NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
ABSTRAK
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium 3 Biologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta untuk pemeliharaan hewan uji dan pemberian
perlakuan. Untuk pengujian kadar asam urat darah mencit dilaksanakan di
Laboratorium Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Waktu penelitian
ini akan dilakukan selama lima bulan yaitu pada bulan Desember 2012 sampai
Mei 2013. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan
menggunakan Rancangan Penelitian Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini
dibagi dalam empat taraf perlakuan dan akan dilakukan lima kali ulangan.
Pemeriksaan kadar asam urat darah melalui pengambilan cuplikan
darah dari vena ekor mencit dengan cara memotong ujung ekor, mengambil
darah menggunakan mikro-hematokrit sebanyak 2 ml setelah itu dimasukkan
ke eppendorf yang diberi EDTA 0,01 gram. Kemudian centrifuge dengan
kecepatan 1500 rpm kurang lebih selama sepuluh menit sehingga terbentuk
serum darah. Mengambil serum sebanyak 10 micron (0,01 ml) memasukkan
kedalam vacutainer. Menginkubasi selama 10 menit dengan temperatur 37oC.
Baca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546.f 405
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan program
Statistical Products and Service Solutions (SPSS) for Windows Release 17.0
dengan menggunakan uji statistik One-Way ANOVA (α = 0,05). Sebaran data
yang diperoleh normal dan homogen. Jika terdapat pengaruh perlakuan yang
signifikan terhadap asam urat darah, maka dilanjutkan uji Duncan Multiple
Range Test (DMRT) untuk mengetahui perlakuan yang paling berpengaruh
terhadap kadar glukosa darah.
selama 7 hari. Hasil rata-rata kadar asam urat tersaji pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Rata-rata kadar asam urat darah mencit dengan pemberian jus kersen
dosis 0,000004 mg/20g BB atau 0,5 ml / 20 g BB selama 7 hari.
Kelompok Rata-rata Kadar Asam Urat Darah (mg/dl)
Awal Akhir Selisih
Plasebo 0,52 0,72 0,20±0,07a
Kalium oksonat+Aquades 0,56 2,2 1,64±0,11a
Kalium oksonat+Allopurinol 0,62 0,80 0,18±0,08b
Kalium oksonat+Jus Kersen 0,58 1,18 0,60±0,10a
Keterangan : Tiap nilai menunjukkan rata-rata ± SD. Nilai pada kolom dan diikuti oleh
huruf yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata.
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kadar asam urat darah mencit yang
diberi perlakuan dari tertingge ke terendah yaitu kelompok II, kelompok IV,
darah secara nyata. Mencit dikatakan hiperurisemia bila kadar asam uratnya
1,7-3,0 mg/dl dengan kadar asam urat normal 0,5-1,4 mg/dl (Mazzali, 2002).
kadar asam urat darah mencit yang telah dibuat dalam keadaan hiperurisemia.
buah kersen), hal ini menunjukkan bahwa jus buah kersen dapat menurunkan
kadar asam urat darah mencit. Akan tetapi penurunan kadar asam urat darah
2.5
kadar asam urat
2
1.5
1 Awal
0.5 Akhir
0
Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV
perlakuan
Gambar 4.1 terlihat bahwa penurunan selisih kadar asam urat darah
mencit pada kelompok III lebih besar dibanding kelompok IV. Hal ini
menunjukkan bahwa buah kersen dapat menurunkan kadar asam urat darah
mencit tetapi belum setara dengan penurunan kadar asam urat oleh allopurinol.
Untuk mengetahui apakah data termasuk populasi normal atau tidak,
atau non-parametrik. Adapun hasil uji normalitas data tersaji pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil Analisa Normalitas Sebaran Data Setelah Mencit Jantan Diberi
Perlakuan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
KELOMPOK
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Plasebo .300 5 .161 .883 5 .325
Aquades .237 5 .200* .961 5 .814
Allopurinol *
.231 5 .200 .881 5 .314
Jus kersen
.241 5 .200* .821 5 .119
Hasil uji ini menunjukkan bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal,
karena semua data perlakuan menunjukan nilai signifikansi lebih dari 5% (p >
0,05).
Tabel 4.2. Hasil Analisa Homogenitas Sebaran Data Setelah Mencit Jantan Diberi
Perlakuan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Based on Mean .878 3 16 .473
Based on Median .489 3 16 .695
Based on Median and
.489 3 12.676 .696
with adjusted df
Based on trimmed
.872 3 16 .476
mean
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai
signifikansi lebih dari 5% (p <0,05) artinya bahwa data kadar asam urat darah
mencit homogen.
varian satu jalur (one way anova) pada taraf signifikansi α=0.05. Adapun
hasil uji analisa varian satu jalur setelah perlakuan tersaji dalam tabel 4.4.
Tabel 4.4 menunjukan bahwa nilai Fhit (α:5%) sebesar 8,706, sedangkan
nilai Ftab pada tabel kritik sebaran F menunjukan nilai sebesar ,127. Hal ini
memiliki pengaruh yang bermakna terhadap penurunan kadar asam urat darah
H0 diterima H0 ditolak
nyata pada pemberian jus kersen terhadap kadar asam urat darah mencit puitih
yang paling berpengaruh terhadap kadar asam urat darah mencit, maka
dilakukan uji lanjut Duncan dengan taraf signifikansi α=0.05 yang hasilnya
Hasil uji lanjut Duncan terlihat bahwa plasebo, Aquades, Jus kersen
berada pada satu kolom yang sama. Hal ini berarti diantara kelompok satu
berada pada kolom yang berbeda yang menunjukkan perlakuan tersebut paling
terjadi peningkatan produksi asam urat.. Pada buah kersen mengandung kadar
purin rendah. Selain itu tingginya kandungan air pada buah kersen dapat
1998).
produksi asam urat atau meningkatkan ekskresi asam urat oleh ginjal. Obat
asam urat. Molekul oksigen yang menjadi oksidan pada kedua reaksi itu
katalase(Stryer, 2000).
D. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan
bahwa jus buah kersen mampu menurunkan kadar asam urat darah mencit
putih jantan galur Swiss Webster yang diinduksi dengan kalium oksonat, tetapi
penurunan kadar tersebut belum setara dengan kontrol positif (allopurinol).
E. Daftar Pustaka
Anonima, 2009, Mengatasi Asam Urat, tersedia : http://www.indosiar.com/
mengatasi-asam-urat, Diakses : 29 nopember 2012.
Ekasari, Wiwid. 2009. Kersen atau Talok Tanaman Obat Berkhaasiat Besar.
Departemen Farmakognosi dan Fitokimia. Surabaya : Univ Airlangga Press.