Anda di halaman 1dari 6

FISIOLOGI TUMBUHAN

TANAH

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

Amrianto 1301480

DOSEN PEMBIMBING :
Dr Azwir Anhar, M.Si

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015
Materi Kuliah Struktur dan Tekstur Tanah

A.Pengertian Tanah

   Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik.Tanah sangat
berperan dalam kehidupan makhluk hidup di bumi karena tanah membantu pertumbuhan
tumbuhan dengan menyediakan hara,air dan unsur-unsur yang di perlukan tumbuhan untuk
tumbuh sekaligus sebagai penopang akar Tanah juga menjadi habitat hidup bagi makhluk
mikroorganisme.Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi tempat untuk hidup dan
bergerak.Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan
menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.Komposisi tanah berbeda-beda pada
satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari
tanah.                                               

B.Tekstur Tanah

   Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasartan atau kehalusan bahan mineral yang
menyusun tanah.Tekstur tanah di tentikan oleh proporsi tiga jenis partikel tanah,yaitu
pasir,debu/endapan lumpur,dan lempung/liat.pembagian ini berdasarklan ukuran partikel ketiga
jenis tanah tersebut.Pasir memiliki ukuran partikel paling besar sedangkan lempung memiliki
ukuran partikel paling kecil.

Pengelompokan tanah terdiri dari : pasir, debu, liat

1) Pasir

Memiliki ciri terasa kasar jika dipegang,berbutir,lengket,tidak bias dibentuk bola atau
gulungan dan pengalirkan air (porous/permeable)

2) Debu/Endapan

Terasa tidak kasar, masih terasa berbutir, agak melekat dan dapat dibentuk bola atau tegak

3) Liat

Terasa berat,halu,sangat lekat,dapat dibentuk bola dengan baik,mudah digulung,juka


dibentuk pita panjang mencapai 5 cm atau lebih ,agak sulit menyerapkan air (tidak porous
/impermeable)

   Tekstur tanah sangat menentukan kualitas tanah terutama dalam dalam hal kemampuannya
menahan air.tekstur tanah merupakan gambaran tinkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral
yang menyusun tanah.disini tekstur tanah ditentukan 3 jenis partikel tanah
yaitu,pasir,debu/endapan lumpur,dan lempung/liat.disini dijelaskan pula bahwa tanah yang
mengandung banyak lempung dianggap memiliki tingkat kesuburan yang tinggi.
C.Struktur Tanah

   Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel  tanah yang menghasilkan
bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah rongga
antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan organisme
tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah remah,butir(granular), lempeng, balok,prismatik,dan
tiang.

   Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam.Berikut ini adalah
beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States Department of Agriculture) :

1. Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur &
metamorf.
2. Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman sehingga
mengandung banyak bahan organik.
3. Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
4. Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung lempung 30 %
banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation.
5. Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara sedikit
sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
6. Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik.
7. Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari batuan kapur.
8. Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami pencucian.

D. Tanah sebagai sumber nutrisi

Terdapat 5 komponen penyusun tanah, yaitu :


1. Bagian mineral
Mineral adalah bahan penyusun tanah utama yang berasal dari kristalisasi magma, atau
terbentuk sebagai hasil reaksi unsur kimia di dalam tanah. Berdasarkan ukuran dan proses
terjadinya, mineral dalam tanah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu mineral primer
dan mineral sekunder (Moorhause 1959). Mineral primer adalah mineral hasil pelapukan fisik
dari batuan, sehingga struktur Kristal dan jenisnya tetap sama, hanya ukurannya menjadi lebih
kecil, antara 2-0,05 mm. Mineral primer sering pula disebut mineral pasir. Contoh mineral
primer adalah kuarsa, biotit, kalsit, dan dolomit. Mineral sekunder adalah mineral hasil
pembentukan baru atau hasil pelapukan mineral primer yang terjadi selama proses pembentukan
tanah, serta mempunyai komposisi dan struktur yang berbeda dengan mineral yang terlapuk.
Contoh mineral sekunder adalah kaolinit dan smektit. Menurut Shaw et al. (1973), mineral
primer dapat dibedakan atas mineral mudah lapuk (weatherable mineral) dan mineral tahan lapuk
(resistant mineral). Mineral mudah lapuk adalah jenis mineral yang dapat melapuk dan
melepaskan unsur-unsur penyusunnya ke dalam tanah pada waktu proses pembentukan tanah.
Mineral tahan lapuk adalah mineral yang sulit melapuk seiring dengan proses pembentukan
tanah.
Mineral mudah lapuk yang banyak dijumpai di Indonesia adalah plagioklas, amfibol, dan
piroksin. Mineral mudah lapuk dapat mengalami proses pelapukan secara cepat, dan hasil
pelapukannya berupa unsur hara seperti Ca, Mg, Na, K, dan Fe. Mineral tahan lapuk (opak,
kuarsa) resisten terhadap pelapukan, sehingga walaupun tanah telah mengalami tingkat
pelapukan lanjut, mineral tahan lapuk masih tetap ada.

2. Zat- zat organik dalam tanah


Zat-zat organic yang kedapatan di dalam tanah itu berasal dari pasir penguraian sisa-sisa
tanaman dan hewan. Tanah yang berupa pasir sedikit benar bahan organicnya, sedang tanah
pertanian yang biasa ad mengandung kira-kira 25% bahan organic.
Didalam bahan organic inilah terdapat kegiatan-kegiatan bakteri, jamur dan organism-organiame
lainnya yang berjasa sekali dalam siklus peribahan zat –zat alam. Di daerah tropic, dimana
kehidupan mikroorganisme aktif sekali, sisa-sisa bahan organic cepat sekali berubah menjadi zat-
zat anorganik, sehingga jarang kita dpati humus yang cukup tebal.

3. Air tanah dan larutan tanah


Air yang kita dapati di dlaam tanah itu mengandung segala macam bahan yang terdpat di
dalam tanah itu, sehingga tepatlah kalau kita katakana, bahwa air tanah bukan air biasa lagi,
melainkan suatu larutan tanah.
Tanah yang terdiri atas partikel-partikel besar kurang dapat menahan air daripada tanah
yang partikel-partikel lebih halus. Kita membedakan adanya air yang tidak bebas, karena terikat
secara kimia pada suatu partikel (air kimia), kita kenal air mengelilingi suatu partikel
(airhigroskopik), dan kita kenal juga air yang mengisi sela-sela diantara partikel (air kapiler).

4. Udara yang ada di dalam tanah


Seperti halnya dengan sebagian air, maka udara mengisi rongga-rongga yang ada di sela-
sela partikel. Makin besar partikel-partikelnya, makin banyak udara di sela-selanay. Inilah
sebabnya maka tanah liat apalagi yang basah benar karena air kapiler tidak mempunyai ventilasi
sama sekali. Tanah di mana rongga antara partikel itu ada yang besar-besar dan ada pula yang
kecil-kecil, itulah tanah yang paling baik untuk akar tanaman. Rongga yang besar memberikan
ventilasi yang cukup, sedang rongga-rongga yang kecil dapat menahan air banyak-banyak.

5. Organisme di dalam tanah


Tanah mempunyai penghuni beupa mikroorganisme bakteri, ganggang bersel satu,
ganggang bersel banyak dan banyak jenis jamur semuanya merupakan flora yang lazim terdapat
di permukaan dan di dalam lapisan tanah bagian atas. Sebagai faunanya kita dapati protozoa,
mematoda, serangga beserta larva-larvanya.
Ada beberapa jenis organisme tanah, diantaranya adalah:
a. Pemecah bahan organik seperti slaters (spesies Isopoda), tungau (mites), kumbang, dan
collembola yang memecah-mecah bahan organic yang besar menjadi bagian-bagian
kecil.
b. Pembusuk bahan organik seperti jamur dan bakteri yang memecahkan bahan-bahan
cellular.
c. Pengikat hara yang hidup bebas seperti alga dan azotobakter mengikat hara di dalam
tanah.
d. Pembangun struktur tanah seperti akar tanaman, cacing tanah, ulat-ulat, dan jamur
semuanya membantu mengikat partikel-partikel tanah sehingga struktur tanah menjadi
stabil dan tahan terhadap erosi.
e. Patogen seperti jenis jamur tertentu, bakteri dan nematoda dapat menyerang jaringan
tanaman.
f. Predator atau pemangsa, termasuk protozoa, nematoda parasite dan jenis jamur tertentu,
semuanya memangsa organisme tanah yang lain sebsagai sumber makanan mereka.
g. Occupant/penghuni adalah jenis organisme tanah yang menggunakan tanah sebagai
tempat tinggal sementara pada tahap siklus hidup tertentu, seperti ulat (larvae) dan telur
cacing.
h. Organisme bersimbiosis hidup pada/di dalam akar tanaman dan membantu tanaman
untuk mendapatkan hara dari dalam tanah. Mycorrhiza bersimbiosis dengan tanaman
dan membantu tanaman untuk mendapatkan hara posfor, sedangkan rhizobium
membantu tanaman untuk mendapatkan nitrogen.
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro.1985.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakatra: Gramedia


Leveless,A.R.1987.Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropis 1. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai