TEKNOLOGI HORTIKULTURA
Oleh :
Ir. Putu Timur Ina, MS
Ir. Ni Gst.Ayu Ekawati, MS
I Desak Putu Kartika Pratiwi, S.TP, MP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, diktat Penuntun Praktikum Teknologi
Hortikultura dapat diselesaikan. Pembuatan diktat ini bertujuan untuk memberikan suatu
referensi atau pegangan kepada mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi
Pertanaian, Universitas Udayana, khususnya mahasiswa yang mengambil mata kuliah
Teknologi Hortikultura dalam melaksanakan praktikum di Laboratorium Pengolahan Pangan,
sehingga Ilmu yang didapat dalam kuliah Teknologi Hortikultura dapat dipraktekan.
Materi praktikum yang diberikan pada praktikum ini adalah teknologi pengawetan
dan pengolahan hasil panen hortikultura (buah-buahan, sayuran dan bunga) seperti
pengolahan buah salak, buah terung belanda, labu, labu siam, jambu biji, papaya, wortel,
asparagus dan bunga sedap malam.
Penyusun menyadari diktat ini jauh dari sempurna, karena seperti pepatah mengatakan ;
“Tidak Ada Gading yang Tidak Retak” Berkaitan dengan hal tersebut, penyusun mengharapkan saran
dan kritik yang bermanfaat untuk kesempurnaan diktat ini dari semua pihak. Penyusun berharap
diktat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan referensi Teknologi Hortikultura.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Judul …………………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar ………………………………………………………………………… ii
Dafta Isi……………………………………………………………………………….. iii
Tata Tertib praktikum ………………………………………………………………… iv
Format laporan ……………………………………………………………………….. v
I. Pendahuluan : Latar belakang praktikum ………………………………........ 1
II. Praktikum I : Pengolahan Sari Buah, Selai dan Jelly Drink........................... 3
III. Praktikum II : Pembuatan Manisan dan Asinan .............................................. 8
IV. Praktikum III : Pembuatan Saos dan Dodol ..................................................... 13
IV. Praktikum III : Sayuran Kering ........................................................................ 17
V. Praktikum IV : Pembuatan Kripik .................................................................... 20
Daftar Pustaka
Lampiran
iii
2. Praktikan yang terlambat 15 menit dari jadwal tanpa alasan yang jelas dan yang telah
ditetapkan tidak diperkenankan mengikuti praktikum.
6. Kehadiran praktikan dalam mengikuti praktikum harus 100%, jika tidak bisa karena
alasan yang jelas akan diberi tugas atau praktikum pengganti.
8. Jika terjadi kerusakan alat karena kelalaian praktikam, maka praktikan diharapkan
mengganti alat tersebut.
9. Praktikan harus membuat laporan sementara dan harus mendapat paraf dari petugas
praktikum
10. Batas waktu pengumpulan laoran adalah seminggu setelah praktikum dilaksanakan
iv
FORMAT LAPORAN
III. Tinjaun Pustaka : Dasar teori yang melandasi praktikum dan memiliki kaitan dengan
pembahasan
VI. Hasil dan Pembahasan : data dalam bentuk grafik table dan dibahas secara deskriptif
Daftar Pustaka : minimal 3 jurnal dari sumber terpecaya, jurnal, texsbook, penuntun
praktikum
Lampiran : Foto proses atau produk hasil praktikum diuat secara sistematis dan terstruktur
I. PENDAHULUAN
Hortikultura merupakan hasil pertanian yang terdiri dari sebagian besar buah-buahan,
sayur-sayuran dan bunga-bungaan. Teknologi hortikultura adalah teknologi yang berkaitan
dengan teknologi pengawetan dan pengolahan hasil hortikultura. Dewasa ini pertanian
hortikultura diminati untuk dikembangkan oleh petani terutama petani di daerah
pengunungan. Hal ini seiring dengan perkembangan kuliner yang meningkat sehingga
permintaan hortikulturpun meningkat. Di Bali yang notabena banyak terdapat restoran, rumah
makan dan hotel akan banyak memasok kebutuhan hasil hortikultura. Disamping itu di Bali
yang mayoritas masyarakat berumat Hindu sering melaksanakan kegiatan keagamaan yang
menggunakan hasil hortikultura.
Hasil hortikultura terutama buah dan sayur mengandung komponen nutrisi yaitu
sumber vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan gizi umat manusia.
Disamping itu berdasarkan hasil-hasil penelitian menunjukkan buah dan sayur memiliki
komponen non nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan seperti kandungan komponen fenolik.
Penelitian-penelitian yang mengarah potensi hortikultura sebagai pangan yang memiliki
kelebihan untuk pangan kesehatan peerkembangannya telah menggeliat. Beberapa sumber
mengatakan sumber pangan dari sayur dan buah lebih menguntungkan bagi kesehatan
terutama dalam menekan atau mencegah penyakit degeneratif dibandingkan dengan sumber
pangan hewani.
Namun permasalahan yang timbul adalah hasil hortikultura mudah mengalami
kerusakan jika tidak ditangani dengan baik setelah pasca panen. Hal ini disebabkan setelah
panen buah, sayur dan bunga masih mengalami proses fisiologi/hidup yang menyebabkan
terjadinya perubahan sifat fisik dan kimia bahan. Adanya perubahan sifat fisik dan kimia ini
akan mengarah kepada penurunan mutu, yang pada akhirnya mengalami kekerusakan bahan.
Dengan demikian dapat dikatakan umur simpan dari hasil hortikultura segar ini tidak lama
atau hasil hortikultura termasuk bahan yang mudah rusak (perishable).
Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi hal tersebut adalah teknologi penanganan
pasca panen atau penanganan pasca panen yang menerapkan teknologi. Penanganan pasca
panen untuk memperpanjang umur simpan ini dapat melalui teknologi pengawetan dan
teknologi pengolahan. Teknologi pengawetan bertujuan tidak merubah bentuk asli bahan
1
tetapi dapat memperpanjang umur simpan bahan, sedangkan teknologi pengolahan bertujuan
untuk merubah bentuk asli bahan yang dapat memberikan nilai tambah serta
penganekaragaman produk pangan.
Dalam menunjang pengembangan kegiatan mengatasi permasalah hasil hortikultura
tersebut diperlukan suatu kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian salah satunya dapat
dilakukan melalui penelitian laboratorium. Kegiatan yang mengarah penelitian laboratorium
adalah kegiatan praktikum. Praktikum ini sangat diperlukan sebelum mengaplikasikan dalam
penelitian dan ke masyarakat terutama sekali bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah
teknologi hortikultura. Praktikum pengolahan hasil hortikultura juga bermanfaat untuk
meningkatkan ketrampilan bagi mahasiswa dalam hal pengolahan. Hal ini disebabkan
penanganan pengawetan dan pengolahan pada setiap hasil hortikultura tidak sama. Salah satu
contoh penanganan sayuran yang memiliki tekstur yang lunak dengan sayuran yang memiliki
tekstur lebih keras akan berbeda, dengan demikian sangat diperlukan kegiatan penelitian yang
salah satunya melalui kegiatan praktikum laboratorium. Kegiatan praktikum laboratorium
juga untuk arena mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari oleh mahasiswa yang
mengambil mata kuliah hortikultura.
Dalam menunjang kegiatan praktikum khususnya kepada mahasiswa yang mengambil
mata kuliah teknologi hortikultura sangat diperlukan penuntun praktikum yang memuat
tentang teknologi pengawetan dan pengolahan hasil hortikultura.Dengan adanya, diktat
penuntun praktikum hortikultura ini mahasiswa akan lebih mudah dalam mepraktekkan di di
laboratorium.
Pada kesempatan ini jenis bahan mentah dan jenis pengolahan hortikultura masih terbatas
akibat keterbatasan waktu. Penekanan pelaksanaan praktikum ini adalah sesuai dengan
prinsip-prinsip pengolahan hortikultura yang mudah dan sederhana. Bahan yang digunakan
adalah buah salak, terung belanda, labu kuning dan wortel. Buah dan sayur tersebut mudah
didapat dan memiliki keuntungan untuk kesehatan seperti kandungan antioksidanya.
II. PRAKTIKUM I
PENGOLAHAN SARI BUAH, SELAI DAN JELLY DRINK
Jelly drink merupakan produk olahan perpaduan antara sari buah dengan jelly. Produk
jelly drink bersifat lebih encer dibandingkan dengan produk jelly sehingga setelah
didinginkan produk tersebut dapat segera diminum. Pengolahan jelly drink merupakan teknik
pengawetan dengan prinsip pengolahan dengan gula, dengan penambahan bahan pembentuk
gel yaitu bahan hidrokoloid antara lain karagenan, tepung jelly, ada atau konyaku.
Hidrokoloid merupakan suatu polimer yang mampu membentuk koloid dan mampu
mengentalkan larutan atau membentuk gel pada larutan tersebut. Pada pembuatan jelly drink,
penggunaan bahan pembentuk gel berkisar 0,25% sampai dengan 1% penambahan bahan
pembentuk gel yang tinggi akan menghasilkan tekstur jely yang terlalu kuat sehingga tidak
dapat disebut minuman.
3.2. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat pengolahan buah menjadi sari buah, selai dan jelly drink
2. Mahasiswa mendapatkan formulasi sari buah, selai dan jelly drink dari buah (tergantung
bahan praktikum) yang disukai panelis
Asam sitrat Asam sitrat Asam sitrat Asam sitrat Asam sitrat
secukupnya (pH secukupnya (pH secukupnya (pH secukupnya (pH secukupnya (pH
mencapai 4,0)/ mencapai 4,0)/ mencapai 4,0)/ mencapai 4,0)/ mencapai 4,0)/
0,1-0,2% 0,1-0,2% 0,1-0,2% 0,1-0,2% 0,1-0,2%
NB : CMC terlebih dahulu dilarutkan dalam air hangat dan diaduk sehingga larut.
5. Diaduk dan dipanaskan pada suhu 80 oC selama 15 menit kemudian disaring
6. Dimasukkan dalam botol kemasan yang sudah disterilisasi, kemudian ditutup dan
dimasukkan dalam air mendidih selama 15 menit, selanjutnya diamati
B. Selai (Pemanfaatan ampas hasil sari buah)
1. Ampas buah hasil sari buah ditimbang kemudian untuk mendapatkan kekurangan
jumlah buah ditambahkan kembali buah segar (total berat buah 100g).
2. Buah segar dibersihkan dan dicuci, selanjutnya diblansing suhu 80 oC selama 5 menit
3. Buah dibelah dua bagian diambil dagingnya ditimbang
4. Dihancurkan dengan blender dengan menambahkan sedikit air (1 :1)
5. Ditambahkan gula, dan pektin sesuai formula
Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)
Buah 100 g Buah 100 g Buah 100 g Buah 100 g Buah 100 g
+ pepaya 10% + pepaya 20% + pepaya 30% + pepaya 40% + pepaya 50%
b. buah: gula pasir Gula pasir : b. buah Gula pasir : b. buah Gula pasir : b. buah Gula pasir : b.
(55 bagian : 45 (55 bagian : 45 ( 55 bagian : 45 ( 55 bagian : 45 buah ( 55 bagian :
6. Dimasak sambil diaduk selama 1 jam/ sampai mengental dan 15 menit sebelum
matang dicek pH jika lebih tinggi pH 3,3 ditambah asam sitrat sehingga pH akhir 3,3
7. Setelah itu dimasukkan dalam botol yang telah disterilisasi, kemudian ditutup dan
ddipanaskan lagi dalam air mendidih selama 15 menit selanjutnya dibalik selama 5
menit dan didinginkan dalam air dingin dan siap untuk diamati
C. Jelly drink
1. Buah dibersihkan dan dicuci, selanjutnya diblansing suhu 80 oC selama 5 menit
2. Buah dibelah dua bagian ditimbang
3. Dihancurkan dengan blender dibuat sesuai formula
Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)
Buah 100 gr Buah 100 g Buah 100 gr Buah 100 gr
Air 1:1 Air 1:2 Air 1:3 Air 1:4
Gula Pasir 13% Gula Pasir 13% Gula Pasir 13% Gula Pasir 13%
Tepung Konyaku 0,25% Tepung Konyaku 0,25% Tepung Konyaku 0,25% Tepung Konyaku 0,25%
Asam sitrat sd pH 4,5 Asam sitrat sd pH 4,5 Asam sitrat sd pH 4,5 Asam sitrat sd pH 4,5
Contoh Rekapitulasi Uji Kesukaan (diisi dengan angka) utuk masing –masing produk
No Nama Warna aroma tekstur rasa
Panelis
F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
Rata-
rata
III. PRAKTIKUM II
PENGOLAHAN ASINAN BUAH DAN MANISAN KERING
kerusakan bahan. Pengeringan bertujuan menurunkan kadar air sehingga dengan kadar air
yang rendah diharapkan mikroba tidak bisa tumbuh sehingga produk menjadi awet.
Disamping itu dengan berkurangnya kadar air maka volume bahanpun akan lebih kecil
2.2.Tujuan
1.Mahasiswa mampu melaksanakan pengolahan buah menjadi asinan dan manisan kering
2.Mahasiswa mendapatkan suatu formula asinan dan manisan kering salak yang dapat
diterima panelis
B. Manisan salak
Bahan yang digunakan dalam pembuatan manisan salak adalah buah (salak bali, mangga,
pepaya, nenas, tomat) gula pasir, kapur sirih, garam dan kayu manis. Alat yang digunakan adalah
waskom, timbangan, pisau, talenan, panci, toples, sendok, kemasan plastik
3. Ditiriskan kemudian direndam dalam larutan garam 2% selama 30 menit kemudian ditiriskan
4. Diblansing suhu 80oC selama 1 menit , ditiriskan
5. Dibuat larutan perendam dengan garam dan gula sesuai formula dalam 250 ml ,
6. Kemudian dimasak sampai mendidih (matang) selanjutnaya disaring dengan kain saring.
7. Letakkan buah-buahan yang sudah diblansir dalam toples kemudian ditambahkan larutan
perendam sehingga semua buah terendam. Tutup toples dan biarkan 3-4 jam (semalam dalam
lemari es) kemudian diukur pH-nya
8. Ditiriskan dan ditimbang beratnya
9. Dihitung rendemen dari bahan utuh dan bahan yang siap diolah menjadi asinan,
10. Diamati warna, aroma, tekstur, rasa dan penerimaan dengan uji kesukaan.
B. Manisan Salak
1. Buah dikupas kulitnya dicuci kemudian dibelah menjadi dua selanjutnya ditimbang (100 g)
dan kemudian direndam dalam larutan garam sesuai formula selama 6 jam.
Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)
Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g Salak 100 g
Gula pasir 70 g Gula pasir 60 g Gula pasir 70 g Gula pasir 80 g Gula pasir 90 g
Air 100 ml Air 100 ml Air 100 ml Air 100 ml Air 100 ml
Lar. Na2S2O5 1000 Larutan kapur sirih Larutan kapur sirih Larutan kapur sirih Larutan kapur sirih
ppm 600 ppm 600 ppm 600 ppm 600 ppm
Larutan garam 5 g Larutan garam 5 g Larutan garam 5 g Larutan garam 5 g Larutan garam 5 g
dlm 200 ml dlm 200 ml dlm 200 ml dlm 200 ml dlm 200 ml
2. Dilakukan penirisan kemudian direndam kembali dalam larutan kapur sirih selama 1
,ditiriskan, kemudian diblansing pada suhu 80 oC selama 2 menit (kecuali pada
perlakuan kontrol langsung diblansing)
3. Perendaman dalam larutan gula yang telah matang sesuai formula selama 8 jam
(kecuali Kontrol (F0) terlebih dulu direndam dalam larutan Na2S2O5 1000 ppm
selama 10 menit dan ditiriskan)
10
4. Setelah 8 jam dlakukan penirisan, larutan gula dipanaskan lagi kemudian direndam
selama 8 jam lagi, dilakukan 2 kali
4. Kemudian dikeringan matahari atau oven suhu 50 oC selama 7 jam
5. Manisan kering siap dikemas atau diamati
Variabel yang diamati adalah tingkat kesukaan konsumen terhadap warna, aroma, tekstur,
rasa dan penerimaan keseluruhan dengan skala numerik 1-7 (sangat tidak suka – sangat suka).
Hasil data (nilai rata rata dan standar deviasi) dianalisis secara deskriptif dengan tampilan
data dalam bentuk table
Penjelasan sensoris
Panelis diminta mengisi work sheet untuk setiap artibut sensori dan produk uji: seperti
pada lampiran 1
11
Contoh Rekapitulasi Uji Kesukaan (diisi dengan angka) utuk masing –masing produk
(asinan, chip dan manisan salak)
No Nama Warna aroma tekstur rasa
Panelis
F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
Rata-
rata
12
13
dengan penambahan buah atau sayur seperti labu kuning. Labu kuning diharapkan dapat
dijadikan dodol karena meiliki karakteristik kandungan karbohidrat dan rasa manis terlebih
lagi warna kuning yang dapat menembah keunikan warna dodol.
2.1. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat pengolahan labu kuning menjadi saos dan dodol
2. Mahasiswa mendapatkan formulasi saos, dodol dan kripik yang disukai panelis
14
Asam cuka: Asam cuka: Asam cuka: Asam cuka: Asam cuka:
secukupnya (pH secukupnya (pH secukupnya (pH secukupnya (pH secukupnya (pH
akhir 4) akhir 4) akhir 4) akhir 4) akhir 4)
NB Maizenaa sebelumnya dilarutkan dalam air dua sendok makan
3. Ditambah 1 bagian air, dimasak, setelah mendidih dimasukkan bumbu yang telah
dimemarkan dan dibungkus kain kasa sambil terus dimasak dan diaduk, setelah 30
menit bumbu diekan tekan kemudian dianggkat, dicek pH jika pH-nya belum 4.0
ditambah asam cuka samapi pH 4.0 dan maizena terus dimasak selama 15 menit
setelah matang dan mengental dimasukkan kedalam botol yang telah dsterilisasi
sebanyak 1-1,5 dibawah tutup botol
4. Selanjutnya botol ditutup dan dimasukkan air mendidih selama 15 menit kemudian di
balik selama 5 menit selanjutnya didinginkan dan siap untuk diamati
B. Dodol
1. Buah dicuci kemudian dihilangkan kulit dan bijinya ditimbang
2. Dipotong kemudian dikukus sampai matang selanjutnya dihaluskan dan ditimbang
3. Dicampur dengan tepung dan sedikit santan sesuai dengan formula :
Kontrol (Fo) Formula 1 (F1) Formula 2 (F2) Formula 3 (F3) Formula 4 (F4)
T. ketan 100 g T. ketan 80 g ,labu T. ketan 70 g, labu T. ketan 60 g, labu T. ketan 50 g, labu
20g 30 g 40 g 50 g
Gula merah 10 g Gula merah 10 g Gula merah 10 g Gula merah 10 g Gula merah 10 g
Gula pasir 80 g Gula pasir 80 g Gula pasir 80 g Gula pasir 80 g Gula pasir 80 g
Santan kental 200 Santan kental 200 Santan kental 200 Santan kental 200 Santan kental 200
ml ml ml dari ml ml
Garam secukupnya Garam secukupnya Garam secukupnya Garam secukupnya Garam secukupnya
4. Sisa santan ditambah gula dimasak api kecil sampai gula larut/ matang,
5. Dimasukkan campuran tepung dan labu sedikit demi sedikit sambil terus dimasak
dengan api kecil dan diaduk sampai matang kurnag lebih 2-3 jam
6. Ditaruh dalam loyang yang telah dialasi plastik dengan rata dan ketebalan kurang
lebih 2 cm selanjutnya didinginkan semalam
7. Dipotong kotak atau sesuai selera kemudian dibungkus plastic kemasan dan dioven
pada suhu 50 oC selama 2 jam (permukaan agak kering), setelah itu diamati
15
Contoh Rekapitulasi Uji Kesukaan (diberi angka) utuk lembar kerja saos dan dodol
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
Rata-
rata
16
V. PRAKTIKUM IV
PENGOLAHAN SAYUR WORTEL
(WORTEL KERING)
5.2. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat olahan wortel kering
2. Mahasiswa mendapatkan produk pengolahan wortel yang disukai panelis
Wortel 100 g Wortel 100 g Wortel 100 g Wortel 100 g Wortel 100 g
Blansir suhu 75 oC Blansir 80oC, 5 Blansir 85 o
C , 5 Blansir 90 o
C , 5 Blansir 95 oC , 5
5 menit menit menit menit menit
2. Dieringkan 70 oC selama 5 jam atau sampai kering dihitung kadar air (tidak boleh
lebih dari 14%)
3. Kemudian dihitung peningaktan berat setelah direndam suhu 65 oC selama 15 menit,
dan rehidrasinya
18
Contoh Rekapitulasi Uji Kesukaan (disi angka) utuk lembar kerja wortel kering
No Nama Warna aroma tekstur rasa
Panelis
F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4 F0 F1 F2 F3 F4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
Rata-
rata
19
VI. Praktikum V
Pengolahan Kripik Buah Pisang/ Labu Kuning
Pengolahan menjadi kripik merupakan teknik pengawetan dengan suhu tinggi, dimana
prinsip pengawetan adalah penurunan kadar air sehingga dengan kadar air yang dimiliki tidak
memungkinkan mikroba perusak untuk hidup dan berkembang dalam jangka waktu tertentu
sehingga produk menjadi awet.
6.2. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat olahan keripik buah
2. Mahasiswa mendapatkan produk pengolahan kripik yang disukai panelis
3. Selanjutnya ditiriskan dan diblansir suhu 70 oC selama 1 menit (kecuali control /F0
langsung digoreng)
4. Digoreng sampai matang atau kecoklatan
5. Ditiriskan dari minyak kemudian dimasukkan dalam plastic kemasan dan siap untuk
dimati
20
Variable yang diamati adalah : pH, kadar air, TSS, total gula dan analisis sensori terhadap
tingkat kesukaan warna, aroma, tekstur, rasa dan penerimaan keseluruhan
21
Daftar Pustaka
Apandi M. 1984. Teknologi Buah dan Sayur. Penerbit Alumni, Bandung
Astawan M, dan Astawan MW. 1991. Teknologi Pengolahan Nabati Tepat Guna. Penerbit
Akademika Pressindo, Jakarta
Susanto T dan Saneto B. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Penerbit Bina Ilmu.
Surabaya
22
Lembar Kerja
Produk : Tanggal :
Nama panelis :
Instruksi :
Dihadapan anda terdapat 5 buah contoh……..a) . Anda diminta untuk memberikan
penilaian kesukaan terhadap……..b).Nilailah contoh paling kiri terlebih dahulu.
Kemudian berilah penilaian tentang kesukaan anda terhadap …….b) dengan
memberikan tanda V pada kotak dibawah kode contoh. Setelah selesai menilah
minumlahlah sedikit air minum sebagai penetral kemudian lakukan penilaian pada
contoh disebelah kanannya dan lakukan hal yang sama sampai contoh terakhir (khusus
rasa)
Penilaian Kode Contoh
Sangat suka
Suka
Aagak suka
Biasa
Agak tidak suka
Tidak suka
Sangat tidak suka
Komentar : ……………………………………………………………………………..
UJI PERBANDINGAN HEDONIK
………………………………………………..
Lembar Kerja
Produk : Tanggal :
Nama panelis :
Instruksi :
Dihadapan anda terdapat 5 buah contoh……..a). Anda diminta untuk memberi penilaian
tingkat kesukaan terhadap……..b. Nilailah contoh paling kiri terlebih dahulu. Kemudian
berilah penilaian tentang kesukaan anda terhadap …….b) dengan memberikan tanda V pada
kotak dibawah kode contoh. Setelah selesai menilah minumlahlah sedikit air minum sebagai
penetral kemudian lakukan penilaian pada contoh disebelah kanannya dan lakukan hal yang
sama sampai contoh terakhir (khusus rasa)
Penilaian Kode Contoh
Sangat suka
Suka
Agak suka
Biasa
Agak tidak suka
Tidak suka
Sangat tidak suka
Komentar :
……………………………………………………………………………..……………………
Keterangan; a) nama sampel; b) jenis artibut yang diamati,
23
Produk : Tanggal :
Nama panelis :
Instruksi :
Dihadapan anda terdapat 4 buah contoh……..a) dan 1 sampel kontrol. Anda diminta untuk
membandingkan tingkat kesukaan terhadap……..b) antara sampel kontrol dengan contoh
sampel lainnya. Nilailah contoh paling kiri terlebih dahulu. Kemudian berilah penilaian
tentang kesukaan anda terhadap …….b) dengan memberikan tanda V pada kotak dibawah
kode contoh. Setelah selesai menilah minumlahlah sedikit air minum sebagai penetral
kemudian lakukan penilaian pada contoh disebelah kanannya dan lakukan hal yang sama
sampai contoh terakhir (khusus rasa)
Penilaian Kode Contoh
24