Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL RENCANA KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS

PRODUKSI PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH BUAH BUSUK DAN


SAMPAH DAUN KERING

Disusun Oleh:

Nama : KAROLUS FEBRINTO


NIM : 1701060025
Kelas :A
Semester : VII

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
Daftar Isi ...................................................................................................….......….i
BAB I: DESKRIPSI BISNIS................................................................…....…...... 2
1.1 Deskripsi Umum ......................................................................…...….....…..... 3
1.2 Latar Belakang Industri...................................................................…......….... 4
1.3 Tujuan, Potensi, dan Rencana Pencapaian Bisnis..........................….......….... 5
1.4 Keunikan Produk ........................................................…..........................….... 6
BAB II: PEMASARAN.................................................................................…...... 8
2.1 Riset dan Analisis ................................................….................................…..... 9
2.2 Ukuran Pasar dan Tren.....................................……........................................ 10
2.3 Kompetisi.......................................................….….......................................... 11
2.4 Estimasi Pangsa Pasar................................…..…............................................. 12
2.5 Rencana Pemasaran ................................…...................................................... 13
BAB III: PELAKSANAAN BISNIS.....................................….............................. 14
3.1 Lokasi..................................................................................……....................... 15
3.2 Sumber Bahan Baku ....................................................… ............................. 16
3.3 Akses Transportasi..............................................................……....................... 17
BAB IV: MANAJEMEN...........................................................…........................…18
BAB V: FINANSIAL ...................................................................…....................... 19
5.1 Total Pembiayaan Proyek Tahuan Pertama (73000 unit)...……....….......... 20
5.2 Total Pembiayaan Proyek Tahunan kedua (produksi 73000)....................... 21
5.3 Modal Sendiri…………...................................…….......................................... 22
5.4 Pinjaman yang Diajukan…………..............……............................................. 22
5.5 Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman……………………………………..23
BAB VI: RISIKO...............................................….................................................. 24
6.1 Masalah Potensial ......................................……................................................ 25
6.2 Tantangan...................................................……................................................ 25
6.3 Alternatif Perencanaan............................…….................................................. 25
BAB VII: STRATEGI PANEN.....................…...................................................... 26
7.1 Transfer Aset............................................….....................................…............. 26
7.2 Keberlanjutan Bisnis.................................…....................................…............. 26
BAB I
DESKRIPSI BISNIS

1.1 Deskripsi Umum

Permentan No. 2/Pert/Hk.060/2/2006, tentang pupuk organik dikemukakan bahwa


pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tanaman dan atau hewan terdiri atas
bahan organik yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair
yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan
biologi tanahPupuk organik berupa kompos dan pupuk kandang dewasa ini sudah
biasa digunakan petani untuk memperbaiki produktivitas tanah. Perkembangan
usahatani ternak yang mempunyai prospek cukup baik memperkaya alternatif
pengadaan pupuk kandang seperti kotoran sapi, kambing dan ayam. Agar dapat
dimanfaatkan untuk memperbaiki tanah pertanian, kompos dan pupuk kandang
terlebih dulu dilapukkan atau dimatangkan. Peranan pupuk organik dalam tanah
merupakan kunci keberhasilan usahatani lahan kering, namun hanya dengan
pengembalian sisa tanaman saja ternyata belum cukup mampu mempertahankan
kadar C-organik tanah pada kondisi awal 2-2,5% C. Bahan-bahan yang termasuk
dalam pupuk organik, antara lain pupuk kandang, kascing, sekam padi, kompos,
limbah kota dan lain sebagainya.
Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang
berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur
haranya lebih dari satu unsur. Bahan baku pupuk organik cair yang sangat bagus
yaitu bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi
seperti sisa-sisa buah-buahan dan sisa sayur-sayuran.
Klasifikasi pupuk organik cair menurut Hadisuwito (2007) yaitu:
1) Pupuk cair limbah organik.
2) Pupuk kandang cair.
3) Pupuk cair limbah manusia.

1.2 Latar Belakang Industri


Lahan kering di Nusa Tenggara Timur (NTT) mempunyai potensi yang lebih besar
dibandingkan lahan sawah karena peluang pengembangan lahan kering sangat
terbuka untuk mengembangkan berbagai komoditas unggulan lahan kering.
Gambaran ini memberikan arti bahwa lahan kering di NTT merupakan sumber mata
pencaharian penting bagi sebagian besar penduduk di wilayah ini. Potensi
pengembangan pertanian lahan kering cukup besar dibandingkan dengan lahan sawah
karena: (1) sangat dimungkinkan untuk pengembangan berbagai macam komoditas
pertanian untuk keperluan eksport, (2) dimungkinkan untuk pengembangan pertanian
terpadu antara ternak dan tanaman, perkebunan/kehutanan serta tanaman pangan, (3)
dimungkinkan dapat membuka peluang kerja yang lebih besar dengan investasi yang
relatif lebih kecil dibandingkan membangun fasilitas irigasi untuk lahan sawah, dan
(4) dimungkinkan untuk pengentasan kemiskinan dan keterbelakangan sebagian
besar penduduk yang saat ini menggantungkan hidupnya di lahan kering (Utomo,
2002).
Kabupaten Manggarai Timur merupakan salah satu bagian wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Timur yang tergolong daerah berlahan kering. Berdasarkan kemiringan
tanah di Kabupaten Manggarai Timur diklasifikasikan ke dalam 4 kelompok yaitu
kemiringan 0-2 % (dataran rendah), 2-15 % (dataran rendah), 15-40 % (berbukit
bergelombang), dan > 40 % (perbukitan terjal). Gambaran kondisi kemiringan lahan
di Kabupaten Manggarai disajikan pada Gambar 3.1. Wilayah yang memiliki
kemiringan tanah > 40 % (sangat curam dan terjal) mencapai 205.513 Ha (81,57%)
dan tersebar di semua kecamatan. Dengan kondisis wilah seperti ini menyebabkan,
komoditi potensi unggulan khususnya pada sektor pertanian, dan perkebunan sangat
terdampak. Dampak yang terjadi adalah berpengaruh terhadap kualitas tanah, baik
kesuburan tanah, berkurangnya kandungan unsur hara didalamnya, yang
menyebabkan juga berbagai tanaman ppertanian dan perkebunan menjadi kurang
sehat.
Vatalnya dampak dari kondisi tanah lahan kering di wilayah Kabupaten Manggarai
Timur terhadap tanaman pertanian dan perkebunan, saya termotifasi untuk berbisnis
usaha “ Produksi Pupuk Organik Cair dari Limbah Buah busuk dan Sampah
Daun ”.

1.3 Tujuan, Potensi, dan Rencana Pencapaian Bisnis


Bisnis yang baik, selalu memberi manfaat sebesar-besarnya dan seluas-luasnya
kepada berbagai pihak dan komunitas yang terdampak. Kami tidak hanya ingin
menjawab kebutuhan konsumen, kami juga ingin memberi manfaat kepada
masyarakat melalui pemberdayaan komunitas. Pengembangan usaha tentu tidak dapat
dilakukan tanpa perencanaan. Riset awal perlu dilakukan untuk mengetahui jenis
bahan baku yang sesuai dan desain produk yang memenuhi standar fungsi dan
kebutuhan konsumen, juga pemantapan sistem produksi, distribusi, dan pemasaran,
serta inovasi yang tidak berhenti agar semakin banyak manfaat yang dapat dirasakan
oleh masyarakat dan konsumen. Untuk riset belum dilakukandalam produksi masih
terpaku pada teori-teori yang sudah ada terkait produk pupuk organik cair.

I.4 Keunikan Produk

Saat ini dikalangan petani pupuk organik cair sangat diminatai, karena pupuk ini
terjamin dalam hal kesehatan, keamanan lingkungan, maupun dapat memberi
keuntunganekonomi bagi petani. Dan dalam jangak waktu yang lama penggunaan
pupuk organik cair akan kualitas tanah dan kesuburanya. Adapun keunggulan dari
produk pupuk oranik cair hingga banyak dimanfaatkan petani:
- praktis dalam penggunaanya
- aman bagi pengguna tanaman, atau hewan
- pengemasan dalam botol menjaga kualitas pupuk dari kerusakan

BAB II
PEMASARAN
2.1 Riset dan Analisi

Pupuk organik cair merupakan salah satu produk unggul untuk prtanian dan
perkebuan. Untuk jangka waktu penggunaan produk ini tidak ada karna sifatnya
tahan lama jadi bisa digunakan dalam waktu yang lama. Target utama produk ini
adalah untuk kalangan petani khususnya sektor pertanian dan perkebunan. Produksi
atau penggunaan pupuk organik cair diindonesia sudah sangat familiar, namun di
Kabupaten Manggarai Timur masih sangat jarang memperoduksikan produk ini.

2.2 Ukuran Pasar dan Tren


- Target Market; untuk kalangan petani di Kabupaten Manggarai Timur
- Potential Market; untuk kalangan petani khususnya petani sektor pertanian dan
Perkebunan
- Reachable Market (jangkauan pasar); jual disetiap daerah Kabupaten Manggarai
Timur.
Beberapa tren dan fakta pada pasar yang mendukung produk ini:
- masarakat lebih suka produk yang ramah lingkungan
- poduknya sederhana
- pupuk organik sangat baik untuk memperbaiki kualitas tanah

2.3 Kompetisi

Untuk kompetitor terkait produk ini sangat banyak, karena di Indonesia produk ini
banyak diproduksi. Namun terkait khusus diwilayah kampung penulis di Kabupaten
Manggarai Timur belum ada kompetitor.

2.4 Rencana Pemasaran

Perencanaan pemasaran yang dilakukan dalam peroses penjualan awal produk atau
dalam istilah bisnis besar disuatu perusahaan adalah peluncuran perdana, yang
dilakuakan adalah;
- Promo melalaui media sosial facebook, whatsap, instagram, youtub dan lainya yang
mendukung.
- promosi produk dalam perkumpulan komunitas tani didaerah Kabupaten Manggarai
Timur.
Dengan target pembeli adalah para petani. Produk langsung dijual kepada
konsumen, artinya jika ada konsumen yang membtuhkan langsung di pasarkan
sesuai kebutuhan konsumen.

BAB III
PELAKSANAAAN BISNIS

3.1 Lokasi

Sumber bahan baku didapatkan dari daerah asal penulis “ Kampung Waerana,
salah satu kampung di Kabupaten Manggarai Timur”. Lokasi pembuatan produk
diproyeksikan di Kampung Werana.

3.2 Sumber Bahan Baku

Limbah buah busuk dan sampah daun kering dilingkungan sekitar tempat tinggal.

3.3 Akses Transportasi


Untuk pengambilan dan pengumpulan bahan baku bisa tanpa kendaraan atupun
dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat bila bahan baku yang
akan diambil jauh dari tempat produksi. Begitu juga untuk penjualan bisa
menggunakan kendaraan ataupun tuidak tergantuk jarak tempat tinggal antara
produsen dan konsumen.

BAB IV
MANAJEMEN

4.1 Umum

- Nama Bisnis Usaha: Pembuatan Pupuk Organik Cair


- Nama Pemilik : Karolus Febrinto
- Alamat Tempat Usaha: Kampung Waerana/Kabupaten Manggarai Timur
- Bentuk Badan Hukum: -
- Tahun Berdiri: 2020
4.2 Struktur Organisasi atau Struktur Manajemen

PRODUSEN

PRODUKSI /QUALITY
CONTROL

PENJUALAN ATAU
MARKETING

KONSUMEN
BAB V
FINANSIAL DAN ASPEK KEUANGAN

5.1 Total Pembiayaan Proyek Tahunan Pertama (73000 unit)

Rincian Biaya Total Biaya


Biaya promosi 200.000
Sarana telephone 300.000
Pembuatan alat-alat pupuk 2.300.000
Pembuatan plastik pembungkus 150000
Alat produksi 600.000
Gaji karyawan tahun pertama 24.000.000
Biaya umum setahun 4.200.000
Total biaya 33.000.000

5.2 Total Pembiayaan Proyek Tahunan kedua ( produksi 7300)

Rincian Biaya Total Biaya


Biaya promosi 200.000
Sarana telephone -
Pembuatan alat-alat pupuk -
Pembuatan plastik pembungkus 150000
Alat produksi 600000
Gaji karyawan tahun pertama 24.000.000
Biaya umum setahun 4.200.000
Total biaya 30.500.000

5.3 Modal Sendiri = 8.000.000

5.4 Pinjaman yang Diajukan = 25.000.000

5.5 Jangka waktu pengembalian Pinjaman = 3 Tahun


BAB VI
RESIKO

6.1 Masalah Potensial

- banyak diproduksi
- hak paten mahal
- bermunculan berbagai jenis produk pupuk yang baru

6.2 Tantangan

- Produk hasil produksi belum terkenal


- banyaknya produk sejenis yang telah lama dipasarkan

6.3 Alternatif Perencanaan

- Produknya lebih alami

BAB VII
STRATEGI PANEN

7.1 Transfer Aset


Tanpa transfer aset, karna bisnis belum berlabel perusahaan atau masih kelas
bisnis usaha menengah. Produk hasil produksi langsung dijualkan kepada konsumen
yang membutuhkan.

7.2 Keberlanjutan Bisnis

Agar bisnis tetap berkelanjutan.maka harus fokus untuk mencapai tujuan


pemasaran, keuangan, dan operasional.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Damianus Adar, M.Ec. Komoditi Unggulan Pertanian Di Kabupaten


Manggarai Timur.
https; google.co.id. Pemanfaatan pupuk organik cair.
Juarsah, Ishak. Pemanfaatan PUpuk Organik untuk Pertanian organik dan
Lingkungan Berkelanjuatan. Balai Penelitian Tanah Jalan Tentara
Pelajar No. 12 Bogor.
Karinov.co.id.Proposal Rencana Bisnis.Speaker Ramah Lingkunmgan
Berbahan Dasar Bambo. Dokumen Perusahaan Karya dan Inovasi. 2018.
Nuzula A.M., 2013. Permintaan Ekspor Vanili Indonesia Ke Amerika dengan
Pendekatan Error Correction Model. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi , Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai