Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Ilmu Sebagai Objek Kajian Filsafat”.
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 24
B. Saran ……………………………………………………………. 25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan diangkat dalam makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian dan makna filsafat ilmu?
2. Apa saja objek kajian filsafat?
3. Apa perbedaan objek material dan formal filsafat ilmu?
4. Apa urgensi filsafat dalam kehidupan masyarakat?
C. Tujuan
1. Pengertian Filsafat
perlu dikaji terlebih dahulu makna filsafat itu. Secara etimologis, filsafat
adalah sebuah tanda tanya dan bukan sebuah tanda seru. Filsafat
adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
bagaimana hakikat ilmu filsafat dapat dicapai oleh akal manusia dan
2. Pengertian Ilmu
gejala yang terjadi secara alamiah atau ilmiah. Ilmu adalah proses
yang khas.
Selanjutnya Endang Saifuddin menjelaskan bahwa ciri, tanda
manusia.
keilmuan, dan implikasi ilmu (Sudarwan Danim, 2020). Bidang ini juga
mempelajari dasar-dasar ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu
macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan
pengetahuan lainnya yang bukan ilmu? Bagaimana kriteria yang dipak
Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Objek yang
dipikirkan oleh filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada.
Lapangan kerja filsafat itu bukan main luasnya, tulis Louis Katt Soff
ingin diketahui manusia, oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau
Berkenaan dengan objek material ini banyak yang sama dengan objek
melainkan bagian yang abstrak. Adapun objek formal filsafat tidak lain
filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada).
The Liang Gie (Surajiyo, 2007: 46) mendefinisikan filsafat ilmu
ilmu pengetahuan itu juga memiliki objek material dan objek formal.
ilmu (dan juga ilmu-ilmu lain) ialah sesuatu atau objek yang diselidiki,
dipelajari, dan diamati. Atau segala sesuatu yang ada, yang meliputi:
ada dalam kenyataan, ada dalam pikiran, dan yang ada dalam
kemungkinan.
Menurut Surajiyo (2007: 47), objek material filsafat ilmu adalah
Objek material filsafat ilmu yaitu segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada, baik materi konkret, fisik, maupun yang material abstrak-
sesuatu yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak dan
ada yang tidak tampak. Objek material yang sama dapat dikaji oleh
banyak ilmu lain. Ada yang tampak adalah dunia empiris, sedangkan
membagi objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam
alam empiris, yang ada dalam pikiran dan yang ada dalam
objek yang dijadikan sasaran penyelidikan oleh suatu ilmu, atau objek
Ilmu pasti/matematika
Ilmu falak/astronomi
Ilmu fisika
Ilmu kimia
Sosiologi.
sosial.
Menurut Drs. H.A.Dardiri bahwa objek material adalah segala
sesuatu yang ada, baik yang ada dalam pikiran, ada dalam kenyataan
maupun ada dalam kemungkinan. Segala sesuatu yang ada itu di bagi
dua, yaitu:
2. Ada yang bersifat khusus yang terbagi dua yaitu ada secara
(antropologi metafisik
bilangan itu sendiri. Bilangan itu sendiri dimulai dari yang paling
(kosmologi).
tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu akan tetapi pada saat yang
Setiap ilmu pasti berbeda dalam objek formalnya. Objek formal filsafat
mencakup apa saja baik hal-hal yang konkrit ataupun yang abstrak.
Sedangkan Objek formal filsafat ilmu tidak terbatas pada apa yang
segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan objek formal filsafat ilmu
hasil dari objek formal ilmu itu dan mengujinya dengan realisasi praktis
objek material itu secara hakiki, mengerti kodrat segala sesuatu itu
dalamnya.
pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga persoalan pokok yaitu :
1. Hakekat Tuhan
2. Hakekat Alam
3. Hakekat manusia
Objek material Filsafat ilmu yaitu segala sesuatu yang ada dan
segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Objek material
filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang
tampak dan ada yang tidak tampak. Objek material yang sama dapat
dikaji oleh banyak ilmu lain. ada yang tampak adalah dunia empiris,
filosof membagi objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada
dalam alam empiris, yang ada dalam pikiran dan yang ada dalam
kemungkinan.
akhli.
Filsafat ilmu berusaha mengkaji hal tersebut guna menjelaskan
yang telah menjadi objek ilmu itu sendiri. Pada dasarnya filsafat atau
sehari-hari, karena segala sesuatu yang ada dan yang mungkin serta
The Relation of matter and mind (hubungan antara materi dan pikiran),
segala sesuatu yang terwujud dalam sudut pandang dan kajian yang
mendalam (radikal).
D. Urgensi Filsafat dalam Kehidupan Masyarakat
sebaliknya.
sebagai akibat dari menipisnya nilai-nilai moral dan agama. Moral dan
ukuran adalah yang sesuai benda dan dengan nafsu. Oleh karena itu
hakikat, fungsi dan tujuan yang seharusnya. Artinya tidak perlu ada
lagi yang menyangkal akan pentingnya nilai-nilai moral dan agama
dengan orang lain yang berada ditempat yang jauh, baik itu untuk
urusan bisnis, maupun urusan politik dan lain sebagainya, tidak perlu
komunikasi, dan dalam hitungan detik saja sudah bisa dilakukan dan
pelosok tanah air. Seperti disinyalir oleh Quraish Shihab, bahwa tidak
nilai dasar agama. Agama Islam menurut kelompok tertentu harus juga
menyesuaikan diri dengan perubahan itu.Namun perlu dipertegas
kembali bahwa pada sisi yang lain perubahan itu telah banyak pula
menyeret manusia kepada sikap acuh tak acuh akan nilai-nilai moral
yang dewasa ini semakin rumit dan kompleks, antara lain mengenai
bercerai dari moral dan agama. Oleh karena itu diharapkan dapat
metode atau pendekatan, dan secara spesifik dalam tulisan ini akan
A. Kesimpuan
objeknya.
secara umum.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini untuk itu penulis dengan
DAFTAR PUSTAKA
Sudrajat,Akhmad.PerkembanganFilsafatIlmu,
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/13/perkembangan-
filsafat-ilmu/ diakses tanggal 19 Mei 2020
http://lutfiargb.blogspot.com/2015/10/objek-material-dan-objek-formal.html
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/60075779/MAKALAH_
MAKNA_ diakses tanggal 18 Mei 2020
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka