Anda di halaman 1dari 25

PELAYANAN ANTE, INTRA &

POSTPARTUM DI FKTP
PADA ERA COVID-19

Dr. dr. R. Soerjo Hadijono SpOG(K)


Ketua Himpunan Obstetri Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI)
Pokja Penurunan AKI PP POGI
Rantai infeksi Covid-19
Pathogen (COVID-19)
• Corona virus baru
• Evolusi dari corona virus kelelawar
• Belum ada antivirus yang selesai diuji secara klinis
pada pasien COVID-19 (on going: remdesivir,
favipiravir, (hydroxy) chloroquine, dll.)
Reservoir
• Hewan kelelawar → (trenggiling?) → manusia
• Manusia
• Transmisi dari Manusia ke Manusia
Portal of exit
• Saluran nafas
• Broncho alveolar • Sputum
• Nasal/nasofaring • Orofaring
• Saliva
• Saluran cerna
• Deteksi SARS-CoV-2 RNA pada feses bahkan sampai 33
hari setelah sampel dari saluran nafas negatif
• Darah
• 9 bayi → SARS-CoV-2 negatif pada cairan amnion,
tali pusat, neonatal throat swab, dan ASI → in-
utero?
Rantai infeksi Covid-19
Mode of transmission
• Droplet
• Cara penularan yang utama, saat orang yang
terinfeksi COVID-19 batuk, bersin, bicara (exhale
droplet)
• Kontak
• Kontak dengan permukaan yang terkontaminasi
SARSCoV-2 dan transfer ke mukosa
• Airborne
• Mungkin terjadi pada aerosol-generating
procedures → prosedur yang menstimulasi batuk
dan pembentukan aerosol
Rantai infeksi Covid-19
Mode of transmission (kontak)
• Lingkungan
• Permukaan benda
• Aerosol*: > 3 jam (suhu 21-22°C, RH 65%), Karton:
24 jam
• Stainless-steel: sampai 72 jam (3 hari)
• Plastik: sampai 72 jam (3 hari)
* kondisi ini tidak dihasilkan oleh pasien, tapi mesin pembuat
aerosol → belum tentu mencerminkan yang terjadi pada
pasien
van Doremalen et al. Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-2 as
compared with SARS-CoV-1. N Engl J Med. 2020 Mar 17
Rantai infeksi Covid-19
Portal of entry
• Saluran nafas
• Mukosa

Susceptible host
• Coronavirus baru
• Belum ditemukan vaksin
• Secara teori, semua orang dapat tertular
(susceptible) untuk mengalami infeksi, kecuali
yang sudah terinfeksi, sembuh, dan memiliki
antibody (walaupun terdapat laporan
terjadinya reinfeksi)
Gejala pasien yang terkonfirmasi COVID-19
• Demam (98,6%) • Mual (10,1%)
• Lemas (69,6%) • Pusing (9,4%)
• Batuk kering (59,4%) • Nyeri kepala (6,5%)
• Myalgia (34,8%) • Muntah (3,6%)
• Dyspnea (31,2%) • Nyeri abdomen (2,2%)
• Batuk berdahak • Waktu sejak gejala
(26,8%) pertama sampai:
• Nyeri tenggorok • Onset dyspnea: 5 hari
(17,4%) • Rawat inap: 7 hari
• ARDS: 8 hari
• Diare (10,1%)
Wang D, et al. Clinical Characteristics of 138 Hospitalized Patients With 2019 Novel Coronavirus–Infected
Pneumonia in Wuhan, China. JAMA.2020. doi:10.1001/jama.2020.1585
• Penapisan terhadap setiap ibu hamil dilakukan
berbasis:
EARLY WARNING SYSTEM (EWS) Covid-19
• kombinasi berbagai faktor anamnesis
• Riwayat kontak
• Umur
• Jenis kelamin
• Riwayat demam
• Keluhan terkait pernapasan
• Pemeriksaan fisik (suhu tubuh) dan
• Pemeriksaan penunjang (darah tepi serta gambaran
pneumonia pada CT scan toraks)
COVID-19 EARLY WARNING SCORE (COVID-19 EWS)
Parameter Penilaian Skor
Tanda-tanda pneumonia pada CT Ya 5
Riwayat kontak dekat dengan pasien
Ya 5
terkonfirmasi COVID-19
Demam Ya 3

Umur ≥ 44 tahun 1

Jenis kelamin Laki-laki 1


Tmax* ≥ 37.8 C (100 F) 1
Gejala pernafasan bermakna (termasuk batuk,
≥ 1 gejala 1
dahak dan gangguan/kesulitan bernafas)
NLR** ≥ 5.8 1

PASIEN SANGAT DICURIGAI COVID-19 ≥ 10


SARS-Cov-2 nucleic acid detection positive is the independent diagnostic indicator
* Tmax the highest body temperature from illness onset to first hospital admission
** NLR Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio
Rekomendasi PP POGI
Pemeriksaan antenatal dapat dilakukan dengan
keterangan sebagai sebagai berikut:

Trimester pertama
Pemeriksaan antenatal dibutuhkan untuk skrining
faktor risiko dan pemeriksaan ultrasonografi bila ada
keluhan serta kecurigaan terhadap kejadian
kehamilan ektopik.
Rekomendasi PP POGI
Trimester kedua
Pemeriksaan antenatal dapat dilakukan melalui tele
konsultasi klinis, kecuali dijumpai keluhan atau
kondisi gawat darurat.

Trimester ketiga (usia kehamilan 37 minggu ke atas)


Pemeriksaan antenatal HARUS DILAKUKAN dengan
tujuan utama untuk menyiapkan proses persalinan.
PANDUAN PEMERIKSAAN ANTENATAL SELAMA PANDEMI COVID-19
Usia Pemeriksaan
No Ultrasonografi Keterangan
kehamilan antenatal
Bila diperlukan Mendeteksi Bila ditemukan
1 < 11 mg skrining faktor kehamilan keluhan mencurigakan
resiko intrauterin kehamilan ektopik
Bila diperlukan Lab dasar DPL, UL,
Penentuan usia
2 11 – 13 mg skrining faktor GDS, HIV, HbSAg,
kehamilan
risiko VDRL / TPHA
3 20 – 24 mg Bila diperlukan Anatomi janin
4 28 mg Bila diperlukan Bila diperlukan Lab DPL. TTGO
5 32 mg Bila diperlukan Bila diperlukan
Lab DPL, UL, Ur/Cr,
6 36 mg Bila diperlukan Bila diperlukan
SGOT/PT, PT, APTT
37 mg – Pemr antenatal setiap
7 Ya Bila diperlukan
persalinan mg
Ketr. DPL Darah Pemr Lengkap, UL Urine lengkap, GDS Gula Darah Sewaktu, TTGO Toleransi Glukosa Oral
Kondisi yang memerlukan pemeriksaan
antenatal
• Mual/muntah hebat Bumil dengan
• Perdarahan banyak • DM Gestasional
• Gerakan janin • PEB
berkurang • Pertumbuhan janin
• Ketuban pecah terhambat
• Nyeri kepala hebat • Penyakit penyerta lain
• Tekanan darah tinggi
• Kontraksi berulang
• Ibu kejang
Ibu hamil 37 mg
BUKAN PDP/ODP/Covid-19

Early Warning Score COVID-19 EWS Covid-19 ≥ 10

Ibu hamil 38 mg

Early Warning Score COVID-19 EWS Covid-19 ≥ 10

RS Rujukan
Ibu hamil 39 mg
Covid-19

Early Warning Score COVID-19 EWS Covid-19 ≥ 10

Ibu hamil 40 mg

Early Warning Score COVID-19 EWS Covid-19 ≥ 10


Ibu hamil tanda-tanda inpartu

Early Warning Score COVID-19 PDP / ODP /


COVID-19

EWS < 10 EWS ≥ 10

Kmr Bersalin Kmr Bersalin Kmr operasi RS Rujukan


Kmr operasi
APD Level 2 APD Level 3 APD Level 3 Covid-19

Kmr Bersalin Kmr operasi


APD Level 3 APD Level 3
• Apakah semua ibu hamil dengan Skor EWS Covid-
19 ≥ 10 akan bersalin di RS Rujukan Covid-19 ?
• Bila tidak, harus ada alternatif RS Bukan Rujukan
Covid-19 → RS Siaga Covid-19
• Tempat Persalinan dengan Delivery Chamber dan Kamar
Operasi dan APD memenuhi persyaratan Covid-19
• Semua Kamar Bersalin / Tempat Persalinan tetap
harus Siaga Covid-19 → memiliki Delivery Chamber,
kamar isolasi dan APD minimal Level 2
Delivery Chamber
9 RS RUJUKAN COVID-19 18 RS TIPE C 5 RS TIPE D
KOTA SEMARANG KOTA SEMARANG KOTA SEMARANG
• SpOG dan Dokter diharapkan menjadi Clinical
Leader di pelayanan kesehatan maternal di daerah
masing-masing
• Semua Fasyankes sudah
• memiliki data PDP/ODP/Positif Covid-19
• melakukan skrining EWS Covid-19
• Pendataan dan pemetaan (mapping / peta perang)
Fasyankes penyedia layanan maternal & neonatal
• 18 RS Tipe C + 5 RS Tipe D pada saat ini sudah harus
berperan sebagai RS SIAGA Covid-19, termasuk:
• skrining EWS Covid-19
• alur pasien dengan skor EWS Covid-19 ≥ 10
• Ketersediaan pelayanan kegawatdaruratan
maternal & neonatal, termasuk Sarpras, SDM, APD
ALTERNATIF KONTRASEPSI PADA ERA COVID-19
Metode Penilaian
Pantang Berkala Resiko kegagalan besar
Masih ada peluang, dapat disosialisasikan sebagai
LAM
alternatif bila yang lebih efektif tidak dapat dilakukan
Resiko kegagalan besar, alternatif terakhir
Kondom
Masih berpeluang dalam pengendalian HIV/AIDS
Vaginal barrier Belum populer
KB Pill Distribusi masih mungkin dilakukan, kendala pada rutinitas
KB Suntik Kendala kunjungan, prosedur & resiko petugas
KB Implant Kendala kunjungan, prosedur & resiko petugas
KB IUD Kendala kunjungan, prosedur & resiko petugas
Dapat dilakukan pada semua persalinan di RS, risiko
KB IUD PP
penularan Covid-19 pada petugas tidak berbeda
Kendala prosedur & petugas pada prosedur interval
KB Mantap Dapat dilakukan pada semua persalinan dengan SC, risiko
penularan Covid-19 pada petugas tidak berbeda
AKI & AKB, STUNTING
HARUS TETAP
DITURUNKAN

PELAYANAN
KONTRASEPSI TETAP
HARUS DIUPAYAKAN
LINDUNGI DIRI DARI
PENULARAN & HINDARI
MENJADI CARRIER
AGAR TENAGA
KESEHATAN MASIH
DAPAT MELANJUTKAN
PERJUANGAN

Anda mungkin juga menyukai