A. Penyebab
Penyakit filariasis disebabkan oleh cacing filaria yang hidup dalam sistem limfe dan ditularkan
oleh nyamuk. Tiga jenis spesies cacing filaria yaitu Wuchereria bancrofti, Brugi malayi, dan
Brugia timori.
B. Gejala Umum
Gejala-gejala yang terdapat pada penderita Filariasis meliputi gejala awal (akut) dan gejala lanjut
(kronik). Hal ini tergantung pada daerah geografi, spesies parasit, respons imun penderita dan
intensitas infeksi. Gejala awal (akut) ditandai dengan demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap
bulan selama 3-4 hari apabila bekerja berat, timbul benjolan yang terasa panas dan nyeri pada
lipat paha atau ketiak tanpa adanya luka di badan, dan teraba adanya tali urat seperti tali yang
bewarna merah dan sakit mulai dari pangkal paha atau ketiak dan berjalan kearah ujung kaki atau
tangan. Gejala lanjut (kronis) ditandai dengan pembesaran pada kaki, tangan, kantong buah
zakar, payudara dan alat kelamin wanita sehingga menimbulkan cacat yang menetap.
Berdasarkan gejala filariasis limfatik terbagi dalam tiga kategori yang meliputi kondisi tanpa
gejala, akut, dan kronis.
1. Tanpa Gejala
Sebagian besar infeksi filariasis limfatik terjadi tanpa menunjukkan gejala apa pun. Meski
demikian, infeksi ini tetap menyebabkan kerusakan pada jaringan limfa dan ginjal sekaligus
memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.
Cacing ini menghuni sistem limfatik, termasuk kelenjar getah bening. Ketika kondisi
menjadi kronis, cacing ini mengarah ke sindrom elephantiasis.
Filariasis rongga serosa disebabkan oleh Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi,
yang menghuni rongga perut. Semua parasite tersebut disebarkan melalui nyamuk atau
lalat pengisap darah, atau untuk dracunculus oleh kopepoda (crustacea).