Anda di halaman 1dari 44

ASCII Keyboard Decimal Hexadecimal Binary Graphic

Char Char Symbol


LOGICAL COMMUNICATION CONTROL
SOH Control A 1 01 0000001 
STX Control B 2 02 0000010 
ETX Control C 3 03 0000011 
ACK Control F 6 06 0000110 

ASCII Keyboard Decimal Hexadecimal Binary Graphic


Char Char Symbol
PHYSICAL COMMUNICATION
NUL Control @ 0 00 0000000 
CAN Control x 24 18 0011000 
EM Control y 25 19 0011001 
SUB Control z 26 1A 0011010 
DEVICE CONTROL
BEL Control G 7 07 0000111
BS Control H 8 08 0001000
HT Control I 9 09 0001001 
VT Control K 11 0B 0001011 
INFORMATION SEPARATOR
FS Control \ 28 1C 0011100
GS Control | 29 1D 0011101
RS Control ^ 30 1E 0011110
US Control - 31 1F 0011111
CODE EXTENTION
SO Control N 14 0E 0001110
SI Control O 15 0F 0001111
ESC ESC 7 0B 0011011

Keseimbangan (Parity)
Saat adanya ke tidak tepatan penempatan ASCII disimpan 8 bit dengan
menambahkan angka 0 sebagai bit bersignifikasi paling tinggi (diletakkan
pada pada bit paling kiri). Sebagai contoh karakter R akan tersimpan
sebagai 0101000, dan seterusnya. Bit tambahan ini sering digunakan untuk
uji paritas. Penambahan ini mungkin untuk pemeriksaan

Modul ELKA.MR.UM.004.A 13
keseimbangan/sama rata. Untuk membedakan data komunikasi dan
pengertian parity dapat juga mengamankan data komunikasi.

Code Tambahan (Code Extention)


Dengan tambahan parity menjadi 8 bit, dapat digunakan sebagai balas
tingkat code character. Pekerjaan yang sekarang dijalani untuk
menghasilkan standar internasional dalam batas tingkat kumpulan code
character. Untuk komunikasi teks yang akan memberikan sekumpulan
tambahan karakter grafik.

ASCII SERIAL TRANSMISSION


Serial transmission dari karakter ASCII dapat menjadi penurunan bit
pertama ke kenaikan bit yang paling penting (MSB) atau b0 menjadi b6
ditambah dengan keseimbangan bit parity jika diperlukan.

Tabel berikut ini merupakan tampilan kelengkapan perangkat karakter


ASCII untuk melengkapai tabel diatas.

ASCII Karakter ASCII Karakter ASCII Karakter ASCII Karakter


000 NUL 032 Blank 064 @ 096
001 SOH 033 ! 065 A 097 a
002 STX 034 “ 066 B 098 b
003 ETX 035 # 067 C 099 c
004 EOT 036 $ 068 D 100 d
005 ENQ 037 % 069 E 101 e
006 ACK 038 & 070 F 102 f
007 BEL 039 ‘ 071 G 103 g
008 BS 040 ( 072 H 104 h
009 HT 041 ) 073 I 105 i
010 LF 042 * 074 J 106 j
011 VT 043 + 075 K 107 k
012 FF 044 ‘ 076 L 108 l
013 CR 045 - 077 M 109 m
014 SO 046 ‘ 078 N 110 n

Modul ELKA.MR.UM.004.A 14
ASCII Karakter ASCII Karakter ASCII Karakter ASCII Karakter
015 SI 047 / 079 O 111 o
016 DLE 048 0 080 P 112 p
017 DC1 049 1 081 Q 113 q
018 DC2 050 2 082 R 114 r
019 DC3 051 3 083 S 115 s
020 DC4 052 4 084 T 116 t
021 NAK 053 5 085 U 117 u
022 SYN 054 6 086 V 118 v
023 ETB 055 7 087 W 119 w
024 CAN 056 8 088 X 120 x
025 EM 057 9 089 Y 121 y
026 SUB 058 : 090 Z 122 z
027 ESC 059 ; 091 [ 123 {
028 FS 060 < 092 \ 124 |
029 GS 061 = 093 ] 125 }
030 RS 062 > 094  126 ~
031 US 063 ? 095 _ 127 DEL

Catatan:
Karakter pertama dan terakhir adalah karakter control. Mereka tidak boleh
dicetak.

c. Rangkuman
Code ASCII merupakan sandi yang paling penting. ASCII menyajikan 7 bit
bilangan biner, yang memungkinkan kombinasi 128 karakter yang berbeda.
Dari 128 karakter yang berbeda ini 96 karakter diantaranya berupa
printable character, dan 32 karakter pertama dan terakhir adalah control
character. Pada tabel 1 diatas menunjukkan sandi ASCII lengkap yang
disusun dalam sejumlah kolom dan baris. Sebagai contoh, karakter R
terdapat pada kolom 101 dan baris 0010 sehingga sandi ASCII dari
karakter R adalah 1010010. Dengan cara yang sama karakter carriage
return (CR) mempunyai sandi 0001101. ASCII disimpan sebagai sandi 8 bit
dengan menambakan satu angka 0 sebagai bit significant paling tinggi. Bit
tambahan ini sering dgunakan untuk uji prioritas. Karakter control pada

Modul ELKA.MR.UM.004.A 15
ASCII dibedakan menjadi 5 kelompok sesuai dengan penggunaan yaitu
berturut-turut meliputi logical communication, Device control, Information
separator, Code extention, dan physical communication. Code ASCII ini
banyak dijumpai pada papan ketik (keyboard) computer atau instrument-
instrument digital. Di pasaran terdapat sejumlah papan ketik yang keypad
hexadecimal terdiri atas 16 kunci untuk 16 karakter hexadecimal yang
sering digunakan pada sistem-sistem sederhana.

d. Tugas
Dari pembacaan pada tabel, buatlah daftar table yang terdiri atas:
Kolom 1: Bilangan decimal 0 sampai dengan 64
Kolom 2: Character ASCII
Kolom 3: Bilangan Decimal
Kolom 4: Bilangan binernya

e. Test Formatif
1. Sebutkan kegunaan dari kode ASCII!
2. Kharakter control dalam kode ASCII dibedakan menjadi 5 kelompok.
Sebutkan!
3. Konversikan kode ASCII berikut menjadi bilangan biner!
a. (127)10 = (7F)16 = 2

b. (0E)16 = 2 = 10

c. (1A)16 = 2 = 10

f. Kunci Jawaban

Modul ELKA.MR.UM.004.A 16
1. Kegunaan kode ASCII untuk memproses system informasi, komunikasi
dan peralatan yang saling berhubungan yang biasanya berupa
keyboard dan keypad.
2. Karakter Control pada ASCII dibedakan menjadi:
a. Logical communication
b. Device control
c. Information separator
d. Code extention
e. Physical communication
3. a. (127)10 = (7F)16 = (1111111)2
b. (0E)16 = (0001110)2 = 1410
c. (1A)16 = (0011010)2 = 2610

g. Lembar Kerja
Jika ditentukan:
Perangkat character code ASCII seperti pada tabel dibawah ini. Lengkapilah
tabel dibawah ini:

ASCII Biner
Decimal Hexa Decimal Keterangan
character 6543210
4
9
G
P
R
X
M
Nul
ACK
BEL
FF
CR
CAN
ESC

Modul ELKA.MR.UM.004.A 17
KEGIATAN BELAJAR 2: GERBANG LOGIKA DASAR
a. Tujuan Pemelajaran

Modul ELKA.MR.UM.004.A 18
1. Menjelaskan konsep dasar dan fungsi berbagai gerbang logika dasar
dengan benar.
2. Menjelaskan hukum-hukum penjalinan (Aljabar Boo lean) dengan
bemar.
3. Mengkombinasikan beberapa gerbang logika dasar dengan benar.
4. Menjelaskan jenis-jenis IC untuk implementasi gerbang logika dengan
benar.

b. Uraian Materi
Gerbang logika merupakan dasar pembentuk system digital. Gerbang
logika beroperasi pada bilangan biner 1 dan 0. Gerbang logika digunakan
dalam berbagai rangkaian elektronik dengan system digital. Berkaitan
dengan tegangan yang digunakan maka tegangan tinggi berarti 1 dan
tegangan rendah adalah 0.
Semua sistem digital disusun hanya menggunakan tiga gerbang yaitu:
NOT, AND dan OR.

1. Fungsi AND gate


Fungsi AND dapat digambarkan dengan rangkaian listrik menggunakan
saklar seperti dibawah ini:

Keterangan:
A B
Y A & B adalah saklar
Y adalah lampu

Modul ELKA.MR.UM.004.A 19
Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika saklar ditutup disebut
berlogika 1. Fungsi logika yang dijalankan rangkaian AND adalah
sebagai berikut:
1. Jika kedua saklar A & B dibuka maka lampu padam
2. Jika salah satu dalam keadaan tertutup maka lampu padam
3. Jika kedua saklar tertutup maka lampu nyala

Simbol Gerbang AND Tabel Kebenaran

INPUT OUTPUT
A B Y
A
Y=A.B 0 0 0
B =AB 0 1 0
1 0 0
1 1 1

Karakteristik: Jika A da B adalah input, sedangkan Y adalah Output,


maka output gerbangnya AND berlogika 1 jika semua inputnya
berlogika 1. Dan output berlogika 0 jika kedua atau salah satu inputnya
berlogika 0.

2. Fungsi OR gate
Funsi OR dapat digambarkan dengan rangkaian seperti dibawah ini.

A Keterangan:
Y
A dan B =Saklar
B
Y= lampu

Modul ELKA.MR.UM.004.A 20
Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika saklar ditutup disebur
berlogika 1.
Simbol Gerbang OR Tabel kebenaran

INPUT OUTPUT
A B Y
A
Y=A+B 0 0 0
B 0 1 1
1 0 1
1 1 1

Karakteristik: Jika A dan B adalah input sedangkan Y output maka


output gerbang OR akan berlogika 1 jika salah satu atau kedua input
adalah berlogika 1.

3. Fungsi NOT gate


Fungsi NOT dapat digambarkan dengan rangkaian seperti gambar
dibawah ini:

Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika

Y saklar ditutup disebut berlogika 1.


A

Simbol Fungsi NOT Tabel Kebenaran

INPUT OUTPUT
A Y A Y
0 1
1 0

Modul ELKA.MR.UM.004.A 21
Karakteristik: Jika adalah input, output adalah kebalikan dari input.
Artinya Jika input berlogika 1 maka output akan berlogika 0 dan
sebaliknya.
4. Fungsi NAND gate
NAND adalah rangkaian dari NOT AND. Gerbang NAND merupakan
gabungan dari NOR dan AND digambarkan sebagai berikut:

A
Y = AB
B

AND NOT
Menjadi:

A
Y = AB
B

NAND

NAND sebagai sakelar


A
Y

Dari Gambar diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:

C Output
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1

Modul ELKA.MR.UM.004.A 22
1 1 0

Karakteristiknya: Jika A dan B input sedangkan Y adalah output maka


output gerbang NAND akan berlogika 1 jika salah satu inputnya
berlogika 0. Dan output akan berlogika 0 jika kedua inputnya berlogika
1. Atau output gerbang NAND adalah komplemen output gerbang AND.

5. Fungsi NOR gate


NOR adalah singkatan dari NOT OR. Gerbang NOR merupakan
gabungan dari gerbang NOT dan OR. Digambarkan sebagai berikut:

A
Y = A+B
B
menjadi:

A
Y = A+B
B

NOR dengan saklar

A B Y

Dari rangkaian diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:

Input Output

Modul ELKA.MR.UM.004.A 23
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Karakteristik: jika A dan B adalah input dan Y adalah output maka
output gerbang NOR berlogika 1 jika semua input berlogika 1 dan
output akan berlogika 0 jika salah satu atau semua inputnya berlogika
0. Atau output gerbang NOR merupakan output gerbang OR

6. Fungsi EX-OR (Exlusive OR)


Gerbang X-OR akan memberikan output berlogika 1 jika jumlah logika
jumlah logika 1 pada inputnya ganjil. Rangkaian EX-OR disusun dengan
menggunkan gerbang AND, OR, NOT seperti dibawah ini.

Simbol Gerbang EX-OR

A Y= A.B + A.B
Y=A+B =A + B
B

Dari gambar diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:

Input Output
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0

7. Fungsi EX-NOR

Modul ELKA.MR.UM.004.A 24
Gerbang X-NOR akan memberikan output berlogika 0 jika jumlah logika
1 pada inputnya ganjil. Dan akan berlogika 1 jika kedua inputnya sama.
Rangkaian EX-NOR disusun dengan menggunka gerbang AND, OR, NOT
seperti dibawah ini.
Simbol Gerbang EX-NOR

A
Y=A+B
B

Dari gambar diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:

Input Output
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1

8. Sifat-Sifat Aljabar Boolean


Aljabar Boolean memuat variable dan simbul operasi untuk gerbang
logika. Simbol yang digunakan pada aljabar Boolean adalah: (.) untuk
AND, (+) untuk OR, dan ( ) untuk NOT. Rangkaian logika merupakan
gabungan beberapa gerbang, untuk mempermudah penyeleseian
perhitungan secara aljabar dan pengisian tabel kebenaran digunakan
sifat-sifat aljabar Boolean:

a. Teori IDENTITAS
A.1 = A A+1 = 1
A.0 = 0 A+0 = A

Modul ELKA.MR.UM.004.A 25
A.A = A A+A = A
A.A = A A+A = 1
b. Teori KOMUTATIF
A.B.C = C.B.A
A+B+C = C+B+A
c. Teori ASOSIATIF
A.(B.C) = (A.B).C = A.B.C
A+(B+C)=(A+B)+C=A+B+C
d. Teori DISTRIBUTIF
A.B + A.C = A (B+C)
e. Teori DE MORGAN
A.B=A+B
A+B=A.B

9. Kombinasi Gerbang Logika


Untuk memenuhi kebutuhan akan input yang lebih dari 2 di dalam suatu
rangkaian logika, maka digabungkan beberapa gerbang logika . Hal ini
biasa dilakukan jika faktor delay tidak diperhitungkan.

Contoh:
a) Gerbang logika AND 3 input

B Y

C
Kemungkkinan tabel kebenaran untuk inputnya yaitu 2 dimana n adalah
banyaknya input.

Modul ELKA.MR.UM.004.A 26
Jadi 2 = 8

Tabel kebenaran AND 3 input


INPUT OUTPUT
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1

b) Gerbang NAND sebagai gerbang


universal
Gerbang NAND disebut gerbang logika universal karena dapat
digunakan untuk membuat gerbang logika yang lain, sehingga
dapat meminimalkan penggunaan gerbang dasar untuk membentuk
suatu gerbang logika tertentu.

Rangkaian Ekivalen gerbang NAND

JENIS GERBANG EKIVALEN


NOT

A A

AND

Modul ELKA.MR.UM.004.A 27
JENIS GERBANG EKIVALEN

OR

NOR

EX-OR

EX-NOR

10. TEORI DE MORGAN


Digunakan untuk mengubah bolak–balik dari bentuk minterm (bentuk
penjumlahan dari pada hasil kali/SOP) ke maksterm (bentuk perkallian
dari pada penjumlahan/POS) dari pernyataan Boolean.
Teori De Morgan dapat ditulis:

Modul ELKA.MR.UM.004.A 28
a. A + B = A . B

Mengubah keadaan OR dasar menjadi AND dasar

b. A . B = A + B

Mengubah keadaan OR dasar menjadi AND dasar

Penyederhanaan fungsi logika dengan aljabar Boolean contoh:


1. Y = A.B …………………………..Y = A + B = A + B
2. Y = A + B ……………………….Y = A.B
3. Y = AB + A.B + A.B
Y = A + B + A.B + A.B
Y = A + A.B + B + A.B
Y = A(1+B) + B(1 + A)
Y = A + B = A.B
Penyederhanaan fungsi logika dengan sistem Sum Of Product (SOP)
dan Product Of Sum (POS)
1. Penyederhanaan dengan sistem SOP/penjumlahan dari pada hasil
kali.
Sifat: Untuk sistem SOP digunakan output 1
Contoh:

Modul ELKA.MR.UM.004.A 29
INPUT OUTPUT
A B C Y Persamaan SOP
0 0 0 1 Y = A.B.C + A.B.C + A.B.C + A.B.C
0 0 1 0
0 1 0 0

0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 1

Gambar rangkaian:

Penyederhanaan dengan aljabar Boolean


Y = A.B.C + A.B.C + A.B.C + A.B.C
Y = A.B.C + A.B.C + A.B.C + A.B.C
Y = A.B (C+C) + A.B.C + A.B.C
Y = A.B + A.B.C + A.B.C
Penyederhanaan dengan POS/perkalian dari pada penjumlahan
Sifat: Untuk sistem POS digunakan output 0

Modul ELKA.MR.UM.004.A 30
Contoh:
Input Output
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 0
1 1 0

Persamaan POS: Y = ( A + B ) . ( A + B )

11. Penyederhanaan fungsi logika dengan Karnaugh Map.


Metoda Karnaugh Map adalah suatu teknik penyederhanaan fungsi
logika denngan cara pemetaan K-Map terdiri dari kotak-kotak (bujur
sangkar) yang jumlahnya tergantung dari jumlah variabel dari fungsi
logika atau jumlah input dari rangkaian logika.
Rumus menentukan jumlah kotak dalam K–Map
N = 2 dimana N = jumlah kotak dalam K-Map
N = banyaknya variabel/input
Langkah-langkah pemetaan Karnaugh Map secara umum.
1. Menyusun aljabar Boolean minterm (dari suatu taaabel kebenaran)
2. Menggambarkan satuan dalam peta Karnaugh Map.
3. Membuat kelompok dua-an, empat-an, delapan-an satuan dan
seterusnya dimana satuan tersebut berdekatan satu sama lain.
4. Menghilangkan variabel-variabel dengan rumus bila suatu variabel
dan inversinya terdapat didalam suatu kelompok lingkaran maka
variabel tersebut dihilangkan.

Modul ELKA.MR.UM.004.A 31
5. Meng-OR-kan variabel yang tersisa.

a) Macam Karnaugh Map

1) Karnaugh Map dengan 2 variabel

Contoh:

Input Output
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 1
1 1 1

Langkah Pertama

Y = A.B + A.B + A.B

Langkah ke Dua

B
A B B

A 1

A 1 1

Langkah ke Tiga

B
A B B

A 1

A 1 1

Modul ELKA.MR.UM.004.A 32
Langkah ke Empat
Y = A. B + A.B + A.B
Y = B ( A +A ) + AB
Y = B + A.B
2) Karnaugh Map dengan 3 variabel

Contoh:

INPUT OUTPUT
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 1

Penyederhanaan dengan K-Map


Langkah pertama:
Y=A.B.C+A.B.C+A.B.C+A.B.C+A.B.C
Langkah kedua:

C
AB C C

AB 1

AB 1 1

AB 1

Modul ELKA.MR.UM.004.A 33
AB 1

Langkah ketiga:
Penyederhanaan dengan Aljabar Boolean
Y = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
Y = B.C (A+A)+A.B (C+C)+ A.B.C
Y = B.C+A.B+ A.B.C
Y = B.C+B(A+AC)
Y = B.C+B(A+C)
Y = B.C+A.B+B.C
Y = A.B+C(B+B)
Y = A.B+C

3) Karnaugh Map dengan 4 variabel

Contoh:

INPUT OUTPUT
A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
1 0 0 1 1
1 0 1 0 0

Modul ELKA.MR.UM.004.A 34
1 0 1 1 1
1 1 0 0 0
1 1 0 1 1
1 1 1 0 0
1 1 1 1 1

Penyelesaian:
Penyederhanaan dengan Karnaugh Map
Langkah pertama:
Y = A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D +
A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D
Langkah kedua:
CD
CD CD CD CD
AB

AB 1 1

AB 1 1 1

AB 1 1

AB 1 1

Langkah ketiga:
Penyederhanaan dengan Aljabar Boolean:
Y = A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D
+ A.B.C.D+ A.B.C.D
Y = A.B.D(C+C)+ A.B.C.D+A.B.C(D+D)+ A.B.D(C+C)+ A.B.D(C+C)
Y = A.B.D+ A.B.C.D+ A.B.C+ A.B.D+ A.B.D

Modul ELKA.MR.UM.004.A 35
Y = B.D(A+A)+A.B(C+CD)+ A.B.D
Y = B.D+A.B(C+D)+ A.B.D
Y = B.D+A.B.C+ A.B.D+ A.B.D
Y = B.D+ A.B.C+B.D(A+A)
Y = B.D+ A.B.C+B.D
Y = D(B+B)+ A.B.C
Y = D+ A.B.C
Variasi pelingkaran yang tidak biasa
a. Tidak dapat disederhanakan b. Satu variabel dapat dihilangkan

1 1

1
1 1

c. Dua variabel dapat dihilangkan

1 1 1 1

1 1 1 1

12. Aplikasi Gerbang Logika Dasar


Contoh: Sebagai rangkaian ARITMATIKA BINER yang dapat
melakukan Operasi aritmatik penjumlahan (+) dan pengurangan (-)

a) Half Adder

Modul ELKA.MR.UM.004.A 36
Adalah suatu rangkaian penjumlah sistem bilangan biner yang
paling sederhana. Rangkaian ini memiliki 2 terminal input dan 2
terminal output yang disebut Summary Out (Sum) dan Carry Out
(Carry).
Gambar rangkaian logika untuk Half Adder Simbol
A
Sum
B A Sum
HA
B C
Carry
Tabel Kebenarannya:
Persamaan logika:
INPUT OUTPUT
A B SUM CARRY Sum = A.B+A.B
0 0 0 0 Carry = A.B
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1

b) Full Adder
Adalah penjumlah lengkap (penuh) yang memiliki 3 input A, B,
Carry Input (Cin) dengan 2 output Sum dan Carry Output
(Cout=Co).
Gambar rangkaian logika untuk Full Adder

Carry in
Sum
A
B
Carry out

Simbol

Cin
Sum
FA

Modul ELKA.MR.UM.004.A 37
A
B Co

Tabel Kebenarannya:

INPUT OUTPUT
A B Cin Sum Co
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1

Persamaan logika:
Sum = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
Co = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C

c) Half Subtractor
Adalah suatu rangkaian pengurang sistem bilangan biner yang
paling sederhana, ini memiliki 2 input dan 2 output yang disebut
differensi (Di) dan Borrow (Bo).
Gambar rangkaian logika untuk Half Subtractor

A
Di
B

Bo

Simbol

A Di
HS

Modul ELKA.MR.UM.004.A 38
B Bo

Tabel Kebenarannya:

INPUT OUTPUT
A B Di Bo
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 0
1 1 0 0

Persamaan logika:
Di = A.B+A.B
=A+B
Bo = A.B
d) Full Subtractor
Adalah rangkaian pengurang biner yang lengkap (penuh).
Rangkaian ini memliki 3 terminal input dan 2 terminal output,
yaitu Borrow dan Differensi.
Gambar rangkaian logika untuk Full Subtractor:

Modul ELKA.MR.UM.004.A 39
A
B

Bo

Di
Bin

Simbol

A Di
B FS
Bin Bo

Tabel kebenarannya:

INPUT OUTPUT
A B Bin Di Bo
0 0 0 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1

Persamaan logikanya:
Di = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
Bo = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C

Modul ELKA.MR.UM.004.A 40
13. Keluarga IC Digital
Perkembangan teknologi elektronik diawali dengan penggunaan
Tabung hampa sebagai bagian pokok suatu alat elektronik. Kemudian
temukanlah Transistor sebagai pengganti Tabung hampa.
Perkembangan selanjutnya adalah munculnya rangkaian terpadu
(Integrated Circuit) yang mengkombinasikan berbagai komponen
bipolar (resistor, transistor) dalam satu chip.
Berdasarkan kepadatan komponen keluarga IC dibagi menjadi 4
kelompok yaitu:
1. SSI ( Small Scale Integration)
2. MSI ( Medium Scale Integration)
3. LSI ( Large Scale Integration )
4. VLSI ( Very Large Scale Integration )
Berdasarkan penggunaan, IC dibagi menjadi 2 keluarga besar yaitu
keluarga IC analog dan keluarga IC digital. Keluarga IC digital lebih
umum digunakan mengingat berbagai macam peralatan telah
beroperasi secara digital.
Keluarga IC digital sendiri dibuat dengan menggunakan teknologi
semikonduktor (MOS = Metal Oxide Semiconductor ) dan teknologi
bipolar.
Macam keluarga bipolar adalah
1. RTL (Resistor Transistor Logic)
2. DTL (Diode Transistor Logic)
3. TTL (Transistor Transistor Logic)
4. ECL (Emitter Coupled Logic)
5. HTL (High Treshold Logic)
6. IIL (Integrated Injection Logic)

Modul ELKA.MR.UM.004.A 41
Macam keluarga Unipolar ( MOS ) adalah
1. P MOS (P- Channel Metal Oxide Semikonductor)
2. N MOS (N- Channel Metal Oxide Semikonductor)
3. C MOS (Complementary Channel Metal Oxide Semikonductor)

14. Keluarga IC TTL


IC Bipolar yang banyak dijumpai di pasaran adalah IC TTL (Transistor
Transistor Logic) yang terkenal dengan seri 74XX atau 74XXX.
Keluarga IC TTL digunakan paling luas pada rangkaian logika. IC TTL
dibuat dalam variasi yang luas dari rangkaian terpadu MSI dan SSI.
Peningkatan dalam rangkaian logika terus berkembang. Terlebih pada
keluarga TTL. Enam IC TTL berikut adalah tersedia saat ini dari
National Semiconductor Corporation .
1. Logika TTL Standar
2. Logika TTL daya rendah
3. Logika TTL Schottky daya rendah
4. Logika TTL Schottky
5. Logika TTL Schottky daya rendah maju
6. Logika TTL Schottky maju

15. Rangkaian Terpadu CMOS


Complementary Metal Oxide Semikonductor (CMOS) menjadi terkenal
sejak tahun 1968 dan berkembang dengan cepat dengan seri 40XX atau
40XXX. Keuntungan IC CMOS dibanding TTL adalah tingkat derau yang
rendah dan fungsi yang digunakan banyak jenisnya. IC Logika jenis C
MOS juga mempunyai keluarga yang tidak sedikit. Namun jumlahnya
tidak sebanyak IC TTL. Berbeda dengan IC TTL yang bekerja dengan
tegangan supply 5 volt. IC CMOS dapat beroperasi pada berbagai

Modul ELKA.MR.UM.004.A 42
tegangan supply DC. Tegangan supplynya bisa mencapai 15 volt. Tetapi
CMOS mempunyai kecepatan kerja yang lebih rendah daripada TTL.
Setelah IC TTL dan IC CMOS, muncul IC-IC logic PLD (Programmable
Logic Device). Kelebihan PLD adalah sifatnya yang programable karena
mengandung jenis dan jumlah gerbang lebih banyak pada tiap-tiap chip
nya. Pemakaian PLD dapat mengurangi jumlah chip yang digunakan.
Yang termasuk jenis IC PLD antara lain sebagai berikut:
a) PLA (Programmable Logic Array)
Berisi sejumlah gerbang AND, OR, NOT, yang masukan dan
keluarannya dapat kita hubungkan sehingga membentuk rangkaian
yang diinginkan.
b) PAL (Programmable AND-Array Logic)
c) GAL (Generic Array Logic)
d) PALCE (PAL Configurable and Erasable)
Yang koneksinya dapat diprogram dan dihapus berulang kali. GAL
dan PALCE dilengkapi dengan flip-flop yang memudahkan kita untuk
menyusun rangkaian logika sekuensial seperti Counter dan Shift
Register.
e) FPGA (Field Programmable Gate Array)
Merupakan jenis PLD terbaru yang mulai populer saat ini. FPGA
mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah jenis dan
jumlah gerbangnya yang sangat banyak (ribuan hingga ratusan
ribu). Kecepatannya sangat tinggi, mudah diprogram dan dapat
diprogram berkali-kali.

c. Rangkuman

Modul ELKA.MR.UM.004.A 43
Gerbang (gate) dalam rangkaian logika merupakan fungsi yang
menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran. Untuk
menyatakan gerbang-gerbang tersebut digunakan simbol-simbol tertentu.
Untuk menunjukan prinsip kerja tiap gerbang (rangkaian logika yang lebih
kompleks) dapat digunakan beberapa cara. Cara yang umum dipakai
antara lain adalah tabel kebearan (truth table) dan diagram waktu (timing
chart). Karena merupakan rangkaian digital, tentu saja level kondisi yang
ada dalam tabel atau diagram waktu hanya 2 macam yaitu logika 0 (low
atau false) dan logika 1 (high atau true). Jenis gerbang yang dipakai dalam
rangkaian logika cukup banyak . Namun semuanya disusun atas kombinasi
dari tiga gerbang dasar. Ketiga gerbang dasar itu adalah gerbang AND, OR
dan NOT. Seperti contoh sebelumnya, gerbang AND identik dengan
rangkaian seri dari beberapa saklar (yang berfungsi sebagai masukan) dan
sebuah lampu (yang berfungsi sebagai keluaran). Pada rangkaian seri,
lampu hanya dapat menyala (berlogika 1) jika semua saklar dalam keadaan
tertutup (berlogika 1). Jika ada satu saklar (berlogika 0), lampu akan
padam (berlogika 0).
Dengan penggambaran diatas gerbang AND memiliki minimal 2 masukan
dan hanya satu keluaran. Gerbang OR identik dengan rangkaian paralel
dari beberapa saklar. Pada rangkaian paralel, lampu sudah dapat menyala
(berlogika 1), jika salah satu saklar ditutup (berlogika 1). Lampu hanya
padam (berlogika 0), jika semua saklar dalam kondisi terbuka (berlogika
0). Jadi gerbang OR juga memiliki minimal 2 masukan dan hanya satu
keluaran.
Gerbang NOT sedikit berbeda dengan 2 gerbang sebelumnya. Ia hanya
memiliki satu masukan dan satu keluaran. Jika masukan berlogika,
keluaranya akan berlogika 0. Sebaliknya jika masukan berlogika 0,

Modul ELKA.MR.UM.004.A 44
keluaranya akan berlogika 1. Kaarena itulah gerbang NOT sering disebut
sebagai gerbang pembalik (inverter) logika.
Dalam bentuk nyata rangkaian dapat disusun dari sebuah relay dengan
kontak NC (Normally Closed/dalam keadaan normal tertutup) yang
kontaknya tertutup saat arus listrik tidak melalui kumparan relay. Saat
saklar dibuka (berlogika 0), kontak relay NC akan tertutup, sehingga arus
listrik mengalir ke lampu dan membuatnya menyala (berlogika 1).
Sebaliknya saat di tutup (berlogika 1), kumparan relay yang dialiri arus
akan menarik kontak NC dan membuatnya terbuk. Akibatnya tidak ada
arus yag mengalir ke lampu dan lampu menjadi padam (berlogika 0).
Ketiga gerbang tersebut diatas dapat digabung-gabungkan menjadi
gerbang lain, misalnya gerbang NAND, NOR, EX-OR, EX-NOR dan lain
sebagaiya. Untuk rangkaian yang lebih kompleks, gerbang-gerbang dasar
dapat disusun menjadi rangkaian Adder (penjumlah), Demultiplekser
(pengubah data dari serial input menjadi paralel output, Multiplekser
(pengubah data dari paralel input menjadi serial output). Selain itu
rangkaian logika juga dapat di implementasikan dalam bentuk IC
(Integrated Circuit) dalam jenis TTL (Transistor-transistor Logik) maupun
CMOS (Complementary Metal Oxide Semikonduktor ). Tiap-tiap anggota
keluarga mempunyai konfigurasi sendiri-sendiri. Misalnya IC TTL 7404
mengandung 6 gerbang NOT, IC TTL 7432 mengandung 4 gerbang OR.
Selain gerbang-gerbang tunggal semacam itu ada juga yag konfigurasinya
lebih komplek dan berisi rangkaian-rangkaian seperti Flip-flop, Counter,
Encoder, Decoder, yang masing-masing mempunyai banyak varian dengan
masing-masing spesifikasinya.

d. Tugas

Modul ELKA.MR.UM.004.A 45
1. Buatlah tabel kebenaran untuk gerbang AND 3 input?
2. Buktikan persamaan Boolean dengan tabel kebenaranya untuk
persamaan A . B = A + B?
3. Bedakan antara gerbang NAND dengan gerbang NOR?
4. Sederhanakan persamaan dibawah ini dengan menggunakan peta
Karnaugh Map dan Aljabar Boolean:
Y =A B C D + A B C D + A B C D + A B C D + A B C D + A B C D+A B
CD
5. Perhatikan dan analisalah rangkaian berikut:

A
Y1
B
Y2

6. Rencanakan sebuah Half Adder dengan menggunakan gabungan


gerbang logika dasar?
7. Jumlahkan data biner 1 1 0 1 dengan 0 1 1 0?
8. Sebutkan 3 jenis IC TTL lengkap dengan kharakteristiknya masing-
masing?
9. Seb utkan 5 buah tipe dari IC TTL yang merupakan implementasi
gerbang logika dasar!
10. Sebutkan perbedaan antara IC TTL dengan CMOS?

e. Test Formatif
1. Perhatikan gambar dibawah ini:

Modul ELKA.MR.UM.004.A 46
S1

S2

S3

Jelaskan prinsip kerjanya dan fungsi logika apa yang dijalankan?

2. Dengan menggunakan sifat-sifat Aljabar Boolean buktikan bahwa


output dari rangkaian ini adalah Y = A + B
A

B
3. Bagaimanakah deretan pulsa yang terlihat pada keluaran gerbang EX-
OR gambar dibawah ini:

A 01100111
B 11000100 Y
C 00101101

f. Kunci Jawaban
1. Prinsip kerjanya:jika S1 =terbuka ;S2=S3=tertutup maka lampu akan
menyala jika salah satu saklar atau semua saklar dalam keadaan
tertutup. Sebaliknya lampu akan padam jika semua saklar dalam
keadaan terbuka. Maka rangkaian tersebut melakukan fungsi gerbang
OR.
2. Pembuktian:
Y = A.A.B.B.AB
Y = A.AB + B.AB

Modul ELKA.MR.UM.004.A 47
Y = A.AB +B.AB
Y = A(A+B) +B(A+B)
Y = AA + A.B +B.A + BB
Y = A.B + A.B
Y = A + B (terbukti)
3. Deretan angka biner yang terlihat pada keluaran gerbang EX-OR adalah
Y = 101011000

g. Lembar Kerja
Judul: GERBANG LOGIKA DASAR
Alat dan bahan
1. Power supply 5 volt DC 1buah
2. Trainer Digital 1buah
3. IC TTL tipe7400 (NAND gate) 1buah
4. IC TTL tipe7402 (NOR gate) 1buah
5. IC TTL tipe7404 (NOT gate) 1buah
6. IC TTL tipe7408 (AND gate) 1buah
7. IC TTL tipe7432 (OR gate) 1buah
8. IC TTL tipe7486 (Ex-OR gate) 1buah
9. Jumper secukupnya

Langkah kerja
1. Siapkan power supply 5 volt DC
2. Hubungkan terminal Vcc dari semua modul pada tegangan 5 volt DC
3. Hubungkan terminal ground dari semua modul
4. Buatlah rangkaian gerbang seperti gambar 1

Modul ELKA.MR.UM.004.A 48
5. Berikan kondisi logik sesuai pada tabel 1
6. Catat hasilnya pada kolom output

Tabel 1 Gambar 1

INPUT OUTPUT A

A B Y
0 0 B

0 1
1 0
1 1

7. Ulangi langkah kerja 4 dan 5 untuk rangkaian gerbang logika yang lain.
a) OR gate
Tabel 2 Gambar 2
A
INPUT OUTPUT
B
A B Y
0 0 Y
0 1
1 0
1 1

b) NOT gate
Tabel 3. Gambar 3
A
INPUT OUTPUT
A Y Y

0
1

c) NAND gate
Tabel 4 A
Gambar 4
INPUT OUTPUT B
A B Y
0 0 Y

Modul ELKA.MR.UM.004.A 49
0 1
1 0
1 1

d) NOR gate
Tabel 5 Gambar 5
INPUT OUTPUT A
A B Y B
0 0
0 1 Y

1 0
1 1
e) Ex-OR gate
Tabel 6 Gambar 6
A
INPUT OUTPUT
B
A B Y
0 0 Y
0 1
1 0
1 1

f) Ex-NOR gate
Tabel 7 Gambar 7
A
INPUT OUTPUT B
A B Y
0 0 Y

0 1
1 0
1 1

8. Buatlah kesimpulan dan laporan dari hasil praktek yang telah


dilakukan!

Modul ELKA.MR.UM.004.A 50
KEGIATAN BELAJAR 3: RANGKAIAN CLOCK
a. Tujuan Pemelajaran
1. Merangkai rangkaian clock dengan benar.
2. Menjelaskan prinsip kerja dan fungsi rangkaian clock dengan benar.

b. Uraian Materi
Rangakaian clock berfungsi untuk pembentuk/membangkitkan
pulsa/gelombang kotak secara terus-menerus dan rangkaian ini tidak
mempunyai kondisi stabil/setimbang. Rangkaian clock termasuk golongan
Astabil Multivibrator dengan IC 555. Output rangkaian clock digunakan
untuk input rangkaian-rangkaian logika yang sekuensial (berhubungan
dengan waktu). Yang termasuk rangkaian logika sekuensial contohnya:
Flip-Flop, Shift Register, dan Counter. Adapun fungsi rangkaian clock yaitu,
untuk mengatur jalannya data dalam penggeseran ke kanan atau ke kiri,
maupun dalam perhitungan/pencacahan bilangan biner. Yang dimaksud
rangkaian Astabil Multivribator Adalah multivribator yang tidak stabil
tegangan output-nya (tegangan pengeluarannya berubah-ubah) tanpa

Modul ELKA.MR.UM.004.A 51
adanya sinyal masukan yang diberikan. Rangakaian clock dengan IC 555
besrta pulsa-pulsa pada pin 3 dan pin 6 ditunjukkan pada gambar ini
+VCC

4 8
U7 RA
R VCC
7
2 D
TRIG 6
TH RB
555 5
3 CTL
O GND
Vout C
1 0.01uF

Gambar 1

Cara kerja rangkaian diatas


 Pada saat C diisi tegangan ambang naik melebihi + (2/3) Vcc.
 Kini Kapasitor C dikosongkan melalui Rb oleh karena itu tetapan waktu
pengosongan dapat ditentukan dengan rumus T = Rb x C.
 Bila egangan C sudah turun sedikit sebesar + (Vcc/3) maka keluaran
menjadi tinggi.

Pewaktu IC 555 mempunyai tegangan yang naik dan turun secara


exponensial. Keluarannya berbentuk gelombang segi empat. Karena
tetapan waktu pengisian lebih lama daripada tetapan waktu
pengosonngan, maka keluarannya tidak simetri. Keadaan keluaran yang
tinggi lebih lama dari keadaan keluaran yang rendah. Untuk dapat
menentukan ketidak simetrian ssuatu pulsa keluaran yang dihasilkan oleh
rangkaian multivibrator jenis astabil ini dipergunakan suatu siklus kerja
yang dirumuskan sebagai berikut:
W = 0.693 (RA + Rb ).C
t = 0.693 . Rb. C
T =W+t

Modul ELKA.MR.UM.004.A 52
Dimana : W = lebar pulsa ; T = waktu periode
Besarnya frekuensi ditentukan oleh
1
F= ( dimana T = detik ; F = Hertz )
T

c. Rangkuman
Astabil Multivibrator atau pembentuk pulsa atau generator pulsa
merupakan rangkaian yang membangkitkan sinyal secara terus-menerus
pada keluarannya tanpa adanya sinyal masukan dari rangkaian. Rangkaian
ini juga sering dinamakan dengan rangkaian cloc. Frekuensi pulsa yang
dihasilhan tergantung oleh besarnya C, Resistor RA, Rb. Untuk menentukan
periode T ditentukan oleh lebart pulsa W dan t.

d. Tugas
1. Definisikan rangkaian clock?
2. Sebutkan fungsi rangkaian clock?
3. Jika periode waktu T = 0.1 milidetik, Hitung besanya frekuensi?
4. Periode T ditentukan oleh komponen apa saja? sebutkan!

e. Test Formatif
1. Gambar dan terangkan prinsip kerja rangkaian clock dengan rangkaian
IC 555?

f. Kunci Jawaban

Modul ELKA.MR.UM.004.A 53
VCC=6V

4 8
U7 10k
R VCC
7
220 2 D
TRIG 6
TH 10k
555 5
3 CTL
O GND 4.7uF
1 0.1uF

Prinsip kerja:
Pada waktu pin 2 dan pin 6 berada dibawah VLT = 1/3 Vcc,sehingga kaki 3
(keluaran) menjadi tinggi. Kapasitor C mengisi, melalui Ra dan Rb. Sampai
Vc mencapai harga VUT, yaitu sebesar 2/3 Vcc, maka keluaran kaki 3
menjadi rendah. Kapasitor C mengosongkan muatannya melalui Rb ke kaki
6. Sampai harga Vc menjadi tinggi. Sehingga kejadian seperti di atas akan
terulang kembali. Kejadian akan berulang terus, dengan frekuensi
ditentukan sebagai berikut:
1
f=
T
1,4
f 
( Ra  2 Rb).C

g. Lembar Kerja
Judul: Rangkaian Clock (Astabil Multivibrator)
Alat dan bahan
1. IC pewaktu 555
2. CRO
3. Batteray 5 volt (catu daya )
4. Resistor Ra = Rb = 10 K  , R = 220 
5. Condensator 0,1 F , 1 F , 4,7 F , 10 F , 47 F , 100 F .
6. LED warna merah
7. Breadboard

Modul ELKA.MR.UM.004.A 54
8. Kabel penghubung
Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut:
VCC=6V 5V

4 8
U7 10k
R VCC
7
220 2 D
TRIG 6
TH 10k
555 5
3 CTL
O GND 4.7uF
1 0.1uF

3. Hubungkan catu daya 5 volt DC, kemudian amatilah apa yang terjadi
pada LED (pin 3 sebagai output).
4. Amatilah dengan CRO untuk bentuk gelombang pada pin 3 dan pin 6
5. Gambarlah bentuk gelombang tersebut dan catat harga W dan T dalam
satuan detik, serta harga amplitudo dalam satuan Vpp.
6. Ulangilah percobaan ini dengan menggantikan kondensator C yang lain,
kemudian melaksanakan langkah 4 dan 5.
7. Kembalikanlah peralatan dan bahan ke tempat semula.
8. Buatkan laporan lengkap dengan kesimpulannya, berdasaarkan hasil
praktek.

Modul ELKA.MR.UM.004.A 55
Modul ELKA.MR.UM.004.A 56

Anda mungkin juga menyukai