1
Gambar 1.2 Transmisi Paralel
2
1.3 KODE KOMUNIKASI DATA :
Didalam Komunikasi Data, Informasi dikirimkan dalam bentuk Biner dengan
menggunakan kode-kode untuk mewakili data tersebut.
Macam-macam Kode dalam Komunikasi Data :
Kode 5 Unit
Kode ASCII
1.3.1 Kode 5 Unit (Five Unit Code) :
Kode 5 Unit terdiri atas 5 Bit yang mewakili Huruf, angka dan Symbol.
Merupakan kombinasi 5 dari 2 elemen dasar (Mark/Bit 1 dan Space/Bit 0)
yaitu 25 = 32 kombinasi
32 kombinasi untuk hurup dan angka masih kurang sehingga digunakan
Sinyal SHIFT (2 dari 32 kombinasi)
Kode 5 Unit banyak dipergunakan pada Teletype/Teleprinter.
Setiap Karakter yang dikirim selalu diawali Start Bit (Bit 0) dan diakhiri
dengan Stop Bit (Bit 1) dengan lebar pulsa Stop Bit 1,5 Bit.
Kode 5 Unit sering disebut dengan Kode IA-2/International Alfabet No.2
atau Kode ITA-2.
Kode ini diciptakan oleh J.M.E BAUDOT (Boudot Code) sehingga sering
disebut dengan Kode BOUDOT.
3
00011 3 3 3 A - -
00100 4 4 4 Space Space Space
00101 5 5 5 S BELL '
00110 6 6 6 I 8 8
00111 7 7 7 U 7 7
01000 8 8 10 CR CR CR
01001 9 9 11 D $ WRU
01010 10 A 12 R 4 4
01011 11 B 13 J ' Bell
01100 12 C 14 N , ,
01101 13 D 15 F ! !
01110 14 E 16 C : :
01111 15 F 17 K ( (
10000 16 10 20 T 5 5
10001 17 11 21 Z " +
10010 18 12 22 L ) )
10011 19 13 23 W 2 2
10100 20 14 24 H # £
10101 21 15 25 Y 6 6
10110 22 16 26 P 0 0
10111 23 17 27 Q 1 1
11000 24 18 30 O 9 9
11001 25 19 31 B ? ?
11010 26 1A 32 G & &
11011 27 1B 33 Figures Figures Figures
Shift Shift Shift
11100 28 1C 34 M . .
11101 29 1D 35 X / /
11110 30 1E 36 V ; =
11111 31 1F 37 Letters Letters Letters
Shift Shift Shift
4
Gambar 1.7 Bentuk Fisik Teleprinter lama
5
Kode 8 Unit sering disebut dengan Kode IA-5 yaitu Kode yang digunakan untuk
Komunikasi Data Penerbangan pada Teleprinter antara Server AMSC (Automatic
Message Switching Centre) dengan Peralatan Teleprinter pada Unit/Dinas tertentu di
Bandara misal Unit/Dinas Informasi tetapi untuk jarak kurang dari 100 meter
6
Gambar 1.9 Assigment Sinyal RS-232
Assigment Sinyal RS –232 C :
Pin 1 : DCD (Data Carrier Detect)
Berguna pada DTE/Terminal untuk tidak memperbolehkan penerimaan data.
Pin 2 : RXD/RD (Received Data)
Sebagai jalur Penerimaan data dari DCE/Modem ke DTE/Terminal.
Pin 3 : TXD/TD (Transmitted Data)
Sebagai jalur Pengiriman data dari DTE/Terminal ke DCE/Modem.
Pin 4 : DTR (Data Terminal Ready)
Untuk memberitahu DCE bahwa DTE/Terminal telah aktip dan siap untuk
bekerja.
Pin 5 : GND (Signal Ground)
Sebagai referensi semua tegangan Interface.
Pin 6 : DSR (Data Set Ready)
Untuk memberitahu DTE/Terminal bahwa DCE/Modem telah aktip dan siap
untuk bekerja.
Pin 7 : RTS (Request to Send)
Untuk memberitahu DCE/Modem bahwa DTE/Terminal akan mengirimkan
Data. RTS merupakan sebuah Protokol Perangkat keras yang mendahului
Pengiriman data dari DTE/Terminal ke DCE/Modem.
Pin 8 : CTS (Clear to Send)
Untuk memberitahu DTE/Terminal bahwa DCE/Modem siap untuk
menerima data. CTS merupakan sebuah Protokol Perangkat keras yang
mendahului Pengiriman data dari DTE/Terminal ke DCE/Modem.
Spesifikasi elektronik dari RS-232 merujuk pada Electronic Industry Association (EIA)
:
1. “Space” (logika 0) ialah tegangan antara + 3 hingga +25 V.
2. “Mark” (logika 1) ialah tegangan antara –3 hingga –25 V.
7
3. Daerah antara + 3V hingga –3V tidak didefinisikan /tidak terpakai
4. Tegangan open circuit tidak boleh melebihi 25 V.
5. Arus hubungan singkat tidak boleh melebihi 500mA.