Anda di halaman 1dari 32

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019

BAB IV
ASPEK FINANSIAL

4.1 Investasi Awal


Investasi awal merupakan suatu daftar identifikasi kebutuhan awal
dalam mendirikan sebuah perusahaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk menunjang kegiatan yang ada pada bagian produksi maupun
perkantoran. Biaya investasi awal ini meliputi biaya pengadaan lahan,
bangunan dan semua peralatan yang menunjang kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Tabel 4.1 yang menunjukkan Investasi Awal dari PT Health
Hardware.
Tabel 4.1 Investasi Awal PT Health Hardware
Total Biaya
No Komponen Investasi Jumlah Satuan Biaya/ Satuan (Rp) Umur (Tahun) Nilai Sisa (Rp) Susut/ Tahun (Rp)
(Rp)
1 Tanah 2563,74456 m2 Rp 250.000 Rp 640.936.140 - - -
2 Bangunan Tertutup 1187,16304 m2 Rp 500.000 Rp 593.581.520 20 Rp 29.679.076 Rp 28.195.122
3 Bangunan Terbuka 2 Rp 250.000 Rp 344.145.380 20 Rp 17.207.269 Rp 16.346.906
1376,58152 m
Meja Fabrikasi 4 Unit Rp 2.238.000 Rp 8.952.000 4 Rp 2.238.000 Rp 1.678.500
Mesin Potong 5 Unit Rp 350.000 Rp 1.750.000 16 Rp 109.375 Rp 102.539
Meja Mesin Potong 5 Unit Rp 1.000.000 Rp 5.000.000 8 Rp 625.000 Rp 546.875
Mesin Amplas 3 Unit Rp 362.000 Rp 1.086.000 16 Rp 67.875 Rp 63.633
Meja Mesin Amplas 3 Unit Rp 1.000.000 Rp 3.000.000 8 Rp 375.000 Rp 328.125
Meja Assembly 8 Unit Rp 2.238.000 Rp 17.904.000 4 Rp 4.476.000 Rp 3.357.000
Mesin Pengecatan 3 Unit Rp 350.000 Rp 1.050.000 16 Rp 65.625 Rp 61.523
Meja Pengecatan 3 Unit Rp 1.000.000 Rp 3.000.000 8 Rp 375.000 Rp 328.125
Kape 1 Unit Rp 7.000 Rp 7.000 16 Rp 438 Rp 410
Meja Kape 1 Unit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 8 Rp 125.000 Rp 109.375
Mini Forklift 1 Unit Rp 60.000.000 Rp 60.000.000 8 Rp 7.500.000 Rp 6.562.500
APAR 2,5 Kg 2 Unit Rp 500.000 Rp 1.000.000 3 Rp 333.333 Rp 222.222
Keperluan Produksi

Rak Bahan Baku 2 Unit Rp 450.000 Rp 900.000 8 Rp 112.500 Rp 98.438


Toolkit 1 Set Rp 300.000 Rp 300.000 3 Rp 100.000 Rp 66.667
Rak Barang Jadi 2 Unit Rp 450.000 Rp 900.000 8 Rp 112.500 Rp 98.438
4
Pallet 2 Unit Rp 50.000 Rp 100.000 4 Rp 25.000 Rp 18.750
Box 1 Unit Rp 50.000 Rp 50.000 5 Rp 10.000 Rp 8.000
Jam Dinding 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 5 Rp 20.000 Rp 16.000
Walking Pallet 1 Unit Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 10 Rp 400.000 Rp 360.000
Lemari APD 1 Unit Rp 1.275.000 Rp 1.275.000 8 Rp 159.375 Rp 139.453
Mesin Absensi 1 Unit Rp 500.000 Rp 500.000
Rolling Door 2 M Rp 430.000 Rp 860.000 5 Rp 172.000 Rp 137.600
Kotak P3K 2 Unit Rp 120.000 Rp 240.000 5 Rp 48.000 Rp 38.400
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 4 Rp 31.250 Rp 23.438
Tempat ATK 2 Set Rp 125.000 Rp 250.000 - - -
Lampu Sorot 6 Unit Rp 350.000 Rp 2.100.000 5 Rp 420.000 Rp 336.000
Tempat Sampah 5 Unit Rp 250.000 Rp 1.250.000 5 Rp 250.000 Rp 200.000
Speaker 2 Unit Rp 175.000 Rp 350.000 4 Rp 87.500 Rp 65.625
Pintu 1 Unit Rp 550.000 Rp 550.000 5 Rp 110.000 Rp 88.000
Exhaust 8 Unit Rp 2.000.000 Rp 16.000.000 8 Rp 2.000.000 Rp 1.750.000
Meja Direktur 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Kursi Direktur 1 Unit Rp 500.000 Rp 500.000 5 Rp 100.000 Rp 80.000
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Printer Multifungsi 1 Set Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 5 Rp 200.000 Rp 160.000
Rak Arsip 2 Unit Rp 125.000 Rp 250.000 5 Rp 50.000 Rp 40.000
Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094
Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281
Ruang Direktur

Lampu 2 Unit Rp 80.000 Rp 160.000 3 Rp 53.333 Rp 35.556


Tempat ATK 1 Set Rp 52.500 Rp 52.500 - - -
5
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Jam Dinding 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 4 Rp 25.000 Rp 18.750
Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
Tanaman Hias 1 Unit Rp 150.000 Rp 150.000 5 Rp 30.000 Rp 24.000
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Kursi Tamu 2 Unit Rp 200.000 Rp 400.000 5 Rp 80.000 Rp 64.000
Sofa Set 1 Set Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Komputer Set 1 Set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000

IV-1
IV-2

Tabel 4.1 Investasi Awal PT Health Hardware (Lanjutan)


Meja 1 Unit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 5 Rp 200.000 Rp 160.000
Kursi 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 5 Rp 70.000 Rp 56.000
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Rak Arsip 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000

Ruang Manager Produksi


Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094
Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281
Lampu 1 Unit Rp 80.000 Rp 80.000 3 Rp 26.667 Rp 17.778
6 Tempat ATK 1 Set Rp 52.500 Rp 52.500 - - -
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Jam Dinding 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 4 Rp 25.000 Rp 18.750
Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Kursi Tamu 1 Unit Rp 200.000 Rp 200.000 5 Rp 40.000 Rp 32.000
Komputer Set 1 Set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000
Meja 1 Unit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 5 Rp 200.000 Rp 160.000
Kursi 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 5 Rp 70.000 Rp 56.000
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Rak Arsip 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Ruang Manager Pemasaran

Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094


Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281
Lampu 1 Unit Rp 80.000 Rp 80.000 3 Rp 26.667 Rp 17.778
7 Tempat ATK 1 Set Rp 52.500 Rp 52.500 - - -
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Jam Dinding 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 4 Rp 25.000 Rp 18.750
Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Kursi Tamu 1 Unit Rp 200.000 Rp 200.000 5 Rp 40.000 Rp 32.000
Komputer Set 1 Set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000
Meja 1 Unit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 5 Rp 200.000 Rp 160.000
Kursi 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 5 Rp 70.000 Rp 56.000
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Rak Arsip 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Ruang Manager Keuangan

Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094


Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281
Lampu 1 Unit Rp 80.000 Rp 80.000 3 Rp 26.667 Rp 17.778
8 Tempat ATK 1 Set Rp 52.500 Rp 52.500 - - -
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Jam Dinding 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 4 Rp 25.000 Rp 18.750
Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Kursi Tamu 1 Unit Rp 200.000 Rp 200.000 5 Rp 40.000 Rp 32.000
Komputer Set 1 Set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000
Meja 1 Unit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 5 Rp 200.000 Rp 160.000
Kursi 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 5 Rp 70.000 Rp 56.000
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Rak Arsip 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Ruang Manager Personalia

Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094


Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281
Lampu 1 Unit Rp 80.000 Rp 80.000 3 Rp 26.667 Rp 17.778
9 Tempat ATK 1 Set Rp 52.500 Rp 52.500 - - -
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Jam Dinding 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 4 Rp 25.000 Rp 18.750
Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Kursi Tamu 1 Unit Rp 200.000 Rp 200.000 5 Rp 40.000 Rp 32.000
Komputer Set 1 Set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-3

Tabel 4.1 Investasi Awal PT Health Hardware (Lanjutan)


Meja 1 Unit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 5 Rp 200.000 Rp 160.000
Kursi 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 5 Rp 70.000 Rp 56.000
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Rak Arsip 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094

Ruang Manager PPIC


Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281
Lampu 1 Unit Rp 80.000 Rp 80.000 3 Rp 26.667 Rp 17.778
10 Tempat ATK 1 Set Rp 52.500 Rp 52.500 - - -
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Jam Dinding 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 4 Rp 25.000 Rp 18.750
Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Kursi Tamu 1 Unit Rp 200.000 Rp 200.000 5 Rp 40.000 Rp 32.000
Komputer Set 1 Set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000
Meja 1 Unit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 5 Rp 200.000 Rp 160.000
Kursi 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 5 Rp 70.000 Rp 56.000
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Rak Arsip 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Ruang Manajer Maintenance

Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094


Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281
Lampu 1 Unit Rp 80.000 Rp 80.000 3 Rp 26.667 Rp 17.778
11 Tempat ATK 1 Set Rp 52.500 Rp 52.500 - - -
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Jam Dinding 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 4 Rp 25.000 Rp 18.750
Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Kursi Tamu 1 Unit Rp 200.000 Rp 200.000 5 Rp 40.000 Rp 32.000
Komputer Set 1 Set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000
Meja 1 Unit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 5 Rp 200.000 Rp 160.000
Kursi 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 5 Rp 70.000 Rp 56.000
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Rak Arsip 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094
Ruang Sekrtaris

Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281


Lampu 1 Unit Rp 80.000 Rp 80.000 3 Rp 26.667 Rp 17.778
12 Tempat ATK 1 Set Rp 52.500 Rp 52.500 - - -
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Jam Dinding 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 4 Rp 25.000 Rp 18.750
Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Printer Multifungsi 1 Set Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 5 Rp 200.000 Rp 160.000
Komputer Set 1 Set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000
Meja 6 Unit Rp 1.000.000 Rp 6.000.000 5 Rp 1.200.000 Rp 960.000
Kursi 6 Unit Rp 250.000 Rp 1.500.000 5 Rp 300.000 Rp 240.000
Telepon 6 Unit Rp 125.000 Rp 750.000 5 Rp 150.000 Rp 120.000
Rak Arsip 6 Unit Rp 125.000 Rp 750.000 5 Rp 150.000 Rp 120.000
Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094
Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281
Lampu 2 Unit Rp 80.000 Rp 160.000 3 Rp 53.333 Rp 35.556
Ruang Staf

APAR 2,5 Kg 1 Unit Rp 210.000 Rp 420.000 3 Rp 140.000 Rp 93.333


13 Tempat ATK 6 Set Rp 52.500 Rp 315.000 - - -
Saklar 3 Unit Rp 18.000 Rp 54.000 4 Rp 13.500 Rp 10.125
Jam Dinding 1 Unit Rp 60.000 Rp 60.000 4 Rp 15.000 Rp 11.250
Stop Kontak 6 Unit Rp 35.000 Rp 210.000 5 Rp 42.000 Rp 33.600
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Kursi Tamu 6 Unit Rp 200.000 Rp 1.200.000 5 Rp 240.000 Rp 192.000
Komputer Set 6 Set Rp 2.500.000 Rp 15.000.000 5 Rp 3.000.000 Rp 2.400.000
Printer Multifungsi 6 Set Rp 1.000.000 Rp 6.000.000 5 Rp 1.200.000 Rp 960.000
Proyektor dan Layar 1 Set Rp 3.500.000 Rp 3.500.000 5 Rp 700.000 Rp 560.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094
Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
Ruang Rapat

Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375


14 Papan Tulis 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 5 Rp 20.000 Rp 16.000
Meja Rapat 1 Unit Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000
Kursi rapat 7 Unit Rp 300.000 Rp 2.100.000 5 Rp 420.000 Rp 336.000
Lampu 1 Unit Rp 80.000 Rp 80.000 3 Rp 26.667 Rp 17.778
Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Meja Resepsionis 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 8 Rp 250.000 Rp 218.750
Kursi Resepsionis 1 Unit Rp 450.000 Rp 450.000 5 Rp 90.000 Rp 72.000
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Rak Arsip 2 Unit Rp 125.000 Rp 250.000 5 Rp 50.000 Rp 40.000
Ruang Resepsionis & Ruang Tunggu

Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094


Jendela 2 Unit Rp 350.000 Rp 700.000 8 Rp 87.500 Rp 76.563
Lampu 1 Unit Rp 80.000 Rp 80.000 3 Rp 26.667 Rp 17.778
Tempat ATK 1 Set Rp 52.500 Rp 52.500 - - -
APAR 2,5 Kg 1 Unit Rp 210.000 Rp 420.000 3 Rp 140.000 Rp 93.333
15
CCTV 2 Unit Rp 1.800.000 Rp 3.600.000 4 Rp 900.000 Rp 675.000
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Jam Dinding 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 4 Rp 25.000 Rp 18.750
Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Mesin Absensi 1 Unit Rp 750.000 Rp 750.000 5 Rp 150.000 Rp 120.000
Sofa Tamu 2 Unit Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Komputer Set 1 Set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-4

Tabel 4.1 Investasi Awal PT Health Hardware (Lanjutan)


Toilet Duduk 4 Unit Rp 600.000 Rp 2.400.000 8 Rp 300.000 Rp 262.500

Toilet Kantor
Saklar 2 Unit Rp 18.000 Rp 36.000 4 Rp 9.000 Rp 6.750
Pintu 6 Unit Rp 300.000 Rp 1.800.000 5 Rp 360.000 Rp 288.000
16
Wastafel 2 Unit Rp 372.000 Rp 744.000 8 Rp 93.000 Rp 81.375
Cermin 2 Unit Rp 126.000 Rp 252.000 8 Rp 31.500 Rp 27.563
Tempat Sampah 2 Unit Rp 50.000 Rp 100.000 5 Rp 20.000 Rp 16.000
CCTV 2 Unit Rp 1.800.000 Rp 3.600.000 4 Rp 900.000 Rp 675.000
Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094
Galon 1 Unit Rp 50.000 Rp 50.000 - - -
Dispenser 1 Unit Rp 150.000 Rp 150.000 4 Rp 37.500 Rp 28.125
Meja Makan Set 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000

Ruang Pantry Meja Disepenser 1 Unit Rp 200.000 Rp 200.000 4 Rp 50.000 Rp 37.500


Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
17
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Wastafel 1 Unit Rp 400.000 Rp 400.000 5 Rp 80.000 Rp 64.000
Tempat Sampah 1 Unit Rp 90.000 Rp 90.000 5 Rp 18.000 Rp 14.400
Lampu 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 8 Rp 15.625 Rp 13.672
AC 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 5 Rp 400.000 Rp 320.000
Jendela 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000 8 Rp 43.750 Rp 38.281
Kompor 1 Unit Rp 246.000 Rp 246.000 8 Rp 30.750 Rp 26.906
Toren Air 1 Unit Rp 1.215.000 Rp 1.215.000 20 Rp 60.750 Rp 57.713
18 Instalasi Air
Jet Pump 1 Unit Rp 385.000 Rp 385.000 8 Rp 48.125 Rp 42.109
19 Instalasi Listrik Generator 1 Unit Rp 75.000.000 Rp 75.000.000 10 Rp 7.500.000 Rp 6.750.000
Tempat sampah 2 Unit Rp 200.000 Rp 400.000 4 Rp 100.000 Rp 75.000
20 Parkiran Lampu Parkiran 4 Unit Rp 1.000.000 Rp 4.000.000 8 Rp 500.000 Rp 437.500
CCTV 2 Unit Rp 1.800.000 Rp 3.600.000 4 Rp 900.000 Rp 675.000
Lampu Taman 1 Unit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 8 Rp 125.000 Rp 109.375
21 Taman Belakang Tempat Sampah 1 Unit Rp 50.000 Rp 50.000 4 Rp 12.500 Rp 9.375
Set Taman 1 Unit Rp 7.000.000 Rp 7.000.000 5 Rp 1.400.000 Rp 1.120.000
22 Pembuangan Limbah Tempat Sampah 1 Unit Rp 3.500.000 Rp 3.500.000 4 Rp 875.000 Rp 656.250
Karpet Sajadah (110 cm x 60 cm) 6 Unit Rp 100.000 Rp 600.000 5 Rp 120.000 Rp 96.000
Pintu 1 Unit Rp 500.000 Rp 500.000 5 Rp 100.000 Rp 80.000
Lampu 2 Unit Rp 85.000 Rp 170.000 3 Rp 56.667 Rp 37.778
23 Musholla Stop Kontak 1 Unit Rp 35.000 Rp 35.000 5 Rp 7.000 Rp 5.600
Saklar 1 Unit Rp 18.000 Rp 18.000 4 Rp 4.500 Rp 3.375
Rak Alat Sholat 2 Unit Rp 100.000 Rp 200.000 5 Rp 40.000 Rp 32.000
Keperluan Fasilitas

Kipas Angin 2 Unit Rp 300.000 Rp 600.000 5 Rp 120.000 Rp 96.000


Meja 1 Unit Rp 700.000 Rp 700.000 8 Rp 87.500 Rp 76.563
Telepon 1 Unit Rp 125.000 Rp 125.000 5 Rp 25.000 Rp 20.000
Kursi 2 Unit Rp 100.000 Rp 200.000 8 Rp 25.000 Rp 21.875
24 Pos Satpam Monitor CCTV 1 Unit Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 5 Rp 300.000 Rp 240.000
Kipas Angin 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000 8 Rp 12.500 Rp 10.938
Pintu 1 Unit Rp 650.000 Rp 650.000 8 Rp 81.250 Rp 71.094
Jendela 2 Unit Rp 350.000 Rp 700.000 8 Rp 87.500 Rp 76.563
Toilet Duduk 4 Unit Rp 600.000 Rp 2.400.000 8 Rp 300.000 Rp 262.500
Saklar 2 Unit Rp 18.000 Rp 36.000 4 Rp 9.000 Rp 6.750

Pintu 6 Unit Rp 300.000 Rp 1.800.000 5 Rp 360.000 Rp 288.000

25 Toilet Fasilitas Wastafel 2 Unit Rp 372.000 Rp 744.000 8 Rp 93.000 Rp 81.375

Cermin 2 Unit Rp 126.000 Rp 252.000 8 Rp 31.500 Rp 27.563

Jendela 2 Unit Rp 350.000 Rp 700.000 8 Rp 87.500 Rp 76.563


Tempat Sampah 2 Unit Rp 50.000 Rp 100.000 5 Rp 20.000 Rp 16.000
26 Smoking Area Exhaust 2 Unit Rp 2.000.000 Rp 4.000.000 8 Rp 500.000 Rp 437.500
Lampu Taman 1 Unit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 8 Rp 125.000 Rp 109.375
27 Taman Depan Tempat Sampah 1 Unit Rp 50.000 Rp 50.000 4 Rp 12.500 Rp 9.375
Set Taman 1 Unit Rp 2.000.000 Rp 1.500.000 5 Rp 300.000 Rp 240.000
Pohon 6 Unit Rp 1.000.000 Rp 6.000.000 - - -
28 Dan Lain Lain Gerbang 1 Unit Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 8 Rp 1.250.000 Rp 1.093.750
Lampu Jalan 5 Unit Rp 1.000.000 Rp 5.000.000 5 Rp 1.000.000 Rp 800.000
Mobil Box 1 Unit Rp 185.000.000 Rp 185.000.000 8 Rp 23.125.000 Rp 20.234.375
Perlengkapan Solat 2 Set Rp 100.000 Rp 200.000 5 Rp 40.000 Rp 32.000
Kitchen Set 1 Set Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 5 Rp 500.000 Rp 400.000
Perlengkapan Kebersihan 1 Set Rp 500.000 Rp 500.000 5 Rp 100.000 Rp 80.000
29 Keperluan Operasional
Tissue 8 Unit Rp 20.000 Rp 160.000 - - -
Peralatan ATK 11 Set Rp 75.000 Rp 825.000 5 Rp 165.000 Rp 132.000
Peralatan Maintenance 1 Set Rp 250.000 Rp 250.000 5 Rp 50.000 Rp 40.000
Tempat P3K 2 Unit Rp 100.000 Rp 200.000 8 Rp 25.000 Rp 21.875
Total Rp 2.182.634.540 Rp 136.062.699 119.029.718,29
Modal Sendiri (75% ) 1.636.975.905,00
Modal Pinjaman (25% ) 545.658.635,00

Berdasarkan Tabel 4.1, maka dapat diketahui daftar investasi awal dari
PT Health Hardware. Berikut ini merupakan salah satu contoh perhitungan
untuk Peralatan ATK yang termasuk kedalam keperluan produksi.
Total biaya = Jumlah x biaya/satuan
= 11 x Rp 75.000 = Rp 825.000
Total biaya didapatkan dari hasil perkalian antara jumlah komponen
dan biaya/satuan yang terdapat di tabel investasi awal. Jumlah komponen

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-5

sebesar 11 unit dan biaya/satuan sebesar Rp 75.000 didapatkan hasil total


biaya sebesar Rp 825.000

Nilai Sisa =

= = Rp 165.000

Nilai Sisa didapatkan dari hasil pembagian antara total harga dan
umur ekonomis yang terdapat di tabel investasi awal. Total harga sebesar Rp
825.000 dan umur ekonomis sebesar 5 tahun didapatkan hasil total biaya
sebesar Rp 165.000

Nilai Susut =

= = Rp 132.000

Nilai Susut didapatkan dari hasil perhitungan antara total harga


dikurangi nilai sisa dibagi umur ekonomis yang terdapat di tabel investasi
awal. Total harga sebesar Rp 825.000, nilai sisa sebesar Rp Rp 165.000 dan
umur ekonomis sebesar 5 tahun didapatkan hasil total biaya sebesar Rp
132.000.
Setelah mendata seluruh kebutuhan untuk investasi awal, maka
perusahaan dapat menentukan modal sendiri dan modal pinjaman yang harus
dipersiapkan oleh perusahaan. Berikut ini adalah perhitungan untuk mencari
modal sendiri dan modal pinjaman berdasarkan jumlah total biaya investasi
awal.
Modal Sendiri = 75% x Total Biaya Investasi Awal

= 75% x Rp 2.182.634.540

= Rp 1.636.975.905

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-6

Modal Sendiri didapatkan dari hasil perhitungan 75% dikali total biaya
investasi awal sebesar Rp 2.182.634.540 yang terdapat di tabel investasi awal.
Didapatkan hasil sebesar Rp 1.636.975.905
Modal Pinjaman = 25% x Total Biaya Investasi Awal

= 25% x Rp 2.182.634.540

= Rp 545.658.635
Modal Pinjaman didapatkan dari hasil perhitungan 25% dikali total
biaya investasi awal sebesar Rp 2.182.634.540 yang terdapat di tabel investasi
awal. Didapatkan hasil sebesar Rp 545.658.635.
Kolom komponen biaya investasi berisikan daftar kebutuhan fasilitas-
fasilitas yang harus disediakan oleh perusahaan. Pada kolom ini berisi lahan
yang dibutuhkan, bagunan terbuka, bangunan tertutup, mesin – mesin yang
dibutuhkan, alat angkut yang dibutuhkan dan seluruh perlengkapan fasilitas
pabrik serta perkantoran yang dibutuhkan. Bangunan terbuka itu sendiri
merupakan bangunan yang tidak memiliki atap dengan kata lain merupakan
bangunan diruang atau area terbuka, seperti parkiran mobil, parkiran motor,
taman, pembuangan sampah, instalasi air dan instalasi listrik. Bangunan
tertutup merupakan bangunan yang memiliki atap, seperti lantai produksi,
lantai perkantoran, toilet pekerja, smoking area, mushola dan pos satpam.
Jenis dan jumlah mesin yang digunakan disesuaikan dengan hasil pada Multi
Product Process Chart (MPPC) dan alat angkut yang digunakan adalah mini
forklift dan walking pallet sesuai dengan perhitungan pada pembahasan biaya
penanganan material (BPM).
Kolom selanjutnya adalah kolom jumlah dan satuan komponen biaya
investasi. Kolom jumlah ini menjelaskan banyaknya unit yang dibutuhkan
dari daftar – daftar kebutuhan investasi yang diperlukan untuk mendirikan
sebuah perusahaan, sedangkan kolom satuan ini menerangkan satuan dari
jumlah unit atau set yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah perusahaan.
Misalnya pada bangunan tertutup dibutuhkan 1187.16304 dengan satuan m2,

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-7

selain itu pada mesin misalnya untuk meja fabrikasi dibutuhkan sebanyak 4
meja dengan satuan unit sedangkan pada perlengkapan komputer pada ruang
direktur keperluan kantor dibutuhkan 1 dengan satuan set. Perbedaan unit
dengan set yaitu terletak pada bisa terlihat atau tidaknya perlengkapan yang
dibutuhkan pada proses pembuatan maket nantinya sehingga perlengkapan
komputer pada keperluan kantor dimasukan menjadi satu set.
Kolom selanjutnya yaitu kolom harga per unit atau biaya per satuan.
Kolom ini berisikan harga untuk setiap unit maupun set perlengkapan yang
tertera pada tabel investasi awal. Harga per unit yang dicantumkan pada
tabel investasi awal sebisa mungkin merupakan harga yang paling murah yang
bisa didapatkan oleh perusahaan sehingga dapat menekan angka investasi
awal perusahaan. Selanjutnya adalah kolom total harga, yang didapatkan dari
hasil perkalian harga per unit dengan jumlah unit yang dibutuhkan per
komponen perlengkapan.
Kolom berikutnya adalah kolom umur dari masing – masing komponen
perlengkapan yang ada pada tabel investasi awal. Kolom umur ini
mengartikan umur ekonomis dari suatu komponen perlengkapan yang ada
pada investasi awal. Umur ekonomis itu sendiri merupakan jangka waktu
dimana suatu benda diharapkan dapat digunakan sesuai fungsinya selama
umur ekonomis tersebut dan setelah melewati umur ekonomis yang sudah
ditentukan sebaiknya dilakukan pergantian terhadap benda yang
bersangkutan. Umur ekonomis untuk bagunan tertutup dan bangunan
terbuka yaitu sebesar 50 tahun dan untuk tanah tidak memiliki umur
ekonomis karena tanah tidak akan mengalami penurunan kualiatas. Umur
untuk mesin yaitu sebesar 10 tahun termasuk untuk alat angkut yang
digunakan yaitu mini forklift dan walking pallet selama 10 tahun. Komponen
perlengkapan investasi awal yang lainnya berkisar dari 1 sampai 5 tahun.
Kolom selanjutnya adalah kolom nilai sisa. Kolom ini merupakan nilai
jual dari komponen perlengkapan investasi awal pada akhir masa periode
penggunaannya, maka dari itu tidak semua komponen perlengkapan investasi

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-8

awal mempunyai nilai sisa. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa komponen
perlengkapan investasi awal yang tidak bisa dijual pada akhir masa periode
penggunaannya. Nilai sisa bisa didapatkan dengan cara nilai pada kolom total
harga dibagi dengan kolom umur. Kolom yang terakhir adalah kolom nilai
susut. Nilai susut ini merupakan nilai depresiasi dari suatu barang pertahun
selama masa periode penggunaannya. Nilai susut ini didapatkan dengan cara
mengurangi total harga dengan nilai sisa yang kemudia dibagi dengan umur.
Nilai susut ini juga bisa menjadi acuan perusahaan untuk menyiapkan dana
penggantian per tahun yang harus disisihkan oleh perusahaan untuk
mengganti komponen peralatan diakhir periode penggunaannya.

Total biaya yang harus dikeluarkan untuk investasi awal PT Health Hardware
yaitu sebesar Rp 2.182.634.540 dengan total nilai sisa dari investasi awal yang
dimiliki PT Health Hardware sebesar Rp 136.062.699 serta total nilai susut
sebesar Rp 119.029.718. Modal sendiri yang harus dikeluarkan oleh PT Health
Hardware yaitu sebesar 75% total harga yaitu Rp 1.636.975.905 dan sisanya
25% didapat dari pinjaman ke bank sebesar Rp Rp 545.658.635.

4.2 Modal Kerja


Perhitungan untuk biaya modal kerja pada aspek finansial ini meliputi
beberapa komponen biaya yakni biaya pra-investasi, biaya tetap dan biaya
variabel yang dimulai dari tahun ke nol sampai dengan tahun ke lima. Biaya
modal kerja adalah daftar biaya yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
operasi perusahaan. Biaya Pra-Investasi yaitu biaya yang dikeluarkan
perusahaan contoh nya riset lapangan, Biaya tetap meliputi biaya PBB, biaya
penyusutan dan Gaji tenaga kerja tak langsung perkantoran. Biaya variabel
meliputi biaya bahan langsung, biaya bahan tak langsung, dan biaya overhead
pabrik, gaji tenaga kerja langsung dan gaji tenaga kerja tidak langsung non
perkantoran. Tabel 4.2 menunjukkan Modal Kerja untuk PT Health
Hardware.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-9

Tabel 4.2 Modal Kerja

Berdasarkan Tabel 4.2 Modal Kerja untuk PT Health Hardware, dapat


diketahui bahwa bahwa dalam perhitungan modal kerja terdapat biaya pra-
investasi sebesar Rp 60.000.000,00. Biaya ini meliputi biaya perencanaan
proyek, biaya survey lokasi, biaya izin mendirikan bangunan, biaya
pengurusan surat-surat, dan biaya izin mendirikan usaha. Selanjutnya dalam
perhitungan modal kerja terdapat biaya tetap
Biaya tetap ini merupakan biaya yang nilainya independent dengan
perubahan tingkat produksi maupun penjualan. Biaya tetap ini terdiri dari
biaya pembayaran PBB untuk tanah dan bangunan tertutup, biaya
penyusutan, gaji tenaga kerja tak langsung perkantoran dan gaji tenaga kerja
tak langsung non perkantoran.

PBB Tanah = Investasi Awal Tanah x 5%


= Rp 640,936,140 x 5 %
= Rp 32,046,807.00
PBB Tanah didapatkan dari hasil perhitungan 5% dikali investasi awal
tanah sebesar Rp 640.936.140 yang terdapat di tabel investasi awal.
Didapatkan hasil sebesar Rp 32.046.807,00

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-10

PBB Bangunan Tertutup = Investasi Awal Bangunan Tertutup x 5%


= Rp 593.581.520 x 5 %
= Rp 29.679.076,00
PBB Bangunan Tertutup didapatkan dari hasil perhitungan 5% dikali
investasi awal bangunan tertutup sebesar Rp 593.581.520 yang terdapat di
tabel investasi awal. Didapatkan hasil sebesar Rp 29.679.076,00
Penyusutan = Nilai Penyusutan pada Investasi Awal
(Hanya terdapat pada tahun 1-5)
= Rp119.029.718,29
Nilai Penyusutan didapatkan dari Nilai Penyusutan pada Investasi
Awal sebesar Rp119.029.718,29 yang terdapat di tabel investasi awal.
Didapatkan hasil sebesar Rp119.029.718,29
Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Perkantoran = Total gaji x 12
= 61,505,000.00 x 12
= Rp738,060,000.00
Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Perkantoran didapatkan dari hasil
perhitungan Total gaji yang terdapat di tabel Gaji Tenaga Kerja Tak
Langsung sebesar Rp. 61.505.000,00 dikali 12 bulan. Didapatkan hasil sebesar
Rp738.060.000,00
Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Non Perkantoran = Total Gaji x 12
= Rp 16.224.000,00 x 12
= Rp 194.688.000,00
Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Non Perkantoran didapatkan dari
hasil perhitungan Total gaji yang terdapat di tabel Gaji Tenaga Kerja Tak
Langsung sebesar Rp 16.224.000,00 dikali 12 bulan. Didapatkan hasil sebesar
Rp 194.688.000,00. Biaya penyusutan, gaji tenaga kerja tak langsung
perkantoran dan gaji tenaga kerja tak langsung non perkantoran tidak dimulai
dari tahun ke nol karena biaya ini dikeluarkan ketika perusahaan telah berdiri
Biaya variabel adalah biaya yang nilainya berubah-ubah sewaktu-
waktu dan tergantung pada volume produksi maupun penjualan. Biaya

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-11

variabel terdiri dari biaya bahan langsung, biaya bahan tak langsung, biaya
overhead dan biaya untuk tenaga kerja langsung. Biaya bahan langsung
merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli komponen utama
pembuatan tempat P3K. Biaya bahan tak langsung merupakan biaya yang
harus dikeluarkan untuk membeli komponen tambahan.
Biaya Bahan Langsung komponen papan pintu (1)
• Lotting =
= 1 x 201 x 245
= 49245 unit
Lotting didapatkan dari hasil perhitungan antara kuantitas komponen
yang terdapat di tabel komponen utama sebanyak 1 unit dikali target produksi
sebesar 201 unit kemudian dikali hari kerja dalam satu tahun sebesar 245 hari.
Didapatkan hasil sebesar 49245 unit
• Biaya bahan langsung = biaya/unit x Lotting
= 4781.25 x 49245.00
= Rp 235.452.656,3
Biaya bahan langsung didapatkan dari hasil perhitungan antara
biaya/unit yang terdapat di tabel komponen utama sebesar Rp. 4781,25 dikali
lotting sebesar 49245 unit. Didapatkan hasil sebesar Rp 235.452.656,3

Biaya Bahan tak Langsung komponen tambahan paku (36)


• Lotting =

= = 32830

Lotting didapatkan dari hasil perhitungan antara kuantitas komponen


yang terdapat di tabel komponen utama sebanyak 8 unit dikali target produksi
sebesar 201 unit kemudian dikali hari kerja dalam satu tahun sebesar 245 hari.
Didapatkan hasil sebesar 32830 unit

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-12

• Biaya bahan tak langsung


= biaya/unit x Lotting x kemasan tersedia
= Rp 50 x 32830 x 12
= Rp 78.792.000,00
Biaya bahan tak langsung didapatkan dari hasil perhitungan antara
biaya/unit yang terdapat di tabel komponen utama sebesar Rp 50 dikali lotting
sebesar 32830 unit kemudian dikali kemasan tersedia sebanyak 12.
Didapatkan hasil sebesar Rp 78.792.000,00
Biaya overhead adalah biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan operasional perusahaan di luar biaya tenaga kerja, biaya bahan
langsung dan biaya bahan tak langsung. Biaya tersebut biasanya meliputi
biaya listrik, biaya air, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya transportasi,
biaya telepon, dan lain sebagainya
Biaya Overhead = Naik 10% Setiap Tahun
= Tahun 1 = Rp. 75.000.000
= Tahun 2 = (75.000.000 x 10%) + 75.000.000
= 7.500.000 + 75.000.000
= Rp. 82.500.000
Biaya overhead setiap tahun mengalami kenaikan sebesar 10% dengan
asumsi terjadi kenaikan penggunaan pada biaya listrik, biaya air, biaya
reparasi dan pemeliharaan, biaya transportasi, biaya telepon. Total biaya
overhead pabrik yang digunakan untuk tahun pertama yaitu sebesar Rp
75.000.000,00 dan mengalami kenaikan di tahun kedua sebesar 10% sehingga
biaya overhead yang dibutuhkan di tahun kedua menjadi Rp. 82.500.000,00
dan begitu seterusnya sampai dengan tahun kelima.
Gaji Tenaga Kerja = total gaji tenaga kerja langsung selama
Langsung 12 bulan
= Rp 117.624.000,00 x 12
= Rp 1.411.488.000,00

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-13

Gaji Tenaga Kerja Langsung didapatkan dari hasil perhitungan Total


gaji yang terdapat di tabel Gaji Tenaga Kerja Langsung sebesar Rp
117,624,000.00 dikali 12 bulan. Didapatkan hasil sebesar Rp 1.411.488.000,00
Total Modal Kerja = Total Modal Kerja Tahun 0 + Tahun 1 + tahun
2 + tahun 3 + tahun 4 + tahun 5
= Rp 121.725.883,00 + Rp 6.447.136.441,71 +
Rp 6.454.636.441,71 + Rp 6.462.886.441,71 +
Rp 6.471.961.441,71 + Rp 6.481.943.941,71
= Rp 32.440.290.591,54
Total Modal Kerja didapatkan dari hasil penjumlahan antara Total
Modal Kerja dari tahun 0 sampai tahun 5. Didapatkan hasil sebesar Rp
32.440.290.591,54
Modal sendiri = (Total Modal Kerja Tahun 0 + Tahun 1) x 75%
= (Rp 121.725.883,00 + Rp 6.447.136.441,71) x
75%
= Rp 4.926.646.743,53
Modal Sendiri didapatkan dari hasil penjumlahan Total modal kerja
tahun 0 dan tahun 1 dikali 75%.. Didapatkan hasil sebesar Rp
4.926.646.743,53

Modal Pinjaman = (Total Modal Kerja Tahun 0 + Tahun 1) x 25%


= (Rp 121.725.883,00 + Rp 6.447.136.441,71) x
25%
= Rp 1.642.215.581,18
Modal Pinjaman didapatkan dari hasil penjumlahan Total modal kerja
tahun 0 dan tahun 1 dikali 25%.. Didapatkan hasil sebesar Rp
1.642.215.581,18. Penggunaan tahun ke-0 dan tahun ke-1 untuk perhitungan
modal sendiri dan modal pinjaman dikarenakan modal kerja hanya
dibutuhkan untuk awal pendirian perusahaan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-14

4.3 Harga Pokok Penjualan


Perhitungan untuk bab aspek finansial yang selanjutnya yaitu
menentukan harga pokok penjualan untuk produk Tempat P3K. Harga pokok
penjualan berguna untuk menentukan harga jual per unit dari Tempat P3K
dengan mempertimbangkan tingkat profit yang diinginkan oleh perusahaan
dan besarnya PPN yang harus dibayarkan per unitnya. Tabel 4.3
menunjukkan Harga Pokok Penjualan yang dibuat oleh PT Health Hardware.
Tabel 4.3 Harga Pokok Penjualan

Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui harga pokok penjualan dan


harga jual dari Tempat P3K yang telah dibuat. Berikut ini merupakan contoh
perhitungan harga pokok penjualan pada produk tempat P3K PT Health
Hardware.

PBB = PBB tanah dan bangunan tertutup


= Rp 32,046,807.00 + Rp 29,679,076.00

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-15

= Rp 61.725.883,00
PBB merupakan pajak bumi dan bangunan yang terdiri dari biaya
tanah dan biaya bangunan tertutup pada tabel investasi awal, dimana nilai
PBB yang didapatkan yaitu sebesar Rp 61.725.883,00
Penyusutan = Total biaya penyusutan investasi awal
= Rp 119.029.718,29
Biaya penyusutan diperoleh dari tabel investasi awal. Didapatkan hasil
Rp 119.029.718,29. Sedangkan biaya bahan langsung, biaya bahan tak
langsung, biaya overhead, gaji tenaga kerja langsung, gaji tenaga kerja tak
langsung perkantoran dan non perkantoran diperoleh dari tabel modal kerja
Biaya Bahan Langsung = Total biaya bahan langsung
= 247367484 + 200550262.5 + 59399319 +
67810365 + 69619281.59 + 235452656.3
= Rp 1.116.670.840,42
Biaya Bahan Langsung didapatkan dari hasil penjumlahan dari semua
biaya bahan langsung atau komponen utama dari tabel modal kerja.
Didapatkan hasil sebesar Rp 1.116.670.840,42
Biaya Bahan Tak Langsung = Total biaya bahan tak langsung
= 78.792.000,00 + 98.500.000,00 + 49.248.000,00
+ 19.698.000,00
= Rp 2.730.474.000,00
Biaya Bahan Tak Langsung didapatkan dari hasil penjumlahan dari
semua biaya bahan tak langsung atau komponen tambahan dari tabel modal
kerja. Didapatkan hasil sebesar Rp 2.730.474.000,00
Biaya Overhead Pabrik = Total biaya overhead
= Rp 75.000.000
Biaya Overhead Pabrik diperoleh dari tabel modal kerja. Didapatkan
hasil Rp 75.000.000
Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Perkantoran = Rp 738.060.000,00

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-16

Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Perkantoran diperoleh dari tabel


modal kerja. Didapatkan hasil Rp 738.060.000,00
Gaji Tenaga Kerja Langsung = Rp 1.411.488.000,00
Gaji Tenaga Kerja Langsung diperoleh dari tabel modal kerja.
Didapatkan hasil Rp 1.411.488.000,00
Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Non Perkantoran = Rp 194.688.000,00
Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Non Perkantoran Perkantoran
diperoleh dari tabel modal kerja. Didapatkan hasil Rp 194.688.000,00
Biaya fabrikasi total = PBB + penyusutan + biaya bahan langsung +
biaya bahan tidak langsung + biaya overhead pabrik + gaji tenaga kerja tak
langusng perkantoran + gaji tenaga kerja langsung + gaji tenaga kerja tak
langsung non perkantoran
= Rp 61,725,883.000 + Rp 119,029,718.29 +
Rp 1,116,670,840.42 + Rp 2,730,474,000.00 +
Rp 75.000.000 + Rp 738,060,000.00 +
Rp 1,411,488,000.00 + Rp 194,688,000.00
= Rp 6,447,136,441.71
Biaya fabrikasi total yang diperoleh adalah sebesar Rp
6,447,136,441.71. Biaya fabrikasi total sendiri merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk menunjang seluruh kegiatan produksi beserta depresiasi
atau penyusutan dari seluruh komponen pada tabel investasi awal. Nilai dari
persediaan work in process (WIP) dan barang jadi sama dengan 0, diakibatkan
belum ada persediaan work in process dan barang jadi pada tahun sebelum
didirikannya perusahaan PT Health Hardware.
Harga Pokok Penjualan (HPP) yang didapatkan yaitu sebesar Rp
6.447.136.441,71 Harga pokok penjualan akan mempengaruhi besarnya harga
jual per unit dari produk Tempat P3K. Pertambahan Nilai (PPN) merupakan
pajak yang dikenakan untuk setiap pertambahan nilai dan barang yang dijual
oleh produsen ke konsumen. PPN merupakan pajak yang dibayarkan oleh

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-17

konsumen kepada pedagang. Besarnya PPN untuk furniture atau alat


kebutuhan rumah tangga yaitu sebesar 15%
PPN = 15 % x Harga Pokok Penjualan
= 15 % x Rp 6.447.136.441,71
= Rp 967.070.466,26
PPN didapatkan dari hasil perhitungan 15% dikali Harga Pokok
Penjualan sebesar Rp 6.447.136.441,71. Didapatkan hasil sebesar Rp
967.070.466,26.
Profit = 41% x Harga Pokok Penjualan
= 41% x Rp 6.447.136.441,71
= Rp 2.643.325.941,10
Profit didapatkan dari hasil perhitungan profit yang diinginkan oleh
PT Health Hardware sebesar 39% dikali Harga Pokok Penjualan sebesar Rp
6.447.136.441,71. Didapatkan hasil sebesar Rp Rp 2.643.325.941,10. Tingkat
profit sebesar 41 % ini merupakan tingkat profit paling rendah yang dapat
diambil oleh PT Health Hardware apabila dengan rencana pengembalian
selama lima tahun. Apabila harga jual lebih besar jika dibandingkan dengan
HPP maka PT Health Hardware akan memperoleh keuntungan dan apabila
harga jual lebih kecil jika dibandingkan dengan HPP maka PT Health
Hardware akan memperoleh kerugian.
Harga Jual (Rp) = Harga Pokok Penjualan + PPN + Profit
= Rp 6,447,136,441.71+ Rp 967,070,466.26 +
Rp 2.643.325.941,10
= Rp 10.057.532.849,06
Harga jual yang didapatkan yaitu sebesar Rp 10.057.532.849,06 yang
dimana nilai ini merupakan harga jual produk yang sudah memperhitungkan
nilai PPN, HPP dan profit.

HPP/ Unit =

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-18

= Rp 103,195.46

HPP/ Unit didapatkan dari hasil perhitungan HPP yang sebesar Rp


6,447,136,441.71 dibagi dengan jumlah produksi selama 1 tahun sebesar 62475.
Didapatkan hasil sebesar Rp 103,195.46

Harga Jual/ Unit =

= Rp 160.984,92
Harga Jual/ Unit didapatkan dari hasil perhitungan Harga Jual yang
sebesar Rp 10.057.532.849,06 dibagi dengan jumlah produksi selama 1 tahun
sebesar 62475. Didapatkan hasil sebesar Rp 160.984,92

4.4 Proyeksi Pembayaran Angsuran Pokok dan Bunga Bank


Perhitungan angsuran pokok dan bunga bank dilakukan untuk
mengetahui biaya yang harus dibayarkan oleh PT Health Hardware untuk
melunasi pinjaman sebesar 25 % yang digunakan pada investasi awal dan
modal perusahaan. Berikut merupaka tabel 4.4 angsuran pokok dan bunga
bank pada PT Health Hardware.
Tabel 4.4 Angsuran Pokok dan Bunga Bank

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-19

Perhitungan angsuran pokok dan bunga bank yang dilakukan oleh PT


Health Hardware terdapat contoh perhitungan. Berikut merupakan contoh
perhitungan angsuran pokok dan bunga bank.
Hutang bank = pinjaman bank investasi awal + pinjaman bank
modal kerja
= Rp 545,658,635 + Rp 1,642,215,581.18
= Rp 2.187.874.216,18
Hutang bank didapatkan dari hasil penjumlahan dari pinjaman bank
investasi awal dari tabel investasi awal dengan pinjaman bank modal kerja
dari tabel modal kerja. Didapatkan hasil sebesar Rp 2.187.874.216,18
Angsuran pokok =

= Rp 437.574.843,24
Angsuran pokok didapatkan dari hasil perhitungan Hutang Bank Awal
yang sebesar Rp 2.187.874.216,18 dibagi dengan rencana pengembalian
pinjaman selama 5 tahun. Didapatkan hasil sebesar Rp Rp 437.574.843,24
Bunga bank = hutang bank x 11%
= Rp 2.187.874.216,18 x 11%
= Rp 240.666.163,78
Bunga bank didapatkan dari hasil perhitungan hutang bank yang
sebesar Rp 2.187.874.216,18 dibagi dengan 11%. Didapatkan hasil sebesar Rp
240.666.163,78. Bunga bank dari tahun ke-1 sampai tahun ke-5 semakin kecil,
hal ini disebabkan karena perusahaan telah mengangsur hutang yang dimiliki
dari tahun awal sehingga hutang dan bunga bank pada tahun ke-1 sampai
tahun ke-5 mengalami penurunan.
Hutang bank tahun 1 = hutang bank awal – angsuran pokok
= Rp 2.187.874.216,18 - Rp 437.574.843,24
= Rp 1.750.299.372,94

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-20

Hutang bank tahun 1 didapatkan dari hasil perhitungan Hutang Bank


Awal yang sebesar Rp 2.187.874.216,18 dikurangi dengan angsuran pokok
sebesar Rp 437.574.843,24. Didapatkan hasil sebesar Rp 1.750.299.372,94.
Pembayaran ke bank tahun 1 = angsuran pokok + bunga bank
= Rp 437.574.843,24 + Rp 240.666.163,78
= Rp 678.241.007,01
Pembayaran ke bank tahun 1 didapatkan dari hasil perhitungan
angsuran pokok yang sebesar Rp 437.574.843,24 dikurangi dengan bunga bank
sebesar Rp 240.666.163,78. Didapatkan hasil sebesar Rp 678.241.007,01
Berdasarkan Tabel 4.4 Proyeksi Pembayaran Angsuran Pokok dan
Bunga Bank, dapat diketahui bahwa anggaran pokok, bunga bank dan
pembayaran ke bank pada tahun ke nol belum dilakukan. Hal ini dikarenakan
perusahaan baru melakukan peminjaman sehingga angsuran, bunga bank dan
pembayaran ke bank baru dibayarkan pada tahun berikutnya.

4.5 Proyeksi Analisis Laba Rugi


Proyeksi analisis laba rugi adalah perhitungan yang dilakukan untuk
mengetahui perkiraan keuntungan ataupun kerugian dari hasil penjualan yang
akan didapatkan PT Health Hardware dalam jangka waktu periode lima
tahun. Tabel 4.5 menunjukkan Proyeksi Analisis Rugi Laba pada PT Health
Hardware.
Tabel 4.5 Proyeksi Analisis Laba Rugi

Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui pendapatan dan


pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan, terdapat beberapa

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-21

perhitungan yang telah dilakukan. Berikut ini merupakan contoh


perhitungannya.
Total penjualan = Harga Jual pada tabel harga pokok
penjualan
= Rp 10.057.532.849,06
Total nilai penjualan pada tahun pertama sampai tahun kelima sama
yaitu sebesar Rp 10.057.532.849,06. Hal ini dikarenakan PT Health Hardware
dalam memproduksi Tempat P3K mempunyai target produksi yang tetap
setiap periode produksinya
Biaya produksi = biaya modal kerja tahun 0 + biaya modal
kerja tahun1
= Rp 121.725.883,00 +
Rp6.447.136.441,71
= Rp 6.586.222.416,76
Biaya produksi untuk setiap tahunnya sama yaitu sebesar Rp
6.568.862.324,71 .Biaya produksi disini terdiri dari biaya modal kerja tahun ke
nol ditambah dengan biaya modal kerja tahun pertama.
Pendapatan kotor = total penjualan - biaya produksi
= Rp 10.057.532.849,06 –
Rp6.586.222.416,76
= Rp3.488.670.524,36
Pendapatan kotor pada tahun pertama sampai dengan tahun kelima
sama yaitu sebesar Rp3.488.670.524,36. Pendapatan kotor ini merupakan
pendapatan yang didapatkan oleh PT Health Hardware tanpa
mempertimbangkan biaya penyusutan, pajak dan biaya angsuran ke bank.
Penyusutan biaya investasi = penyusutan investasi awal
= Rp 119.029.718,29
Nilai penyusutan ini dapat dilihat pada tabel investasi awal dan
besaran nilainya pada tahun pertama sampai tahun kelima tidak berubah.
Didapatkan nilai penyusutan dengan nilai sebesar Rp 119.029.718,29

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-22

Pendapatan = Rp3.488.670.524,36 - penyusutan biaya


(sebelum bunga+pajak) = Rp 3.359.727.795,52 - Rp 119.029.718,29
= Rp 3.369.640.806,07
Nilai pendapatan sebelum ditambah dengan bunga dan pajak pada
tahun kesatu sampai dengan tahun kelima sama yaitu sebesar Rp
3.369.640.806,07 dan tidak memiliki perbedaan nilai. Nilai untuk analisis ini
dapat dicari dengan mengurangi pendapatan kotor dan penyusutan biaya
investasi.
Pembayaran ke bank tahun 1 = tabel angsuran pembayaran ke bank
tahun 1
= Rp 678.241.007,01
Pembayaran ke bank pada tahun pertama yaitu sebesar Rp
678.241.007,01, pada tahun kedua sebesar Rp 630.107.774,26, pada tahun
ketiga sebesar Rp 581.974.541,50, pada tahun keempat sebesar Rp
533.841.308,75 dan pada tahun kelima sebesar Rp 485.708.075,99. Nilai
pembayaran ke bank pada tiap tahunnya mengalami penurunan karena
hutang yang dimiliki PT Health Hardware akan semakin berkurang dari
tahun ke tahun.
Pendapatan (sebelum pajak) tahun 1 = pendapatan (sebelum bunga +
pajak) - pembayaran ke bank

= Rp 3.369.640.806,07–
Rp 678.241.007,01
= Rp 2.691.399.799,05
Pendapatan sebelum pajak disini dapat diketahui dengan cara
mengurangi pendapatan sebelum bunga dan pajak dengan pembayaran ke
bank. Nilai pendapatan pada tahun pertama sebesar Rp 2.691.399.799,05,
pada tahun kedua sebesar Rp 2.739.533.031,81, pada tahun ketiga sebesar Rp
2.787.666.264,57, pada tahun keempat sebesar Rp 2.835.799.497,32 dan pada
tahun kelima sebesar Rp2.883.932.730,08 Nilai pendapatan sebelum pajak ini

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-23

akan terus meningkat setiap tahunnya karena nilai bunga yang harus
dibayarkan setiap tahunnya akan selalu berkurang.
Pajak penghasilan (30%) = pendapatan (sebelum pajak) x30%
= Rp 2.691.399.799,05 x 30%
= Rp807.419.939,72
Pajak penghasilan ini bernilai sebesar 30 % dari pendapatan sebelum
pajak yang didapatkan. Nilai pajak penghasilan pada tahun pertama sebesar
Rp807.419.939,72, pada tahun kedua sebesar Rp 821.859.909,54, pada tahun
ketiga sebesar Rp 836.299.879,37, pada tahun keempat sebesar Rp
850.739.849,20 dan pada tahun kelima sebesar Rp 865.179.819,02. Nilai untuk
pajak penghasilan akan selalu meningkat karena berbanding lurus dengan
pendapatan sebelum pajak.
Pendapatan bersih (setelah = pendapatan (sebelum pajak) – (setelah
pajak) pajak penghasilan
= Rp 2.691.399.799,05- Rp807.419.939,72
= Rp1.883.979.859,34
Pendapatan bersih setelah pajak ini bisa didapatkan dengan cara
mengurangi pendapatan sebelum pajak dengan pajak penghasilan. Nilai
pendapatan bersih setelah pajak pada tahun pertama sebesar Rp
1.825.057.479,80, pada tahun kedua sebesar Rp 1.862.425.571,08, pada tahun
ketiga sebesar Rp 1.899.793.662,35, pada tahun keempat sebesar Rp
1.937.161.753,63 dan pada tahun kelima sebesar Rp 1.974.529.844,90. Nilai
pendapatan bersih yang didapatkan selalu mengalami peningkatan.
Profit on sales tahun 1 =

= 0,1873

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-24

Nilai profit on sales untuk produk Tempat P3K ini selalu mengalami
peningkatan. Nilai profit on sales ini dapat diketahui dengan membagi
pendapatan bersih setelah pajak dengan total penjualan. Nilai profit on sales
pada tahun pertama sebesar 0,187, pada tahun kedua sebesar 0,1907, pada
tahun ketiga sebesar 0,1940, pada tahun keempat sebesar 0,1974 dan pada
tahun kelima sebesar 0,2007. Berdasarkan nilai profit on sales yang selalu
meningkat dapat diketahui bahwa PT Health Hardware akan mendapatkan
keuntungan yang akan selalu meningkat setiap tahunnya dari hasil penjualan
Tempat P3K, hal ini dikarenakan berkurangnya besar angsuran dan besaran
bunga yang harus dibayarkan ke bank.

4.6. Proyeksi Aliran Kas


Perhitungan aliran kas terbagi kedalam tiga metode. Metode-metode
tersebut yaitu Initial Cash Flow (IFC), Operational Cash Flow (OCF) dan
terminal cash flow(TCF). Berikut merupakan pembehasan dari ketiga metode
tersebut.

4.6.1 Initial Cash Flow


Initial cash flow yaitu aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran
untuk kegiatan investasi misalnya pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan dan sebagainya. Berikut merupakan perhitungan ICF
menunjukan biaya yang dikeluarkan oleh PT Health Hardware.
ICF = total biaya investasi awal + modal kerja (tahun 0 + tahun 1)
= Rp 2.182.634.540 + Rp 121.725.883,00 + Rp 6.447.136.441,71
= Rp 8.751.496.864,71
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh bahwa nilai ICF yang
didapatkan sebesar Rp 8.751.496.864,71 yang berarti bahwa besarnya aliran
kas yang harus dikeluarkan PT Health Hardware sebesar Rp 8.751.496.864,71
untuk memproduksi Tempat P3K.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-25

4.6.2 Operational Cash Flow (OCF)


Operational cash flow (OCF) merupakan suatu aliran kas yang berkaitan
dengan kegiatan operasional perusahaan, yang biasanya dipengaruhi oleh
pajak, bunga, serta penyusutan komponen investasi. Berikut ini merupakan
tabel operational cash flow PT Health Hardware pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Tabel Operational Cash Flow

Perhitungan operational cash flow menunjukan aliran kas yang


berkaitan dengan operasional proyek seperti penjualan, biaya umum,
administrasi dan lain sebagainya. Operational cash flow merupakan aliran kas
masuk dan aliran kas keluar. Berikut ini merupakan contoh perhitungan pada
tabel Operational cash flow.
Pendapatan setelah pajak = berdasarkan tabel proyeksi analisis laba
rugi

= Rp1.883.979.859,34
Pendapatan setelah pajak dapat dilihat berdasarkan tabel proyeksi
analisis laba rugi. Didapatkan pendapatan setelah pajak dengan nilai sebesar
Rp1.883.979.859,34
Penyusutan = berdasarkan tabel investasi awal
= Rp 119.029.718,19
Penyusutan dapat dilihat berdasarkan tabel investasi awal.
Didapatkan penyusutan dengan nilai sebesar Rp 119.029.718,29
Bunga (1-pajak 30%) = bunga bank pada tabel proyeksi

pembayaran angsuran pokok dan bunga bank x


70%
= Rp 240.666.163,78 x 70%
= Rp 168.466.314,64

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-26

Bunga (1-pajak 30%) dapat dilihat berdasarkan bunga bank pada tabel
proyeksi dikali 70%. Didapatkan bunga (1-pajak 30%) dengan nilai sebesar
Rp 168.466.314,64
OCF = pendapatan setelah pajak + penyusutan
+ bunga (1-pajak 30%)
= Rp1.883.979.859,34 +Rp 119.029.718,19
+ Rp 168.466.314,64

= Rp 2.171.475.892,27
Perhitungan operational cash flow dari tahun ke-1 sampai tahun ke 5
yaitu sebesar Rp 2.171.475.892,27 yang artinya biaya operational yang harus
dikeluarkan stabil tidak mengalami peningkatan dan tidak mengalami
penurunan selama 5 tahun mempunyai nilai sama yaitu sebesar Rp
2.171.475.892,27. Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan pendapatan
yang diperoleh oleh PT Health Hardware dan dengan pembahan bunga yang
semakin menurun setiap tahunnya.

4.6.3 Terminal Cash Flow (TCF)


Terminal cash flow (TCF) adalah aliran kas yang bekaitan dengan nilai
sisa atau nilai residu dari suatu usaha yang dijalankan. Nilai sisa tersebut
dapat berupa sisa modal kerja, nilai sisa proyek, yaitu penjualan peralatan
proyek. Berikut ini merupakan perhitungan terminal cash flow PT Health
Hardware.
TCF = modal kerja ( tahun ke 0 + tahun ke 1) + total nilai sisa (residu)
= Rp 121.725.883,00 + Rp 6.447.136.441,71+ Rp 136.062.699
= Rp 6.704.925.023,87
Berdasarkan perhiungan terminal cash flow didapat sebesar Rp
6.704.925.023,87 yang artinya jika masanya sudah habis, maka modal akhir
yang akan menjadi asset dari PT Health Hardware sebesar Rp
6.704.925.023,87.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-27

4.7. Proyeksi Penilaian Investasi


Proyeksi penilaian investasi merupakan suatu cara yang digunakan
untuk mengetahui suatu kelayakan pada investasi yang akan dilakukan oleh
perusahaan. Proyeksi penilaian investasi dilakukan menggunakan tiga metode.
Metode tesebut yaitu payback period (PP), net present value (NPV) dan internal
rate of return (IRR). Berikut meruapakan pembahasan dari ketiga metode
tersebut.

4.7.1. Payback period (PP)


Payback period (PP) betujuan untuk mengetahui waktu atau tempo
dalam pengembalian investasi awal untuk mengembalikan modal. Berikut
merupakan perhitungan payback period (PP).
Tabel 4.7 Payback period (PP)

Berdasarkan tabel perhitungan payback period dapat diketahui nilai


ICF, OCF dan hasil dari tahuun pertama sampai tahun ke lima. Berikut
merupakan perhitungan dari payback period.
Hasil tahun ke-1 = ICF – OCF

= Rp 8.751.496.864,71 - Rp 2.171.475.892,27
= Rp 6.580.020.972,44
Hasil tahun ke-1 didapatkan dari hasil perhitungan ICF dikurangi
OCF. Didapatkan hasil sebesar Rp 6.580.020.972,44
Hasil tahun ke-2 = hasil tahun ke-1 – OCF

= Rp 6.580.020.972,44 - Rp 2.171.475.892,27
= Rp 4.408.545.080,18

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-28

Hasil tahun ke-2 didapatkan dari hasil perhitungan hasil tahun ke-1
dikurangi OCF. Didapatkan hasil sebesar Rp 4.408.545.080,18.

Payback periode = 4 tahun + x 12 bulan

= 4 tahun +
x 12 bulan
= 4 tahun + 2 bulan + 0,93562 x 30 hari
= 4 tahun + 2 bulan + 29 hari
Berdasarkan perhitungan di atas menunjukkan hasil payback period
sebesar 4 tahun 2 bulan 29 hari yang berarti bahwa periode yang diperlukan
PT Health Hardware untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi
adalah selama 4 tahun 2 bulan 29 hari, sehingga pada tahun ke-5 PT Health
Hardware telah memperoleh biaya investasi awalnya kembali pada tahun ke-5
setelah pembebanan hutang bank diselesaikan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa perusahaan yang dibangun layak karena payback period terjadi kurang
dari kurun waktu lima tahun.

4.7.2. Net Present Value (NPV)


Net present value (NPV) merupakan nilai dari proyek yang
bersangkutan yang diperoleh berdasarkan selisih antara aliran kas yang
dihasilkan terhadap investasi yang dikeluarkan perusahaan. Metode ini
memperhatikan nilai waktu berdasarkan uang (time value of money).
Perhitungan yang digunakan dalam menghitung NPV adalah sebagai berikut.
N = 1,2,3, ........n (menunjukkan tahun)
F = pendapatan bersih setelah pajak
i = 11%


n
NPV = P (P/F, i%, j)
J=1 j

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-29

NPV = Rp 1.883.979.859,34 (P/F,11%,1) + Rp 1.917.673.122,27 (P/F,11%,2)


+ Rp 1.915.366.385,20 (P/F,11%,3) + Rp 1.985.059.648,12
(P/F,11%,4) + Rp 2.018.752.911,05(P/F,11%,5)
NPV = Rp 1.851.566.636,86 (0,900901) + Rp 1.885.319.151,76 (0,811622) +
Rp 1.919.071.666,65 (0,731191) + Rp 1.952.824.181,55 (0,658731) +
Rp 1.986576.696,44 (0,593451)
NPV = Rp 7.186.177.833,54
Investasi dikatakan layak apabila nilai NPV bernilai positif dan
sebaliknya apabila nilai NPV bernilai negative maka investasi dikatakan tidak
layak. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oeh PT Health Hardware
didapat nilai NPV Rp 7.186.177.833,54 maka dapat di simpulkan bahwa
investasi layak untuk dilakuakan pada PT Health Hardware.

4.7.3 Internal Rate of Return (IRR)


Internal rate of return (IRR) untuk mengetahui kelayakan pendirian
dibangunnya suatu usaha. Kelayakan tersebut dapat dilihat berdasarkan
perbandingan nilai tingkat suku bunga dengan nilai IRR. Jika tingkat suku
bunga lebih besar dari IRR maka investasi suat perusahaan dapat dikatakan
tidak layak begitupun sebaliknya apabila tingkat suku bunga lebih kecil dari
IRR maka investasi perusahaan dapat dikatakan layak. Perhitungan internal
rate of return dilakukan dengan metode trial and error yang mengacu pada nilai
ICF. Berikut merupakan perhitungan untuk metode internal rate of return.
ICF = Rp 8.751.496.864,71
OCF = Rp 2.171.475.892,27
TCF = Rp 6.704.925.023,87
n =5
NPV + (21%) = - ICF + OCF (P/A,21%,5) + TCF (P/F,21%,5)
= - Rp 8.751.496.864,71+ Rp 2.171.475.892,27 (2,925984)
+ Rp 6.704.925.023,87 (0,385543)
= Rp187.243.760,92

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-30

NPV - (22%) = - ICF + OCF (P/A,22%,5) + TCF (P/F,22%,5)


= - Rp 8.751.496.864,71 + Rp 2.171.475.892,27 (2.86364)

+ Rp 6.704.925.023,87 (0,369999)
= -Rp52.356.086,67
 NPV1 
IRR = i1+   x (i2- i1)
 NPV1- NPV2 

 Rp187.243.760, 92 
= 21%+   x (22%- 21%)
 Rp187.243.760, 92 - (-Rp52.356.086, 67) 
= 0,217814853 ≈ 21,7814 %
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai internal
rate of return (IRR) sebesar 21,7814 % yang berarti bahwa nilai suku bunga
tersebut mempunyai nilai yang lebih besar daripada 11%, dikarenakan IRR
hasil perhitungan 21,7814 % lebih besar dari tingkat suku bunga yang
ditetapkan bank yaitu sebesar 11%, maka proyek investasi pada PT Health
Hardware dikatakan layak untuk dilaksanakan.

4.8 Perhitungan Titik Impas


Perhitungan titik impas yang merupakan metode untuk mengetahui
lama waktu yang dubuthkan oleh suatu perusahaan untuk dapat
mengembalikan suatu modal yang telah ditanam (Warren, 2005). Berikut
merupakan perhitungan titik impas.
Tabel 4.8 Titik Impas

Berdasarkan Tabel 4.8, didapatkanlah hasil titik impas untuk PT


Health Hardware. Berikut merupakan contoh perhitungan titik impas PT
Health Hardware.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-31

Fixed Cost = Biaya tetap tahun ke-1


= Rp1.113.503.601,29
Fixed cost adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan
walaupun perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan produksi. Fixed Cost
dapat dilihat berdasarkan biaya tetap tahun ke-1 pada tabel modal kerja.
Didapatkan fixed cost dengan nilai sebesar Rp1.113.503.601,29
Variabel Cost = Total modal kerja tahun 1 – Biaya tetap tahun 1
= Rp 6.447.136.441,71 – Rp1.113.503.601,29
= Rp5.333.632.840,42
Variable cost adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh tingkat
produksi yang dilakukan. Variabel Cost didapatkan dari hasil perhitungan
Total modal kerja tahun 1 yang sebesar Rp 6.447.136.441,71 dikurangi dengan
bunga bank sebesar Rp 1.113.503.601,29. Didapatkan hasil sebesar Rp
5.333.632.840,42
Produk/Tahun = Target produksi x 245 hari
= 255 x 245
= 62475
Produk/tahun adalah total jumlah produksi Tempat P3K setiap
tahunnya dimana jumlah produksi Tempat P3K oleh PT Health Hardware
pada tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 sama sebanyak 62475 unit/tahun.
Harga jual/unit = Didapat dari perhitungan HPP
= Rp 160.984,92
Harga jual/unit dapat dilihat berdasarkan tabel harga pokok
penjualan. Didapatkan harga jual/unit dengan nilai sebesar Rp 160.984,92
total fixed cost
Titik Impas (Rp) =
(total variabel cost / produk per tahun)
1-
harga jual / unit
Rp1.113.503.601,29
=
( Rp5.333.632.840, 42 / 62475)
1-
Rp160.984,92

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019


IV-32

= Rp 2.370.731.604,61
Titik impas (Rp) adalah titik dimana perusahaan tidak mengalami
kerugian maupun keuntungan dalam melakukan produksi. Didapatkan titik
impas (Rp) sebasar Rp 2.370.731.604,61 pada tahun ke-1 sampai dengan
sebesar Rp 2.388.329.730,51 pada tahun ke-5.
Total fixed cost
Titik Impas (Unit) =
Harga jual / unit - (Total variabel cost / produk per tahun)

Rp1.113.503.601, 29
=
RRp160.984, 92 - ( Rp5.333.632.840, 42 / 62475 )

= 14,727 Unit ≈ 15
Titik impas adalah banyak produk Tempat P3K yang jika PT Health
Hardware produksi tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan pada
tahun ke-1 sebanyak 15 unit produk sampai dengan tahun ke-5 sebanyak 15
unit produk.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai