Anda di halaman 1dari 12

TujuanPembelajaran

1. Mampumemahamitentangpengertianfisiologitumbuhan.
2. Mampumemahamitentang proses-proses danaktivitashiduppadatumbuhan.
3. Mampumengetahuibidangilmu yang
mendukungfisiologitumbuhansertapembagianfisiologitumbuhan.
4. Mampumemahamitentangstruktursel yang adapadatumbuhan.
A. PengertianFisiologiTumbuhan
Fisiologitumbuhanmerupakansalahsatucabangbiologi yang mempelajaritentang proses
metabolisme yang terjadi di dalamtubuhtumbuhan yang
menyebabkantumbuhantersebutdapathidup. Laju proses-proses
metabolismeinidipengaruhioleh (fapat pula tergantungpada) faktor-faktorlingkunganmikro di
sekitartumbuhantersebut.
Denganmempelajarifisiologitumbuhan,
kitaakanlebihdapatmemahamibagaimanasinarmataharidimanfaatkanolehtumbuhanuntukmeng
hasilkankarbohidratdaribahanbakuanorganikberupa air dankarbndioksida,
mengapatumbuhanmembutuhkanbanyak air, bagaimanabijiberkecambah,
mengapatumbuhanlayujikakekeringan, danberbagaimacamgejalalainnya yang
ditampakkanolehtumbuhan. Fenomena-fenomeseperti yang dicontohkan di
atassesungguhnyamelibatkansuaturangkaianreaksibiokimia yang panjang.
B. Proses-proses dan Aktivitas Hidup pada Tumbuhan
Proses-proses dan aktivitas hidup pada tumbuhan: Hubungan tumbuhan dengan air,
difusi dan osmosis, potensial air, potensial osmosis, potensial tekanan dan transport air,
transpirasi, proses pertukaran panas, respirasi, reaksi oksidasi dan reduksi, senyawa-senyawa
berenergi tinggi, kerja enzim, glikolisis, daur Krebs, dan fosforilasi oksidatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi: fotosintesis, reaksi transfer  elektron
yang melibatkan cahaya dan pigmen, fiksasi CO2, tanaman C3, C4. Faktor-faktor yang
mempengaruhi fotosintesis: metabolisme nitrogen, fiksasi nitrogen, reduksi nitrat, sintesis
asam amino. Nutrisi pada tumbuhan : tekstur dan struktur tanah, air tanah, tanah sebagai
sumber nutrisi. Nutrisi mineral: komposisi kimia tumbuhan, makronutrien, mikronutrien,
transport mineral secara aktif dan pasif, fungsi mineral dan gejala defisiensi mineral,
morfogenesis tumbuhan. Macam-macam Gerak pada Tumbuhan adalah dormansi dan proses
penuaan.

1
C. BidangIlmu yang MendukungFisiologiTumbuhan
Seluruh fungsi tumbuhan dapat dipahami dengan dasar prinsip fisika dan kimia.
Metode-metode yang digunakan dalam fisiologi tumbuhan umumnya diturunkan dari kimia
dan fisika.
Meluasnyapokokbahasandalamberbagaibidangilmumenyebabkanbanyakterjadidaeraht
umpang-tindihantarailmu yang satudenganilmu yang lain. Demikian pula yang
terjadiantarafisiologitumbuhandenganbeberapabidangilmulainnya,
terutamacabangilmubotani.Sebagaicontohadalahantarafisiologitumbuhandenganekologitumb
uhan.Banyak topik yang dikajidalambidangilmuekologi,
misalnyatentangtanggapantanamanterhadapperubahanberbagaifaktorlingkungan.Besarnyapor
sidaerahtumpang-tindihinidisertaidenganpentingnyadaerahtumpang-tindih yang
menyebabkanberkembangnyacabangilmubarudandisebutekofisiologiataufisiologilingkungan
(environmental physiology).
Ilmuanatomitumbuhanjugabesarketerkaitandansumbangannyabagiperkembanganfisiol
ogitumbuhan, misalnyasehubungandenganpengertianultrastruktur membrane danorganel-
organel sel. Pemahamantentangultrastrukturdansenyawapenyusun membrane
thilakoidpadakloroplasmempermudahuntukmenerangkan proses perpindahan electron
padafasecahayafotosintesis.
Dari uraian di atas, jelasterlihatketerkaitanantarafisiologitumbuhandengancabang-
cabangbotanilainnya.Selainitu, fisiologitumbuhanakansangateratkaitannyadenganilmu-ilmu-
ilmudasar yangmendukung, seperti yang telahdisinggungterdahulu,
yaknidenganilmukimiadanfisika.
Pengembangan model
matematisuntukmenjelaskanataumeramalkanhubunganantarahasiltanamandenganberbagaifakt
orlingkungan yang
mempengaruhinyamerupakancontohpentingilmumatematikadalamperkembanganfisiologitum
buhan.Semakinkompleks model yang dikembangkan (semakinbanyak parameter yang
disertakan), makakebutuhanakanperan computer semakindirasakan.
Padasaatsekarangtelahbanyakdilakukanpengembangan model (modeling)
untukestimasiberbagaigejalafisiologis, baikdenganbahasa computer
maupundengannotasimatematisbiasa.
Denganperkembangannya yang demikianpesat,
agaknyasekaranginimemahamifisiologitumbuhansecarautuhtidakdapatlagiterpenuhidenganha
nyamempelajarikonsep-konseptradisional,
2
denganmenganggapbahwafisiologitumbuhanmerupakansuatucabangilmubiologi yang
kakubatasruanglingkupnya.Pemahaman yang
utuhtentangfisiologitumbuhanhanyatercapaijikailmu-ilmu yang
berkaitandengannyajugamendapatperhatian yang memadai.

D. Pembagian Fisiologi Tumbuhan


Olehkarenaperkembangannya yang pesat, yang
ditopangjugaolehperkembanganilmukimiadanfisika, makafisiologitumbuhanseringdipilah-
pilahmenjadibeberapacabangsesuaidenganruanglingkuppokokbahasannya, antaralain :
FisiologiTanaman. Cabangfisiologiinimengkaji proses-proses
metabolismepadatanamanbudidaya, jaditidaktermasuktumbuhan yang tergolongmonera,
protista, danjenis-jenis fungi sertatumbuhantingkattinggi yang
tidakdibudidayakan.Karenasetiapbudidayatanamanmengharapkanhasilnya yang
dapatdimanfaatkanolehmanusia, makasepatutnyalahfisiologitanamanlebihmengarahpada
proses metabolisme yang berkaitandenganpembentukandanperkembangan organ
hasil.Olehsebabitu, proses-proses yang berkaitandenganproduksilateksmerupakanhal yang
pentinguntukditelaahdalamilmufisiologitanaman.
FisiologiLepasPanen. Cabangfisiologitumbuhaninimenelaahtentang proses fisiologi
yang terjadipada organ hasilsetelah organ tersebutdipanen.Reaksi-reaksi yang
terjadiumumnyabersifatkatabolik, yaknipenguraiansenyawa-senyawabermolekulbesar
(ataulebihkompleks) sepertipati, selulosa, protein, lemak, danasamnukleatmenjadisenyawa-
senyawabermolekulkecil (atau yang lebihsederhanastrukturnya).Usaha-
usahauntukmemanipulasilajureaksi katabolic yang
terjadiuntuktujuanmemperpanjangkesegaran organ
hasilmerupakanmanfaatutamadanmenjaditujuandaritelaahfisiologilepaspanen.
Ekofisiologi.Ekofisiologimembahaspengaruhfaktor-faktorlingkunganterhadapberbagai
proses metabolismetumbuhan, mencakuppengaruhpositif (menguntung) dannegatif
(merugikan) bagitumbuhandankepentinganmanusia.
Faktorlingkungandibedakanmenjadilingkungan biotic (fisik) danlingkungan biotic.
FisiologiBenih. Proses perkecambahanbenihmelibatkanberbagaitahapan,
yakniimbibisi, reaktivasienzim, penguraianbahansimpanan, danpertumbuhanradikel.
Fisiologibenihmerupakancabangfisiologitumbhan yang
ruanglingkuppembahasannyaterbataspada proses-proses yang berlangsungpadatahapan-
tahapanperkecambahanbenihsepertidisebutkandiatas.
3
E. SelTumbuhan
Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup maupun
sel mati. Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktu dan fungsinya.
Persamaannya adalah sel itu mempunyai dinding sel, terisi plasma yang terbungkus oleh
membran plasma. Sedangkan perbedaannya terutama diakibatkan oleh lingkungan dan faktor
genetik, yaitu akibat proses diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan sel.

Gambar.1.sel Tumbuhan

1. Dinding sel

Struktur utama sel tumbuhan adalah dinding sel.Sel muda yang sedang tumbuh,
beberapa macam sel penyimpanan, sel yang melakukan fotosintesis di daun, semua sel
parekima dan beberapa jenis sel lainnya hanya mempunyai selapis dinding primer. Dinding
ini tipis dan terbentuk selagi sel sedang tumbuh.
Dinding sel membungkus protoplas yang meliputi membran plasma dan semua yang
ada di dalamnya. Diantara dinding primer sel- sel yang berdampingan terdapat lamela tengah
yang merekat kedua dinding sel tersebut. Banyak sel tumbuhan dewasa, terutama sel jaringan

4
xilem yang telah selesei tumbuh mempunyai dinding sekunder diantara dinding primer dan
membran sel.

a. Dinding sel primer

Dinding sel primer tipis, tebalnya hanya 1- 3 µm. Dinding sel primer tersusun dari ±
9-25 % selulosa. Molekul selulosa yang panjang dan tidak becabang itu bergabung
membentuk serat- serat silindris panjang yang di sebut mikrofiril (serat mikro). Dinding
primer mulai terbentuk pada sel yang sedang menyeleseikan pembelahan. Sebuah lempeng
sel (atau fragmoplas) terbentuk ketika dinding sel baru akan membagi sel menjadi dua sel
anak. Lempeng sel ini terjadi pada mikrotubul yang berbeda dengsn mikrotubul yang
membuat gelendong ketika terjadi pemisahan kromatid. Kemudian bahan ini bersambungan
dengan dinding sel yang membungkus sel induk sebelum pembelahan sel dimulai.

b. Dinding sel sekunder

Dinding sekunder umumnya lebih tebal dari sel dinding primer, beberapa diantaranya
memiliki ketebalan ± 41-45% selulosa, 30% hemiselulosa, dan kadang 22-28% lignin yang
menyebabkannya mudah di mampatkan dan di ubah bentuknya.
c. Lamela tengah
Senyawa pektat yang berupa gel merekatkan sel –sel yang berdampingan membentuk
lamela tengah.
2. Protoplas
Protoplas merupakan bagian yang hidup dari sel tumbuhan, meskipun di dalamnya
juga terdapat berbagai senyawa anorganik. Protoplas terdiri dari empat bagian utama, yaitu:
sitoplasma, nukleus, vakuola dan bahan ergastik.
a. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan bagian sel yang kompleks, suatu bahan cair yang mengandung
banyak molekul, diantaranya berbentuk suspensi koloid dan organel-organel yang
bermembran. Sitoplasma dan nukleus secara bersama-sama disebut protoplasma. Beberapa
sel tumbuhan juga memiliki juga zat-zat murni yang tidak hidup disebut bahan ergastik,
seperti: kalsium oksalat, benda-benda protein, minyak, resin.
Sistem endomembran dalam Sitoplasma meliputi retikulum endoplasma, badan Golgi,
selimut inti, dan organel sel serta membran lain (badan mikro, sferosom dan membran
vakuola) yang berasal dari retikulum endoplasma atau badan Golgi. Sedangkan membran

5
plasma dianggap satuan yang terpisah, meskipun tumbuh melalui penambahan sejumlah
kantung yang berasal dari badan Golgi.
Mitokondria dan plastida yang diselimuti oleh selapis membran yang halus dan
membran dalam yang melekuk-lekuk juga tidak berhubungan dengan sistem membran.
Demikian pula ribosom, mikrotubul dan mikrofilamen bukan bagian dari sistem
endomembran.

1) Membran Plasma atau Plasmalemma

Membran plasma berfungsi mengatur aliran zat -zat terlarut masuk dan keluar sel, dan
mengatur aliran air melalui osmosis. Membran plasma bersifat diferensial permeabel,  artinya
dapat melalukan  senyawa  kimia tertentu dan tidak  melalukan senyawa lainnya.
Membran plasma merupakan  lapisan  rangkap lipid dengan bagian: hidrofilik (suka
air) molekul lipidnya berada di permukaan. Bagian lipofilik (suka lemak), molekul tersebut
menghadap ke dalam lapisan rangkap sehingga menyebabkan adanya ruang yang terang.
Molekul protein yang mencakup 50% bahan membran tenggelam di lapisan rangkap itu,
dengan satu atau kedua ujung menonjol ke salah satu atau kedua permukaan membran. Kedua
permukaan membran berbeda secara khas.

Gambar2.Struktur membrane berdasarkan fluid mosaic model.

2) Retikulum Endoplasma

Pada banyak sel, RE menyerupai kantung kempis yang berlipat-lipat (disebut


sisternae). RE membentuk sistem angkut untuk berbagai macam molekul di dalam sel dan
bahkan antar sel melalui plasmodesmata. Sejumlah ribosom sering berasosiasi dengan RE
dalam hal sintesis protein. RE yang ditempeli ribosom disebut REgranular. REagranular
takmempunyai

6
3) Aparatus Golgi

Dengan mikroskop elektron, badan golgi (diktiosom) terlihat sebagai tumpukan piring
pipih yang berongga di dalamnya (sisternae) dengan tepian yang menggelembung dan
dikelilingi oleh benda bulat-bulat (vesikel). Badan Golgi berperan dalam pembentukan
membran plasma dan mengangkut enzim yang harus dibuat dalam sel, yang akan menentukan
reaksi kimia yang terjadi dan menentukan struktur dan fungsi sel.

Gambar 3. Aparatus Golgi

4) Membran Vakuola atau Tonoplas

Membran vakuola menyerupai plasmalemma, namun berbeda fungsinya dan sering


agak lebih tipis. Tonoplas mengangkut zat terlarut keluar-masuk vakuola, sehingga
mengendalikan potensial air.

5) Ribosom
Sintesis polipeptida merupakan fungsi sel yang vital yang berlangsung di ribuan
ribosom. Ribosom tersebar di sitoplasma atau bergabung dengan REgranular di dalam sel,
dan selalu di membran rangkap RE di sisi sitosol. Ribosom juga menempel di membran luar
selimut inti di sisi sitosol. Ribosom nampak sebagai bintik hitam pada mikrograf elektron.
Sering juga membentuk rantai seperti untaian, khususnya dalam pola spiral (terpilin).
Struktur ini dinamakan poliribosom atau polisom. Dalam ribosom, informasi genetik dari
mRNA diterjemahkan menjadi protein.

7
Gambar 4.Ribosom.

Ribosom terdiri dari subunit besar dan kecil yaitu rRNA dan protein. Setiap subunit
disintesis di dalam nukleolus dan dikeluarkan melalui pori nukleus ke dalam sitoplasma.

Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel yang memiliki laju sintesis
protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Ribosom
bebas tersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat dilekatkan pada bagian luar
jalinan membran yang disebut retikulum endoplasmik. Sebagian besar protein yang dibuat
oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol; contohnya ialah enzim-enzim yang
mengkatalisis proses metabolisme yang bertempat di dalam sitosol.

6) Mitokondria

Pada mikroskop cahaya, mitokondria terlihat seperti bulatan, batang atau kawat kecil
yang beragam bentuk dan ukurannya. Terbungkus membran rangkap, permukaan luarnya
berlubang-lubang sedang permukaan dalamnya membentuk tonjolan-tonjolan (kristae) yang
masuk ke dalam stroma. Membran dalam membungkus matriks, dan banyak enzim yang
mengendalikan berbagai tahap dalam respirasi sel khususnya dan metabolisme umumnya
ditemukan di sana atau di dalam matriks. Mitokondria memiliki DNA dan ribosom kecil di
dalam matriksnya, sehingga mampu mensintesis porteinnya sendiri.

7) Plastida

8
Plastida adalah organel berbentuk lensa yang terdapat pada semua sel tumbuhan,
diselimuti oleh sistem membran rangkap. Plastida mengandung DNA dan ribosom yang
terbenam dalam matriks cair yang disebut stroma. Plastida terbentuk dari hasil pembelahan
plastida terdahulu atau sebagai hasil diferensiasi proplastida. Plastida tak berwarna disebut
leukoplas, contohnya: amiloplas yang mengandung butir-butir padi atau proteinoplas yang
mengandung protein cadangan. Ada dua macam plastida berwarna, yaitu kloroplas yang
mengandung klorofil dan berbagai pigmen yang menyertainya, dan kromoplas yang
mengandung pigmen lain (karotenoid). Plastida terpenting adalah kloroplas, karena menjadi
tempat berlangsungnya fotosintesis.
Kloroplasmerupakan plastid yang mengandungpigmenhijau yang
disebutklorofil.Kloroplassebagaimanajenis plastid yang
lainnyahanyaterdapatpadaseltumbuhan.Kloroplasterbungkusoleh membrane ganda, dimana
membrane sebelahdalam (internal) tidakberlipat-lipatsepertihalnya membrane internal
padamitokondria.
Seluruhjenis plastid, termasukkloroplas, diperkirakanberasaldariproplastid,
yaknisuatuorganeltidakbewarnadandapatdijumpaipadaseltumbuhan yang tumbuh di
tempatgelapmaupunterang.Proplastidberukuranlebihkecildaridarikloroplasdengansedikitataut
anpa membrane internal.
Pada membrane internal
kloroplasterdapatterdapattpigmenfotosintesis.Pigmeninibanyakterdapatpadapermukaanluar
membrane internal yang disebutthilakoid yang berbentukbulat-
pipihsepertikantong.Padaposisitertentu, thilakoidakanmenumpukrapimembentukstruktur yang
disebut granum. Thilakoid yang memanjangmenghubungkan granum yang satudengan yang
lain di dalammatrikskloroplasdisebutstroma.
Pigmenutama yang terdapatpada membrane thilakoidadalahklorofil a danklorofil b.
selainkeduapigmenhijauiniterdapat pula pigmen-pigmenkuninghinggajingga yang
disebutkaratenoid.Ada duajeniskaratenoid, yaknikaroten (murnihidrokarbon)
danxanthofilmengandungoksigen).Pada membrane pembungkus (eksternal)
kloroplastidakdijumpaiklorofil, tetapiumumnyaterdapatpigmenviolaxanthin,
yaknisuatujenispigmenxanthofil.
Fungsi vital darikloroplasadalahsebagaitempatberlangsungnyafotosintesis.Pigmen-
pigmen yang terdapatpada membrane thilakoidakanmenyerapcahaya yang
berasaldarimatahariatausumbercahayalainnya, kemudianmengubah energy

9
cahayatersebutmenjadi energy kimiadalambentuk adenosine trifosfat (ATP),
melaluiserangkaian proses yang melibatkaneksitasi electron.

Gambar 5.Kloroplas
b. Nukleus

Nukleus merupakan pusat kendali pada sel tumbuhan eukariotik. Nukleus


mengendalikan seluruh fungsi sel dengan menentukan berbagai reaksi kimia dan juga struktur
dan fungsi sel. Nukleus merupakan organel berbentuk bulat atau memanjang yang terbungkus
selimut inti. Plasma nukleus (nukleoplasma) berbutir-butir merupakan sistem koloid,
mengandung kromatin yang pada pembelahan sel berubah menjadi kromosom. Fungsi
kromosom adalah membentuk m-RNA yang mengatur sintesis protein. Di dalam plasma
nukleus juga terdapat nukleolus yang jumlahnya tiap sel khas untuk tiap jenis. Nukleolus itu
padat, bentuknya tak beraturan, merupakan massa serat dan butiran, dan berwarna gelap.
Fungsi nukleolus adalah untuk sintesis r-RNA dan ribosom.

Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik (sebagian
gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Nukleus ini umumnya merupakan organel
yang paling mencolok dalam sel eukariotik, rata-rata berdiameter 5 µm. Di dalam nukleus,
DNA diorganisasikan bersama dengan protein menjadi materi yang disebut kromatin.
Kromatin yang diberi warna tampak melalui mikroskop cahaya maupun mikros-kop elektron
sebagai massa kabur. Sewaktu sel bersiap untuk membelah (bereproduksi), kromatin kusut
yang berbentuk benang akan menggulung (memadat), menjadi cukup tebal untuk bisa

10
dibedakan sebagai struktur terpisah yang disebut kromosom. Nukleus ini mengontrol sintesis
protein dalam sitoplasma dengan cara mengirim mesenjer molekuler yang berbentuk RNA.

Gambar 12: Nukleus

3. Vakuola

Badan khas di sel tumbuhan selain dinding sel dan plastida adalah vakuola. Vakuola
mengerjakan beberapa fungsi. Bentuk dan ketegangan jaringan yang hanya memiliki dinding
primer adalah akibat adanya air dan bahan terlarut yang menekan dari dalam vakuola.
Tekanan tersebut timbul karena osmosis. Konsentrasi bahan terlarut di dalam vakuola cukup
tinggi, termasuk garam-garam, molekul-molekul organik kecil, beberapa protein (enzim) dan
molekul-molekul lainnya. Beberapa vakuola mengandung pigmen yang menimbulkan warna
pada banyak bunga atau dauh. Pada beberapa bagian tumbuhan, vakuola dapat mengandung
bahan-bahan yang mungkin berbahaya bagi sitoplasma.
Sel muda yang aktif membelah di titik tumbuh batang dan akar mempunyai vakuola
sangat kecil. Sebagian besar terbentuk dari ER, lalu tumbuh bersama sel, mengambil air
secara osmosis dan bergabung satu sama lain. Sel dewasa sering memiliki vakuola yang
mengisi 80-90% atau lebih volume sel, dan protoplasmanya tersisiih hingga hanya berupa
lapisan tipis di antara tonoplas dan plasmalemma. Beberapa sel yang aktif membelah juga
dapat bervakuola besar.

11
12

Anda mungkin juga menyukai