Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN (MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING)


Dosen pengampuh :
Dr. Chumidach Roini, S.Pd., M.Si

Kelompok 1 :
VA
Deviyana kopman (03101811003)
Minarti joisangadji (03101811049)
Warapsari (03101811012)
Adetyan (03101811039)
Kardila umar (03101811035)
Sintia kaimudin (03101811049)
Nurfaini J malan (03101811051)
Mince wakman (031018110)
Mardela mangaro (031018110)
Intan abd latif (031018110)
Fitria Hj jumrah (03101811071)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRU
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Strategi belajar mengajar penyelesaian masalah membri tekanan pada terselesaikannya


suatu masalah secara menalar. Pentingnya strategi belajar mengajar ini oleh karena belajar
pada prinsipnya adalah suatu proses interaksi antara manusia dan lingkungannya. Proses ini
dapat juga disebut sebagai proses internalisasi oleh karena didalam interaksi tersebut manusia
aktif memahami dan menghayati makna dari lingkungannya. Proses ini berlangsung secara
bertahap, mulai dari menerima stimulus dari lingkungan sampai pada memberi respons yang
tepat terhadapnya.

Hakikat belajar seperti itu sering tidak berjalan secara optimal dalam kehidupan anak
sehari-hari. Ada berbagai tantangan yang merupakan kendala bagi pelaksanaan strategi ini
disekolah, khususnya dari lingkungan budaya. Di dalam lingkungan keluarga, anak-anak
dituntut untuk mematuhi orang tua dan memelihara tata krama. Dalam lingkungan yang
demikian sering kepentingan anak-anak kurang diperhatikan. Sering mereka tidak dapat
bertanya kepada orang tua karena dianggap tidak pantas mencampuri urusan orang tua. Pada
pihak lain, situasi ekonomi keluarga yang makin baik sering merugikan perkembangan anak
di dalam keluarga karena mereka cenderung dimanjakan.

Banyak pekerjaan rumah tangga yang tidak diserahkan kepada anak, sehingga anak-anak
tidak memperoleh pengalaman tentang penyelesaian masalah dalam keluarga. Lama
kelamaan anak akan menjadi kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah kehidupan
yang mereka hadapi sehari-hari dalam kenyataan. Keadaan ini perlu diperhatikan oleh setiap
guru dalam mengembangkan strategi belajar mengajar ini dikelas setiap hari.

Model pembelajaran problem solving adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan


menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dalam usaha mencari
pemecahan/jawaban oleh siswa (Mbulu, 2001:52). Penyelesaian masalah menurut Johnson
dan Johnson dalam Thobrani dan Musthofa (2011:337) dilakukan melalui kelompok. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem solving adalah suatu model
pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dan dapat melatih siswa untuk
menghadapi berbagai masalah serta mencari pemecahan masalah atau solusi dari
permasalahan tersebut baik secara individu maupun kelompok.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran penyelesaian masalah (problem
solving) ?
b. Apa saja ciri-ciri model pembelajaran penyelesaian masalah (problem solving) ?
c. Apa saja model pembelajaran penyelesaian masalah (problem solving)?
d. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran penyelesaian
masalah (problem solving) ?
e. Bagaimana Contoh model pembeljaran  (problem solving)  dalam biologi. ?
f. Bagaimana langkah-langkah dari model pembelajaran penyelesaian masalah
(problem solving) ?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk menjelaskan pengertian model pembelajaran penyelesaian masalah
(problem solving)
b. Untuk menjelaskan ciri-ciri model pembelajaran penyelesaian masalah (problem
solving)
c. Untuk mengetahui beberapa model pembelajaran penyelesaian masalah (problem
solving)
d. Untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran
penyelesaian masalah (problem solving)
e. Untuk menjelaskan Contoh model pembeljaran  (problem solving)  dalam biologi
f. Untuk menjelaskan langkah-langkah dari model pembelajaran penyelesaian
masalah (problem solving)

4. Manfaat Penulisan

            Manfaat penulisan ini untuk memperluas pengetahuan para pembaca, khususnya para
mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi agar nantinya dalam membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa dan materi pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

1. Pengertian Penyelesaian Masalah (Problem Solving)

Problem solving adalah suatu proses belajar mengajar yang berupapenghilangan


perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang di peroleh dengan yang
diinginkan, (Pranata, 2005 : 3). Sejalan dengan pendapat tersebut Prawiro (1986 : 36)
mengatakan bahwa problem solving adalah metode mengajar dengan jalan menghadapkan
siswa pada suatu masalah yang harus dipecahkan oleh siswa sendiri dengan mengarahkan
segala kemampuan yang ada pada diri siswa tersebut.

Model pembelajaran problem solving adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan


menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dalam usaha mencari
pemecahan/jawaban oleh siswa (Mbulu, 2001:52). Penyelesaian masalah menurut Johnson
dan Johnson dalam Thobrani dan Musthofa (2011:337) dilakukan melalui kelompok.

Menurut Mbulu (2001:55), dalam pelaksanaan pemecahan masalah, guru hendaknya


membimbing siswa melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

a. Siswa dibimbing oleh guru memilih dan merumuskan masalah.


b. Siswa menyadari mengapa permasalah tersebut dipilihnya merupakan suatu masalah
dan bagaimana kemungkinan alternatif pemecahannya.
c. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis selanjutnya melaksanakan
pengumpulan data.
d. Siswa menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.

Dalam model pembelajaran problem solving seorang pendidik atau dosen sering


menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) dalam membimbing para
mahasiswa belajar mungkin melakukan persiapan dengan cara memilih beberapa masalah
yang diambil dari bahan pelajaran yang akan dibahas pada hari itu. Masalah yang diambil itu
bukan fakta yang dapat dijawab dengan fakta pula. Melainkan suatu persoalan yang
jawabannya hanya dapat diperoleh melalaui suatu pemikiran yang ilmiah. Sebab metode ini
bermaksud melatih daya pikir mahasiswa dalam memecahkan persoalan-persoalan yang akan
dijumpainya kelak baik dalam pekerjaan maupun dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat.
(Made Pidarta, 1990: 55)

2. Ciri-ciri Pembelajaran Problem Solving

Ciri-ciri pembelajaran problem solving menurut Tjadimojo (2001 : 3) yaitu :

a. Metode problem solving merupakan rangkaian pembelajaran artinya dalam


implementasi problem solving ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa.
b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, metode ini
menempatkan sebagai dari proses pembelajaran.
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara
ilmiah.

Menurut Mbulu (2001:55), ciri-ciri permasalahan yang baik sesuai dengan tujuan dari
pembelajaran model pembelajaran problem solving yaitu:

 Permasalahan hendaknya nyata dan dapat mengembangkan atau mempertinggi mental


siswa-siswa untuk memecahkannya.
 Permasalahan hendaknya bermakna bagi siswa-siswa sehingga mereka
mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.
 Permasalahan hendaknya sama dengan tujuan sekolah atau pendidikan dan sesuai pula
dengan lingkungan belajar siswa.
 Permasalahan hendaknya sesuai dengan kemampuan siswa-siswa yang
memungkinkan mereka dapat melaksanakannya.

3. Model Pembelajaran Problem Solving                

Proses penyelesaian masalah dapat dilakukan dalam beberapa model. Beberapa diantara
model penyelesaian masalah tersebut sebagai berikut ;

a. Penyelesaian Masalah (Problem Solving) Menurut J.Dewey

Penyelesaian masalah menurut model ini dilakukan dalam enam tahap, yaitu :

Tahap-tahap Kemampuan yang diperlukan


1.      Merumuskan masalah Mengetahui dann merumuskan masalah
secara jelas.
2.      Menelaah masalah Menggunakan pengetahuan untuk
memperinci,menganalisis masalah dari
berbagai sudut.
3.      Merumuskan hipotesis Berimajinasi dan menghayati ruang
lingkup, sebab-akibat dan alternatif
penyelesaian.
4.      Mengumpulkan dan mengelompokkan Kecakapan mencari dan menyusun data,
data sebagai bahan pembuktian hipotesis menyajikan data dalam bentuk
diagram,gambar dan tabel.
5.      Pembuktian hipotesis Kecakapan menelaah dan membahas data.
Kecakapan menghubung-hubungkan dan
menghitung.Keterampilan mengambil
keputusan dan kesimpulan
6.      Menentukan pilihan penyelesaian Kecakapan membuat alternatif
penyelesaian. Kecakapan menilai pilihan
dan memperhitungkan akibat yang akan
terjadi pada setiap pilihan.
b. Penyelsaian Masalah (Problem solving)  Menurut Lawrence Senesh

Senesh adalah seorang guru besar ekonomi yang mengemukan tahap-tahap penyelesaian
masalah dalam pengajaran ekonomi. Ia mengemukakan tiga tahap dalam proses penyelesaian
masalah ekonomi, yaitu :

 Tahap motivasi
 Tahap pengembangan, dan
 Tahap kulminasi.

Penyelesaian masalah itu sendiri berada dalam tahap yang kedua yaitu tahap
pengembangan dengan langkah-langkah penyelesaiannya sebagai berikut :

1. Menemukan gejala-gejala problematik (Symptus of the problem )


2. Mempelajari aspek-aspek permasalahan ( Aspects of the problem)
3. Mendefinisikan masalah ( Definition of the problem )
4. Menentukan ruang lingkup permasalahan ( Scope of the problem )
5. Menganalisis sebab-sebab masalah ( Causes of the problem )
6. Menyelesaikan masalah ( Solution of the problem )

c. Penyelesaian Masalah (Problem solving) Menurut David Johnson & Johnson

Penyelesaian masalah menurut Johnson & Johnson ini dilakukan melalui kelompok.
Suatu isu yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam pelajaran diberikan kepada siswa
untuk diselesaikan. Masalah yang dipilih mempunyai sifat conflict issue atau kontoversial,
masalahnya dianggap penting (Important), urgen dan dapat
diselesaikan (Solutionabel). Bahan-bahan ini dapat diambil dari kliping atau peristiwa
disekitar siswa. Prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut :

 mendefinisikan masalah
 Mendiagnosis masalah
 Merumuskan alternatif strategi
 Menentukan dan menerapkan startegi
 Mengevaluasi keberhasilan strategi
 Skenario kegiatan belajar mengajar. 

4. Contoh model pembeljaran problem solving dalam biologi.

Populasi Tikus makin Banyak

Sleman , kompas- penanggulangan hama tikus yang mengakibatkan turunnya


produktivitas padidi beberapa wilayah Kabupaten Sleman perlu dilakukan dengan melibatkan
pendekatan ekosistem. Upaya ini pun perlu didukung dengan perbaikan pola tanam, pola
kebersihan, dan perilaku masyrakat dalam melestarikan alam. Kegiatan ini juga perlu
didukung dengan penyamaan pola tanam para petani. “ pola tanam yang tidak sama akan
menjamin ketersediaan pangan bagi tikus yang menyenangi padi pada fase vegetatif, yaitu
fase sebelum munculnya bulir-bulir padi. Tikus akan semakin mudah berpindah dari satu
lahan kelahan lain ketika pola tanam berbeda-beda.” Tutur Andi, seorang peneliti memutus
siklus hama. Dingatkan oleh Andi, para petani juga perlu selalu menjaga kebersihan karena
pematang dan galangan sawah yang kotor menjadi tempat hidup yang sangat disukai tikus.
Sumber : dicuplik dari Kompas, edisi 23 juli 2007.

Perintah/pertanyaan dari wacana diatas

1. Dari wacana tersebut, temukan pokok-pokok permasalahan yang terkandung di


dalamnya?
2. Dari tiap pokok permasalahan yang ditemukan itu, rumuskan menjadi pertanyaan-
pertanyaan atau rumusan-rumusan masalah yang memudahkan untuk menemukan
jawabannya?
3. Sebelum menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, temukan dengan atau
kemungkinan jawaban-jawaban atas permasalahan tersebut. Rumuskan jawaban-
jawaban sementara menjadi langkah-langkah solusi, yang kemungkinannya
merupakan  jawaban permasalahan yang telah dirumuskan tersebut?
4. Dari sekian kemungkinan jawaban itu, temukan satu jawabanyang kemungkinan
paling tepat untuk pokok-pokok permasalahan tersebut?
5. Menggunakan buku teks atau buku sumber yang dimiliki, temukan jawaban-jawaban
pertanyaan –pertanyaan yang telah dirumuskan pada nomor 2 tersebut. Ingat gunakan
waktu yang tersedia.
6. Tuliskan jawaban ditempat yang telah disediakan!

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Solving

Menurut Polya (2002 : 30)  problem solving memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain
adalah:

Kelebihan penyelesaian masalah (Problem solving) antara lain adalah:

a. Dapat membuat siswa menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari.


b. Dapat melatih dan membiasakan para siswa untuk menghadapi dan memecahkan
masalah secara terampil.
c. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa secara kreatif.
d. Siswa sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.

Kekurangan Penyelesaian masalah (Problem solving) antara lain adalah:

a. Memerlukan cukup banyak waktu.


b. Melibatkan lebih banyak orang.
c. Dapat mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima
informasi dari guru.
d. Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah.

         Dalam buku “Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA” (Drs. Sriyono,dkk, 1992 : 119)
terdapat kebaikan dan kelemahan dalam problem solving, yaitu ;

Kebaikan problem solving :

a. Mendidik murid berfikir secara sistematis.


b. Mampu mencari jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi.
c. Belajar menganalisa suatu masalah dari berbagai aspek
d. Mendidik anak tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan
e. Mendidik anak percaya pada diri sendiri.

Kelemahan problem solving :

a. Memerlukan waktu yang cukup banyak.


b. Tidak bisa digunakan dikelas-kelas rendah.
c. Bisa menjadikan pelajaran tertinggal, sebab satu dua masalah yang sulit dipecahkan
akan memakan waktu yang tidak sedikit.

6. Langkah-langkah dalam Problem Solving

Menurut Polya (2002 : 27) memberi empat langkah pokok cara pemecahan masalah, yaitu ;

a. Memahami Masalahnya
Masing-masing siswa mengerjakan lathan yang berbeda dengan teman sebelahnya.
b. Menyusun Rencana Penyelesaian
Pada tahap ini siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi masalah,kemudian
mencari cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian Itu
Langkah yang ketiga, siswa dapat menyelesaikan masalah dengan melihat contoh atau
dari buku, dan bertanya pada guru.
d. Memeriksa Kembali Penyelesaian yang telah Dilaksanakan
Terakhir siswa mengulang kembali atau memeriksa jawabab yang telah dikerjakan,
kemudian siswa bersama guru dapat menyimpulkan dan dapat mempresentasikan di
depan kelas.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode problem solving menurut


Abdul Majid. 2009.142-143 adalah sebagai berikut :

a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa
sesuai dengan taraf kemampuannya.
b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti,bertanya, berdikusi,
dan lain-lain.
c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban itu tentu saja
didasarkan kepada data yang telah diperoleh.
d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwajawaban tersebut itu
betul-betul cocok.
e. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang
jawaban dari masalah tadi.

 Sedangkan menurut David Johnson & Johnson ada 5 langkah SPBM ( Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah) atau  problem solving melalui kegiatan kelompok. (Wina
Sanjaya ,2006:217-218)

a. Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang


mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah apa yang akan dikaji.
Dalam kegiatan ini guru bisa meminta pendapat dan penjelasan siswa tentang isu-
isu hangat yang menarik untuk dipecahkan.
b. Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah serta
menganalis berbagai faktor baik yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat
mendukung dalam penyelesaian masalah. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam
diskusi kelompok kecil, hingga pada akhirnya siswa dapat mengurutkan tindakan-
tindakan prioritas yang dapat dilakukan sesuai dengan jenis penghambat yang
diperkirakan.
c. Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah
dirumuskan melalui diskusi kelas. Pada tahapan ini setiap siswa didorong untuk
berpikir mengemukakan pendapat dan argumentasi tentang kemungkinan setiap
tindakan yang dapat dilakukan.
d. Menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan
tentang strategi mana yang dapat dilakukan.
e. Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi poses
adalah evaluasi terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan; sedangkan
evaluasi hasil adalah evaluasi terhadap akibat dari penerapan strategi yang
diterapkan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan, maka dapat disimpulan bahwa :

1. Model pembelajaran problem solving adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan


menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dalam usaha
mencari pemecahan/jawaban oleh siswa.
2. Ciri-ciri model problem solving yaitu : ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan
siswa, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, Pemecahan
masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara ilmiah.
3. Ada beberapa model problem solving menurut para ahli yaitu : Penyelesaian masalah
( problem solving) menurut J.Dewey, Penyelsaian Masalah (Problem
solving)  Menurut Lawrence Senesh, Penyelesaian Masalah (Problem
solving) Menurut David Johnson & Johnson.
4. Kelebihan dan kekurangan  penyelesaian masalah (Problem solving) antara lain
adalah:
a. Dapat membuat siswa menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari.
b. Dapat melatih dan membiasakan para siswa untuk menghadapi dan memecahkan
masalah secara terampil.
c. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa secara kreatif.
d. Siswa sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.

Sedangkan kekurangannya antara lain adalah:

a. Memerlukan cukup banyak waktu.


b. Melibatkan lebih banyak orang.
c. Dapat mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima
informasi dari guru.
5. Langkah-langkah dalam penyelesaian masalah (problem solving) yaitu : memahami
masalahnya, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian,
memeriksa kembali penyelesaian yang telah dilaksanakan.

B. Saran

Pada kesempatan ini kami mengajak pembaca untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mengenai model pembelajaran problem solving yang bisa digunakan saat proses
belajar mengajar baik di sekolah maupun di perguruan tinggi untuk meningkatkan
kemampuan siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.

                Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Banjarmasin. Jakarta:


Anggota IKAPI, PT Rineka Cipta.

Pidarta, Made . 1990. Cara Belajar Mengajar di Univeritas maju. Jakarta : Bumi


Aksara.

Gulo, W . 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Grasindo.

Paidi. 2006. Model pemecahan masalah dalam pembelajaran Biologi di SMA. FMIPA


: UNY

Anda mungkin juga menyukai