NAMA : NURIAN
NIM : J1A118246
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Semoga malakah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL……………………………………………………..................................
……………….…...i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Pendahuluan……………………………………………………….
B. Konsep Asuransi Kesehatan…………………………………………….
C. Jaminan Asuransi Kesehatan.....................................................................
D. Resiko Underwriting Asuransi Kesehatan.................................................
E. Pemasaran Asuransi Kesehatan.................................................................
F. Jaminan Kesehatan Nasional…………………………………………….
G. Pembiayaan Jaminaan Kesehatan Nasional……………………………..
H. Pelayanan Kepersertaan JKN……………………………………………
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan adalah sesuatu yang pasti dijalani oleh seseorang yang terlahir
di dunia ini. Hidup itu sendiri adalah hak asasi manusia, wajib dijunjung tinggi
keberadaannya oleh setiap orang agar terlindungi dari gangguan lingkungan
sekitarnya termasuk gangguan kesehatan. Demi kelangsungan hidup, manusia
dibekali akal dan sumber daya lingkungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya termasuk aspek kesehatan. Manusia sebagai mahluk hidup memiliki
keterbatasan dalam mempertahankan hidupnya, sehingga menjadi rentan terhadap
gangguan kesehatan. Upaya kesehatan yang dilakukannya tidak mampu mengatasi
masalah yang dihadapinya. Salah satu hambatan dalam kehidupan, manusia
mengalami masalah kesehatan, terkait dengan ketidakmampuan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah karena adanya keterbatasan
pembiayaan kesehatan yang dimilikinya.
Hak hidup bagi setiap warga negara untuk kesehatan dan kesejahteraan
adalah hak asasi manusia yang diakui oleh setiap negara di dunia, termasuk
Indonesia. Hak Asasi tersebut tercantum dalam deklarasi Perserikatan Bangsa-
Bangsa tahun 1948, pasal 25 Ayat (1) menyatakan bahwa “setiap orang berhak
atas derajat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan
keluarganya termasuk hak atas pangan, pakaian, perumahan dan perawatan
kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan dan berhak atas jaminan pada
saat menganggur, menderita sakit, cacat, menjadi janda/duda, mencapai usia lanjut
atau keadaan lainnya yang mengakibatkan kekurangan nafkah, yang berada di luar
kekuasaannya.
1. Bagaimana Pendahulun?
C. Tujuan
1. Mengketahui pendahuluan
PEMBAHASAN
a. Pendahuluan
Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga negara berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan, termasuk masyarakat miskin. UUD 1945
mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang
miskin dan tidak mampu, adalah tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah.1
Perubahan UUD 1945 Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Negara
mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu,
UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) turut
menegaskan bahwa jaminan kesehatan merupakan salah satu bentuk perlindungan
sosial. Pada hakekatnya jaminan kesehatan bertujuan untuk menjamin seluruh
rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup secara layak.
Bidang kesehatan yang juga merupakan salah satu bidang yang banyak
bersentuhan langsung dengan masyarakat, aspek pelayanan publik menjadi sangat
penting. Hal ini di sebabkan karena pelayanan kesehatan harus mempunyai
nilainilai kepuasan yang terukur sehingga dapat menjadi acuan dalam peningkatan
kualitas layanan.
Pada awal tahun 2014, pemerintah telah merubah dua lembaga sosial yang
bergerak dibidang jaminan sosial yaitu PT Jamsostek menjadi Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan PT Askes menjadi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Pembentukan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) juga berdampak pada munculnya program
khusus dan tergolong baru yang berasal dari Pemerintah Indonesia yang
diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan tentunya
tujuan serta manfaat dari program ini adalah bagi rakyat Indonesia secara
keseluruhan. Program tersebut sekarang lebih dikenal dengan istilah Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN).
Landasan dan dasar hukum dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini
sendiri tertuang dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Undang-Undang No 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Polemik Jaminan Kesehatan Nasional yang saat ini dikelola oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berlanjut. Integrasi atau
singkronisasi Jamkesda ke JKN lebih jauh diatur dalam Permenkes nomor 28
tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan JKN. Permenkes tersebut merupaka
turunan dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SSJN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Kehidupan adalah sesuatu yang pasti dijalani oleh seseorang yang terlahir
di dunia ini. Hidup itu sendiri adalah hak asasi manusia, wajib dijunjung tinggi
keberadaannya oleh setiap orang agar terlindungi dari gangguan lingkungan
sekitarnya termasuk gangguan kesehatan. Demi kelangsungan hidup, manusia
dibekali akal dan sumber daya lingkungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya termasuk aspek kesehatan. Manusia sebagai mahluk hidup memiliki
keterbatasan dalam mempertahankan hidupnya, sehingga menjadi rentan terhadap
gangguan kesehatan. Upaya kesehatan yang dilakukannya tidak mampu mengatasi
masalah yang dihadapinya. Salah satu hambatan dalam kehidupan, manusia
mengalami masalah kesehatan, terkait dengan ketidakmampuan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah karena adanya keterbatasan
pembiayaan kesehatan yang dimilikinya.
Hak hidup bagi setiap warga negara untuk kesehatan dan kesejahteraan
adalah hak asasi manusia yang diakui oleh setiap negara di dunia, termasuk
Indonesia. Hak Asasi tersebut tercantum dalam deklarasi Perserikatan Bangsa-
Bangsa tahun 1948, pasal 25 Ayat (1) menyatakan bahwa “setiap orang berhak
atas derajat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan
keluarganya termasuk hak atas pangan, pakaian, perumahan dan perawatan
kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan dan berhak atas jaminan pada
saat menganggur, menderita sakit, cacat, menjadi janda/duda, mencapai usia lanjut
atau keadaan lainnya yang mengakibatkan kekurangan nafkah, yang berada di luar
kekuasaannya”
Di Indonesia, falsafah dan dasar negara Pancasila terutama sila ke-5 juga
mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Hak ini juga termaktub dalam UUD 45
pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti
dengan UU 36/2009 tentang Kesehatan. Dalam UU 36/2009 ditegaskan bahwa
setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber
daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai kewajiban
turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial.
1. Terjadinya Jaminan
Potensi sakit itu pasti akan dialami oleh setiap orang. Manusia dibawah
tekanan alam, dalam kelangsungan hidupnya senantiasa berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Interaksi tersebut memungkinkan terjadinya peristiwa
penularan penyakit dan gangguan kesehatan yang dapat berakibat pada
kesakitan, kecatatan bahkan kematian. Dampak lain pada kehidupan adalah
hilangnya pendapatan, produktifitas, berkurangnya kesehjatraan dan
ketidaknyamanan hidup. Olehnya itu setiap orang terus meningkatkan kualitas
hidupnya melalui upaya kesehatan baik perorangan maupun komunitas.
Fidusia, menurut asal kata berasal dari kata 'fi'des" yang berarti
kepercayaan.Sejakzaman Romawi lembaga fidusia telah dikenal oleh
masyarakat Romawi, dimana ada dua bentuk Jaminan fidusia yaitu
fidusia cum creditore dan fidusia cum amico yang timbul dari
perjanjian yang disebut dengan pacium fiduciae yang kemudian diikuti
dengan penyerahan hak atau in iure cession.
Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Peserta JKN
terdiri dari Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Peserta Non Penerima
Bantuan Iuran (Non PBI).12 Secara singkat jaminan sosial diartikan sebagai
bentuk perlindungan sosial yang menjamin seluruh rakyat agar dapat
mendapatkan kebutuhan dasar yang layak.
Tahun 1968 :
Tahun 1984 :
Tahun 1991:
Tahun 1992:
Tahun 2005:
Tahun 2008 :
Tahun 2009:
Tahun 2011:
Terkait UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
di tahun 2011, PT Askes (Persero) resmi ditunjuk menjadi Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) yang meng-cover jaminan kesehatan seluruh rakyat
Indonesia yang tertuang dalam UU BPJS Nomor 24 tahun 2011.
b. Pengertian Asuransi
7. Risiko mati, setup yang hidup pasti mati. Hanya waktu kematian itu yang
tidak dapat ditentukan sebelumnya, apakah kita akan mati di usia dini
ataukah di usia lanjut. Agar kematian sewaktu-waktu tidak
menyengsarakan anak dan istri, perlu ada upaya untuk memberikan
tinggalan harta bagi mereka.
8. Risiko hari tua, secara alamiah manusia semakin tua semakin berkurang
kemampuannya dalam bekerja.
10. Risiko rusak, misalnya rusak akibat kecelakaan, kebakaran, dan bencana
alam, banjir, angin ribut, gempa burni.
11. Risiko atas laba yang diharapkan, misalnya laba yang sudah diperkirakan
akan diterima hilang akibat suatu peristiwa. Jadi, yang hilang selain nilai
barang sebesar harga pokok pembelian, juga laba yang diharapkan dapat
diperoleh atau biasa disebut laba khayal.
12. Risiko susut, yaitu berkurangnya berat barang karena sifat barang itu
sendiri.
c. Unsur-Unsur Asuransi
Iuran asuransi akan digunakan pada saat terjadi kerugian yang dialami
oleh pihak tertanggung
Setiap kejadian baik besar atau kecil akan membawa dampak pada
kehidupan. Dampak yang harus dihindari adalah kerugian yang akan
dialami seseorang. Risiko inilah akan menjadi perhatian untuk
dipertanggungkan pada asuransi
e. Fungsi Asuransi
4) Sadar bahwa bahaya tersebut dapat merugikan dan kerugian tersebut dapat
mempengaruhi secara ekonomis, mempengaruhi organisasi atau
perusahaan dirinya dan keluarganya.
f. Tujuan Asuransi
4) Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan
jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.
5) Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan
dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk
asuransi jiwa
6) Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha pada saat ia
tidak dapat berfungsi (bekerja)
g. Manfaat Asuransi
3) Manfaat distribusi Biaya dan Manfaat. Semakin besar risiko kerugian yang
timbul maka semakin besar pula premi pertanggungan dari pihak
penanggung polis.
i. Sifat-Sifat Asuransi
j. Benefit/Paket Jaminan
Pada umumnya paket jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi adalah
sebagai berikut:
a) Biaya rawat inap, masa rawat inap biasanya bervariasi dari maksimum
60 hari sampai dengan 365 hari setahun.
b) Rawat Jalan.
b) Asuransi Perjalanan
Asuransi yang memberikan jaminan bagi penduduk yang
melakukan perjalanan untuk tujuan pekerjaan atau liburan yang meliputi
jaminan biaya perawatan/pengobatan selama perjalanan yang diberikan
dalam bentuk uang tunai, biaya evakuasi medis, santunan cacat, dan
santunan kematian.
k. Jenis-Jenis Asuransi
Sesuatu yang sifatnya wajib harus diatur oleh yang paling kuasa. Dalam
kehidupan bernegara, yang paling kuasa adalah undang-undang yang dibuat oleh
wakil rakyat. Itulah sebabnya, sebuah asuransi sosial yang memenuhi syarat
haruslah diatur berdasarkan undang-undang. Di Indonesia salah satu contoh
asuransi sosial yang diatur dalam UU adalah jaminan pemeliharaan kesehatatan
dalam UU No. 3/1992 tentang Jamsostek. Manfaat/paket jaminan juga ditetapkan
UU, umumnya relatif sama bagi seluruh peserta dengan tujuan memenuhi
kebutuhan para peserta. Demikian juga dengan premi, besarnya umumnya
proporsional terhadap pendapatan/gaji. Karena sifatnya yang wajib dan mirip
dengan pengenaan pajak, maka pengelolaan asuransi sosial harus not for profit
(nirlaba).
1) Tidak terjadi bias seleksi, khususnya adverse selection atau anti seleksi
karena semua orang paling tidak dalam suatu kelompok tertentu seperti
PNS atau pegawai swasta diwajibkan ikut. Hal ini memungkinkan sebaran
risiko yang baik sehingga perkiraan klaim/biaya dapat dihitung lebih
akurat.
3) Pool besar karena semua harus ikut maka kumpulan anggota /pool menjadi
besar sehingga prediksi berbagai kejadian semakin akurat (Law of the
large number)
4) Menyumbang pertumbuhan ekonomi dengan penempatan dana cadangan
pada portofolio investasi seperti obligasi, deposito, dan pemegang saham.
4) Banyak PPK yang tidak begitu suka karena tarif seragam atau model
pembayarannya kurang memaksimalkan keuntungan dirinya.
5) Pool relatif kecil. Karena sifatnya yang komersial dan sukarela, maka
kumpulan orang yang ikut asuransi komersial tidak akan mampu
menyamai asuransi sosial.
9) Tidaka bisa mencapai cakupan universal karena tidak semua orang mampu
membayar premi yang mahal.
Pelayanan dari dokter umum dan dokter gigi. Dokter umum dan
dokter gigi bisa anda pilih sendiri sesuai dengan fasilitas yang
ditunjuk sebagai dokter keluarga.
Selanjutnya 50 % upah
c) Biaya Pengobatan/Perawatan
Rp 8.000.000,(maksimum)
d) Santunan Cacat
Total-tetap
g) Penyakit akibat kerja, Tiga puluh satu jenis penyakit selama hubungan
kerja dan 3 tahun setelah putus hubungan kerja.
Iuran
3) Jaminan Kematian,
a. Pengertian Asuransi
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) merupakan sebuah Sistem Jaminan Sosial
yang diberlakukan di Indonesia. Jaminan Sosial ini merupakan salah satu bentuk
perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh Negara Republik Indonesia guna
menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak,
sebagaimana dalam Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Manusia (HAM) tahun
1948 dan konvensi ILO No. 102 tahun 1952 (Kemenkes RI, 2012).
1) Jaminan kesehatan.
2) Jaminan kematian.
4) Jaminan kecelakaan.
5) Jaminan pension.
6) Jaminan kebakaran.
7) Jaminan pendidikan.
8) Jaminan Kendaraan.
9) Dll
f) Overall Maksimum
2) Biaya rumah sakit untuk ruangan semi privat dan jasa penting lainnya
serta supply
3) Terapi fisik
9) Skrining mammography
10) Oksigen dan obat lainnya atau gas pengobatan dan administrasinya
15) Anggota badan artificial (tangan, kaki palsu), atau prostetik lainnya
16) Pembalut gibs, pembalut lengan patah, trusses, braces, dan crutches;
17) Sewa kursi roda atau tempat tidur tipe rumah sakit
Paket asuransi juga mengeluarkan atau membatasi jasa dan supply. Provisi
yang mengeliminasi jaminan untuk resiko tertentu disebut pengecualian.
Sesuatu jaminan yang dibatasi pada area tertentu disebut limitasi pada jaminan
kesehatan gigi sering tertulis pada jangka waktu asuransi atau basis pertahun.
3) Bedah kosmetik
4) Kondisi pre-existing
7) Refraksi mata dan pembelian atau penyesuaian kaca mata atau alat
bantu pendengaran
15) Luka yang terjadi akibat perang yang diumumkan atau tidak
diumumkan termasuk serangan angakatan bersenjata atau pertahanan
karena agresi.
4) Biaya bedah
Biaya utama dari rumah sakit adalah biaya kamar dan biaya yang
berkaitan dengannya, dan biaya perawatan. Manfaat ini umumnya
dipertimbangkan sebagai provisi manfaat dasar dari polis bedah rumah
sakit. Luasnya variasi maksimum biaya yang ditawarkan oleh asuradur
membuat peserta asuransi dapat memilih paket yang memenuhi kebutuhan
mereka dan keluarganya. Sejumlah kebutuhan akan bervariasi tergantung
dimana peserta asuransi tinggal.
Biaya rumah sakit untuk supply dan jasa yang dibutuhkan yang diberikan
selama rawat inap dijamin oleh provisi macam-macam biaya rumah sakit.
Supply dan jasa yang paling umum termasuk;
1) Jasa laboratorium
2) Pemeriksaan sinar X
5) Ruang operasi
Biaya bedah
Biaya eligible
Sebagai paket medis utama, polis bedah rumah sakit berisi definisi
tentang biaya eligible dan tarif yang biasa dan umum untuk mereka.
Provisi juga berisi pengecualian dan limitasi. Banyak pengecualian sama
dengan pengecualian pada polis bedah rumah sakit. Yang paling sering
adalah kondisi pre-axiting, luka karena perbuatan sendiri yang disengaja
dan luka selama tugas aktif militer atau perang.
h) Jaminan supplemental
Paket jasa
Pada paket jasa, pembayaran jaminan untuk jasa dan produk yang
dijamin oleh asuransi, dibayar oleh asuradur langsung kepada PPK tanpa
peserta mengisi formulir klaim. Obat resep meliputi jumlah besar dari
klaim kecil-kecil dan membutuhkan jaringan ekstensif dari apotik.
Biasanya administrator pihak ketiga mengelola paket untuk asuradur sebab
mereka dapat menekan biaya melalui volume yang besar dan standarisasi
formulir dan prosedur.
4) Resep yang melampaui jumlah hari supply seperti supply 90 hari jika
didapatkan melalui lis dari apotik jaringan dan supply 30 hari dari
apotik lainnya.
1) Pemeriksaan mata
5) Gagang kaca mata ( limitasi dalam jumlah dolar karena variasi harga
sangat tinggi )
2) Sun Glasses
3) Lensa tinted
4) Kacamata pengaman
Tipe yang paling umum dari polis penyakit spesifik adalah asuransi kanker
yang merupakan porsi pasar yang paling besar. Banyak asuradur menawarkan satu
atau lebih polis asuransi kanker kepada individu atau keluarga untuk memenuhi
kebutuhan mereka akan proteksi kanker suplemental. Asuransi kanker dibeli
untuk mengisi kesenjangan pada asuransi kesehatan ( contoh : deductible,
coinsurance dan biaya yang tidak dijamin).
a. Pengertian Underwriter
Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus
menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika
mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis
perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi. rawat inap (in-
patient treatment) dan rawat jalan (out-patient treatment), Produk asuransi
kesehatan diselenggarakan baik oleh perusahaan asuransi sosial, perusahaan
asuransi jiwa, maupun juga perusahaan asuransi umum.
b. Unsur Underwriter
Underwrite Pertama
Financial Underwrite
Medical Underwrite
3. Adanya jaminan
4. Adanya kewajiban
d. Tugas Underwriter
d) Faktor yang membuat risiko lebih besar tetapi dapat diaksep dengan
premi yang lebih tinggi.
1. Ukuran kelompok
2. Industrinya
3. Komposisi kelompok
4. Lokasi kelompok
5. Paket asuransi
6. Pembagian biaya
9. Perjanjian komisi
2. Kartu pendaftaran;
3. Laporan inspeksi;
7. Representatif kelompok
Permintaan untuk Proposal
1. Aplikasi
2. Pernyataan agen
5. Laporan inspeksi
6. MID
Aplikasi
Pertanyaan Agen
Laporan Inspeksi
MIB, Inc.
a. Pengertian Pemasaran
Biasanya seorang marketing memiliki list daftar nama dan kandidat yang
harus di follow up, alias didatangi untuk diberikan penerangan dan penawaran
terkait produk asuransi yang dimiliki. Jika yang dijual produk asuransi perorangan
seperti asuransi jiwa atau asuransi rumah, maka seorang marketing asuransi akan
mendatangi calon kandidat terkait untuk melakukan pertemuan serta menawarkan
produk asuransi tersebut. Yaitu :
a) Memperluas jaringan pemasaran
b) Memberikan penerangan mengenai produk asuransi yang dipasarkan
c) Melakukan follow up terhadap klient
d) Menjaga hubungan baik dengan klient
e) Berorientasi pada target yang telah dilakukan perusahaan
1. Konsep produksi
2. Konsep produk
3. Konsep penjualan
4. Konsep pemasaran
Bagian Pemasaran
i. Agen
Agen sebagai pihak yang ditunjuk atau dibentuk oleh
perusahaan untuk melakukan tugas perwakilan dalam
pelayanan asuransi pada customer
ii. Pialang asuransi (broker).
Menurut UU no. 2 tahun 1992 pialang asuransi adalah
perusahaan yang memberikan jasa keperantaraan dalam
penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti-rugi
asuransi dengan bertindak untuk kepentingan Tertanggung.
d. Fungsi Pemasaran Asuransi
Survey Pasar
Survey pasar meliputi analisis kebutuhan pasar serta besarnya
kompetisi dalam pasar tersebut. Juga diteliti lokasi kantor yang layak serta
proyeksi hasil penjualan.
Kerangka Produk
Analisis Pasar.
Pengenalan Produk
Komisi tinggi rendah memberikan komisi yang lebih tinggi untuk tahun
pertama diikuti dengan komisi yang lebih rendah untuk tahun-tahun
berikutnya. Komisi tetap memberikan jumlah komisi yang sama untuk
setiap tahun. Komisi tetap ini semakin banyak diterapkan. Dalam tempo
sekitar sepuluh tahun ke dua jenis komisi tersebut biasanya memberikan
jumlah komisi yang sama (dengan asumsi besar premi tidak berubah dan
peserta tetap bertahan selama sepuluh tahun).
“Vesting”
Dana ini biasanya didasarkan atas dua faktor; beberapa banyak produk
yang terjual oleh agen tersebut dan berapa lama penjualan tersebut bisa
bertahan. Tujuan cara pemberian dana seperti ini adalah untuk menutupi
biaya overhead perusahaan agen tersebut.
Sering juga agen tersebut mendapat asuransi hari tua. Dalam hal
ini, baik perusahaan asuransi maupun agen tersebut memberi kontribusi
premi asuransi hari tuanya secara bersama-sama. Agen full time yang
mendapat tunjangan kesejahteraan biasanya juga menjadi peserta program
Social Security yang dilaksanakan oleh perusahaan asuransi bersangkutan.
Pengembangan prospek
Presentasi proposal
3. Karyawan akan patuh membayar premi kalau satu saat premi tersebut
dinaikkan.
c) Surat perkenalan
Jumlah peserta JKN sampai dengan Oktober 2016 tercatat jumlah peserta
JKN sebesar 169,5 juta jiwa atau kurang lebih 66,11% dari total penduduk
tahun 2016 sebesar 256,5 juta jiwa. Jumlah fasilitas kesehatan yang telah
bekerja sama dengan BPJS kesehatan untuk melayani peserta JKN berjumlah
25.828 fasilitas kesehatan terdiri dari 20.531 Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP), 2.001 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
(FKRTL), 2.047 Apotek, 956 Optika dan 256 Laboratorium (Widiarini, dan
Sahputri, 2016).
Undang – Undang
Peraturan Pemerintah
- Peraturan Presiden No. 108 Tahun 2013 tentang bentuk dan isi
laporan pengelolaan program Jaminan Sosial (Jamsos).
- Peraturan Presiden No. 107 Tahun 2013 tentang pelayanan
kesehatan tertentu berkaitan dengan kegiatan operasional
kementerian pertahanan, TNI, dan Kepolisian NRI.
c. Fungsi BPJS
Pada pasal 5 ayat (2) UU No.24 Tahun 2011 disebutkan fungsi BPJS
adalah :
d. Tugas BPJS
e. Wewenang
f. Prinsip BPJS
Prinsip-prinsip dasar BPJS ialah sesuai dengan apa yang dirumuskan oleh
UU SJSN Pasal 19 ayat 1 yaitu jaminan kesehatan yang diselenggarakan
secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas.
Maksud dari prinsip-prinsip asuransi sosial adalah :
Bersifat nirlaba
Sedangkan prinsip ekuitas adalah kesamaan dalam memperoleh pelayanan
sesuai dengan kebutuhan medis yang terikat dengan besaran iuran yang
dibayarkan. Kesamaan dalam memperoleh pelayanan adalah kesamaan
jangkauan finansial ke pelayanan kesehatan yang merupakan bagian dari
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan masuk dalam program pemerintah
pada tahun 2014..
2. Prinsip nirlaba.
4. Prinsip portabilitas
i. Pembiayaan
1. Iuran
3. Pembayaran Iuran
k. Badan Penyelenggara
Unsur-unsur penyelenggaraan dalam Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) meliputi:
a) Regulator
d) Badan Penyelenggara
1. Organisasi BPJS
l. Pengorganisasian
(Kemenkes, 2013)
(Kemenkes, 2013)
(Kemenkes, 2013)
d) Menetapkan ketentuan dan tata cara pengadaan barang dan jasa dalam
rangka penyelenggaraan tugas BPJS dengan memperhatikan prinsip
transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas
e) Melakukan pemindahtanganan aset tetap BPJS paling banyak Rp
100.000.000.000 (seratus miliar rupiah) dengan persetujuan Dewan
Pengawas; melakukan pemindahtanganan aset tetap BPJS lebih dari
Rp 100.000.000.000 (seratus miliar rupiah) sampai dengan Rp
500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah) dengan persetujuan
Presiden
4. Pengawasan
Pengawasan terhadap BPJS dilakukan secara eksternal dan internal.
Pengawasan internal oleh organisasi BPJS meliputi: a. Dewan pengawas;
dan b. Satuan pengawas internal. Sedangkan Pengawasan eksternal
dilakukan oleh: a. DJSN; dan b. Lembaga pengawas independen.
(Kemenkes, 2013)
Biaya jaminan kesehatan adalah besarnya dana dan alokasi yang harus
disediakan oleh pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraaan upaya
pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pelayanan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
1. Profider Penyedia
b) Mekanisme Pembayaran
pelayanan ambulan
Dana Kapitasi
3) FKTP BLUD
Mekanisme Pemanfaatan:
a. Pengertian Kepesertaan
5) Rekrutmen kepesertaan
d. Prinsip Kepesertaan
1) Transparansi (Tranparenency)
3) Tanggungjawab (Responsibility)
4) Kemandirian (Independency)
e. Jenis Kepesertaan
Data Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu yang telah diverifikasi
dan divalidasi sebagaimana dimaksud, sebelum ditetapkan sebagai
data terpadu oleh Menteri di bidang sosial, dikoordinasikan terlebih
dahulu dengan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan dan menteri dan/atau pimpinan
lembaga terkait.
Anggota TNI
Anggota Polri
Pejabat Negara
Pegawai swasta
Investor
Pemberi Kerja
Penerima pension
Veteran
Perintis Kemerdekaan
Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pension
Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari
Peserta, dengan kriteria
Hak dan kewajiban peserta menurut panduan praktis (Kemenkes RI, 2014)
a) Hak Peserta
b) Kewajiban Peserta
Saat ini pihak BPJS telah meningkatkan akses pelayanan kepesertaan JKN
kepada masyarakat. Tujuannya adalah memberikan kemudahan dan
kenyamanan pelayanan kepada calon peserta. Olehnya itu salah satu cara
mendapatkan pelayanan kepesertaan JKN adalah dengan menggunakan
metode pendaftaran sistem ONLINE. Metode ini diberlakukan dengan tujuan
mempermudah masyarakat dan mengurangi antrian di tempat-tempat
pendaftaran BPJS, dan peserta ke kantor BPJS saat pengambilan kartu
anggota. Dengan demikian tidak akan mengganggu waktu calon peserta dan
proses akan lebih cepat.
Cara daftar BPJS secara online dan syarat-syarat apa saja yang harus di
siapkan sebelum mendaftar, adalah sebagai berikut:
1. KK (kartu keluarga)
b) Pilih menu
untuk diisi sesuai dengan data diri KTP dan lain-lain yang tadi sudah
anda siapkan disiapkan. Adapun data diri yang harus anda isi adalah:
nama, alamat, tempat tanggal lahir, nomor handphone, alamat email,
kantor cabang BPJS terdekat anda dimana nantinya anda akan
mengambil kartu BPJS, dan datadata lain yang diperlukan.
Saat data sudah tersimpan makan dalam waktu dekat anda akan
menerima pemberitahuan melalui alamat email yang tadi anda
daftarkan yang berisi Nomor Registrasi (Virtual Account Number).
f) Setelah menerima nomer registrasi, silahkan print Formulir
Pendaftaran yang sudah diisi beserta dengan Virtual Account Number.
g) Lakukan pembayaran
sejumlah uang yang tertera ke bank yang telah ditunjuk oleh pihak
BPJS Kesehatan dengan menyertakan virtual account dan uang. Dan
jangan lupa untuk mendapatkan bukti pembayaran saat anda
membayar iuran baik di ATM maupun
h) Setelah itu
anda bisa mengambil kartu BPJS pada alamat kantor cabang BPJS di
propinsi anda sesuai dengan tanggal yang sudah tercantum. Sekaligus
membayar iuran pertama.
Kelengkapan yang harus dibawa saat mengambil kartu BPJS, dengan
metode pendaftaran online adalah sebagai berikut:
Bagi Peserta PBI, iuran dibayar oleh pemerintah pusat. Untuk iuran
Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah
Daerah dibayar oleh Pemda.
Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah, iurannya dibayar oleh Pemberi Kerja
dan Pekerja.
Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja
iuran dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.
Konsep Kepuasan
Nilai
Persepsi Pelanggan
Harga
Situasi Pelayanan
Tingkat Kepentingan
c) Prosedur perjanjian.
d) Waktu tunggu.
b) Ghost shopping
Metode ini dilakukan dengan cara mempekerjakan orang untuk
berperan sebagai pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan
pesaing. Selanjutnya pelanggan tersebut menyampaikan temuan-
temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan
pesaing berdasarkan pengalaman dalam membeli produk tersebut.
Dimensi Kepuasan
Kehandalan (reliability)
meliputi kemampuan memberikan pelayanan dengan segera,
terpercaya, akurat, sesuai dengan yang telah dijanjikan dan bersikap
simpati kepada pelanggan.
Jaminan (assurance)
Empati (empathy)