Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH EDUKASI KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN

PERAWATAN CEDERA TERSEDAK PADA ANAK TERHADAP


PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KELUARGA

Asna Syafitri Sari1


Yulius Agung Saputro2
Prodi Ilmu Keolahragaan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mercubuana Yogyakarta
asna.syafitri89@gmail.com yulius.saputro0@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi keluarga
tentang pencegahan perawatan cedera tersedak pada anak terhadap pengetahuan dan
keterampilan keluarga.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-eksperimen, dengan
rancangan penelitian One Group Pretest-Postest, yaitu rancangan eksperimen dimana
tidak terdapat kelompok pembanding (kontrol). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh keluarga inti (ayah dan ibu) di desa condongcatur RT 07 RW 031 Kecamatan
Depok Kabupaten Sleman yang mempunyai anak umur 6 bulan sampai 4 tahun dengan
jumlah 20 responden. Sedangkan untuk teknik pengumpulan datanya dengan teknik
kuesioner. Teknik analisis data menggunakan perhitungan statistik deskriptif persentase
taraf signifikasi 5% (r1= 0.05).
Hasil penelitian diperoleh: 1) pengetahuan keluarga tentang pengaruh edukasi
keluarga pencegahan tersedak pada anak sebelum dilakukan edukasi sebanyak 19 orang
(95%) mempunyai pengetahuan kurang dan 1 orang (5%) mempunyai pengetahuan
cukup, sedangkan setelah diberikan edukasi sebanyak 20 orang (100%) dalam kategori
baik. 2) Keterampilan keluarga tentang dilakukan tentang pengaruh edukasi keluarga
tentang pencegahan tersedak pada anak sebelum edukasi sebagian besar responden tidak
terampil sebanyak 12 orang (60%) dan 8 orang (40%) mempunyai keterampilan yang
kurang terampil dalam penanganan tersedak. Sedangkan setelah diberikan edukasi
sebanyak 20 orang (100%) mempunyai keterampilan yang terampil dalam dilakukan
tentang pengaruh edukasi keluarga tentang pencegahan tersedak pada anak. 3) Hasil uji
statistik dengan menggunakan uji paired t-test didapatkan bahwa untuk pengetahuan dan
keterampilan sebelum dan sesudah intervensi terdapat pengaruh edukasi tentang
dilakukan tentang pengaruh edukasi keluarga tentang pencegahan tersedak pada anak
terhadap pengetahuan dan keterampilan keluarga di Desa Condongcatur RT 07 RW 031
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.

Kata Kunci: Edukasi Keluarga, Pencegahan Perawatan Cedera Tersedak,


Pengetahuan dan Keterampilan Keluarga.

dini (0-6 tahun) merupakan anak-anak


PENDAHULUAN
yang sangat unik dan memiliki
Kehidupan sehari-hari dekat
karakteristik yang beragam sehingga
sekali dengan berbagai macam hal yang
diperlukan berbagai jenis pengetahuan
membahayakan bagi anak. Anak usia

93
Jurnal Pendidikan Jasmani. Vol 2, Nomor 2, Tahun 2018, Hal 89-96

dan keterampilan untuk memahaminya. bahasa lain kematian dari individu


Karakteristik anak yang beragam ini tersebut. Ketika tersedak, anak mungkin
terkadang membuat orang tua kesulitan sudah tidak bisa mengeluarkan suara
dalam menerapkan pola pengasuhan dan dengan jelas untuk mengatakan
pengawasan pada anak, terutama pada sakitnya, anak merasa tercekik dan
keluarga yang memiliki anak lebih dari berusaha untuk batuk dan kemudian
satu. Keunikan karakteristik anak ini akan membuat usaha napas tersengal-
memungkinkan perilaku anak yang sengal. Sianosis akan terjadi, kepala dan
beragam. Perilaku anak yang beragam leher terlihat kongesti/membengkak,
ini dapat memungkinkan timbulnya disertai penurunan kesadaran (Shelov,
kecelakaan di rumah tangga apabila 2004).
anak-anak dibiarkan tanpa pengawasan Menurut Shubha (2009) di
yang baik, ataupun karena lingkungan Amerika Serikat pada tahun 2006
di rumah kurang aman atau kurang terdapat 4100 kasus kematian anak yang
nyaman (Andarmoyo, 2012). Oleh disebabkan aspirasi benda asing dijalan
karena itu, orang tua atau orang terdekat napas dan umumnya terjadi pada anak
perlu memahami berbagai jenis usia 6 bulan sampai 4 tahun. Penelitian
kecelakaan yang mungkin terjadi dan yang dilakukan oleh Rovin (2013)
pencegahan perawatan cedera yang menemukan sebanyak 12.400 kasus
dapat diberikan sehingga tidak anak dibawah umur 14 tahun dari tahun
menimbulkan kondisi yang fatal bagi 2001 hingga 2009 yang datang ke IGD
anak, karena kecelakaan yang kecil pun karena tersedak. Temuan lain oleh
bisa berakibat fatal. Centers of Diases Control and
Tersedak merupakan suatu Provention menemukan sebanyak 34
kegawat daruratan yang sangat anak di bawa ke IGD (instalasi gawat
berbahaya, karena dalam beberapa darurat) setiap hari akibat tersedak.
menit akan terjadi kekurangan oksigen Sebanyak 57 anak meninggal setiap
secara general atau menyeluruh tahun karena tidak mendapatkan
sehingga hanya dalam hitungan menit pertolongan yang memadai saat
klien akan kehilangan reflek nafas, tersedak (Hopkins, 2014, 2, http: //
denyut jantung dan kematian secara www.news-medical.net, diperoleh
permanen dari batang otak, dalam tanggal 12 September 2014). Menurut

94
Asna & Yulius, Pengaruh Edukasi Keluarga

Sabrina (2008) setengah dari orang- dan tidak ada luka dalam setalah
orang dewasa tidak tahu apa yang harus dilakukan tindakan, sebaliknya bila
dilakukan agar anak tidak tesedak. perilaku keluarga dalam penanganan
Selain itu, survei yang dilakukan The tersedak pada anak salah maka akan
Home Safety Council menemukan terjadi luka dalam yang keluarga tidak
banyak masyarakat Amerika Serikat tahu sehingga bisa menyebabkan
yang tidak peduli dan tidak tau kematian pada anak tersebut. Salah satu
penyebab tersedak bisa terjadi, upaya agar informasi dapat dipahami
dikarenakan pendidikan yang ibu miliki, dan dapat memberikan dampak
pengetahuan yang kurang tentang perubahan perilaku masyarakat
perawatan anak serta informasi yang khususnya keluarga adalah dengan
kurang dan didukung umur ibu. menggunakan edukasi sebagai salah
Penanganan dengan satu metode tersampainya informasi.
keterampilan dan pengetahuan yang Hal ini dikarenakan edukasi merupakan
penuh merupakan hal yang paling salah satu cara pendekatan pada
penting. Penanganan berdasarkan keluarga yang baik dan efektif dalam
pengetahuan yang dimiliki dapat juga rangka memberikan atau
menyelamatkan nyawa seseorang menyampaikan pesan atau informasi
dengan masalah-masalah medis akut. kesehatan dengan tujuan untuk
Informasi dan edukasi dibutuhkan, mengubah perilaku dengan
karenanya, tidak hanya keamanan dan meningkatkan pengetahuan dan
pencegahan kecelakaan, tapi juga keterampilan keluarga. Sehingga
penanganan yang cepat dan tepat. Pada masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan
umumnya perilaku keluarga menjadi mengerti tetapi juga mau dan bisa
panik dan tentu menjadi cemas anaknya melakukan suatu anjuran yang ada
akan meninggal. Hal tersebut hubungan dengan kesehatan yaitu
merupakan akibat kurang pengetahuan tentang pencegahan dan pelaksananaan
yang berdampak pada perilaku keluarga tersedak pada anak sehingga adakan
dalam menangani tersedak pada anak. meningkatkan pengetahuan dan
Bila perilaku kelurga dalam penanganan keterampilan keluarga dalam
tersedak pada anak betul maka anak melakukannya (Dina Adila, 2013).
akan terhindar dari ancaman kematian

95
Jurnal Pendidikan Jasmani. Vol 2, Nomor 2, Tahun 2018, Hal 89-96

Berdasarkan studi pendahuluan dengan rancangan penelitian One Group


yang telah penulis lakukan di desa Pretest-Postest, yaitu rancangan
Condongcatur kecamatan depok eksperimen dimana tidak terdapat
kabupaten Sleman pada bulan oktober kelompok pembanding (kontrol), akan
16-17 tahun 2018 diperoleh data bahwa tetapi minimal sudah dilakukan
jumlah penduduk di RT 07 RW 031 observasi pertama yang dapat
sebanyak 200 orang terdiri dari 80 membantu peneliti apabila terjadi
kepala keluarga. Dari hasil penelitian 20 perubahan-perubahan setelah dilakukan
keluarga yang mempunyai anak yang eksperimen (Sugiono, 2008). Populasi
diwawancarai, 9 keluarga mengatakan adalah keseluruhan dari subyek
cara mengatasi tersedak yaitu dengan penelitian (Arikunto, 2006). Populasi
menepuk pundak anak sedangkan 20 dalam penelitian ini adalah seluruh
keluarga lainnya mengatakan cara keluarga inti (ayah dan ibu) yang
mengatasi tersedak yaitu dengan tinggal di desa condongcatur RT 07 RW
memberikan minum air putih yang 031 kecamatan depok kabupaten sleman
banyak dan apabila bendanya belum yang mempunyai anak umur 6 bulan
keluar atau masih tersangkut dileher sampai 4 tahun dengan jumlah 20
barulah dibawa kerumah sakit. Dari responden.
uraian tersebut dapat disimpulkan Sampel adalah bagian dari
bahwa pengetahuan keluarga tentang jumlah dan karakteristik yang dimiliki
tersedak masih kurang, oleh karena itu oleh populasi (Sugiyono, 2010). Teknik
peneliti sangat tertarik untuk yang digunakan dalam pengambilan
mengetahui “apakah ada pengaruh sampel penelitian ini adalah non
pemberian edukasi pada keluarga probability sampling (sampling jenuh)
tentang pencegahan perawatan cedera yaitu teknik penentuan sampel bila
tersedak pada anak terhadap semua anggota populasi digunakan
pengetahuan dan keterampilan sebagai sampel dengan kriteria bersedia
keluarga?”. menjadi responden.
Alat ukur dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN adalah menggunakan lembar kuesioner
Penelitian ini menggunakan (angket) yang menilai pengetahuan
metode penelitian pre-eksperimen, keluarga tentang perawatan cedera

96
Asna & Yulius, Pengaruh Edukasi Keluarga

tersedak, lembar observasi (checklist)


yang menilai keterampilan keluarga
melakukan penanganan tersedak pada
anak. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner/angket untuk
Berdasarkan tabel di atas
menilai pengetahuan dan keterampilan
menunjukkan bahwa sebagian besar
keluarga dalam pencegahan perawatan
responden berumur 20- 35 tahun yaitu
cedera tersedak.
sebanyak 39 orang (97,5%), sedangkan
yang paling sedikit berumur < 20 tahun
HASIL PENELITIAN
yaitu sebanyak 1 orang (2,5%). Dari
Penelitian dilaksanakan di desa
tingkat pendidikan menunjukkan
condongcatur RT 07 RW 031
berdasarkan tingkat pendidikan
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman,
menunjukkan bahwa sebagian besar
tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dengan latar belakang pendidikan SMP
mengetahui pengaruh edukasi keluarga
yaitu sebanyak 13 orang (32%) dan SD
tentang pencegahan perawatan cedera
sebanyak 14 orang (35%) dan kategori
tersedak pada anak terhadap
pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian
pengetahuan dan keterampilan keluarga.
besar keluarga bekerja sebagai ibu
Hasil penelitian yang didapat akan
rumah tangga sebanyak 19 orang (47,5)
dijelaskan pada tabel-tabel di bawah ini:
dan sebagai petani sebanyak 8 orang
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi
(20%).
Berdasarkan Umur, Tingkat Pendidikan
Hasil analisis data pengetahuan
dan Pekerjaan
keluarga tentang pencegahan perawatan
cedera tersedak pada anak di desa
condongcatur RT 07 RW 031
kecamatan depok kabupaten sleman
akan diuraikan dengan statistik
deskriptif sebagai berikut:
Tabel 1.2 Distribusi kategori
pengetahuan keluarga pretest-posttest

97
Jurnal Pendidikan Jasmani. Vol 2, Nomor 2, Tahun 2018, Hal 89-96

edukasi tentang pencegahan perawatan


cedera tersedak pada anak

Pengetahuan Pre-test Post-test


f (%) f (%) Berdasarkan tabel di atas hasil
Baik 0 0 20 100 deskripsi kategori data keterampilan
Cukup 1 5,0 0 0
Kurang 19 95,0 0 0 keluarga pretest – posttest edukasi
Jumlah 20 100,0 20 100 tentang pencegahan perawatan cedera
0
tersedak pada anak, sebelum edukasi
Berdasarkan tabel di atas hasil sebagian besar responden tidak terampil
deskripsi kategori data pengetahuan sebanyak 12 orang (60%) dan 8 orang
keluarga pretest – posttest edukasi (40%) mempunyai keterampilan yang
tentang pencegahan perawatan cedera kurang terampil dalam penanganan
tersedak pada anak, sebelum dilakukan tersedak. Sedangkan setelah diberikan
edukasi sebanyak 19 orang (95%) edukasi sebanyak 20 orang (100%)
mempunyai pengetahuan kurang dan 1 mempunyai keterampilan yang terampil
orang (5%) mempunyai pengetahuan dalam penanganan tersedak pada anak.
cukup, sedangkan setelah diberikan Setelah melakukan uji
edukasi sebanyak 20 orang (100%) normalitas sebelum dan sesudah
dalam kategori baik. intervensi dengan menggunakan uji
Hasil analisis data keterampilan Shapiyhuyro-Wilk test menggunakan
keluarga tentang pencegahan perawatan program SPSS 16.0 for windows
cedera tersedak pada anak di desa dengan taraf signifikasi 0,05 kemudian
condongcatur RT 07 RW 031 dilakukan uji statistik. Setelah
kecamatan depok kabupaten sleman dilakukan pengolahan data, tampilan
akan diuraikan dengan statistik output dapat dilihat pada tabel di bawah
deskriptif sebagai berikut: ini:
Tabel 1.3 Distribusi kategori
keterampilan keluarga pretest – posttest
edukasi tentang pencegahan perawatan
cedera tersedak pada anak.

98
Asna & Yulius, Pengaruh Edukasi Keluarga

Variabel N Mea SD SE P
n Val
ue
Pre 2 15,9 2,5 0,5
Pengetah 0 50 43 72 0,00
uan 0
Post 2 31, 2,1 0,4
Rata–rata pretest keterampilan
Pengetah 0 800 31 37
uan keluarga tentang pencegahan perawatan
cedera tersedak pada anak adalah
Rata-rata pretest pengetahuan
34,6500 dengan standar deviasi 0,
keluarga tentang pencegahan perawatan
93330. Pada post test didapat rata–rata
cedera tersedak pada anak adalah 15,
pengetahuan adalah 80,5500 dengan
9500 dengan standar deviasi 2, 56443.
standar deviasi 9,84872. Hasil uji
Pada post test didapat rata-rata
statistik didapat nilai 0,000 maka dapat
pengetahuan adalah 31,8000 dengan
disimpulkan terdapat pengaruh yang
standar deviasi 2,14231. Hasil uji
signifikan antara pretest dan posttest
statistik didapat nilai 0,000 maka dapat
pemberian edukasi terhadap
disimpulkan terdapat pengaruh yang
keterampilan keluarga di desa
signifikan antara pretest dan posttest
condongcatur RT 07 RW 031
pemberian edukasi terhadap
kecamatan depok kabupaten sleman.
pengetahuan keluarga di desa
PEMBAHASAN
condongcatur RT 07 RW 031
1. Pengetahuan keluarga sebelum dan
kecamatan depok kabupaten sleman.
sesudah dilakukan edukasi
Setelah melakukan uji
pencegahan perawatan cedera
normalitas sebelum dan sesudah
tersedak pada anak.
intervensi dengan menggunakan uji
Pada penelitian ini sebelum
Shapiro-Wilk test menggunakan
dilakukan pemberian edukasi sebagian
program SPSS 16.0 for windows
besar responden mempunyai tingkat
dengan taraf signifikasi 0,05 kemudian
pengetahuan yang kurang baik terhadap
dilakukan uji statistik. Setelah
pencegahan perawatan cedera tersedak
dilakukan pengolahan data, tampilan
pada anak yaitu 19 responden (95%).
output dapat dilihat pada tabel dibawah
kemudian sebanyak 1 responden (5%)
ini:
memiliki tingkat pengetahuan cukup
Tabel 1.4 Hasil uji statistic paired t test
baik. Dari penelitian ini sebagian besar

99
Jurnal Pendidikan Jasmani. Vol 2, Nomor 2, Tahun 2018, Hal 89-96

responden dengan tingkat pengetahuan Pada penelitian dari hasil


kurang baik dikarenakan tidak keterampilan keluarga tentang
mengetahui tentang teknik penanganan pencegahan perawatan cedera tersedak
tersedak. Sehingga, keluarga tidak pada anak sebelum edukasi sebagian
memiliki keterampilan dalam besar responden tidak terampil
melakukan teknik penanganan tersedak. sebanyak 12 orang (60%) dan 8 orang
Sedangkan responden dengan tingkat (40%) mempunyai keterampilan yang
pengetahuan cukup baik sebagian besar kurang terampil dalam penanganan
sudah mengetahui teknik penanganan tersedak. Pada keterampilan sebagian
tersedak walaupun belum sempurna besar responden tidak memiliki
atau masih kurang. keterampilan dalam melakukan
Hal tersebut karena pengetahuan pencegahan perawatan cedera tersedak
dipengaruhi oleh beberapa faktor pada anak, hal ini diakibatkan karena
diantaranya adalah pendidikan, sebagian besar responden belum
pengalaman terhadap suatu kejadian dan memiliki pengetahuan yang baik
fasilitas. Pendidikan merupakan salah tentang pencegahan perawatan cedera
satu faktor yang mempengaruhi tingkat tersedak pada anak, terutama dari hal-
pengetahuan. Menurut Notoadmodjo hal apa saja yang harus dilakukan pada
(2007) pengetahuan yang tinggi tidak saat anak tersedak. Sedangkan,
hanya dipengaruhi oleh pendidikan responden yag kurang terampil sebagian
formal saja, melainkan pendidikan besar tidak mengetahui teknik apa saja
informal dan proses pengalaman juga yang dilakukan pada saat anak tersedak.
turut mempunyai andil didalamnya. Keterampilan adalah
Berdasarkan tabel dalam penelitian ini kemampuan untuk menggunakan akal,
rata-rata responden memiliki tingkat fikiran, ide, dan kreatifitas dalam
pendidikan SMP sebanyak 13 orang dan mengerjakan, mengubah, ataupun
SD sebanyak 14 orang. membuat sesuatu menjadi lebih
2. Keterampilan keluarga sebelum dan bermakna sehingga menghasilkan
sesudah dilakukan edukasi sebuah nilai dari hasil pekerjaan
pencegahan perawatan cedera tersebut. Keterampilan pada dasarnya
tersedak pada anak. akan lebih baik bila terus dilatih untuk
menaikkan kemampuan sehingga akan

100
Asna & Yulius, Pengaruh Edukasi Keluarga

menjadi ahli atau menguasai dari salah intensitas stimulus pada indera
satu bidang keterampilan yang ada penerimanya baik penglihatan pada alat
(Adila,2014). peraga maupun indera pendengaran
3. Pengaruh edukasi keluarga tentang sehingga pengetahuan responden akan
pencegahan perawatan cedera meningkat.
tersedak pada anak terhadap Pengaruh edukasi keluarga
pengetahuan keluarga. tentang pencegahan perawatan cedera
Hasil skor rata-rata pengetahuan tersedak pada anak terhadap
keluarga tentang pencegahan perawatan keterampilan keluarga di desa
cedera tersedak pada anak sebelum condongcatur RT 07 RW 031
dilakukan edukasi yaitu 15,950 dan rata- kecamatan depok kabupaten sleman.
rata pengetahuan keluarga tentang Hasil skor rata-rata keterampilan
pencegahan perawatan cedera tersedak keluarga tentang pencegahan perawatan
pada anak setalah dilakukan edukasi cedera tersedak pada anak sebelum
yaitu 31,800. Rata-rata keluarga dilakukan edukasi yaitu 34,6500 dan
mengalami kenaikan dengan selisih rata-rata keterampilan keluarga tentang
15,85. Hasil analisis data dengan pencegahan perawatan cedera tersedak
membandingkan pengetahuan pre-test pada anak setelah dilakukan edukasi
dan post-test edukasi dengan tingkat yaitu 80,5500. Rata-rata keluarga
kesalahan 0,05 diperoleh nilai mengalami kenaikan dengan selisih
signifikasn (p-value) sebesar 0,000 45,900. Hasil analisis data dengan
karena nilai signifiaksn (p-value) lebih membandingkan pengetahuan pre-test
besar dari 0,05 maka Ha diterima dan dan post-test edukasi dengan tingkat
dapat ditarik kesimpulan bahwa ada kesalahan 0,05 diperoleh nilai
pengaruh pemberian eduakasi terhadap signifikasn (pvalue) sebesar 0,000
pengetahuan. Ini dikarenakan, dengan karena nilai signifiaksn (p-value) lebih
adanya edukasi akan memberikan besar dari 0,05 maka Ha diterima dan
pengetahuan baru atau menambah dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
pengetahuan, walaupun intensitas pengaruh pemberian eduakasi terhadap
penerimaan pada setiap orang berbeda- pengetahuan. Hal ini sesuai dengan
beda. Upaya pemberian informasi teori bahwa setelah seseorang
melalui edukasi akan meningkatkan mengalami stimulus atau objek

101
Jurnal Pendidikan Jasmani. Vol 2, Nomor 2, Tahun 2018, Hal 89-96

kesehatan, kemudian mengadakan edukasi tentang penanganan dan


penilaian atau pendapat terhadap apa pencegahan tersedak pada anak.
yang diketahui, proses selanjutnya
diharapkan dapat melaksanakan atau KESIMPULAN
mempraktikkan apa yang diketahui dan Berdasarkan hasil penelitian dan
disikapi (Notoadmodjo, 2003). analisa data yang telah dilakukan
Sedangkan menurut Machfoed (2005) tentang pencegahan perawatan cedera
pendidikan kesehatan merupakan proses tersedak pada anak terhadap
perubahannya, yang bertujuan untuk pengetahuan dan keterampilan keluarga,
mengubah individu, kelompok dan maka kesimpulan yang dapat diambil
masyarakat menuju hal-hal yang positif adalah sebagai berikut: 1) pengetahuan
secara terencana melalui proses belajar. keluarga tentang pengaruh edukasi
Perubahan tersebut mencakup pencegahan tersedak pada anak sebelum
pengetahuan, sikap dan keterampilan dilakukan edukasi sebanyak 19 orang
melalui proses pendidikan kesehatan. (95%) mempunyai pengetahuan kurang
Pada hakikatnya dapat berupa emosi, dan 1 orang (5%) mempunyai
pengetahuan, pikiran, keinginan, pengetahuan cukup, sedangkan setelah
tindakan nyata dari individu, kelompok diberikan edukasi sebanyak 20 orang
dan masyarakat. Edukasi tentang (100%) dalam kategori baik. 2)
pencegahan perawatan cedera tersedak Keterampilan keluarga tentang
pada anak merupakan aspek penting dilakukan tentang pengaruh edukasi
dalam meningkatkan keterampilan keluarga tentang pencegahan tersedak
masyarakat karena dengan melakukan pada anak sebelum edukasi sebagian
pencegahan perawatan cedera tersedak besar responden tidak terampil
akan mencegah kematian akibat sebanyak 12 orang (60%) dan 8 orang
tersedak. (40%) mempunyai keterampilan yang
Berdasarkan hasil analisis di kurang terampil dalam penanganan
atas dapat diketahui bahwa kemampuan tersedak. Sedangkan setelah diberikan
praktik pencegahan perawatan cedera edukasi sebanyak 20 orang (100%)
tersedak pada anak sesudah diberikan mempunyai keterampilan yang terampil
edukasi lebih baik dibandingkan dengan dalam dilakukan tentang pengaruh
kemapuan praktik sebelum diberi edukasi keluarga tentang pencegahan

102
Asna & Yulius, Pengaruh Edukasi Keluarga

tersedak pada anak. 3) Hasil uji statistik penelitian ini bisa lebih dikembangkan
dengan menggunakan uji paired t-test lagi dengan mengendalikan variabel.
didapatkan bahwa untuk pengetahuan
dan keterampilan sebelum dan sesudah DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, Sulistiyo. 2012.
intervensi terdapat pengaruh edukasi
Keperawatan Keluarga; Konsep
tentang dilakukan tentang pengaruh Teori, Proses dan Praktik
Keperawatan. Graha ilmu.
edukasi keluarga tentang pencegahan
Yogyakarta.
tersedak pada anak terhadap
Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian
pengetahuan dan keterampilan keluarga
Suatu Pendekatan Praktik, Edisi
di desa condongcatur RT 07 RW 031 Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.
kecamatan depok kabupaten sleman.
Choking, (Hopkins, 20014. 2, http://
SARAN www.news-medical.net, diperoleh
tanggal 2 September 2014 Dila
Berdasarkan kesimpulan hasil
adila, 2014.
penelitian yang telah dilakukan, adapun
Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi
saran yang ingin peneliti berikan kepada
Terhadap Pengetahuan dan
pihak terkait antara lain: 1) Bagi Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu
Di Puskesmas Tegal Rejo
keluarga yang memiliki anak usia 6
Yogyakarta, Skripsi tidak
bulan – 4 tahun, disarankan agar dipublikasikan, Stikes Aisyiyah
Yogyakarta Rovin JD, Rodgers
mencari informasi tentang pencegahan
BM.
perawatan cedera tersedak yang benar
Pediatrics foreign body aspiration.
sehigga keluarga dapat melakukan
American Academy of
secara mandiri dan terampil sehingga Pediatrics2013;21(3). Didapat
dari:http://www.Hawaii.edu/medi
dapat mencegah dan mengurangi angka
cine/pediatrics/pedte
kematian yang diakibatkan karena xt/s08c06.html.
tersedak. 2) Bagi tenaga kesehatan,
Shubha AM, Das K. Tracheobronchial
diharapkan dapat memberikan foreign bodies in infants.
International Journal of Pediatric
pendidikan kesehatan (edukasi) atau
Otorhinolaryngology. 2009; 73:
penyuluhan tentang pencegahan 1385 – 89.
perawatan cedera tersedak pada anak
Sabrina, 2008. Awas, Kecelakaan Di
kepada keluarga maupun masyarakat. 3) Dalam Rumah, http: //
kabarnews.com/article.cfm?article
bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya
ID = 31845 (Diakses tanggal 10
Oktober 2014).

103
Jurnal Pendidikan Jasmani. Vol 2, Nomor 2, Tahun 2018, Hal 89-96

Shelov, Steven P. 2004. Panduan


Lengkap Perawatan Untuk Bayi
dan Balita (Surya Satyanegara dan
Anton Cahaya Widjaja,
Penerjemah), Jakarta: Arcan
Sugiyono, 2008.

Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif


Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
2013. Statistika Untuk Penelitian.
Alfabeta: Bandung.

Sutrisno Hadi. (1991). Statistik II.


Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi UGM.

104

Anda mungkin juga menyukai