Anda di halaman 1dari 8

MEMBUAT OBAT HERBAL TRADISIONAL DARI DAUN SELEDRI

UNTUK MECEGAH TEKANAN DARAH (HIPERTENSI)

DISUSUN OLEH :

ERVINA OKTAVIANA

NURUL HIDAYAH

RINA NOVIANTI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA

SAMARINDA

2020
1. Sejarah Dari Daun Seledri

Seledri (Apium Graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa
digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk jepang, cina dan korea
mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di indonesia tumbuhan
ini diperkenalkan pelh penjajah belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup
atau sebagai lalapan. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di eropa daun, tangkai
daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.

Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di Eropa sebagai unsur
pengobatan dan penyedap masakan. Plinius Tua telah menuliskan sejak awal
penanggalan modern. Linnaeus mendeskripsikannya pertama kali dalam edisi pertama
Species Plantarum. Ia memasukkan daun seledri dalam suku Umbelliferae, yang
sekarang dinamakan Apiaceae (suku adas-adasan).

Seledri adalah terna kecil, kurang dari 1m tingginya. Daun tersusun majemuk
dengan tangkai panjang. Tangkai ini pada kultivartertentu dapat sangat besar dan di jual
sebagai sayuran terpisah dari daunnya. Batangnnya biasanya sangat pendek pada
kelompok budidaya tertentu membesar membentuk umbi, yang juga dapat dimakan.
Bunganya tersusun majemuk berkarang khas Apiaceae. Buahnya kecil-kecil berwarna
coklat gelap.

2. Definisi

a. Hipertensi

Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya tekanan darah arteri yang


persisten. Peningkatan tekanan darah sistolik pada umumnya >140 mmHg atau
tekanan darah diastolik >90 mmHg. 1 Hipertensi merupakan penyebab kematian
nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yaitu 6,7% kematian dari semua umur di
Indonesia.2 Pada tahun 2013 dengan menggunakan unit analisis individu
menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit
hipertensi.

Gejala dapat bervariasi pada masingmasing individu dan hampir sama dengan
gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya adalah sakit kepala, rasa berat rasa berat di
tengkuk, vertigo, jantung berdebar-debar, mudah Ielah, penglihatan kabur, telinga
berdenging , dan mimisan. 3 Hipertensi yang lebih berat akan berlanjut pada
keadaan yang lebih berat. seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner
(untuk pembuluh darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kiri (untuk otot jantung).
Tekanan darah tinggi yang dibiarkan begitu saja, dan terus meningkat akan
menimbulkan berbagai komplikasi seperti, infark miokardium, gagal ginjal,
ensefalopati, dan kerusakan pada kornea mata.

Penatalaksanaan pasien hipertensi dapat dilakukan secara medikamentosa dan


non medikamentosa.WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan
keamanan dan khasiat dari obat tradisional.Penggunaan obat tradisional secara
umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern.Hal ini disebabkan
karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada
obat modern. 7 Seledri atau celery ( Apium graveolens ) merupakan salah satu dari
jenis terapi herbal untuk menangani penyakithipertensi.

Pada sebuah percobaan perfusi pembuluh darah menunjukkan apigenin


mempunyari efek sebagai vasodilator perifer yang berhubungan dengan efek
hipotensifnya.dan pada percobaan lainnya menunjukkan efek hipotensif seledri
berhubungan dengan integritas sistem saraf simpatik.

3. Manfaat Daun Seledri

a. Sumber antikoksida yang baik

b. Manfaat seledri bisa mengurangi inflamasi

c. Melancararkan pencernaan

d. Menurunkan risiko pertumbuhan sel kanker

e. Mengurangi tekanan darah

f. Secara alami menurunkan kolestrol

g. Membantu proses pertumbuhan sel saraf


h. Meningkatkan fertilitas pria

i. Mengurangi berat badan

j. Manfaat seledri memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral

4. Kegunaan daun Seledri

Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan.


Sebagai sayuran, daun, tangkai daun dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai
sebagai lalapan, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan diatas sup, bakso, soto, macam-
macam sup lainnya, atau juga bubur ayam. Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan
obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theopratus dari masa Yunani Klasik dan
Romawi sebagai “penyejuk perut”. (1596) memperingatkan agar tidak mengkonsumsi
seledri terlalu banyak karena dapat mengurangi air susu. Seledri disebut-sebut sebagai
sayuran anti-Hipertensi.

Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit
nafsu makan (karminativa). umbinya memiliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi
digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual). namun demikian,
seledri berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka. Penderita radang
ginjal tidak dianjurkan mengonsumsinya. Aromanya yang khas berasal dari sejumlah
komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandung Paling tinggi pada
buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah butilftalidadan butilidftalida
sebagai pembawa aroma utama.

5. Nutrisi dan senyawa antihipertensi pada seledri

Kandungan nutrisi dan senyawa dalam seledri memiliki khasiat membantu untuk
mengendalikan tekanan darah tinggi. Melansir Khasiat Daun Seledri Terhadap Tekanan
Darah Tinggi Pada Pasien Hiperkolestrolemia (2015) oleh Triola Fitria dan Oktadoni
Saputra, beberapa zat potensial bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah tinggi pada
seledri di antaranya:

a) Apigenin

Zat ini dapat mencegah penyempitan pembuluh darah selain itu apigenin juga
berfungsi sebagai beta blocker yang bisa memperlambat detak jantung dan
menurunkan kekuatan kontraksi jantung.
b) Phthalides

Zat ini mampu mengendurkan otot-otot arteri atau merelaksasi pembuluh darah
zat yang dapat mengatur aliran darah ini memungkinkan pembuluh darah membesar
dan mengurangi tekanan darah.

c) Manitol dan Apiin

Bersifat diuretik yakni bisa membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan


dan garam dari dalam tubuh berkurangnya cairan dalam darah dapat menurunkan
tekanan darah.

d) Magnesium dan Zat Besi

Mineral ini memberikan gizi pada sel darah, membersihkan dan membuang
lemak tubuh yang berlebihan, dan mencegah peradangan di pembuluh darah
(aterosklerosis).

e) Fitosterol

Zat ini dapat menurunkan kadar kolestrol di dalam darah sehingga baik untuk
menjaga kesehatan jantung.

f) Senyawa 3-n-butyl phthalide (3nB)

Senyawa yang memberikan aroma khas pada seledri ini dapat melemaskan otot
halus dan pembuluh darah, sehingga tekanan darah bisa menurun
6. Cara Pengolahan

Gambar Penjelasan
1) Alat
- Blender
- Pisau
- Gelas

2) Bahan
- Daun Seledri
- Air Hangat
3) Cara Membuat
1. Cuci bersih seledri
2. Siapkan air hangat
3. Masukkan seledri ke
dalam blender bersama air
hangat
4. Setelah halus masukkan
ke dalam gelas
5. Siap diminum
DAFTAR PUSTAKA

Fitria,Triola., Saputra, Oktadoni.2016.Kasiat Daun selesdri terhadap tekanan darah


tinggi pada pasien hiperkolestrolemia.majority.Vol.5 No.1

Nengah mini arie,Ni., Muntamah, ummu., Trimawati..2014.Pengaruh pemberian air


rebusan daun seledri pada lansia penderita hipertensi didusun gogodalem
barat.jurnal keperawtaan komunitas.Vol.2 No.1

Anda mungkin juga menyukai