DIFUSI
OLEH :
NINDIA ZULFA MAHARANI
2018031020
II.Dasar Teori
Sejak beberapa Farmakope terutama Farmakope Amerika (USP XVIII) mencantumkan
adanya uji disolusi khususnya untuk sediaan padat bentuk tablet, maka pengamatan jumlah
zat aktif yang terlarut dalam medium sebagai fungsi waktu menjadi hal yang mutlak harus
dikerjakan sebagai jaminan akan ketersediaan farmasetis suatu obat. Disolusi adalah proses
melarutnya zat aktif (bahan obat) dalam sediaan obat ke dalam suatu medium. Pada
umumnya medium yang digunakan adalah air.
Apabila suatu tablet atau sediaan obat lainnya dimasukkan ke dalam beaker berisi air atau
dimasukkan ke dalam saluran cerna (saluran gastrointestin), obat tersebut mulai masuk ke
dalam larutan dari bentuk padatnya. Kalau tablet tersebut dilapisi polimer, matriks padat
juga mengalami disintegrasi menjadi granul-granul, dan granul-granul ini mengalami
pemecahan menjadi partikel- partikel yang halus. Oleh karena itu efektivitas bahan obat
dalam sediaan tablet sangat ditentukan oleh kecepatan disintegrasi, deagregasi dan
kecepatan diolusinya.
Telah banyak publikasi yang menyatakan adanya hubungan yang bermakna antara
kecepatan disolusi berbagai bahan obat dari sediaannya dan absorpsinya. Obat-obat yang
memiliki kecepatan disolusi instrinsik kurang dari 0,1 mg.menit-1cm-2 biasanya
menimbulkan masalah serius terhadap absorpsinya, sedangkan obat-obat yang memiliki
kecepatan disolusi instrinsik lebih besar dari 1,0 mg.menit-1.cm-2, pada umumnya
kecepatan disolusi bukan menjadi faktor penentu, tetapi kecepatan absorpsinya.
Penggambaran proses yang terjadi selama disolusi ini, sering diungkapkan dalam 11
persamaan matematis yang terus dikembangkan oleh Noyes dan Whitney dalam mencoba
mengkuantifikasi jumlah obat yang terlarut dalam medium air tahun 1897 dengan
persamaannya sebagai berikut:
dC
¿ K . S .(Cs−C)… … … … (1)
dt
dengan dC/dt = kecepatan disolusi bahan obat
K = tetepan kecepatan disolusi
S = luas permukaan bahan obat yang terdisolusi
Cs = kelarutan bahan obat (jenuh)
S = kadar bahan obat yang terlarut dalam cairan medium
Uji disolusi dilakukan dengan mengamati sejumlah zat aktif/obat yang terlarut dalam suatu
medium sebagai fungsi waktu. Cepat tidaknya obat larut ke dalam medium dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti:
- Sifat fisika kimia obat.
- Macam/tipe alat yang digunakan
- Kondisi percobaan
- Formulasi dan metode fabrikasi
lll.Rangkuman Video
3.1 Alat dan Bahan
Gelas beker
Gelas ukur
Stopwatch
Aquadest
KMnO₄
Es batu
3.2 Cara Kerja
Percobaan ke-1
IV.Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada percobaan pertama tanpa pengadukan KMnO4 lebih lama terlarut
dibandingkan dengan percobaan yang kedua dengan pengadukan,yaitu hanya
membutuhkan waktu tiga menit untuk terlarut dapat sempurna.
2. Pada uji coba pengaruh suhu terhadap proses difusi disimpulkan bahwa semakin
tinggi suhu maka semakin cepat pula kecepatan difusinya.
V.Daftar Pustaka
Ansel, H. C., 2008, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi 4, UI Press, Jakarta.
Lachman, L., H. A. Lieberman, 1986, The Theory andPractice of Industrial Pharmacy, 3rd
edition,Lea& Febiger, Philadelphia.
Sinko, P. J., 2011,Martin’sPhysicalPharmacy andPharmaceuticalSciences, 6thEdition,
Lippincott William and Wilkins, Philadelphia.