Anda di halaman 1dari 6

P-ISSN : 2302-3082

E-ISSN : 2657-1978
JURNAL KEBIDANAN

Tersedia online dihttps://akbid


https://akbid-dharmahusada-kediri.e-journal.id/JKDH/index
journal.id/JKDH/index

Hubungan Status Gravida Dengan Kejadian Preeklampsia


The Correlation Between Gravida Status With The Incidence Of
Preeklampsia

Triatmi Andri Yanuarini1, Suwoyo2, Tinta Julianawati3


Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Kediri
1,2,3 Kediri, Poltekkes Kemenkes Malang, Kediri,Indonesia
E-mail: 1ytriatmiandri@yahoo.co.id, 2 suwoyosukijar@yohoo.com
suwoyosukijar@yohoo.com, 3tinta.juliana@yahoo.com
INFO ARTIKEL ABSTRAK
Sejarah artikel: Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri pada tahun 2016 hingga bulan
Menerima 4 November 2019 Juni kematian ibu yang disebabkan oleh preeklamapsia terdapat 5 kasus. Faktor
Revisi 26 Februari 2020 risiko preeklampsia tersebut meliputi; gravida, usia ibu, riwayat penyakit
Diterima 4 Maret 2020
kronis, dan riwayat preeklampsia. Pada tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas
Online 10 April 2020
Ngasem terdapat 46 kasus preeklampsia. Preeklampsia dapat berdampak buruk
baik ibu maupun janin yang dikandungnya. Komplikasi yang dapat terjadi ibu i
Kata kunci: diantaranya sindroma HELLP (Hemolysis, is, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet),
Platelet)
Ibu edema paru, gangguan ginjal, perdarahan, solusio plasenta bahkan kematian
Gravida ibu. Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi diantaranya kelahiran prematur,
Preeclampsia
gawat janin, berat badan lahir rendah danIntra
Intra Uterine Fetal Death
De (IUFD).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gravida dengan
kejadian preeklampsiadi wilayah kerja Puskesmas Ngasem. Rancangan
penelitian korelasional dengan pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode case control , dengan
ngan populasi sebanyak 1.191 data pasien
ibu hamil,sampling menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah
Keywords: 50 data pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil uji chi-square dengan
Mother tingkat signifikan 0,05 menunjukkan bahwa nilai ρ value < α ( 0,038 < 0,05 ).
Gravida Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan status gravida dengan kejadian
Preeclampsia preeklampsia di wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri.
Disarankan terutama pada ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya
dan mengkuti ANC tterpadu
erpadu untuk mendeteksi secara dini preeklampsia

Style APA dalam menyitasi ABSTRACT


artikel ini: Preeclampsia is a pathological pregnancy that is a health problem in the mother and baby
Yanuarini, T. A., Suwowo, it contains. Preeclampsia is the second leading cause of death in pregnancy in the world.
&Julianawati, T. (2020).
Hubungan Status Gravida
Preeclampsia can adversely affect both the mother and the fetus it contains. Maternal
dengan Kejadian complications include HELLP syndrome (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low
Preeklampsia. JKDH; Jurnal Platelet), pulmonary edema, renal impairment, bleeding, placental abruption and even
Kebidanan; 9(1), 1 - 6. maternal death. One of the factors that influence the occurrence of preeclampsia is the
status of gravida.The purpose of this research is to know the relation of gravida status
with preeklampsia in occurrence at work area of Ngasem health center. The design of
correlational
elational research with data collection was done by using case control method, with
population of1,191 data of pregnant women patients in January - December 2016,
sampling using simple random sampling technique with 50 data of patient who fulfilled
inclusi
inclusion
on criteria. Chi Square test with significant level 0,05 indicates that value of ρ
value <α (0,038 <0,05). The conclusion of this research is there is relationship of gravida
status with incident of preeclampsia at work area of health center of Ngasem Regency
Rege of
Kediri.It is recommended especially in pregnant women to routinely check their
pregnancy and follow the integrated ANC to detect early preeclampsia.

1 | Jurnal Kebidanan Vol.9 No. 1 April 2020


P-ISSN : 2302-3082
E-ISSN : 2657-1978
JURNAL KEBIDANAN

66,5% sedangkan pada multipara 33,5% dan


1. PENDAHULUAN penelitian yang dilakukan oleh Sonia
Preeklampsia adalah kehamilan patologi Hernandez pada tahun 2015 dengan judul Risk
yang merupakan masalah kesehatan pada ibu of pre-eclampsia
eclampsia in first and subsequent pregnancies
dan bayi yang dikandungnya, hal ini terkait di Sweden, n, menjelaskan bahwa resiko
dengan angka kejadian dan mortalitas yang terjadinya preeklampsia pada kehamilan
tinggi baik di seluruh dunia maupun di pertama adalah 4,1% sedangkan pada
Indonesia. Preeklampsia merupakan penyebab kehamilan berikutnya adalah 1,7% dan pada
kematian kedua terbesar pada kehamilan di wanita hamil yang memiliki riwayat
dunia. Kematian
matian pada umumnya terjadi akibat preeklampsia adalah 14,7%.
keterlambatan penanganan serta ketidaktahuan Di Indonesia, preeklampsia merupakan
ibu mengenai preeklampsia. Salah satu faktor penyebab kematianatian ibu yang tinggi disamping
yang mempengaruhi kejadian preeklampsia pendarahan dan infeksi, yaitu perdarahan
adalah status gravida. Status gravida pada ibu mencapai 28%, preeklampsia sebesar 24%,
hamil preeklampsia masih menjadi kontroversi infeksi sebesar 11%, komplikasi perperium pe
beberapa peneliti, karena terdapat perbedaan sebesar 8%, partus lama sebesar 5%, dan
hasil penelitian akan hal ini. Beberapa peneliti abortus sebanyak 5%.(Depkes RI, 2012). Angka
mengemukakan bahwa preeklampsia paling Kematian ibu (AKI)
AKI) menurut target tahun 2015
sering terjadi pada ibu primigravida. Tetapi yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, untuk itu
terdapat juga penelitian yang menyebutkan diperlukan upaya yang maksimal dalam
bahwa preeklampsia sering terjadi p pada ibu pencapaian target tersebut. Kejadian kematian
multigravida. Sedangkan di dalam teori ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26,0% nifas
intoleransi imunulogik antara ibu dan janin, 24%.Penyebab terjadinya angka kematian ibu di
primigravida mempunyai resiko lebih besar Indonesia
esia adalah perdarahan 60-70%
60 infeksi 10-
terjadinya hipertensi dalam kehamilan jika 20%, preeklampsia 20-30% 30% (30,7 per 100.000).
dibandingkan dengan multigravida. (Depkes RI, 2015)
(Prawiroharjo,2009). Penelitian yang dilakukan Wahyuni Dwi
Berdasarkan data World Health pada tahun 2014 dengan judul Faktor-Faktor
Faktor
Organization (WHO) tahun 2008, angka kejadian Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia
preeklampsia di seluruh dunia berkisar 0,51% 0,51%- Pada Ibu Hamil yang dilakukan di RS.Roemani
38,4%. Di negara maju, angka kejadian Muhammadiyah Semarang menjelaskan bahwa
preeklampsia berkisar 5% 5%–6%, frekuensi pada kelompok kasus paritas ibu dengan
preeklampsia untuk tiap negara berbedaberbeda-beda kejadian preeklampsia
eeklampsia lebih banyak pada
karena banyak faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi. Dan primigravida yaitu 20 orang (55,6%)
di negara berkembang, 30% dari total kematian dibandingkan dengan multigravida yaitu 12
anak saat dilahirkan disebabkan oleh orang (42,9%). Penelitian
enelitian yang dilakukan oleh
preeklampsia. (WHO,2008) Pada tahun 2014 Ramdhan Prasetyo pada tahun 2015 dengan
preeklamsia dan eklampsia menjadi penyebab judul Hubungan Karakteristik Ibu hamil
kematian saat kehamilan nomor tiga tertinggi di dengan Kejadian Preeklampsi mpsi di RSUD Al-Ihsan
Al
dunia, dengan menyumbang 14 persen dari Kabupaten Bandung menjelaskan bahwa
total kematian saat kehamilan seluruh dunia primigravida memiliki resiko terjadi
(WHO, 2014). preeklampsia sebesar 0,175 kali lebih besar
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dibandingkan dengan multigravida (73,3%
Sultana dan Aparna pada tahun 2013 dengan dibandingkan 26,7%).
judul Risk factors for pre-eclampsia
eclampsia and its perinatal Di Jawa Timur, pada tahun 2012
outcome di India, faktor paritas mempengaruhi penyebab
nyebab utama kematian ibu adalah
kejadian preeklampsia
reeklampsia yang paling banyak preeklampsia/eklampsia. Pada tahun 2013
adalah primipara yaitu dengan p persentase
kasus kematian ibu menunjukkan 2012 dari 598 kasus menjadi 642 kasus
peningkatan jika dibandingkan dengan tahun kematian. Tahun 2013 penyebab utama

Jurnal Kebidanan Vol.9 No. 1 April 2020 | 2


P-ISSN : 2302-3082
E-ISSN : 2657-1978
JURNAL KEBIDANAN
kematian ibu yaitu preeklampsia/ek
preeklampsia/eklampsia dan preeklampsia.
ampsia. (Dinas Kesehatan Kabupaten
perdarahan sebanyak 373 kasus (Dinas Kediri,2016)
Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2013). Pada Preeklampsia dapat berdampak buruk
tahun 2014 kasus Preeklampsia masih menjadi baik ibu maupun janin yang dikandungnya.
faktor dominan yaitu sebanyak (31,04%), Komplikasi yang dapat terjadi ibu diantaranya
diantar
Perdarahan (25,57%), Lain Lain-lain (24,87%), sindroma HELLP (Hemolysis,
Hemolysis, Elevated Liver
Jantung (12,35%) dan Infeksi (6,17%) .( .(Profil Enzyme, Low Platelet),, edema paru, gangguan
Kesehatan Jawa Timur, 2014) ginjal, perdarahan, solusio plasenta bahkan
Di Kabupaten Kediri pada tahun 2013 kematian ibu. Komplikasi yang dapat terjadi
kasus preeklampsia terdapat 378 kasus. Pada pada bayi diantaranya kelahiran premature,
tahun 2014 preeklampsia terdapat 335 kasus, gawat janin, berat badan lahir rendah danIntra
pada tahun 2015 terdapat 389 kasus Uterine Fetal Death (IUFD). (Leveno,2009)
preeklampsia. Dan yang terakhir pada tahun Dari data diatas maka penulis tertarik
terta
2016 terdapat 354 kasus preeklampsia. dan ingin membuktikan bahwa status gravida
Penyebab kematian ibu di Kabupaten Kediri mempengaruhi kejadian preeklampsia dimana
pada tahun 2013 berjumlah 34 kasus ibu primigravida lebih besar beresiko
diantaranya disebabkan oleh perdarahan 7 mengalami preeklampsia dibandingkan ibu
kasus, infeksi 2 kasus, preeklampsia 8 multigravida dan grandemulti, untuk itu
kasus,lain-lain
lain 17 kasus. Pada tahun 2014 dilakukan penelitian tentang “Hubungan
jumlah kematian ibu 17 kasus diantara diantaranya status gravida
ravida dengan kejadian preeklampsia di
disebaban oleh perdarahan 5 kasus, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem”
preeklampsia 4 kasus, lain-lain
lain 8 kasus. Pada
tahun 2015 terdapat 17 kasus kematian ibu yang
2. METODE PENELITIAN
disebabkan oleh perdarahan 3 kasus,
preeklampsia 3 kasus, jantung 6 kasus, lain
lain-lain Desain penelitian yang digunakan dalam
5 kasus. Dan yang terakhir pada tahun 2016 penelitian ini adalah cross sectional.
sectional Populasi
hingga bulan Juni kematian ibu yang dalam penelitian ini adalah seluruh data ibu
disebabkan oleh preeklamapsia terdapat 5 hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas
kasus. Belum ada teori yang pasti berkaitan Ngasem berjumlah 1.191 ibu pada tanggal 01
dengan penyebab terjadinya Januari 2016 – 31 Desember 2016. Jumlah
preeklampsia,tetapi beberapa penelitian sampel dalam penelitian ini adalah 25 data ibu
menyimpulkan sejumlah faktor risiko yang hamil preeklampsia sebagai ai sampel kasus dan
mempengaruhi terjadinya ya praeklampsia. Faktor 25 data ibu hamil tidak preeklampsia sebagai
risiko preeklampsia tersebut meliputi; gravida,
sampel kontrol. Teknik sampling dalam
usia ibu, riwayat penyakit kronis, dan riwayat
penelitian ini menggunakan probability sampling
preeklampsia. (Dinas Kesehatan Kabupaten
dengan metode simple random sampling.
sampling Kriteria
Kediri,2015).
Wilayah kerja puskesmas yang berada di penelitian adalah seluruh ibu hamil yang
Kabupaten Kediri terdapat 3 wilayah tertintertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Ngasem
yang memiliki kasus preeklampsia. Pada tahun mulai tanggal 01 Januari 2016 – 31 Desember
2015 di wilayah kerja Puskesmas Ngasem 2016. Variabel independen
nden penelitian: status
terdapat 34 kasus preeklampsia. Di wilayah gravida, variabel dependen:kejadian
dependen
kerja Puskesmas Badas terdapat 19 kasus preeklampsia. Analisisdata
ata dalam penelitian ini
preeklampsia dan di wilayah kerja puskesmas menggunakan uji statistik Chi-Square.
Chi
Sidomulyo terdapat 15 kasus preeklampsi
preeklampsia.
(Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri,2015) Pada 3. DISKUSI
tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas Bab ini menyajikan
jikan hasil penelitian dan
Ngasem terdapat 46 kasus preeklampsia. Di pembahasan tentang hubungan status gravida
wilayah kerja Puskesmas Badas terdapat 21 dengan kejadian preeklampsia di wilayah kerja
kasus preeklampsia dan di wilayah kerja Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri yang
puskesmas Sidomulyo terdapat 19 kasus dilaksanakan mulai April - Mei 2017 dengan

3 | Jurnal Kebidanan Vol.9 No. 1 April 2020


P-ISSN : 2302-3082
E-ISSN : 2657-1978
JURNAL KEBIDANAN

jumlah sampel 50 data ibu hamil sesuai dengan pembentukan antibodi bodi penyekat situs antigenik
kriteria sampel.
pel. Pengumpulan data plasenta. Menurut Prawiroharjo (2009) faktor
dilaksanakan dengan menggunakan kohort dan lain yang memicu terjadinya preeklampsia pada
kartu ibu untuk melihat status gravida ibu primigravida disebabkan karena adanya sress
hamil tersebut dimulai pada tanggal 01 Januari yang dialami ibu saat menghadapi persalinan.
2016 – 31 Desember 2016. Hal ini menyebabkan peningkatan pelepasan
Dapat diketahui bahwa sebagian besar corticotropic-relasing
relasing hormone (CRH) oleh
data pasien preeklampsia (72%) memili
memiliki hipotalamus, yang kemudian menyebabkan
status primigravida yaitu sebanyak 18 data peningkayan kortisol sehingga dapat
pasien dan sebagian besar data pasien tidak meningkakan respon simpatis,termasuk respon
preeklampsia (56%) memiliki status yang ditunjukkan untuk meningkatkan curah
multigravida yaitu sebanyak 14 data pasien. jantung dan mempertahankan tekanan darah.
Hasil uji chi-square dengan tingkat Pada ibu yang mengalami
engalami preeklampsia, tidak
signifikan 0,05 menunjukkan bahwa nilai ρ terjadi penurunan sensitivitas terhadap
value < α ( 0,038 < 0,05 ). Hasil hitung dapat vasopeptida tersebut, sehingga peningkatan
dijelaskan H1 diterima dan H0 ditolak. besar volume darah langsung meningkatkan
Sehingga dapat dijelaskan bahwa ada hubungan curah jantung dan tekanan darah.
status gravida dengan kejadian preeklampsia di Menurut Ramdhan, Prasetyo (2015) pada
wilayah
ilayah kerja Puskesmas Ngasem. penelitiannya dengan judul Hubungan
Hubu
Hasil penelitian yang dilakukan di Karakteristik Ibu hamil dengan Kejadian
Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri bahwa Preeklampsi di RSUD Al-Ihsan Al Bandung
sebagian besar data pasien preeklampsia (72%) menjelaskan bahwa kejadian preeklampsia
memiliki status primigravida yaitu sebanyak 18 sebagian besar terjadi pada ibu primigravida
data pasien. Hal ini dapat terjadi karena hampir dibandingkan dengan ibu multigravida dan
setengah data ibu hamil yang mengalami grandemultigravida. Hal ini disebabkan karena
preeklampsia sebanyak 9 data pasien (36%) adanya pembetukan blocking antibody dan
memiliki usia < 20 tahun. Dan sebagian kecil adanya faktor stres yang sering dialami oleh ibu
data ibu hamil yang mengalami preeklampsia primigravida dalam menghadapi persalinan.
sebanyak 2 data pasien (8%) memiliki usia > 35 Kehamilan pertama di usia muda sangat
tahun. Usia akan mempengaruhi terjadinya berpengaruh terhadap kesiapan mental seorang
preeklampsia pada ibu hamil. Primigravida wanita dalam mengahadapi kehamilannya
muda termasuk dalam kehamilan resiko tinggi. terutama
ama pada saat persalinan. Rasa cemas dan
Karena usia terbaik untuk seorang wanita hamil takut akan mempengaruhi psikologis ibu,
antara usia 20 tahun hingga 35 tahun. sehingga akan berdampak pada pola tidur ibu
Kehamilan diatas usia 35 tahun selain beresiko selama hamil. Pola istirahat ibu yang tidak
mengalami abortus spontan,kelahiran mati, teratur akan berdampak pada peningkatan
solutio plasenta, plasenta previa, juga beresiko tekanan darah.
mengalami kenaikan tekanan darah. Selain itu Pada status gravida yang tidak
hampir setengah dari data ibu preeklampsia preeclampsia
reeclampsia sebagian besar data pasien tidak
sebanyak 8 data (32%) mengalami obesitas. preeklampsia (56%) memiliki status
Obesitas merupakan salah satu faktor resiko multigravida yaitu sebanyak 14 data pasien. Hal
terjadinya preeklampsia. Hal ini berhubungan ini terjadi karena sebagian besar data ibu hamil
dengan resistensi insulin yang akan memicu yang tidak mengalami preeklampsia sebanyak
terjadi disfungsi endotel. 20 data ibu (80%) memiliki usia 20-35 20 tahun.
Primigravida merupakan salah Usia 20-35
35 tahun merupakan usia terbaik untuk
satu faktor terjadinya preeklampsia pada ibu wanita hamil. Hal ini berkaitan dengan
hamil. Menurut Cunningham (2012) kehamilan kesiapan psikologis wanita dan dan sistem
pertama memiliki resiko mengalami reproduksi. Selain itu pada data ibu hamil yang
preeklampsia 3 kali lipat. Resiko preeklampsia tidak mengalami preeklampsia, sebagian besar
meningkat pada kondisi terganggunya memiliki Indeks Masa Tubuh 19,8 – 26,0

Jurnal Kebidanan Vol.9 No. 1 April 2020 | 4


P-ISSN : 2302-3082
E-ISSN : 2657-1978
JURNAL KEBIDANAN
sebanyak 20 data pasien (80%). Indeks Masa Berdasarkan hasil uji chi-square dengan
Tubuh tersebut diartikan bahwa ibu hamil tingkat signifikan 0,05 menunjukkan bahwa
memiliki kenaikan berat badan yang normal, nilai ρ value < α ( 0,038 < 0,05 ). Hasil hitung
atau tidak berlebih. Penambahan berat badan dapat dijelaskan H1 diterima dan H0 ditolak.
dit
yang berlebih atau obesitas merupakan salah Sehingga dapat dijelaskan bahwa ada hubungan
satu faktor terjadinya preeklampsia.
ampsia. Menurut status gravida dengan kejadian preeklampsia di
Siswosudarmo (2008),paritas
aritas yang ideal adalah wilayah kerja Puskesmas Ngasem.
2-3,
3, ibu yang mempunyai anak >5 memiliki Menurut Prawiroharjo (2009) dijelaskan
kecenderungan untuk mengalami masalah bahwa etiologi preeklampsia salah satunya
dalam kehamilannya. Menurut Saifudin (2007)(2007), adalah teori immunologik antara ibu dan janin
jan
paritas 2-33 merupakan paritas paling aman yang berperan terhadap terjadinya hipertensi
ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dalam kehamilan terbukti bahwa primigravida
dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai mempunyai resiko lebih besar terjadinya
angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih hipertensi dalam kehamilan jika dibandingkan
tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. dengan multigravida. Didalam teori
Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan immunologik dijelaskan adanya blocking
asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan risiko antibodies terhadap antigen plasenta yang
pada paritas
itas tinggi dapat dikurangi atau terbentuk dan adanya penurunan Human
dicegah dengan keluarga berencana. Leucocyte Antigen Protein G (HLA-G) yang
Menurut Novianti, Hinda (2016) pada berperan penting dalam modulasi respon imun
penelitian dengan judul Pengaruh Usia dan sehingga adanya intoleransi terhadap plasenta
Paritas Terhadap Kejadian Preeklampsia di dan menyebabkan preeklampsia. Menurut
RSUD Sidoarjo menjelaskan bahwa persentase Leveno (2009) Faktor resiko lain yang berkaitan
dan paritas ibu dengan kejadian
ejadian preeklampsia dengan preeklampsia antara lain adalah
pada paritas ibu beresiko yaitu primigravida kehamilan multipel, riwayat hipertensi kronis,
dan grandemulti lebih banyak yaitu 45 orang usia ibu lebih dari 35 tahun, berat badan ibu
(54,9%) dibandingkan dengan paritas tidak berlebihan.
beresiko (multigravida yaitu sebanyak 37 orang
(45,1%). Menurut Pratiwi Ika (2015) pada 4. REFERENSI
penelitian dengan n judul Hubungan Paritas Arikunto,Suharsimi. 2013, Prosedur Penelitian.
Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Jakarta :PT RINEKA CIPTA
di RSUD Wonosari menunjukkan bahwa Benson C, Ralph. 2008, Buku Saku Obstetri &
responden yang mengalami preeklampsia Ginekologi. Jakarta : EGC
sebagian besar pada kategori paritas beresiko Billington Mary. 2009, Kegawatan dalam
(<2 atau >4 kali) yaitu sebanyak 19 Kehamilan-Persalinan.
Persalinan. Jakarta :EGC
responden(31,67%) dari total 60 responden. Budiarto, Eko, 2012, Biostatitika, Jakarta : EGC
Usia Cunningham F.Gary. 2012, Obstetri Wiliam.
20-35
35 tahun merupakan usia yang tidak Buku Kedokteran.
kteran. Jakarta :EGC
beresiko untuk mengalami preeklampsia. Pada Denantika Oktaria. 2015, Hubungan Status
usia ini wanita hamil memiliki kesiapan yang Gravida dan Usia Ibu Terhadap Kejadian
baik dalam menghadapi kehamilannya. Selain Preekalmpsia di RSUP Dr.Djamil Padang Tahun
itu, wanita yang melahirkan 2 – 3 kali dapat 2012-2013
mengurangi resiko terjadinya
jadinya preeklampsia.Ibu Junaidi Judi. 2009, Mempersiapkan kehamilan
hamil yang pernah melahirkan sebelumnya, sehat. Jakarta :Grup Puspa Swara
akan lebih santai dalam menghadapi kehamilan Fadlun, Achmad. 2011, Asuhan Kebidanan
dan persalinan selanjutnya. Stress yang terjadi Patologis. Jakarta : Salemba Medika
pada ibu tidak akan berlebih seperti Kriebs, Jan M. 2010. Asuhan Kebidanan Varney
menghadapi kehamilan pertama. Selain itu, : Buku Saku. Jakarta : EGC
pola makan ibu yang g terkontrol dan tidak
berlebih juga dapat mengurangi resiko
terjadinya preeklampsia.

5 | Jurnal Kebidanan Vol.9 No. 1 April 2020


P-ISSN : 2302-3082
E-ISSN : 2657-1978
JURNAL KEBIDANAN

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2014, Metode Waalsh V. Linda.


nda. 2007, Buku Ajar Kebidanan
Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Komunitas. Jakarta :EGC
Data.Jakarta: Salemba Medika Denantika, Oktaria. 2013. Hubungan Status
Leveno J. Kenneth. 2009, 09, Obstetri William. Gravida dan Usia Ibu terhadap Kejadian
Jakarta :EGC Preeklampsia di RSUP Dr. M.Djamil Padang
Nursalam. 2008, Konsep dan Penerapan Tahun 2012-
2012
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. 2013.Terdapatpada:http://opac.unispadang.ac.id
Jakarta :Salemba Medika /1542/1/NASKAH%20PUBLIKASI_Denantika.p
/1542/1/NASKAH%20PUBL
POGI dan Himpunan Kedokteran Feto df. Diakses pada 3 Juli 2017, pukul: 09.28 WIB
Maternal. 2016, Pedoman Nasional Pelayanan Novianti, Hinda. 2016. Pengaruh Usia dan
Kedokteran Diagnosis dan Tata Laksana Paritas Terhadap Kejadian Preeklampsia di
Preeklamsia. Jakarta : POGI RSUD Sidoarjo. Journals of Ners Community
Prawirohardjo Sarwono. 2009, Ilmu Kebidanan. Volume 6 No. 1 Juni 2015.Terdapat pada:
Jakarta :PT.Bina Pustaka http://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/
d/index.php/JNC/
Notoatmojo Soekidjo. 2012, Metodologi article/view/81/79. Diakses pada 3 Juli 2016,
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.Rineka Cipta pukul: 09.08 WIB
Sugiyono. 2010, Statistika Untuk Penelitian. Ramdhan, Prasetyo. 2015. Hubungan
Bandung : Alfabeta Karakteristik Ibu hamil dengan Kejadian
Sinsin Iis. 2008, Masa Kehamilan dan Preeklampsi di RSUD Al-Ihsan
Ihsan Bandung. Jurnal
Persalinan. Jakarta : PT Gramedika. Ilmiah Kebidanan, Vol 2 No. 1 Edisi Juni 2015.
Susilo Hary Whilemus. 2012, Statistika & Terdapat pada:
ada: Error! Hyperlink reference not
Aplikasi Untuk Penelitian Ilmu Kesehatan.. valid. . Diakses tanggal 4 Juli 2017 pukul 14.06
Jakarta Timur : CV.Trans Info Medika WIB.
Szarka Andras, Rigo Janos Jr, Lazar Levente. Wahyuni, Dwi. 2014. Faktor-Faktor
Faktor
2010, Circulating Cytokines
tokines Chemokines and Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia
Andhesion Molecules in Normal Pregnancy and Pada Ibu Hamil di RS.Roemani Muhammadiyah
Preeclampsia Determined by Multiplex Semarang. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 3 No. 1
Suspension Array, Medical Journal Edisi Juni 2014. Terdapat pada:
Immunology http://digilib.unimus.ac.id/files
Varney Helen, Kriebs M. Jan, Gegor Carolyn. /disk1/137/jtptunimus-gdl-litaruwant
litaruwant-6816-5-
2006, Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : microsof-a.pdf.
a.pdf. Diakses tanggal 4 Juli 2017
EGC pukul 11.06 WIB.

Jurnal Kebidanan Vol.9 No. 1 April 2020 | 6

Anda mungkin juga menyukai