara listrik dibedakan menjadi pengereman regeneratif, pengereman
dinamis, pengereman flugging
a. Pengereman regeneratif
Jika motor shunt berputar dan karena beban menyebabkan motor berputar melebihi
putaran tanpa beban ( kejadian ini misal pada kereta lokomotif saat menuruni gunung
terjal) maka ( E >V ) akan mengalir arus Ia negative mengalir ke jala – jala sumber. Hal
ini bekerjanya sebagai generator yang bekerja pararel terhadap jala – jala.
Untuk pengereman regeneratif motor seri, rangkaian serinya harus dirubah menjadi
rangkaian shunt dahulu dan bekerja sebagai motor shunt.
b.Pengereman dinamis
jika suatu motor berbeban berputar dan tiba – tiba rangkaian sumber diputus, maka motor
akan berubah menjadi generator dengan kecepatan rotor mengikuti beban. Tegangan
listrik yang dihasilkan motor sebagai generator dirubah menjadi panas, dengan tahanan
atau rheostat dirubah-rubah menjdi kecil hingga motor berhenti.
Pada motor seri, bila rangkaian jangkar dilepas, maka rangkaian penguatnya juga akan
terputus. Oleh karena itu belitan seri disertakan pada rangkaian jangkar.
c. Pengereman flugging
cara ini dilakukan dengan :
- memutar beban kea rah yang berlawanan
- putaran motor berubah, karena arus arah jangkar berubah. Cara ini dilakukan dengan
mengganti polaritas motor atau merubah arah medan penguat.
50
CONTOH PENGGUNAAN MOTOR DC
1. PENGATURAN KECEPATAN LOKOMOTIP
2. Hubungan motor dc
Adapun rangkaian susunan motor dc pada lokomotip seperti gambar berikut ini
P1 P3 P5
M M M M M M
1 3 4 5 6
2
S5
S1 S3
RL RL RL
RL RL RL
P2 P4 P6
KET : FS = saklar penguat medan, Rs = Tahanan seri, P = Sakalar pararel, S = Saklar seri
RL = Tahanan luar (reostat), dan Gdc = Generator dc
Kecepatan pada lokomotip diesel elektrik dapat dibagi dalam 5 tingkat kecepatan,
yaitu :
51
a. Kecepatan tingkat pertama
Dalam kecepatan tingkat pertama hubungan motor dc adalah 2 motor seri dan 3
motor pararel dengan penguat medan magnet penuh (saklar posisi S1, S3, S5 keadaan
ON) atau dapat di perjelas dengan memperhatikan gambar berikut ini
M M M
1 3 5
RS RS RS
M M M
2 4 6
RS RS RS
M M M
1 3 5
RS RL RS RL RS RL
M M M
2 4 6
RS RL RS RL RS RL
Pada keadaan ini lokomotip berjalan lebih cepat karena medan seri menjadi lemah
0,5E Ia( Ra Rs )
maka putaran motor lebih cepat. n. .
K .fluks
52
c. Kecepatan tingkat ke tiga
Pada posisi ini 6 motor dc pararel dengan penguat medan magnet penuh (posisi P1,
P2, P3, P4, P5, dan P6 pada posisi ON), atau dapat di perjelas dengan memperhatikan
gambar berikut ini
M M M M M M
1 2 3 4 5 6
RS RS RS RS RS RS
Putaran pada kecepatan ke tiga ini lebih cepat lagi, karena semua motor mendapat
E Ia( Ra Rs )
sumber tegangan penuh. Sesuai n. .
K .fluks
d. Kecepatan tingkat ke empat
M M M M M M
1 2 3 4 5 6
RL RL RL RL
RS RS RL RS RS RL RS RS
3. Hubungan beban
Kecepatan lokomotip juga dipengaruhi panjang kereta, semakin panjang kereta semakin
besar pula beban yang harus dibawa. Pada daerah datar kecepatan kereta lokomotip dapat
mencapai kecepatan tinggi, namun bila rel licin karena musim hujan, karenanya
kecepatan dikurangi.
2. PENGEREMAN LOKOMOTIP
Pengereman digunakan guna mempertahankan kecepatan jangan sampai over
speed pada daerah menuruni gunung dan guna segi keamanan. Pengereman lokomotip di
bedakan menjdi 2 macam yaitu system pengereman elektrik dan pengereman udara tekan
(mekanik).
53
a. Pengereman secara elektrik
Pengereman suatu motor listrik pada dasarnya merubah motor menjadi generator,
hal ini terjadi bila motor pada posisi masih berputar. Dengan demikian motor akan
menjdi generator dan membangkitkan tegangan dan di salurkan ke tahanan. Perhatikan
system pengereman seperti yang tampak pada gambar berikut ini.
S1 = on S2 = OFF S1 = OFF S2 = ON
M M
G G RL
RL
RS RS
S1 S1
54
Contoh soal UAS
Contoh perhitungan ( mesin pengangkat kran / wins )
Mesin kran diperlukan untuk mngangkat obyek 4,5 Ton, dengan kecepatan 12
m/min, dan koefisien atau efisiensi 85%. Berapakah keluaran motor harus dipilih?
Penyelesaian
Berdasarkan Pm = ( W.v / 102 ). .(100 / ) dalam (KW)
Pm = ( 4,5.1000. (12 / 60) / 102 ) ( 100 /85 ) = 10,4 KW
Dengan memperhatikan beberapa factor motor dengan keluaran nominal 11 KW
dapat dipilih.
Contoh perhitungan
Pada suatu pabrik, menggunakan konvenyer sabuk dengan lebar sabuk 0,3 meter
dengan panjang sabuk 20 meter, kuantitas yang terbawa 1000 t/h dengan
kecepatan 30 m/min dan efisiensi mekanik 80%. Berapakah kapasitas daya motor
konveyor yang harus dipilih jika menggunakan bantalan rol?
Penyelesaian
Diket:
C1 = 0,48 kg.W/m (lihat table), C2 = 0,015 V = 30 m/min
Q = 1000 t/h, = 80%, L = 20 m
Contoh perhitungan
Berapa besar daya motor yang harus dipilih bila diperlukan untuk menaikan air
melawan ketinggian 4 m pada kecepatan 10 m3/men ?
Penyelesaian
Dengan mnggunakan rumus diatas dan memperhatikan table diatas maka,
K. 1000 Q.H 100
Pm = ------------------------------- ( KW )
102
55
(1,2). 1000 (10/60). 4 .100
Pm = ------------------------------- = 10,32 KW
102 (76)
Karena itu, pompa motor 11 KW dapat dipakai.
Contoh soal
Suatu kipas angin propeller dengan tekanan udara 50 mmHg, udara mngalir 10
m3/menit bila kerapatan gas 10 kg/m3 efisiensi static 70% berapakah daya motor
induksi yang harus dipakai??
Penyelesaian.
Diket, H = 50 mmHg, Q = 10 m3/menit, W = 10 kg/m3 dan K = 1,3
KWQH (13,55) 1,3 . 10 . 10 . 50 (13,55)
Pm = -------------------- = ------------------------------ = 14,39 KW
102 x 60 102 . 60 .
Karena hal itu motor kapasitas 15 KW dapat digunakan.
Contoh soal
Suatu rumah sakit merencanakan penggunaan elevator dengan kecepatan 15 m/min,
berat beban 5000 kg dan efisiensi mekanik dengan roda gigi. Berapakah daya motor
induksi yang harus dipakai??
Penyelesaian
Diket.
W = 5000 Kg
K = 1,4
F = factor imbang beban, umumnya 0,5
V = 15 m/menit
η = 50%
Jawab
KFWV 1,4. 0,5 . 5000 . 15
Pm = ------------------- = --------------------------- kW = 17,2 kW
6120.η 6120 . (50/100)
Dari hasil perhitungan maka kapasitas motor yang digunakan 17,5 kW atau 18 kW
56
CONTOH SOAL – SOAL
Rstart Ia
Ra = 0,05 Ohm IL
R1 R2 R3 Radj
Saklar (kontaktor)
DC
Rf Vt
Ea
Lf
Bila motor dengan 100 hp, 250 Vdc, 350 A, tahanan jangkar 0,05 Ω. Di
inginkan suatu rangkaian starter yang akan membatasi arus awal (start)
maximum, dengan saklar (kontaktor) yang akan mengatur arus atau tahanan
jangkar. Hitung dan jelaskan
a. langkah –lagkah pembatasan arus tersebut
b. Berapa Ohm tiap segment (bagian) resistor dan berapa tegangan awal
pada saat R1, R2, R3 tersebut?
Penyelesaian
a. Menentukan langkah – langkah yang diperlukan untuk melindungi motor
sbb :
1. menentukan resistansi total Rtot = Ra + Rstart ketika Ea = 0
2. menentukan perbandingan resistansi total saat awal (start) sampai
oprasi normal dengan membagi resistansi total dengan Ra
Rtot
Starting Resistance Ratio (SRR) = --------
Ra
57
3. menentukan perbandingan arus awal (start) maksimum dengan
minimum (starting Current Ratio, CR)
4. menentuakan perbandingan resistansi start dengan arus start
b. rangkaian jangkar Ra, dan resistansi start R1, R2, R3 pada keadaan awal Ea
= 0 V, dan Ia start 700 A. maka :
Vt = 250 V, Ia = 700 A, Rtot = Ra + R1 + R2 + R3 = 0,357 Ω
Tegangan dalam motor pada saat arus nominal
Ea = Vt – Ia Rtot
Ea = 250 V – (350 A) (0,357 Ω) = 125 V
Karena tahanan start menggunakan 3 buah saklar maka bila saklar
(kontaktor) tidak menggunakan R1 maka saat pergantian saklar tsb arus start
ke 700 A (kembali ke arus asut awal)
Vt – Ea 250 – 125
Ra + R2 + R3 = -------------- = ---------------- = 0,1786 Ω
Ia mak 700
Setelah beberapa detik saklar bertukar (tidak menggunakan R1, R2), maka
Vt – Ea 250 – 187,5
Ra + R3 = -------------- = ---------------- = 0,0893 Ω
Ia mak 700
58
Pada saat ini tegangan dalam motor menjadi
Ea = Vt – Ia Rtot
Ea = 250 V – (350 A) (0,0893 Ω) = 218,75 V
59
MATERI TAMBAHAN
KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA
TUJUAN :
1. Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam
pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus
tersendiri.
Adapun yang termasuk komponen pasif antara lain :
1.1.RESISTOR
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk
menghambat arus listrik.
Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.1.1. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor
memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt
dsb. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai
dengan
kemampuan dayanya.
Simbol Resistor Tetap :
Nilai diatas 100 ohm, ditunjukkan tiga buah digit diikuti oleh digit ke empat yang
menyatakan
banyaknya nol yang mengikutinya. Untuk nilai-nilai dibawah 100 ohm huruf R
menyatakan
60
titik desimal dengan semua digit signifikan. Sesudah kode nilai, ditambahkan sebuah
huruf
untuk menyatakan toleransi :
F = ±1%, G = ±2%, J = ±5%, K = ±10%, M = ±20%
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari
warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang
warna.
61
Keterangan untuk 4 band :
- Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.
- Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
- Gelang ke-4 menyatakan toleransi.
Misalnya :
Resistor dengan warna : merah hitam kuning perak
Maka nilainya : 2 0 104 10% = 200 Kohm dengan toleransi 10%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 200.000 10%
= 10% x 200.000 = 20.000 Ohm
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000
= 180.000 sampai 220.000 Ohm.
62
1.1.2. Resistor Variable (tidak tetap)
Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah.
Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak
digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
a. Potensiometer
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros yang
telah tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secara
fungsional.
Simbol Potensiometer :
b. Trimpot
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari
suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot
tersebut.
Simbol Trimpot :
1.2.KAPASITOR
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan
melepaskan
muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik
pada
kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya hambatan,
kapasitor
dapat dibagi menjadi :
63
kapasitor yanng terbuat dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad
(1F).
Satuan kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106 F = 109 nF =1012
pF.
64
b. Variabel Capasitor (Varco)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang tersedia. (bentuk menyerupai potensiometer)
Simbol Varco :
2. KOMPONEN AKTIF
Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya
memerlukan sumber arus atau sumber tegangan tersendiri. Yang termasuk
komponen aktif antara lain :
2.1. Dioda
2.1.TRANSISTOR
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub
(seperti pada gambar 1).
Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah
persambungan kutub
(seperti pada gambar 2).
Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama: emitor,
basis dan kolektor.
Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda yang tergambar
pada gambar 1.
Simbol Transistor :
65
1.3.DIODA (PN Junction)
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik
dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah
Germanium (Ge) dan Silikon/Silsilum (Si). Dioda terdiri dari :
66
1.3.4. Dioda Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya).
Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan
arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga
(display).
Simbol LED :
1.4. RELAY
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet.
Relay
terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika
ada arus
listrik yang mengalir melalui lilitan.
Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan
membuat kontak lainnya berhubungan.
Simbol Relay :
Gambar
67
DAFTAR PUSTAKA
1. B.L. Teraja, a text-book of technology in s.i System of unit, publication division
2001.
68