Anda di halaman 1dari 19

Laporan Pendahuluan Berat Bayi Lahir

Rendah (BBLR)

Disusun Oleh :

1. Giska Rahmawati
2. Yuni Muhimah
3. Shafa Aprilianingrum
4. Anas Nasrulloh
5. Riva Febrianti
6. R asyari Zulkifli
7. Nia Agustina
8. Nazwanuddin
9. Muhammad Agung
10. Chorry Nugiawati

STIKes BUDI LUHUR CIMAHI

Jln. Kerkof No.243, leuwigajah

2016/2017
LAPORAN PENDAHULUAN

“BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)”

A. Definisi
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari
2500 gram pada waktu lahir. (Amru Sofian, 2012)
Dalam hal ini dibedakan menjadi :
1. Prematuritas murni
Yaitu bayi pada kehamilan <37 minggu dengan berat badan sesuai.
2. Small for date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK) adalah bayi yang
berat badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan.
3. Retardasi pertumbuhan janin intrauterin (IUGR)
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia
kehamilan.
4. Lights for date sama dengan small for date
5. Dismaturitas
Suatu sindrom klinik dimana terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan janin
dengan lanjutnya kehamilan atau bayi-bayi yang lahir dengan BB tidak sesuai
dengan tuanya kehamilan. Atau bayi dengan gejala intrauterine malnutrition or
wasting.
6. Large for date
Adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tua kehamilan, misal pada
diabetes melitus

B. Etiologi
Penyebab kelahiran prematur tidak diketahui, tapi ada beberapa faktor yang
berhubungan , yaitu :
1. Faktor genetik atau kromosom
2. Infeksi
3. Bahan toksik
4. Radiasi
5. Isufisiensi atau disfungsi plasenta
6. Faktor nutrisi
7. Faktor lain seperti merokok, peminum alkohol, bekerja berat masa hamil,plasenta
previa,kehamilan ganda, obat-obatan, dan sebagainya.

C. Manifestasi klinis
1. Sebelum bayi lahir
 Pada anamnese sering dijumpai adanya riwayat abortus,partus
prematurus dan lahir mati
 Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih
lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut
 Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang
seharusnya. Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion
gravidarum atau perdarahan anterpartum.
 Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan
2. Setelah bayi lahir
 Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin
 Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
 Bayi small for date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan
intrauterine
 Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya
D. Pemeriksaan penunjang
1. Jumlah sel darah putih : 18.000/mm3, netrofil meningkat sampai 23.000-
24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis)
2. Hematokrit (Ht) : 43%-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragic
prenatal/perinatal)
3. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia
atau hemolisis berlebihan)
4. Bilirubin total : 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1-2 hari, dan 12
mg/dl pada 3-5 hari
5. Destrosix : tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-
rata 40-50 mg/dl meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga
6. Pemantauan elektrolit (Na,K,Cl) : biasanya dalam batas normal pada awalnya
7. Pemeriksaan analisa gas darah
E. Penatalaksanaan
Menurut Rukiyah,dkk (2010) perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah:
1. Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hipotermi,
oleh sebab itu suhu tubuh bayi harus dipertahankan dengan ketat.
2. Mencegah infeksi dengan ketat. BBLR sangan rentan dengan infeksi,
memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan
sebelum memegang bayi
3. Pengawasan nutrisi (ASI). Refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab
itu pemeberian nutrisi dilakukan dengan cermat
4. Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi bayi dan
erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan dilakukan
ketat.
5. Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih,
pertahankan suhu tubuh tetap hangat
6. Kepala bayi ditutup topi, beri oksigen bila perlu
7. Tali pusat dalam keadaan bersih
8. Beri minum dengan sonde/ tetes dengan pemberian ASI
F. PATHWAY

G. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d imaturasi otot-otot pernafasan dan penurunan
ekspansi paru
2. Diskontinuitas pemberian ASI b.d prematuritas
3. Disfungsi motilias gastrointesnital b.d prematuris, ketidakadekuatan/ imatur
aktivitas peristaltic di dalam system gastrintestinal
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
menerima nutrisi,imaturitas peristaltic gastrointestinal
5. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kegagalan mempertahankan suhu tubuh
, penurunan jaringan lemak subkutan
6. Resiko infeksi b.d pertahanan imunologis tidak adekuat
7. Iketerus neonatus b.d bilirubin tak terkonjugasi dalam sirkulasi

H. Konsep Keperawatan

1. Pengkajian
a. Aktivitas/ istirahat
Bayi sadar mungkin 2-3 jam bebrapa hari pertama tidur sehari rata-rata 20
jam.
b. Pernafasan
 Takipnea sementara dapat dilihat, khususnya setelah kelahiran cesaria
atau persentasi bokong.

 Pola nafas diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari


dada dan abdomen, perhatikan adanya sekret yang mengganggu
pernafasan, mengorok, pernafasan cuping hidung,

c. Makanan/ cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram ; kurang dari 2500 gr
menunjukkan kecil untuk usia gestasi, pemberian nutrisi harus diperhatikan.
Bayi dengan dehidrasi harus diberi infus. Beri minum dengan tetes ASI/ sonde
karena refleks menelan BBLR belum sempurna,kebutuhan cairan untuk bayi
baru lahir 120-150ml/kg BB/ hari.
d. Berat badan
Kurang dari 2500 gram
e. Suhu
BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan.
f. Integumen
Pada BBLR mempunyai adanya tanda-tanda kulit tampak mengkilat dan
kering.
No Diagnosa Tujuan dan intervensi
keperawatan kriteria hasil
1. Ketidakefektifan pola NOC NIC
napas  Respiratory status Airway Management
Definisi :inspirasi : ventilation - Buka jalan nafas, gunakan
dan/atau ekspirasi yang
tidak memberi ventilasi
 Respiratory status teknik chin lift atau jaw thrust
Batasan karateristik : : airway patency bila perlu
 Perubahan  Vital sign status - Posisikan pasien untuk
kedalaman Kriteria hasil memaksimalkan ventilasi
pernapasan  Mendemonstrasi - Identifikasi pasien perlunya
 Perubahan ekskursi kan batuk efektif pemasangan alat jalan nafas
dada dan suara nafas buatan
 Mengambil posisi
yang bersih, - Pasang mayo bila perlu
tiga titik
tidak ada sianosis - Lakukan fisioterapi dada jika
 Bradipneu
 Penurunan tekanan dan dyspneu perlu
ekspirasi (mampu - Keluarkan sekret dengan batuk
 Penurunan ventilasi mengeluarkan atau suction
semenit sputum,mampu - Auskultasi suara nafas, catat
 Penurunan kpasitas bernafas dengan adanya suara tambahan
vital mudah,tidak ada - Lakukan suction pada mayo
 Dipneu pursed lips) - Berikan brokodilator bila perlu
 Peningkatan  Menunjukkan - Berikan pelembab udara kassa
diameter anterior-
jalan nafas yang basah NaCl lembab
posterior
 Pernapasan cuping paten(klien tidak - Atur intake untuk cairan
hidung merasa mengoptimalkan keseimbangan
 Ortopneu tercekik,irama - Monitor respirasi dan status O2
 Fase ekspirasi nafas, frekuensi Oxygen therapy
memenjang pernafasan dalam - bersihkan mulut,hidung, dan
 Pernapasan bibir rentang secret trakea
 Takipneu normal,tidak ada - pertahankan jalan nafas yang
 Penggunaan otot suara nafas paten
aksesorius untuk
abnormal) - atur peralatan oksigen
bernapas
Faktor yang  Tanda tanda vital - pertahankan posisi pasien
berhubungan : dalam rentang - observasi adanya kecemasan
 Ansietas normal(tekanan pasien terhadap oksigenasi
 Posisi tubuh darah,nadi,pernaf
 Deformitas tulang asan) Vital sign monitoring
 deformitas dinding - monitor TD, nadi,suhu, dan RR
dada - catat adanya fluktuasi tekanan
 keletihan darah
 hiperventilasi - monitor VS saat pasien
 sindrom
berbaring, duduk,atau berdiri
hipoventilasi
 gangguan - auskultasi TD pada kedua lengan
muskuloskletal dan bandingkan
 kerusakan - monitor TD, nadi, RR
neurologis sebelum,selama,dan setelah
 imaturitas aktivitas
neurologis
- monitor kualitas dari nadi
 disfungsi
- monitor frekuensi dan irama
neuromuskular
 obesitas - monitor suara paru
 keletihan otot - monitor pola pernapasan abormal
pernapasan cedera - monitor suhu,warna, dan
medula spinalis kelembaban kulit
- monitor sianosis perifer
- monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang
melebar,bradikardi,peningkatan
sistolik)
- identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
2. Diskontinuitas NOC NIC
pemberian ASI  Breastfeding Bottle feeding
Definisi :penghentian ineffective - Posisikan bayi semi-fowler
kontinuitas proses  Brething pattern - Letakkan pentil dot diatas lidah
pemberian ASI akibat ineffective bayi
ketidakmampuan atau  Breasfeeding - Monitor atau evaluasi reflek
kesalahan dalam interupted menelan sebelum memberikan
mengubah posisi bayi Kriteria hasil : susu
pada payudara untuk  Menyusui secara - Tentukan sumber air yang
menyusui. mandiri digunakan untuk mengencerkan
Batasan karakteristik  Tetap susu formula yang kental atau
 Kurang mempertahankan dalam bentuk tubuh
pengetahuan laktasi - Tentukan kandungan flouride
tentang cara  Pertumbuhan air yang digunakan untuk
pemberian ASI dan mengencerkan formula bubuk
 Kurang perkembangan atau kensentrat dan rujuk
pengetahuan bayi dalam batas penggunaan suplemen flour,
tentang cara normal jika diindikasikan
penyimpanan ASI  Mengetahui - Pantau berat badan bayi, jika
 Bayi tidak dapat tanda-tanda diperlukan
penurunan suplai - Ingatkan orang tua atau
mendapat nutrisi ASI pengasuh bayi tenytang
dari payudara  Ibu mampu penggunaan oven microwave
untuk beberapa mengumpulkan untuk menghangatkan formula
atau semua dan menyimpan - Instruksikan dan
pemberian ASI secara aman demosntrasikan kepada orang
makanan  Penyapihan tua teknik membersihkan mulut
 Keinginan ibu pemberian ASI bayi setelah bayu diberikan
untuk pada diskontinuitas susu
akhirnya progresif Lactation supresion
memberikan ASI pemberia ASI - Fasilitasi proses bantuan
guna memenuhi  Kemampuan interaktif untuk membantu
kebutuhan nutrisi penyedia mempertahankan keberhasilan
anak perawatan untuk proses pemberian ASI
 Keinginan ibu mencairkan, - Sediakan informasi tentang
untuk menghangatkan, laktasi dan teknik memompa
mempertahankan dan menyimpan ASI (secara manual atau dengan
pemberian ASI ASI secara aman pompa elektrik),cara
untuk memenuhi  Menunjukkan mengumpulkan dan menyimpan
kebutuhan nutrisi teknik dalam ASI
anak memompa ASI - Tunjukkan dan demosntrasikan
 Perpisahan ibu dan  Berat badan berbagai jenis pompa
anak bayi= masa payudara,tentang biaya,
Faktor yang tubuh keefektifan,dan ketersediaan
berhubungan  Tidak ada respon alat tersebut

 Kontraindikasi alergi sistemik - Ajarkan pengasuh bayi

terhadap  Respirasi status: mengenai topik-topik, seperti

menyusui jalan nafas, penyimapanan dan pencairan

(mis.,agens pertukaran gas, ASI dan penghindaran member

farmaseutik dan ventilasi susu botol pada dua jam

tertentu) nafas bayi sebelum ibu pulang

 Penyakit bayi adekuat - Ajarkan orang tua

 Prematuritas  Tanda-tanda mempersiapkan,menyimpan,


vital bayi dalam menghangatkan dan
 Ibu bekerja
batasnormal kemungkinan pemberia
 Penyakit ibu tambahan susu formula
 Kebutuhan untuk - Apabila penyapihan diperlukan,
segera menyapih informasikan ibu mengenai
bayi kembalinya proses ovulasi dan
seputar alat kontrasepsi yang
sesuai
Lactation counseling
- Menggunakan bantuan
interaktif untuk membantu ibu
mempertahankan keberhasilan
proses pemberian ASI
- Beri dorongan untuk tetap
melanjutkan menyusui sepulang
kerja atau sekolah

3. Disfungsi motilitas NOC NIC


gastrointestinal  gastrointestinal Tube care gastrointestinal
Definisi: peningkatan, function - monitor TTV
penurunan,ketidakefekti  bowel continence - monitor status cairan dan
fan, atau kurang kriteria hasil elektrolit
aktivitas peristaltic  tidak ada distensi - monitor bising usus
didalam system abdomen - monitor irama jantung
gastrointestinal  tidak ada kram - catat intake dan output secara
Batasan karakteristik abdomen akurat
 Kram abdomen  tidak ada nyeri - kaji tanda-tanda gangguan
 Distensi abdomen abdomen keseimbangan cairan dan

 Nyeri abdomen  pristaltic usus elektrolit (membran mukosa

 Tidak flaktus dalam batas kering,sianosis,jaundice)


normal 15-30 - kelola pemberian suplemen
 Akselerasi
x/menit elektrolit sesuai instruksi dokter
pengosongan
 frekuensi,warna,k - kolaborasi dengan ahli gizi
lambung
onsistensi,banyak jumlah kalori dan jumlah zat gizi
 Residu lambung
nya feses dalam yang dibutuhkan
berwarna empedu
batas normal - pasang NGT jika diperlukan
 Perubahan bising  tidak ada darah - monitor warna dan konsistensi
usus( mis., tidak difeses dari naso gastric output
ada,hipoaktif,hiperakt  tidak ada diare - monitor diare
if)  tidak ada mual bowel inkontinence care
 Diare dan muntah - perkirakan penyebab fisik dan
 Kesulitan  nafsu makan psikologi dari inkontimemsia
mengeluarkan feses meningkat fekal

 Feses kering - jelaskan penyebab masalah dan

 Feses keras rasional dari tindakan


- jelaskan tujuan dari managemen
 Peningkatan residu
bowel pada pasien/keluarga
lambung
- diskusikan prosedur dan criteria
 Mual
hasil yang diharapkan bersama
 Regurgitas
pasien
 Muntah
- instruksikan pasien/keluarga
Factor yang
untuk mencatat keluaran feses
berhubungan
- cuci area perianal dengan sabun
 Penurunan
dan air lalu keringkan
 Ansietas
- jaga kebersihan baju dan tempat
 Pemberian makanan
tidur
enternal
- lakukan program latiha BAB
 Intoleransi makanan - monitor efek samping
(mis.,gluten,laktosa) pengobatan
 Makanan kontaminan - bowel training
(mis., makanan,air) - rencanakan program BAB
 Malnutrisi dengan pasien dan pasien yang
 Mediaksil (mis., lain
narkotik/opiate,laksat - konsul ke dokter jikan pasien
if,antibiotic,anestesi) memerlukan suppositoria
 Prematuritas - ajarkan ke pasien/keluarga
 Gaya hidup monoton tentang prinsip latihan BAB
 pembedahan - anjurkan pasien untuk cukup
minum
- jaga privasi klien
- kolaborasi pemberian
suppositoria jika memungkinkan
- evaluasi status BAB secara rutin
- modifikasi program BAB jika
diperlukan
4. Ketidakseimbangan NOC NIC
nutrisi kurang dari  Nutritionaal Nutrition management
kebutuhan tubuh status - Kaji adanya alergi makanan
Definisi : asupan nutrisi  Nutritional status - Kolaborasi dengan ahli gizi
tidak cukup untuk : food and fluid untuk menentukan jumlah
memenuhi kebutuhan intake kalori dan nutrisi yang
metabolik  Nutritional status dibutuhkan pasien
Batasan karakteristik: : nutrient intake - Anjurkan pasien untuk
 kram abdomen  Weight control meningkatkan intake Fe
 nyeri abdomen Kriteria hasil : - Anjurkan pasien untuk

 menghindari  Adanya meningkatkan protein dan

makanan peningkatan vitamin c

 berat badan 20% berat badan - Berikan substansi gula

atau lebih dibawah sesuai dengan - Yakinkan diet yang dimakan

berat badan ideal tujuan mengandung tinggi serat untuk

 kerapuhan kapiler  Berat badan ideal mencegah konstipasi


sesuai dengan - Berikan makanan yang terpilih
 diare
tinggi badan (sudah dikonsultasikan dengan
 kehilangan rambut
 Mempu ahli gizi)
berlebihan
mengidentifikasi - Ajarkan pasien bagaimana
 bising usus
kebutuhan nutrisi membuat catatan makanan
hiperaktif
 Tidak ada tanda harian
 kurang makanan
tanda malnutrisi - Monitor jumlah nutrisi dan
 kurang informasi
 Menunjukkan kandungan kalori
 kurang minat pada
peningkatan - Berikan informasi tentang
makanan
fungsi kebutuhan nutrisi
 penurunan berat
pengecapan dari - Kai kemampuan pasien untuk
badan dengan
menelan mendapatkan nutrisi yang
asupan makanan
 Tidak terjadi dibutuhkan
adekuat penurunan berat Nutrition monitoring
 kesalahan konsepsi badan yang - BB pasien dalam batas normal
 kesalahan informasi berarti - Monitor adanya penurunan

 membran mukosan berat badan

pucat - Monitor tipe dan jumlah

 ketidakmampuan aktivitas yang biasa dilakukan

memakan makanan - Monitor interaksi anak atau

 tonus otot menurun orang tua selama makan


- Monitor lingkungan selama
 mengeluh gangguan
makan
sensasi rasa
- Jadwalkan pengobatan dan
 mengeluah asupan
tindakan tidak selama jam
makanan kurang
makan
dari RDA
- Monitor kulit kering dan
(recommended daily
perubahan pigmentasi
allowance)
- Monitor turgor kulit
 cepat kenyang
- Monitor kekeringan, rambut
setelah makan
kusam, dan mudah patah
 sariawan rongga
- Monitor mual dan muntah
mulut
- Monitor kadar albumin, total
 steatorea
protein, Hb dan kadar Ht
 kelemahan otot
- Monitor pertumbuhan dan
pengunyah
perkembangan
 kelemahan otot
- Monitor pucar, kemerahan, dan
untuk menelan
kekeringan jaringan
faktor-faktor yang
konjungtiva
berhubungan :
- Monitor kalori dan intake
 faktor biologis
nutrisi
 Faktor ekonomi - Catat adanya edema,
 Ketidakmampuan hiperemik, hipertonik papila
untuk mengabsorbsi lidah dan cavitas oral
nutrien - Catat jika lidah berwarna
 Ketidakmampuan magenta,scarlet
untuk mencerna
makanan
 Ketidakmampuan
untuk menelan
makanan
 Faktor psikologis
5. Risiko NOC NIC
ketidakseimbangan  Termoregulasi Newborn Care
suhu tubuh  Termoregulasi : - Pengaturan suhu : mencapai atau
Definisi : berisiko newborn memepertahankan sushu tubuh
mengalami kegagalan Kriteria hasil dalam range normal
mempertahankan suhu  Suhu kulit - Pantau suhu bayi baru lahir
tubuh dalam kisaran normal sampai stabil
normal  Suhu badan 36- - Pantau tekanan darah, nadi, dan
Faktor risiko 37 C pernafasan dengan tepat
 Perubahan laju  TTV dalam - Pantau warna dan suhu
metabolisme batas normal kulit’pantau dan laporkan tanda
 Dehidrasi  Hidrasi adekuat dan gejala hipotermi dam
 Pemajanan suhu  Tidak hanya hipertemi
lingkungan yang mengigil - Tingkatkan keadekuatan
ekstrem  Gula darah masukan cairan dan nutrisi

 Usia ekstrem DBN - Tempatkan bayi baru lahir pada

 Berat badan ekstrem  Keseimbangan ruangan isolasi atau bawah


asam basa pemanas
 Penyakit yang
DBN - Pertahankan panas tubuh bayi
mempengaruhi
 Bilirubin DBN - Gunakan matras panas dan
regulasi suhu
selimut hangat yang disesuaikan
 Tidak beraktivitas
dengan kebutuhan
 Pakaian yang tidak
- Berikan pengobatan dengan
sesuai untuk suhu
tepat untuk mencegah atau
lingkungan
control mengigil
 Obat uang
- Gunakan matras sejuk dan mandi
menyebabkan
dengan air gangat untuk
fasokontriksi
menyesuaikan dengan suhu
 Obat yang
tubuh dengan tepat
menyebabkan Temperature regulation
vasodilatasi (pengaturan suhu)
 Sedasi - Monitor suhu minimal tiap 2 jam
 Trauma yang - Rancanakan monitoring suhu
mempengaruhi secara kontinyu
pengaturan suhu - Monitor TD, nadi, dan RR
 Aktivitas yang - Monitor warna dan suhu kulit
berlebihan - Monitor tanda-tanda hipertemi
dan hipotermi
- Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
- Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
- Ajarkan pada pasien cara
mencegah hilangnya kehangatan
tubuh
- Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat panas
- Diskusikan tentang pentinya
pengaturan suhu dan
kemungkinan efek negative dari
kedinginan
- Beritahu tentang penanganan
emergency yang diperlukan
- Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan penanganan yang diperlukan
- Berikan anti pretik jika perlu
Temperature regulation
:intraoperative
- Mempertahankan suhu tubuh
interoperatif yang diharapkan
6. Risiko infeksi Noc Nic
Definisi :mengalami  immune Infection control (kontrol
peningkatkan resiko status infeksi)
terserang organisme  knoeledge - bersihkan lingkungan setelah
patogenik :infection control dipakai pasien lain
Faktor-faktor resiko :  risk control - pertahankan teknik isolasi
 Penyakit kronis kriteria hasil : - batasi pengunjung bila perlu
- Diabetes melitus  klien bebas - instruksikan pada pengunjung
- Obesitas dari tanda untuk mencuci tangan saat
 Pengetahuan yang dan gejala berkunjung dan setelah
tidak cukup untuk infeksi berkunjung
menghindari  mendeskripsi - gunakan sabun antimikroba
pemanjanan patogen kan proses untuk cuci tangan
 Pertahanan tubuh penularan - cuci tangan setiap sebelum dan
primer yang tidak penyakit, sesudah tindakan keperawatan
adekuat faktor yang - gunakan baju, sarung tangan
- Gangguan memepengar sebagai alat pelindung
peritalsis uhi penularan - pertahankan lingkungan aseptik
- Kerusakan serta selema pemasangan alat
integritas kulit penatalaksaa - ganti letak IV perifer dan line
(pemasangan nnya central dan dressing sesuai
kateter  menunjukkan dengan petunjuk umum
intravena,posed kemampuan - gunakan kateter intermiten
ur invasif) untuk untuk menurukan infeksi
- Perubahan mencegah kandung kencing
sekresi Ph timbulnya - tingkatkan intake nutrisi
- Penurunan kerja infeksi - berikan terapi antibiotik bila
siliaris  jumlah perlu infection protection
- Pecah ketuban leukosit (proteksi terhap infeksi)
dini dalam batas - monitor tanda dan gejala
- Pecah ketuban normal infeksi siskemik dan lokal
lama  menunjukkan - monitor hitung granulosit,WBC
- Merokok prilaku hidup - monitor keretanan terhadap
- Statis cairan sehat infeksi
tubuh - batasi pengunjung
- Trauma jaringan - sering pengunjung terhadap
penyakit menular
(mis.,trauma - pertahankan teknik aspesis
destruksi pada pasien yang berisiko
jaringan) - pertahankan teknik isolasi k/p
 Ketidakadekuatan - berikan perawatan kuliat pada
pertahanan sekunder area epidema
- Penurunan - inspeksi kulit dan membran
hemoglobin mukosa terhadap kemerahan,
- Imunosupresi panas, drainase
(mis imunitas - inspeksi kondisi luka/insisi
didapat tidak bedah
adekuat,agen - dorong masukkan nutrisi yang
farmaseutikal cukup
termasuk - dorong masukkan cairan
imunosupresan,s - diorong istirahat
teroid, antibodi - instruksikan pasien untuk
monoklonal, minum antibiotik sesuai resep
imunomudulator - ajarkan pasien dan keluarga
) tanda dan gejala infeksi
- Supresi respon - ajarkan cara menghindari
inflamasi infeksi
 Vaksinasi tidak - laporkan kecurigaan infeksi
adekuat - laporkan kultur positif
 Pemajanan
terhadap patogen
lingkungan
meningkat
 Prosedur invasif
 malnutrisi

7. Ikterik neonatus Noc NIC


Definisi : kulit dan  Phothoterapy : Neonate
membran mukosa  Breasfeeding  Meninjau sejarah ibu dan
lnefektif bayi untuk faktor risiko untuk
neonatus bewarna
 Breasfeeding hiperbilirubinemia (misalnya,
kuning yang terjadi Interupted ketidakcocokan Rh atau ABO,
 Liver Function, polisitemia, sepsis, prematuritas,
setelah 24 jam
Risk of Impaired mal presentasi)
kehidupan sebagai  Blood Glucose,  Amati tanda-tanda ikterus
Risk for  Agar serum billirubin
akibat bilirubin tak
Unstable tingkat sebagai protokol per
terkonjugasi ada Kriteria Hasil : yang sesuai atau permintaan
 Menyusui praktisi primer
didalam sirkulasi
secara mandiri  Melaporkan nilai
Batasan karateristik  Tetap laboratorium untuk praktisi
mempertahankan primer
 profil darah laktasi  Tempat bayi di Isolette
abnormal  Pertumbuhan  lnstruksikan keluarga pada
dan prosedur fototerapi dan
(hemolisis; perkembangan perawatan
belirubin serum bayi dalam batas  Terapkan tambalan untuk
normal menutup kedua mata,
total >2 mg/dl; Mengetahui
 menghindari tekanan yang
bilirubin serum tanda-tanda berlebihan
penurunan suplai  Hapus tambalan mata
total pada rentang ASI setiap 4 jam atau ketika lampu
resiko tinggi  Ibu mampu mati untuk kontak orangtua dan
mengumpulkan makan
menurut usia pada dan menyimpan  Memantau mata untuk
nomogram ASI secara aman edema, drainase, dan warna
 Penyapihan  Tempat fototerapi lampu di
spesifik-waktu) pemberian ASI atas bayi pada ketinggian yang
 Memar kulit diskontinuitas sesuai
abnormal progresif  Periksa intensitas lampu
 Membran mukosa pemberian sehari-hari
kuning  Kemampuan  Memonitor tanda-tanda
 Kulit kuning penyedia vital per protokol atau sesuai
sampai orange perawatan untuk kebutuhan
 Sclera kuning mencairkan,  Ubah posisi bayi setiap 4
Faktor Yang menghangatkan, jam atau per protokol
Berhubungan dan menyimpan  Memantau tingkat biIirubin
 Penurunan berat ASI secara aman serum per protokol atau
badan abnormal (>7-  Menunjukka permintaan praktisi
8% pada bayi baru lahir n teknik dalam  MengevaIuasi status
yang menyusui ASI; memompa ASI neurologis setiap 4 jam atau per
15% pada bayi cukup  Berat badan protokol
bulan) bayi = masa  Amati tanda-tanda
 Pola makan tidak tubuh dehidrasi (misalnya, depresi
ditetapkan dengan baik  Tidak ada fontanel, turgor kulit mengerut,
 Bayi menunjukkan respon alergi kehilangan berat badan)
kesulitan dalam transisi sistemik  Timbang setiap hari
ke kehidupan  Respirasi  Mendorong delapan kali
ekstrauterin status : jalan menyusui perhari
 Usia neonatus 1-7 nafas, pertukaran  Dorong keluarga untuk
hari gas, dan ventilasi berpartisipasi dalam terapi
 Feses (mekonium) nafas bayi cahaya
terlambat keluar adekuat  Instruksikan keluarga pada
 Tanda-tanda fototerapi di rumah yang sesuai
vital bayi dalam
batas normal
 Penerimaan :
kondisi
kesehatan
 Dapat
mengontrol
kadar glukosa
darah
 Dapat
memanajemen,
dan mencegah
penyakit
semakin parah,
 Tingkat
pemahaman
untuk dan
pencegahan
komplikasi
 Dapat
meningkatkan
istirahat
 Status nutrisi
adekuat
 Control
resiko proses
infeksi

Anda mungkin juga menyukai