Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Terimakasih kepada Dosen
Pembimbing mata Filsafat Pendidikan, tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
ide-ide dan waktunya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ......................................................................................................1
Daftar Isi ...............................................................................................................2
BAB I. Pendahuluan .............................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................3
1.2 Tujuan.......................................................................................................3
BAB II. Kajian Pustaka.........................................................................................5
BAB III. Metode Penilitian...................................................................................7
BAB IV. Hasil dan Pembahasan...........................................................................8
4.I Tabel Hasil Penelitian...............................................................................8
4.2 Pembahasan..............................................................................................9
BAB V. Kesimpulan dan Saran.............................................................................10
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................10
5.2 Saran ........................................................................................................10
Daftar Pustaka ......................................................................................................11
LAMPIRAN..........................................................................................................12

2
BAB I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Secara sederhana Filsafat Pendidikanmenurut Imam Barnadib
(1993:3)merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan.Dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Sebagai usaha sadar dan terencana, pendidikan tentunya harus mempunyai
dasar dan tujuan yang jelas, sehingga dengan demikian baik isi pendidikan
maupun cara-cara pembelajarannya dipilih, diturunkan dan dilaksanakan dengan
mengacu kepada dasar dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pendidikan
berdasarkan Pandangan Pancasila tentang hakikat realitas manusia, pengetahuan
dan hakikat nilai mengimplikasikan bahwa pendidikan seyogyanya bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Pendidikan berlangsung di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat. Karena
itu, masing-masing individu atau manusia dewasa adalah pendidik dan contoh
bagi individu lainnya terutama peserta didik yang mengalami proses pertumbuhan

3
dan perkembangan,proses untuk menjadi. Pendidikan harus berlangsung dengan
keteladanan dan komunikasi jujur, terbuka, fungsional, dan produktif, sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan sehingga diperlukan kemampuan pendidik
memiliki kemampuan atau kompetensi untuk berkomunikasi.  Oleh sebab itu
peneliti tertarik bagaimana pemahaman filsafat pendidikan pancasila pada siswa
Indoneseia.

1.2 Tujuan
 Mengetahui pentingnya pemahaman tentang filsafat pendidikan pancasila bagi
siswa.
 Peran sekolah sebagai wahana penerapan filsafat pendidikan pancasila.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Secara sederhana Filsafat Pendidikan menurut Imam Barnadib


(1993:3)merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan.Dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Sebagai usaha sadar dan terencana, pendidikan tentunya harus mempunyai
dasar dan tujuan yang jelas, sehingga dengan demikian baik isi pendidikan
maupun cara-cara pembelajarannya dipilih, diturunkan dan dilaksanakan dengan
mengacu kepada dasar dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Selain itu,
pendidikan bukanlah proses pembentukan peserta didik untuk menjadi orang
tertentu sesuai kehendak sepihak dari pendidik. Karena manusia (peserta didik)
hakikatnya adalah pribadi yang memiliki potensi dan memiliki keinginan untuk
menjadi dirinya sendiri, maka upaya pendidikan harus dipandang sebagai upaya
bantuan dan memfasilitasi peserta didik dalam rangka mengembangkan potensi
dirinya. Upaya pendidikan adalah pemberdayaan peserta didik. Hal ini hendaknya
tidak dipandang sebagai upaya dan tujuan yang bersifat individualistik semata,
sebab sebagaimana telah dikemukakan bahwa kehidupan manusia itu multi
dimensi dan merupakan kesatuan yang integral.Pendidikan menyediakan
kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif, sedangkan pendidik berperan
sebagai fasilitator (memfasilitasi pembelajaran), organisator (mengarahkan), dan
motivator (mendorong) peserta didik dalam proses pembelajaran agar berlangsung
efektif dan efisien.Tujuan Pendidikan berdasarkan Pandangan Pancasila tentang
hakikat realitas manusia, pengetahuan dan hakikat nilaimengimplikasikan bahwa
pendidikan seyogyanya bertujuan untukmengembangkan kemampuan dan

5
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik menjadi
manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penilitian/ Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kualikatif dimana peneliti bermaksud
memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara
mengumpulkan dokumen dan menganalisis data. Dalam hal ini peneliti
menggunakan satu cara dalam penelitian data yaitu metode observasi lapangan.
3.2 Partisipan Peneliti
Partisipan penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI Agama 2 di Yayasan
Islamic Center Medan.
3.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Yayasan Islamic Center Medan pada November
2017.
3.4 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data peneliti menggunakan dua teknik, yaitu:
- Observasi Lapangan
Dilakukan dengan mengamati secara langsung kegiatan belajar mengajar di
Yayasan Islamic Center Medan, dan memberikan soal atau latihan yang berkaitan
dengan pengetahuan seputar filsafat pendidikan pancasila. Penelitian mengambil
20 sampel untuk mewakili populasi kelas tersebut.

Alat atau instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data
adalah tes. Tes tersebut berisi 4 buah pertanyaan.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Penelitian
Soal
Tuliskan isi Apakah kamu Menurut kamu Membuly teman merupakan
dari 5 sila sudah manakah sila perbuatan yang tercela,
S dalam menerapkan dalam pancasila perbuatan tersebut
a pancasila! kelima sila yang mudah merupakan pelanggaran
m dalam untuk kamu terhadap sila pancasila yang
pe pancasila terapkan dalam ke?
l dalam kehidupan mu? a. 1 dan 5
kehidupan b. 2 dan 3
sehari-hari? c. 3 dan 5
d. 2 dan 4
A Benar Belum Sila Pertama Benar
B Benar Belum Sila Pertama Benar
C Benar Belum Sila Pertama Salah
D Benar Belum Sila Pertama Benar
E Benar Belum Sila Pertama Benar
F Benar Belum Sila Pertama Salah
G Benar Belum Sila Pertama Benar
H Benar Belum Sila Pertama Salah
I Benar Belum Sila Pertama Benar
J Benar Belum Sila Pertama Salah
K Benar Belum Sila Pertama Salah
L Benar Belum Sila Pertama Benar
M Benar Belum Sila Pertama Benar
N Benar Belum Sila Pertama Benar
O Benar Belum Sila Pertama Salah
P Benar Belum Sila Pertama Benar
Q Benar Belum Sila Pertama Benar
R Benar Belum Sila Pertama Benar
S Benar Belum Sila Pertama Benar
T Benar Belum Sila Pertama dan Benar
Kedua

4.2 Pembahasan
Dari tabel penelitian di atas dapat diketahui hasil penelitian sebagai
berikut:

8
1. Semua siswa dapat menjawab dengan baik dan benar kelima sila dalam Pancasila.
Ini berarti semua siswa dapat mengetahui dengan baik dasar ideologi Indonesia
yaitu Pancasila.
2. Dari tabel dapat diketahui bahwa semua siswa mengaku BELUM menerapkan
kelima sila dalam pancasila dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagian mengaku
belum sepenuhnya menerapkan kelima pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
ada yang sudah mereka terapkan dan ada yang belum mereka terapkan, alasan
mereka adalah begitu sulit untuk menerapkan kelima pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Ada 19 orang dari 20 orang yang memilih lebih mudah menerapkan sila
PERTAMA dalam Pancasila untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Hanya satu orang dari 20 orang yang memilih lebih mudah menerapkan sila
PERTAMA DAN KEDUA dalam pancasila untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-harinya. Ini artinya sebagian besar siswa masih belum paham akan hakikat
dari sila dalam pancasila dan sulit untuk menerapkan pancasila dalam kehidupan
sehari-hari mereka.
4. 16 dari 20 siswa menjawab benar, dan 12 dari 20 siswa menjawab salah, dari soal
no 4, ini berarti sebagian besar dari mereka mulai mengerti dan paham bahwa
perbuatan membuly merupakan perbuatan tercela dan melanggar sila dalam
pancasila terutama sila kedua dan ketiga, sehingga mereka mulai menyadari
bahwa mereka harus menjauhi perbuatan tersebut.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan sumber nilai
bagi bangsa Indonesia, seyogyanganya harus diketahui, dipahami, dihayati, dan
diamalakan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Terutama remaja/siswa yang
merupakan calon generasi penerus bangsa ini harus mengetahui ideologi negara

9
sendiri yaitu pancasila. Bukan hanya mengetahui, tetapi juga harus memahami,
menghayati, dan mengamalkannya dalam kehidupannya. Namun pada
kenyataannya, dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar dari
siswa mengetahui isi dari pancasila, tetapi mereka belum memahami sepenuhnya
apa hakikat dan kandungan dari pencasila itu sendiri. Sehingga mereka begitu
sulit untuk menerapkan kelima sila dalam pancasila dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
5.2 Saran
Peran orang tua, guru, dan pemerintah sangat penting dalam hal memahamkan
siswa dalam pemahaman mengenai filsafat pendidikan pancasila. Karena untuk
mewujudkan Indonesia yang lebih baik, generasi penerusnya harus paham betul
akan isi dari pancasila sebelum menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

10
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Edward, Yusnadi. 2017.  Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed Press
http://gusfumi.wordpress.com/2010/10/20/pancasila-sebagai-landasan-filosofi-sistem-
pendidikan-pendidikan-nasional/

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai