Anda di halaman 1dari 6

ISBN: 978-602-72412-0-6

Minat Baca dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik pada Pembelajaran
Biologi Berbasis Reading-Concept Map – Tgt

M. Amirudin Latif1, A.D. Corebima2dan Siti Zubaidah3


1
Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang
2,3
Jurusan Biologi – FMIPA – Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang
Email: amir_latif87@yahoo.com

Abstrak

Minat baca memiliki keterkaitan dengan hasil belajar kognitif peserta didik. Minat baca
merupakan adanya perhatian atau kesukaan (kecenderungan hati) untuk membaca buku
atau sumber belajar lainnya. Hasil belajar kognitif merupakan pencapaian belajar peserta
didik ditinjau dari ranah kognitif yang mengacu dari taksnomi Bloom. Minat baca dapat
diberdayakan dalam suatu pembelajaran, salah satunya dengan pembelajaran biologi
berbasis reading-concept map – TGT (Remap TGT). Pembelajaran biologi berbasis Remap -
TGTmerupakan pembelajaran yang diawali dengan kegiatan membaca dan membuat peta
konsep yang kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran kooperatif TGT. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui 1) minat baca pada penerapan Remap TGT dan 2) hasil belajar
pada penerapan Remap TGT. Penelitian ini menggunakan mix-method desain embedded
experimental, yaitu metode penelitian mixed method yaitu metode yang terdiri dari dua
proses analisis, yaitu proses kualitatif disertai dengan proses kuantitatif dan proses
interpretasi kualitatif yang didasarkan pada hasil. Penelitian dilaksanakan terhadap 31 siswa
kelas X SMAN 7 Kota Malang. Secara umum penelitian berlangsung melalui 4 (empat)
tahapan, yaitu 1) pretes, 2) intervensi Pembelajaran biologi berbasis Remap TGT, 3) postes,
dan 4) pemberian angket minat baca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) minat baca
meningkat pada penerapan Remap TGT dan2) hasil belajar meningkat pada penerapan
Remap TGT.

Kata Kunci: minat baca, hasil belajar, pembelajaran biologi berbasis Remap TGT

I. PENDAHULUAN
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima
pengalaman belajar (Sudjana, 2010:22). Hasil belajar kognitif merupakan salah satu tolok
ukur keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi yang telah ditentukan oleh
kurikulum. Hasil belajar kognitif peserta didik berkaitan dengan beberapa faktor yang berasal
dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal) peserta didik. Beberapa faktor internal yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik meliputi tingkat kecerdasan, bakat, minat, motivasi,
sikap, perasaan dan emosi. Faktor eksternal yang berkaitan dengan hasil belajar peserta didik
berupa bahan pelajaran, metode mengajar, media pendidikan, keadaan keluarga dan situasi
lingkungan sekitarnya (Suprijono, 2011:5).
Salah satu faktor internal yang belum banyak dibahas dalam penelitian adalah
keterkaitan minat baca peserta didik dengan hasil belajar kognitif yang diterapkan dalam
suatu model pembelajaran. Minat baca dapat diartikan adanya perhatian atau kesukaan
(kecenderungan hati) untuk membaca buku atau sumber belajar lainnya. Membaca akan dapat

176
Minat Baca dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik pada Pembelajaran Biologi

membuat seseorang memperoleh informasi secara lebih efektif, sebagaimana hasil penelitian
Marion Lawrence yang dikutip Wendyartaka (dalam Lasa, 2009). Anak hanya mampu
mengingat 10% dari yang didengarnya, 50% dari yang dilihat/baca, 70% dari yang
dikatakannya, dan 90% dari yang dilakukannya. Membaca juga merupakan kegiatan yang
memberdayakan beberapa indera secara bersamaan, karena melalui membacalah maka ilmu
dapat direkam lebih banyak dan lebih lama (Murniaty, 2013).
Pada berbagai penelitian minat baca memiliki keterkaitan yang erat dengan hasil
belajar peserta didik. Rendahnya minat baca peserta didik diikuti dengan rendahnya nilai hasil
belajar kognitif peserta didik di dalam mengikuti mata pelajaran, khususnya pelajaran Biologi.
Berdasarkan hasil observasi di kelas X MIA 1 SMAN 7 pada tanggal 4 Agustus 2014
menunjukkan hasil belajar kognitif dari 31 peserta didik kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) Biologi di sekolah tersebut yaitu 67 dengan persentase sebesar 90%.
Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan persetase lebih dari 90% peserta didik yang
mengisi waktu luang dengan aktifitas di luar membaca buku, semisal menonton TV, bermain
gadget, atau bermain musik. Berdasarkan permasalahan yang telah Remap TGT.
Remap TGT merupakan pembelajaran terdiri dari pembelajaran Remap yang dipadu
dengan pembelajaran kooperatif TGT (Pangestuti, 2014). Remap adalah pembelajaran yang
secara ringkas terdiri dari aktifitas reading + concept mapping + cooperative learning
(Zubaidah, 2014). Dalam pelaksanaannya peserta didik dituntut membaca (reading) sebelum
pembelajaran di kelas berlangsung. Di dalam kelas guru menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan kooperatif TGT. Tahapan pada pembelajaran TGT terdiri atas lima tahap,
antara lain persentasi kelas, kerja tim (Teams), Games, Tournaments, dan penghargaan
kelompok (Slavin, 1995). Di akhir pembelajaran materi yang sedang dipelajari seluruh peserta
didik diberikan tugas membuat peta konsep dari materi tersebut.
Pemilihan Remap TGT didasarkan pada alasan bahwa dalam model pembelajaran
Remap TGT peserta didik dituntut untuk melakukan aktifitas membaca suatu bahan bacaan.
Melalui kegiatan membaca peserta didik akan memperoleh informasi yang diperlukan.
Aktifitas penyusunan peta konsep siswa dapat memahami serta mengingat sejumlah besar
informasi-informasi terkait konsep yang dipelajarinya pada saat membaca (Pangestuti, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian Pangestuti (2014) penerapan Remap TGT akan meningkatkan
minat baca peserta didik.
Penelitian ini akan mengaitkan minat baca dengan hasil belajar kognitif peserta didik
yang diterapkan dalam pembelajaran Remap TGT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
mengetahui 1) minat baca pada penerapan Remap TGT dan 2) hasil belajar pada penerapan
Remap TGT.

II. METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods dengan
desain embedded strategy yaitu suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau
menggabungkan antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif untuk digunakan secara
bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih
komprehensif, valid, reliabel dan obyektif (Sugiyono, 2011). Data sekunder (kualitatif) pada
penelitian ini digunakan untuk memperjelas data utama (kuantitatif). Adapun data kuantitatif

177
ISBN: 978-602-72412-0-6

tersebut adalah minat baca dan hasil belajar kognitif peserta didik selama pembelajaran
RemapTGT, sedangkan data kualitatif yaitu keterlaksanaan sintaks TGT.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 kota Malang. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X MIA 1 tahun ajaran 2014-2015. Jumlah siswa di kelas tersebut
berjumlah 31 yang terdiri 11 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester ganjil bulan September 2014sampai dengan bulan Desember
2014. Penelitian ini dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu 1) pretest, 2) penerapan model Remap
TGT, 3) posttest, dan 4) pemberian angket. Model Remap TGT dilakukan dengan langkah-
langkah yaitu 1) siswa membaca materi sebelum kegiatan pembelajaran di kelas, serta
menuliskan konsep-konsep penting berdasarkan hasil bacaan. 2) Siswa melaksanakan sintaks
TGT, yakni kelompok (team), game, pelaksanaan tournament, dan ditutup dengan team
recognize (penghargaan kelompok). 3) Pada akhir materi, siswa membuat peta konsep
berdasarkan konsep-konsep yang telah ditemukan.
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini terdiri atas kunci jawaban non-rubrik
pretes dan postes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif peserta didik.
Instrumen yang kedua adalah lembar observasi keterlaksanaan sintaks Remap TGT, untuk
mengetahui konsistensi keterlaksanaan model pembelajaran yang diterapkan. Instrumen
ketiga adalah angket minat baca, untuk mengetahui tinggi rendahnya minat baca peserta didik
siswa.
Analisis deskriptif dilakukan pada data kuantitatif untuk melihat peningkatan minat
baca serta hasil belajar kognitif peserta didik. Teknik analisis kualitatif dilakukan pada
keterlaksanaan sintaks, sehingga hasil analisis kuantitatif dapat diperkuat. Hasil minat baca
peserta didik selanjutnya dibandingkan dengan hasil belajar kognitif untuk mengetahui
keterkaitan antara minat baca dan hasil belajar kognitif peserta didik pada penerapan Remap
TGT.

III. hasil dan pembahasan

A. Hasil Belajar Kognitif pada Penerapan Remap TGT


Analisis secara deskriptif hasil belajar kognitif pada penerapan Remap TGT
menunjukkan peningkatan hasil belajar kognitif. Nilai rata-rata tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai rata – rata hasil belajar kognitif kelas X MIA1 SMA Negeri 7 Kota Malang
Kognitif Gain Score Peningkatan
Pretes (%) Postes (%) (%) (%)
Nilai 17,5 51 33,5 191,4

Hasil belajar kognitif peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran Remap TGT
rata-rata 17,5. Berbeda dengan nilai hasil belajar kognitif peserta didik setelah melaksanakan
Remap TGT, rata-rata nilai peserta didik yaitu 51. Berdasar pada hasil tersebut, diketahui
bahwa terdapat gain sebesar 33,5, sehingga dapat diketahui pula bahwa peningkatan hasil
belajar sebesar 191,4%.
Berdasarakan hasil analisis, terjadinya peningkatan hasil belajar tidak lepas dari model
pembelajaran Remap TGT yang digunakan. Peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik di
dalam pelaksanaan pembelajaran Remap TGT sesuai dengan hasil penelitian yang pernah

178
Minat Baca dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik pada Pembelajaran Biologi

dilaksanakan oleh Pangestuti (2014) dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berisi
penerapan model pembelajaran biologi berbasis Remap TGT untuk meningkatkan kemampuan
hasil belajar kognitif. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata hasil
belajar kognitif peserta didik adalah 49,74 dan 69,69 pada siklus II.
Slavin (2008:25) mengemukakan bahwa ada 5 langkah pembelajaran dengan
menggunakan model TGT yaitu penyajian kelas, kelompok (team), game, pelaksanaan
tournament, dan ditutup dengan team recognize (penghargaan kelompok). Pembelajaran
dengan model TGT sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kognitif peserta
didik (Faizah, 2013). Hal tersebut dapat terjadi karena peserta didik yang berada dalam kelas
TGT dapat berinteraksi dengan dengan baik, perilaku mengganggu di dalam kelas menjadi
berkurang, serta lebih banyak waktu dihabiskan untuk mengerjakan tugas secara bersama-
sama (Slavin, 2008). Kegiatan tersebut dapat mengoptimalkan munculnya berbagai macam
gagasan dari hasil kegiatan membaca.
Aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik di akhir pembelajaran adalah pembuatan
peta konsep (concept map) diketahui memiliki peran dalam peningkatan hasil belajar. Asan
(2007) mengemukakan bahwa peta konsep merupakan representasi dari beberapa konsep serta
berbagai hubungan antar struktur pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Melalui
penerapan peta konsep, peserta didik akan menunjukkan pemahaman tentang hirarki setiap
konsep. Konsep yang paling umum berada pada bagian paling atas, sedangkan konsep paling
khusus berada pada bagian paling bawah, sehingga dapat diketahui tingkat pemahaman
peserta didik secara menyeluruh (Sujana, 2005). Hasil ini sejalan dengan pernyataan Novak
(2002) yang menegaskan bahwa peserta didik diharapkan akan dapat menghubungkan satu
konsep dengan konsep lainnya berkaitan dengan apa yang telah mereka pelajari.
Berdasarkan berbagai hal tersebut, dapat diketahui bahwa model Remap TGT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran kooperatif TGT dan penerapan peta konsep
secara umum mampu untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Minat Baca pada Penerapan Remap TGT


Analisis secara deskriptif minat baca pada penerapan Remap TGT menunjukkan adanya
peningkatan.
Tabel2. Nilai rata – rata minat baca kelas X MIA1 SMA Negeri 7 Kota Malang
Minat Baca Gain Score Peningkatan
Pretes (%) Postes (%) (%) (%)
Nilai 18 20 2 11,1

Dari Tabel 2 dapat disimpulkan minat baca peserta didik mengalami peningkatan dari
nilai 18 menjadi 20 setelah penerapan Remap TGT. Peningkatan minat baca peserta didik
tidak terlepas dari peranan sintaks model pembelajaran yang digunakan, yaitu Remap TGT.
Aktifitas membaca yang merupakan perwujudan dari minat baca adalah keinginan dan
kemauan yang kuat untuk selalu membaca kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk
membaca.
Aktifitas membaca dilaksanakan di awal sintaks pembelajaran Remap TGT karena
membaca memiliki peran dalam penyerapan informasi dan ilmu pengetahuan yang
memberdayakan beberapa indera secara bersama. Ketika kita membaca buku dengan suara

179
ISBN: 978-602-72412-0-6

sedikit keras dan mengeluarkan bunyi, maka indera pendengaran (telinga) akan
mendengarkan dan akan mengoreksi bunyi yang keluar dari mulut itu. Pada saat itu pula
indera penglihatan (mata) akan melihat apa yang tertera dalam bacaan itu (Murniaty, 2013).
Melalui aktifitas membaca peserta didik dituntut untuk selalu memperbarui informasi
tentang materi yang akan dipelajari. Siswa akan mengalami peningkatan kadar intelektual,
pengetahuan hidup, dan memiliki cara pandang serta pola pikir yang luas, dan juga
memperkaya perbendaharaan kata dengan materi yang telah dibaca (Rachmawati, 2008). Hal
ini sebagai penunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas, sehingga peserta didik dapat
mengikuti dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut model Remap TGT mampu meningkatkan minat baca
peserta didik, khususnya pada aktifitas membaca yang dilakukan sebelum pelaksanaan
pembelajaran di kelas.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa 1) minat baca
meningkat pada penerapan Remap TGT dan2) hasil belajar meningkat pada penerapan
Remap TGT.

V. DAFTAR PUSTAKA

Asan, Askin. 2007.Concept mapping in Science Class: A Study of fifth grade students. Jurnal
Educational Technology & Society, 10 (1), 186-195
Hardi, Nuraini Asriat. 2014. Pengaruh Minat Membaca Buku Terhadap Hasil Belajarmahasiswa BKK
Akuntansi. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Tanjungpura Pontianak.
Lasa. 2009. Peran Perpustakaan dan Penulis dalam Peningkatan Minat Baca Masyarakat. VISI
PUSTAKA Volume 11 Nomor 2 Agustus 2009.
Ma'arif, Nur. 2010. Pengaruh Minat Baca Terhadap Prestasi Belajar Siswa di MA Abadiyah Gabus
Pati Kelas XI. Tesis. UIN Sunan Ampel Surabaya. (Online), (http://digilib.uinsby.ac.id/8208/,
diakses 22 Maret 2015).
Novak, J. D dan Canas, J. A. 2008.The Theory Underlying Concepts Maps and How to Construct and
Use Them. Technical Report IHMC CmapTools 2006-01 Rev 01-2008
Pangestuti, Ardian Anjar. 2014. Penerapan Strategi Pembelajaran Biologi Berbasis Reading-Concept
Map-Team Games Tournament untuk Meningkatkan Minat Baca, Kemampuan Berpikir Kritis,
Metakognitif, Dan Hasil Belajar Kognitif Peserta didik Kelas X IPA 4 SMA Laboratorium UM.
Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang
Rachmawati, Fajar.(2008). Dunia di Balik Kata (PintarMembaca). Yogyakarta: GatraAjiParama.
Slavin, R. E.1995.Cooperative Learning Second Edition. Massachusetts: A Simon & Schuster
Company
Murniaty. 2013.Pengembangan Minat Baca Masyarakat : Upaya Perpustakaan Sekolah dan
Perpustakaan Desa dalam Mengembangkan Minat Baca Masyarakat Penggunanya.Sumatera
Utara: Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan sekolah dan Perpustakaan
desa/kelurahan
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sujana, Atep. 2005. PetaKonsep (Concept Maps) dalamPembelajaranSains: StudipadaSiswaKelas V
SekolahDasar (SD).
Suprijono, Agus. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitik. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Tashakkori, Abbas. 2010. Mixed Methodology Mengombinasikan Pendekatan Kualitatif Dan
Kuantitatif.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

180
Minat Baca dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik pada Pembelajaran Biologi

TitinAriskaSirnayatin, 2013. (online) MembangunKarakterBangsaMelaluiPembelajaranSejarah:


UniversitasPendidikan Indonesia. www.repository.upi.edudiakses 22 Maret 2015
Zubaidah. 2014. Pemberdayaan Keterampilan Penemuan Dalam Scientific Approach Melalui
Pembelajaran Berbasis Remap Coople. Seminar Nasional Biologi 10 UNS.

181

Anda mungkin juga menyukai