Anda di halaman 1dari 26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis

memberikan batasan masalah dengan ruang lingkup penelitian mengenai

“Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Pelanggan pada Matahari Department Store Cileungsi”.

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Matahari Department Store

Cileungsi, Mall Metropolitan Cileungsi Jl. Metro Raya Metland

Transyogi Cileungsi 16820.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April 2017 sampai dengan

Oktober 2017. Waktu 7 bulan dilaksanakan secara bertahap, diawali

dengan prasurvei / pendahuluan, penulisan proposal, seminar proposal,

pengajuan surat izin, bimbingan skripsi, penyebaran kuesioner,

pengambilan data penelitian, pengolahan data, penyusunan skripsi dan

perbaikan. Tahap penelitiannya seperti tabel dibawah ini:

50
Tabel 3.1
Tahap Penelitian
Tahun 2017
Kegiatan
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
Prasurvei
Proposal
Seminar Proposal
Pengajuan Surat Ijin
Bimbingan Skripsi
Penyebaran kuesioner
Pengambilan data penelitian
Pengolahan data
Penyusunan Skripsi
Perbaikan

3. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

asosiatif. Menurut Sugiyono (2013: 11) definisi metode penelitian

asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini

digunakan untuk mencari hubungan antara beberapa variabel dengan

variabel lain. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 8)

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

51
B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi menurut Ferdinand (2006:223) adalah gabungan dari

seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta

penelitian.

Menurut Sugiyono (2017:61) bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari atas objek/ subjek yang menjadikan

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelanggan

yang mempunyai keanggotaan kartu Matahari serta berdomisili di

sekitar Cileungsi dan melakukan pembelian minimal 4 kali dalam 2

bulan terakhir (Juli – Agustus 2017) sebanyak 2746 pelanggan.

Dengan demikian, pelanggan diharapkan sudah memahami dan

mengetahui tentang produk dan pelayanan tersebut.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017: 62) menyatakan bahwa sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

dan aspek –aspeknya, sampel adalah bagian dari populasi yang diambil

untuk diteliti. Dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh

52
anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan

populasi yang disebut sampel.

Penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagaimana tertera

dibawah ini:

N
n=
1+ N ¿ ¿

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Standar error atau persen kelonggaran 10% (0,1)

maka jumlah sampelnya adalah:

2746
n=
1+2746 ¿ ¿

Berdasarkan perhitungan di atas maka sampel minimal yang

dapat digunakan adalah 96,4 atau dibulatkan menjadi 96 responden.

Menurut Sugiyono (2017:62) teknik sampling merupakan

teknik pengambilan sampel. Teknik sampling yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan cara Accidental Sampling yang

merupakan bagian dari nonprobability sampling. Yaitu bentuk

pengambilan sampel ini berdasarkan kebetulan, artinya bisa siapa saja

yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap cocok menjadi

53
sumber data akan menjadi sampel dalam penelitian ini. Kriteria yang

digunakan peneliti adalah responden yang telah melakukan pembelian

di Matahari Department Store Cileungsi minimal 1 kali. Kriteria

tersebut digunakan mengingat besarnya jumlah populasi dan juga

belum tentu konsumen yang pernah berbelanja di Matahari

Department Store Cileungsi akan kembali membeli lagi pada waktu

yang akan datang.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Dalam pengumpulan data digunakan dua macam data yaitu data

primer dan sekunder.

a) Data Primer

Menurut Marzuki (2002: 55) data primer adalah data yang

diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk

pertama kalinya. Data primer yang digunakan oleh peneliti adalah

merupakan hasil dari jawaban responden. Data tersebut

dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti yang diperoleh

langsung dari responden. Data primer didapat oleh peneliti dengan

menggunakan instrument kuesioner.

54
b) Data Sekunder

Menurut Marzuki (2002: 56) data sekunder adalah data

yang bukan di usahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti.

Data sekunder adalah data di dapat secara tidak langsung, data

yang di dapat bisa melalui media cetak seperti buku, katalog

perusahaan, dan keterangan lain yang berhubungan dengan pokok

penelitian, seperti gambaran umum perusahaan serta jumlah

penjualan dan data pengunjung pelanggan. Sumber data sekunder

adalah studi pustaka yang berhubungan dengan pengaruh kualitas

produk, kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.

Contohnya data keluhan pelanggan yang diperoleh dari Matahari

Department Store Cileungsi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan untuk pengumpulan data di Matahari

Department Store Cileungsi peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a) Kuesioner

Kuesioner menurut Sugiyono (2007:199) adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.

55
Menurut Sugiyono (2010: 133) dengan menggunakan skala

likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel dan indikator tersebut akan dijadikan item – item

instrumen yang dapat dibuat pertanyaan atau pernyataan. Dalam

skala likert menggunakan skala dengan interval 1 – 5, yaitu:

Tabel 3.2
Skala Likert
Keterangan Nilai (skor)

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu – ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2010:133)

b) Observasi

Mengadakan pengamatan secara langsung dan peninjauan secara

langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Pelanggan Matahari

Department Store Cileungsi khususnya mengenai kualitas produk,

kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan.

56
c) Studi Pustaka

Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara

mempelajari literature dan mengkaji berbagai teori yang didapat

dari buku – buku dan internet yang berhubungan dengan penulisan

ini agar dapat menunjang serta melengkapi data yang diperlukan

serta berguna bagi penyusunan dalam penelitian ini.

3. Variabel dan Operasional Variabel

a. Variabel

Variabel merupakan suatu atribut dari sekelompok objek

yang diteliti, mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam

kelompok tersebut. Menurut Sugiyono (2005:28) penelitian terdiri

dari dua macam, yaitu: variabel terikat (dependent variable) atau

variabel yang tergantung pada variabel lainnya, dan variabel bebas

(independent variable) atau variabel yang tidak tergantung pada

variabel lainnya.

Berkaitan dengan penelitian ini, variabel penelitian yang

terdiri dari variabel dependent dan variabel independent diuraikan

sebagai berikut:

1) Variabel terikat (dependent variable)

Menurut Ferdinand (2006:26) variabel dependen adalah

variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat

57
sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai

variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model.

Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untk

dijelaskan oleh seorang peneliti. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel dependen adalah kepuasan pelanggan (Y).

Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen setelah

membandingkan antara apa yang telah didapatkannya dan

harapannya.

Menurut Handi Irawan (2008:37) faktor yang dapat

mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah kualitas produk,

harga, kualitas pelayanan (service quality), emosional, biaya

dan kemudahan sehingga pelanggan akan semakin puas apabila

relatif mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk

atau pelayanan.

2) Variabel bebas (independent variable)

Menurut Ferdinand (2006:27) variabel yang

dilambangkan (X) ini memiliki pengaruh positif maupun

negatif terhadap variabel lainnya. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah:

1. Kualitas produk (X1), menurut Fandy Tjiptono (2005:110)

kualitas adalah merupakan suatu hal yang dinamis dan

berkaitan erat dengan berbagai unsur seperti produk, jasa,

sumber daya manusia, serta lingkungan untuk memenuhi

58
harapan. Menurut Fandy Tjiptono (2012-170-172) dimensi

kualitas produk meliputi, kinerja produk (performance),

Fitur (features), daya tahan (reliability), kesesuaian dengan

spesifikasi (conformance to specification), estetika

(aesthetics).

2. Kualitas pelayanan (X2) menurut Fandy Tjiptono (2012:59)

kualitas pelayanan adalah pengendalian tingkat keunggulan

tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan

kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas

pelayanan, yaitu pelayanan yang diharapkan (expected

experience) dan pelayanan yang didapatkan (provide

service). Menurut Fandy Tjiptono (2012:174) terdapat lima

dimensi pelayanan yaitu, keandalan (reliability), daya

tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati

(empathy), bukti fisik (tangible).

b. Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2010:29) operasional variabel adalah

melekat arti pada variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau

tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Operasional

variabel dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pengukuran

variabel – variabel penelitian atau tindakan. Operasional variabel

dalam penelitian ini adalah kualitas produk (X1), dan kualitas

pelayanan (X2) sebagai variabel bebas, serta kepuasan pelanggan

59
(Y) sebagai variabel terikat. Variabel bebas dan variabel terikat

tersebut mempunyai pengaruh dalam strategi pemasaran.

Tabel 3.3
Operasional variabel penelitian

Variabel Konsep teoritis Indikator Skala


Kualitas Menurut Fandy 1. Kinerja produk Menggunakan
produk Tjiptono (performance) skala
(X1) (2005:110) 2. Fitur /keistimewahan Likert 1 – 5
kualitas produk tambahan 1 = sangat tidak
adalah segala (features) setuju
sesuatu yang 3. Daya tahan (reliability) 2 = tidak setuju
dapat ditawarkan 4. Kesesuaian dengan 3 = ragu / netral
produsen untuk spesifikasi 4 = setuju
diperhatikan, (conformance to 5 = sangat setuju
diminta, dicari, specification)
dibeli, 5. Estetika (aesthetic)
disewakan,
digunakan, atau
dikonsumsi pasar
sebagai
pemenuhan
keinginan dan
kebutuhan
konsumen.
Kualitas Menurut Fandy 1. Keandalan (reliability) Menggunakan
pelayanan Tjiptono 2. Daya tanggap skala
(X2) (2012:59) kualitas (responsiviness) Likert 1 – 5
pelayanan adalah 3. Jaminan(assurance) 1 = sangat tidak
pengendalian 4. Empati (empathy) setuju
tingkat 5. Bukti fisik(tangible) 2 = tidak setuju
keunggulan 3 = ragu / netral
tersebut untuk 4 = setuju
memenuhi 5 = sangat setuju
keinginan
pelanggan.

60
Kepuasan Menurut Handi 1. Kualitas produk Menggunakan
pelanggan Irawan 2. Harga skala
(Y) (2008:4) 3. Kualitas Pelayanan Likert 1 – 5
kepuasan (service quality) 1 = sangat tidak
pelanggan adalah setuju
4. Emosional
hasil akumulasi 2 = tidak setuju
dari konsumen 5. Biaya dan Kemudahan 3 = ragu / netral
atau pelanggan 4 = setuju
dalam 5 = sangat setuju
menggunakan
produk atau jasa
yang sanggup
memberikan
sesuatu yang
dicari oleh
konsumen sampai
pada tingkatan
cukup.
Sumber: Data yang dikembangkan untuk penelitian

D. Metode Analisis Data

1. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2008: 89) analisis data adalah mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh melalui hasil

wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit

– unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Menurut Nurgiyantoro dkk (2004: 27) analisis data

kuantitatif adalah analisis data yang menggunakan data berbentuk

61
angka – angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran atau

penjumlahan.

Menurut Sugiyono (2010: 87) untuk mendapatkan data

kuantitatif digunakan skala likert yang diperoleh dari daftar

pernyataan /pertanyaan yang digolongkan ke dalam lima tingkatan,

sangat setuju, setuju, ragu – ragu, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju. Selanjutnya data yang diperoleh penulis akan mengolahnya

menggunakan rumus dan dihitung secara manual untuk melakukan

uji secara kuantitatif.

a. Uji Kualitas Data

1) Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2007:167) secara mendasar,

validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen

yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Uji

validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan

kuesioner mampu untk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut.

Menurut Ghozali (2005:45) uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel . Jika r hitung lebih besar dari

r tabel maka butir pernyataan tersebut adalah valid, tetapi jika r hitung

lebih kecil dari r tabel maka butir pernyataan tersebut tidak valid.

62
Teknik yang digunakan untuk menguji validitas instrumen adalah

menggunakan rumus korelasi product moment:

n ∑ XiXt −( ∑ Xi )( ∑ Xt )
r x=
√¿ ¿ ¿

n ∑ YiYt−( ∑ Yi )( ∑ Yt )
ry=
√¿¿¿

Dimana:

R = Koefisien validitas butir pernyataan yang dicari.

n = Banyaknya responden

Xi/Yi = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item

Xt/Yt = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

∑ Xi2 ;∑ Yi2 = Jumlah skor dalam variabel X, Y

∑ Xt 2 ;∑ Yt 2 = Jumlah skor dalam variabel X, Y

∑ XiXt∧∑ YiYt= Jumlah skor variabel X, Y

Kriteria pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah:

a) Jika r hitung >r tabel Maka butir instrument dinyatakan valid.

b) Jika r hitung <r tabel Maka butir instrument dinyatakan tidak valid.

2) Uji Reliabilitas

63
Menurut Ghozali (2005: 46) reliabilitas sebenarnya adalah

alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu. Suatu kuesioner dinyatakan handal jika nilai Cronbach

Alpha lebih dari 0,600.

Menurut Ferdinand 2006 dalam Ridwan Zia Kusumah

(2011: 50) sebuah instrumen dan data yang dihasilkan disebut

reliabel atau terpercaya apabila instrumen tersebut secara konsisten

memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner

dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Alpha Cronbach

yaitu:

2
k ∑σ
(
r 11 = )(
( k −1 )
1− 2 b
σt )
Keterangan:

r 11 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

∑ σ 2b = Jumlah varians butir

σ 2t = varians total

Dengan ketentuan uji reliabilitas sebagai berikut:

a) Apabila hasil koefisien alpha > taraf signifikan 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut reliabel.

64
b) Apabila hasil koefisien alpha < taraf signifikan 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut tidak reliabel.

2. Pengujian Persyaratan Analisis (Uji Asumsi Klasik)

Pengujian persyaratan analisis ini digunakan sebagai

persyaratan dalam penggunaan model analisis regresi linier berganda.

Suatu model regresi harus dipenuhi syarat – syarat bahwa data

berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinieritas dan

heteroskedastisitas. Jika tidak ditemukan permasalahan maka

dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan analisis regresi. Dalam

regresi linier, untuk memastikan agar model tersebut BLUE (Best

Liner Unbiased Estimator) dilakukan pengujian sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016:154) uji ini bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan statistik.

1) Analisis normalitas melalui grafik

Normalitas data dapat dilihat dengan salah satu cara

yaitu, dengan melihat kurva normal P- Plot.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah:

65
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b) Jika data menyebar dari garis diagonalnya dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

2) Analisis normalitas melalui data statistik

Selain melihat kurva normal P – Plot, uji normalitas

juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-

smirnov.

Dalam uji ini ketentuan yang berlaku adalah jika nilai

signifikansi < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Dan

Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi dengan

normal.

b. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2016:103) mengemukakan bahwa uji

multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antara variabel independen atau variabel bebas. Jika

66
variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai

korelasinya antar sesama variabel bebas lain sama dengan nol.

Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai

tolerance dan Variance inflation factor (VIF), nilai tolerance yang

besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukkan bahwa

tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebasnya (Ghozali,

2016:104).

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2016:134) Uji Heteroskedastisitas

bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesdatisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Dasar analisis:

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah

terjadi Heteroskedastisitas.

67
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi Heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi

a) Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana merupakan suatu metode yang

digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung

dengan menggunakan variabel bebas.

Metode regresi linier dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

besar tingkat pengaruh antara variabel bebas (independen) dengan

variabel terikat (dependen), Rumus regresi linier sederhana:

Y =a+bX

Dimana:

Y = Variabel dependen (kepuasan pelanggan)

a = Nilai Y apabila X = 0 (nilai konstan)

b = Koefisien regresi

X = Variabel independen (kualitas produk dan kualitas

pelayanan)

Dimana:

( ∑ Y ) ( ∑ X 2 )−( ∑ X )( ∑ XY )
a=
n ∑ X 2 −¿ ¿

68
n ( ∑ XY ) −( ∑ X )( ∑ Y )
b=
n ∑ X 2−¿ ¿

Keterangan:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Nilai Y apabila X = 0 (nilai konstan)

b = Koefisien regresi

X = Subjek pada variabel independen

n = Jumlah responden

b) Analisis Regresi Linier berganda

Ferdinand 2006, dalam Ika Putri Iswayanti (2010: 38)

model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis

pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap satu variabel

dependen.

Formula untuk regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2

Dimana:

Y = Kepuasan Pelanggan

a = Konstan

X1 = Kualitas Produk

X2 = Kualitas Pelayanan

b1 = Pengaruh X1 terhadap Y, jika X2 konstan

b2 = Pengaruh X2 terhadap Y, jika X1 konstan

69
Untuk mengetahui nilai b1 dan b2 digunakan rumus sebagai

berikut:

b=
{(∑ X ) (∑ X Y )−∑ ( X
2 1 1 X 2 ) (∑ X 2 Y ) }
1 ¿¿
2

b=
{(∑ X ) (∑ X Y )−∑ ( X
1 2 1 X 2 ) (∑ X 1 Y ) }
1 ¿¿

( ∑ Y ) −( b 1 . ∑ X 1 ) − ( b 2 . ∑ X 2 )
a=
n

c) Koefisien Korelasi (r)

Analisis koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui

seberapa kuatkah hubungan antara satu atau beberapa variabel

dengan satu variabel lain. Hal ini dilakukan untuk mencari

koefisien korelasi antar variabel. Koefisien korelasi parsial

menunjukan hubungan antara suatu variabel dengan suatu variabel

lain, ketika variabel lain yang tidak dicari koefisien korelasi

parsialnya dianggap konstan.

Korelasi yang terdiri dari dua variabel (X1, X2) serta satu

variabel terikat (Y), Apabila perumusan masalahnya terdiri dari

tiga masalah, maka hubungan antara masing – masing variabel

dilakukan dengan cara perhitungan korelasi sederhana, oleh karena

itu berikut ini hanya akan dikemukakan cara perhitungan ganda

70
antara X1 dan X2 dengan Y, adapun untuk menghitung koefisien

korelasi ganda dapat digunakan rumus berikut:

b 1 ∑ x 1 y + b2 ∑ x 2 y
R y . x 1 x 2=
√ ∑ y2
Keterangan:

Ry x1x2 = Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama

dengan variabel Y.

Pada hakekatnya nilai r dapat bervariasi dari -1 melalui 0

hingga +1. Bila r = 0 atau mendekat, maka hubungan antar variabel

sangat lemah atau tidak terdapat sama sekali. Bila r = +1 atau

mendekati 1 maka korelasi antar variabel dikatakan positif dan

sangat kuat sekali. Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasinya

dikatakan negative.

Kemudian menurut Sugiyono (2014: 250) untuk melihat

kuatnya pengaruh antara variabel X1, X2 dengan variabel Y, maka

menggunakan Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi sebagai

berikut:

Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

71
Sumber Sugiyono (2014: 250)

d) Koefisien Determinan (R)

Ghozali (2005: 53) koefisien determinan (R) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinan adalah antara

nol dan satu. Semakin besar nilai R (mendekati satu) semakin baik

hasil regresi tersebut karena variabel independen secara

keseluruhan mampu menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya

semakin mendekati angka nol berarti semakin buruk hasil

regresinya, karena variabel independen secara keseluruhan tidak

mampu menjelaskan variabel dependen.

Adapun untuk menghitung koefisien determinan (R) dapat

digunakan rumus berikut:

R = r2 x 100%

Dimana:

R = Besar koefisien Determinan

r = Koefisien korelasi antara X dan Y

e) Uji Hipotesis

72
Pengujian hipotesis dilakukan melalui model regresi linier

berganda. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah α =5 %

1) Pengujian terhadap Uji Parsial (uji t)

Uji parsial (uji t) yaitu untuk mengetahui tingkat

signifikansi kualitas produk (X1) dan kualitas pelayanan (X2)

secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y). Uji statistik t

pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Hipotesa yang akan diuji adalah H a1

dan Ha2 dengan tingkat toleransi sebesar 5% ¿0,05).

Untuk mencari nilai t digunakan rumus sebagai berikut:

t=r √ n−2
√1−r 2
Diketahui:

t = t hitung yang dicari

r = koefisien korelasi

n = banyaknya sampel

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:84)

adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi, yaitu:

a. Apabila t hitung < t tabel dan angka probabilitas signifikansi

> 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

73
b. Apabila t hitung > t tabel dan angka probabilitas signifikansi

< 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah:

Ho1: tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kualitas produk (X1) terhadap kepuasan pelanggan (Y) secara

parsial.

Ha1: terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kualitas pelayanan (X2) terhadap kepuasan pelanggan (Y)

secara parsial.

Ho2: tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kualitas produk (X1) terhadap kepuasan pelanggan (Y) secara

parsial.

Ha2: terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kualitas pelayanan (X2) terhadap kepuasan pelanggan (Y)

secara parsial.

2) Pengujian terhadap Uji Simultan (uji F)

Menurut Ghozali (2005: 84) Uji F digunakan untuk

mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel – variabel

independen secara bersama – sama (simultan) terhadap variabel

dependen.

Rumus yang digunakan untuk uji f sebagai berikut:

R 2 ( n−k −1 )
F 0= 2
k ( 1−R )

74
Keterangan:

R2 = koefisien determinasi

k = banyaknya variabel bebas

n = banyaknya anggota sampel

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:84)

adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi,

yaitu:

a. Apabila Fhitung < Ftabel dan angka probabilitas

signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

b. Apabila F hitung > Ftabel dan angka probabilitas

signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah:

Ho3: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas

produk (X1) dan kualitas pelayanan (X2) secara simultan

terhadap kepuasan pelanggan (Y).

Ha3: terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk

(X1) dan kualitas pelayanan (X2) secara simultan terhadap

kepuasan pelanggan (Y).

75

Anda mungkin juga menyukai