Anda di halaman 1dari 3

Kontrol aktivitas

Terdapat lima cara utama aktivitas enzim dikontrol dalam sel.


1. Produksi enzim (transkripsi dan translasi gen enzim) dapat ditingkatkan atau diturunkan
bergantung pada respon sel terhadap perubahan lingkungan. Bentuk regulase gen ini disebut
induksi dan inhibisi enzim. Sebagai contohnya, bakteri dapat menjadi resistan terhadap
antibiotik seperti penisilin karena enzim yang disebut beta-laktamase menginduksi hidrolisis
cincin beta-laktam penisilin. Contoh lainnya adalah enzim dalam hati yang disebut sitokrom
P450 oksidase yang penting dalam metabolisme obat. Induksi atau inhibisi enzim ini dapat
mengakibatkan interaksi obat.
2. Enzim dapat dikompartemenkan, dengan lintasan metabolisme yang berbeda-beda yang terjadi
dalam kompartemen sel yang berbeda. Sebagai contoh, asam lemak disintesis oleh
sekelompok enzim dalam sitosol, retikulum endoplasma, dan aparat golgi, dan digunakan
oleh sekelompok enzim lainnya sebagai sumber energi dalam mitokondria melalui β-
oksidasi.[63]
3. Enzim dapat diregulasi oleh inhibitor dan aktivator. Contohnya, produk akhir lintasan
metabolisme seringkali merupakan inhibitor enzim pertama yang terlibat dalam lintasan
metabolisme, sehingga ia dapat meregulasi jumlah produk akhir lintasan metabolisme
tersebut. Mekanisme regulasi seperti ini disebut umpan balik negatif karena jumlah produk
akhir diatur oleh konsentrasi produk itu sendiri. Mekanisme umpan balik negatif dapat secara
efektif mengatur laju sintesis zat antara metabolit tergantung pada kebutuhan sel. Hal ini
membantu alokasi bahan zat dan energi secara ekonomis dan menghindari pembuatan produk
akhir yang berlebihan. Kontrol aksi enzimatik membantu menjaga homeostasis organisme
hidup.
4. Enzim dapat diregulasi melalui modifikasi pasca-translasional. Ia dapat meliputi fosforilasi,
miristoilasi, dan glikosilasi. Contohnya, sebagai respon terhadap insulin, fosforilasi banyak
enzim termasuk glikogen sintase membantu mengontrol sintesis ataupun degradasi glikogen
dan mengijinkan sel merespon terhadap perubahan kadar gula dalam darah.[64] Contoh lain
modifikasi pasca-translasional adalah pembelahan rantai polipeptida. Kimotripsin yang
merupakan protease pencernaan diproduksi dalam keadaan tidak aktif sebagai
kimotripsinogen di pankreas. Ia kemudian ditranspor ke dalam perut di mana ia diaktivasi.
Hal ini menghalangi enzim mencerna pankreas dan jaringan lainnya sebelum ia memasuki
perut. Jenis prekursor tak aktif ini dikenal sebagai zimogen.
5. Beberapa enzim dapat menjadi aktif ketika berada pada lingkungan yang berbeda. Contohnya,
hemaglutinin pada virus influenza menjadi aktif dikarenakan kondisi asam lingkungan. Hal
ini terjadi ketika virus terbawa ke dalam sel inang dan memasuki lisosom.

Aktivitas Enzim

Pada dasarnya terdapat lima aktivitas enzim. Dalam hal ini akan dikemukakan penjelasan
mengenai kelima aktivitas enzim tersebut menurut masing-masing sumbernya, antara lain
sebagai berikut :

1. Produksi enzim (transkripsi dan translasi gen enzim) dapat ditingkatkan atau diturunkan
bergantung pada respon sel terhadap perubahan lingkungan. Bentuk regulase gen ini disebut
induksi dan inhibisi enzim. Sebagai contohnya, bakteri dapat menjadiresistan terhadap antibiotik
seperti penisilin karena enzim yang disebut beta-laktamase menginduksi hidrolisis cincin beta-
laktam penisilin. Contoh lainnya adalah enzim dalam hati yang disebut sitokrom P450 oksidase
yang penting dalam metabolisme obat. Induksi atau inhibisi enzim ini dapat mengakibatkan
interaksi obat (Wikipedia, 2011).

2. Menurut pendapat Faergeman dan Knudsen (1997) enzim dapat dikompartemenkan, dengan
lintasan metabolisme yang berbeda-beda yang terjadi dalam kompartemen sel yang berbeda.
Sebagai contoh, asam lemak disintesis oleh sekelompok enzim dalam sitosol, retikulum
endoplasma, dan aparat golgi, dan digunakan oleh sekelompok enzim lainnya sebagai sumber
energi dalam mitokondria melalui β-oksidasi.

3. Enzim dapat diregulasi oleh inhibitor dan aktivator. Contohnya, produk akhir lintasan
metabolisme seringkali merupakan inhibitor enzim pertama yang terlibat dalam lintasan
metabolisme, sehingga ia dapat meregulasi jumlah produk akhir lintasan metabolisme tersebut.
Mekanisme regulasi seperti ini disebut umpan balik negatif karena jumlah produk akhir diatur
oleh konsentrasi produk itu sendiri. Mekanisme umpan balik negatif dapat secara efektif
mengatur laju sintesis zat antara metabolit tergantung pada kebutuhan sel. Hal ini membantu
alokasi bahan zat dan energi secara ekonomis dan menghindari pembuatan produk akhir yang
berlebihan. Kontrol aksi enzimatik membantu menjaga homeostasis organisme hidup
(Wikipedia, 2011)

4. Menurut pendapat Doble dan Woodgett( 2003) enzim dapat diregulasi melalui modifikasi
pasca-translasional. Ia dapat meliputi fosforilasi, miristoilasi, dan glikosilasi. Contohnya, sebagai
respon terhadap insulin, fosforilasi banyak enzim termasuk glikogen sintase membantu
mengontrol sintesis ataupun degradasi glikogen dan mengijinkan sel merespon terhadap
perubahan kadar gula dalam darah. Contoh lain modifikasi pasca-translasional adalah
pembelahan rantai polipeptida. Kimotripsin yang merupakan protease pencernaan diproduksi
dalam keadaan tidak aktif sebagai kimotripsinogen di pankreas. Ia kemudian ditranspor ke dalam
perut di mana ia diaktivasi. Hal ini menghalangi enzim mencerna pankreas dan jaringan lainnya
sebelum ia memasuki perut. Jenis prekursor tak aktif ini dikenal sebagai zimogen.

5. Menurut pendapat Carr dan Kim(2003) beberapa enzim dapat menjadi aktif ketika berada pada
lingkungan yang berbeda. Contohnya, hemaglutinin pada virusinfluenza menjadi aktif
dikarenakan kondisi asam lingkungan. Hal ini terjadi ketika virus terbawa ke dalam sel inang dan
memasuki lisosom.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2200749-aktivitas-
enzim/#ixzz29QR0QzGe

Anda mungkin juga menyukai