Makalah Filsafat RELINDA SIRAIT
Makalah Filsafat RELINDA SIRAIT
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Ilmu Sebagai Objek Kajian Filsafat”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.
Sudarwan M.Pd yang telah mengajarkan mata kuliah Filsafat Ilmu yang telah
membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi kontribusi baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 24
B. Saran ……………………………………………………………. 25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan diangkat dalam makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian dan makna filsafat ilmu?
2. Apa saja objek kajian filsafat?
3. Apa perbedaan objek material dan formal filsafat ilmu?
4. Apa urgensi filsafat dalam kehidupan masyarakat?
C. Tujuan
1. Pengertian Filsafat
perlu dikaji terlebih dahulu makna filsafat itu. Secara etimologis, filsafat
berasal dari beberapa bahasa, yaitu bahasa Inggris dan Yunani. Filsafat
sebuah tanda tanya dan bukan sebuah tanda seru. Filsafat adalah
sampai di mana harapan kita (agama) dan apa yang dinamakan dengan
2. Pengertian Ilmu
gejala yang terjadi secara alamiah atau ilmiah. Ilmu adalah proses
artinya dengan science dalam bahasa Inggris dan ilmu maupun science
keilmuan, dan implikasi ilmu (Sudarwan Danim, 2020). Bidang ini juga
mempelajari dasar-dasar ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu
Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Objek yang
dipikirkan oleh filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada.
Lapangan kerja filsafat itu bukan main luasnya, tulis Louis Katt Soff
ingin diketahui manusia, oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau
Berkenaan dengan objek material ini banyak yang sama dengan objek
melainkan bagian yang abstrak. Adapun objek formal filsafat tidak lain
filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada).
menyangkut ilmu baik dalam arti luas maupun sempit serta mengetahui
ilmu (dan juga ilmu-ilmu lain) ialah sesuatu atau objek yang diselidiki,
dipelajari, dan diamati. Atau segala sesuatu yang ada, yang meliputi:
ada dalam kenyataan, ada dalam pikiran, dan yang ada dalam
kemungkinan.
Objek material filsafat ilmu yaitu segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada, baik materi konkret, fisik, maupun yang material abstrak-
psikis. Termasuk pola pengertian abstrak-logis, konsepsional, spiritual,
sesuatu yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak dan
ada yang tidak tampak. Objek material yang sama dapat dikaji oleh
banyak ilmu lain. Ada yang tampak adalah dunia empiris, sedangkan
membagi objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam
alam empiris, yang ada dalam pikiran dan yang ada dalam
yang dijadikan sasaran penyelidikan oleh suatu ilmu, atau objek yang
Ilmu pasti/matematika
Ilmu falak/astronomi
Ilmu fisika
Ilmu kimia
Ilmu hayat/biologi, dan
Sosiologi.
mengikuti aturan tertentu. Oleh karena itu, matematika disebut juga ilmu
ditambah dengan zat dan gaya, sedangkan objek ilmu kimia merupakan
sosial.
sesuatu yang ada, baik yang ada dalam pikiran, ada dalam kenyataan
maupun ada dalam kemungkinan. Segala sesuatu yang ada itu di bagi
dua, yaitu:
(antropologi metafisik
itu sendiri. Objek material filsafat ilmu bilangan adalah bilangan itu
sendiri. Bilangan itu sendiri dimulai dari yang paling sederhana, yakni
tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu akan tetapi pada saat yang
sudut pandang dari mana subjek itu menelaah objek materialnya. Setiap
ilmu pasti berbeda dalam objek formalnya. Objek formal filsafat ilmu
selidiki, di pandang atau di sorot oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup
apa saja baik hal-hal yang konkrit ataupun yang abstrak. Sedangkan
Objek formal filsafat ilmu tidak terbatas pada apa yang mampu diindrawi
saja, melainkan seluruh hakikat sesuatu baik yang nyata maupun yang
abstrak.
Objek material filsafat ilmu itu bersifat universal (umum), yaitu
segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan objek formal filsafat ilmu
hasil dari objek formal ilmu itu dan mengujinya dengan realisasi praktis
objek material itu secara hakiki, mengerti kodrat segala sesuatu itu
secara mendalam (to know the nature of everything). Objek formal inilah
dalamnya.
material filsafat adalah segala sesuatu yang berwujud, yang pada garis
1. Hakekat Tuhan
2. Hakekat Alam
3. Hakekat manusia
Objek material Filsafat ilmu yaitu segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada, baik materi konkret, psisik, maupun yang material abstrak,
sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Objek material filsafat adalah
segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak dan ada
yang tidak tampak. Objek material yang sama dapat dikaji oleh banyak
ilmu lain. ada yang tampak adalah dunia empiris, sedangkan ada yang
material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris,
akhli.
yang telah menjadi objek ilmu itu sendiri. Pada dasarnya filsafat atau
sehari-hari, karena segala sesuatu yang ada dan yang mungkin serta
The Relation of matter and mind (hubungan antara materi dan pikiran),
segala sesuatu yang terwujud dalam sudut pandang dan kajian yang
mendalam (radikal).
Surajiyo (2007: 51) manfaat mempelajari filsafat ilmu secara umum adalah
sebagai berikut:
1. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga
sebaliknya.
yang luar biasa. Dunia seakan tanpa batas, semua menjadi mengglobal
negara yang satu dengan lainnya, komunitas yang satu dengan lainnya,
sikap hidup dan kegersangan jiwa yang dialami masyarakat pada era
moral dan agama. Moral dan agama cenderung ditempatkan pada lahan
yang tidak bertuan, dalam arti seakan tidak ada manfaat dan tidak ada
menjadi ukuran adalah yang sesuai benda dan dengan nafsu. Oleh
tujuan yang seharusnya. Artinya tidak perlu ada lagi yang menyangkal
ditempat yang jauh, baik itu untuk urusan bisnis, maupun urusan politik
dan lain sebagainya, tidak perlu lagi bersusah payah, cukup dengan
perlu dipertegas kembali bahwa pada sisi yang lain perubahan itu telah
alam lain (akherat), sehingga ranah nilai-nilai agama yang dilandasi oleh
acuh tak acuh akan nilai-nilai moral dan agama serta mengikat diri
urusan dunia dengan urusan moral dan agama (semua urusan duniawi
karena selain berilmu pengetahuan yang luas, juga tidak terpisah atau
bercerai dari moral dan agama. Oleh karena itu diharapkan dapat tampil
tersebut di atas, diperkuat oleh Abuddin Nata dan Amin Abdullah yang
dan agama adalah filsafat sebagai metode atau pendekatan, dan secara
dewasa ini.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpuan
objeknya.
objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat illmu
B. Saran
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini untuk itu penulis dengan
Keraf, A. Sonny dan Mikhael Dua. 2001. Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan
Filosofis. Yoyakarta: Penertbit Kanisius.
Sudrajat,Akhmad.PerkembanganFilsafatIlmu,
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/13/perkembangan-
filsafat-ilmu/ diakses tanggal 19 Mei 2020
https://sites.google.com/site/blogilmupengetahuan/artikelpengetahuan/objekfil
http://lutfiargb.blogspot.com/2015/10/objek-material-dan-objek-formal.html
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/60075779/MAKALAH_
MAKNA_ diakses tanggal 18 Mei 2020
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka