a) Pengadilan pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutus sengketa pajak. b) Pengadilan pajak dalam hal banding hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. c) Pengadilan pajak dalam hal gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan pembetulan atau keputusan lainnya. d) Pengadilan pajak mengatur bahwa selain petugas dan wewenang diats,pengadilan pajak mengawasi kuasa hukum yang memberikan bantuan hukum kepada pihak- pihak yang bersengketa dalm siding-sidang pengadilan pajak. e) Pengadilan pajak merupakan pengadilan tingkat pertama dan terakhir dalam memeriksa dan memutus sengketa pajak. f) Untuk keperluan pemeriksaan sengketa pajak, pengadilan pajak dapat memanggil atau meminta data atau keterangan yang berkaitan dengan sengketa pajak dari pihak ketiga sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Kedudukan dan Pembinaan Pengadilan Pajak Pengadilan pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi WP atau penanggung pajak yang mencari keadilan terhadap sengketa pajak. Dengan UU peradilan pajak dibentuk pengadilan pajak yang berkedudukan di ibukota Negara. Pembinaan teknis peradilan dilakukan oleh MA. Pembinaan organisasi, administrasi, dan keuangan dilakukan oleh departemen keuangan. Pembinaan tersebut tidak boleh mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus sengketa pajak. 3. Kuasa Hukum Para pihak yang bersengketa masing-masing dapat didampingi atau diwakili oleh satu atau lebih kuasa hukum dengan surat kuasa khusus. 4. Banding Pasal 27 ayat (1) UU KUP mengatur bahwa WP dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada peradilan pajak atas SK keberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (1). Jika WP masih belum merasa puas dengan SK keberatan maka WP dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahsa Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama 3 bulan sejak SK keberatan diterima dan dilampiri dengan salinan SK keberatan tersebut. Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, WP dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% dari jumlah pajak berdasarkan putusan banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan. Banding dapat diajukan oleh WP, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya. Persyaratan pengajuan banding: menggunakan bahasa Indonesia, jangka waktu 3 bulan, 1 keputusan 1 banding, alasan yang jelas, tanggal terima keputusan dicantumkan, salinan keputusan yang disbanding dilampirkan, pelunasan 50% jumlah terutang, diajukan ahli waris , pengurus, kuasa hukum. Putusan banding: menolak, mengabulkan sebagian, menambah pajak yang harus dibayar, atau membetulkan kesalahan tulis atau kesalahan hitung yang menambah pajak yang masih harus dibayar. 5. Gugatan Pasal 1 angka 7 UU Nomor 14 Tahun 2002 tentang pengadilan pajak. Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WP atau penanggung pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Semua sengketa pajak yang berkaitan dengan pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa (gugatan) adalah menjadi kompetensi BPSP untuk memeriksa dan memutuskannya, kecuali UU perpajakn menentukan lainnya. Gugatan penanggung pajak diajukan dalam jangka waktu 14 hari sejak surat paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan. Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya. Persyaratan pengajuan gugatan: diajukan secara tertulis dalam bahsa Indonesia, jangka waktu 14 hari sejak tanggal pelaksanakan penagihan, diajukan surat gugatan. Gugatan tak menunda atau menghalangi dilaksanakannya penagihan pajak atau kewajiban perpajakan 6. Putusan Pengadilan Pajak Dapat berupa: menolak, mengabulkan sebagian atau seluruhnya, menambah pajak yang harus dibayar, tidak dapat diterima, membetulkan kesalahan tulis atau kesalahan hitung, dan/atau membatalkan. 7. Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak Putusan pengadilan pajak langsung dapat dilaksanakan dengan tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang berwenang kecuali peraturan perundang-undangan menngatur lain. Apabila putusan pengadilan pajak mengabulkan sebagian atau seluruh banding, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan sebesar 2% sebulan untuk paling lama 24 bulan, sesuai ketentuan peraturan perundnag-undangan perpajakan yang berlaku. 8. Penilaian Kembali di Mahkamah Agung Putusan pengadilan pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Namun demikian pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas putusan pengadilan pajak kepada Mahkamah Agung. Permohonan peninjauan kembali tersebut hanya dapat diajukan satu kali kepda MA melalui pengadilan pajak. Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanakan putusan pengadilan pajak. Permohonan peninjauan kembali dapat dicabut sebelum diputus, dan dalam hal sudah dicabut permohonan peninjauan kembali tersebut tidak dapat diajukan kembali. 9. Alasan dan Jangka Waktu Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali
Alasan Jangka Waktu
Apabila putusan pengadilan pajak Paling lambat 3 bulan terhitung sejak didasarkan pada suatu kebohongan atau diketahuinya kebohongan atau tipu tipu muslihat pihak lawan yang diketahui muslihat atau sejak putusan hakim setelah perkaranya diputus atau pengadilan pidana memperoleh kekuatan didasarkan pada bukti-bukti yang hukum tetap kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu Apabila terdapat bukti tertulis baru yang Paling lambat 3 bulan terhitung sejak penting dan bersifat menentukan, yang ditemukan surat-surat bukti yang hari dan apabila diketahui pada tahap persidangan tanggal ditemukannya harus dinyatakan di pengadilan pajak akan menghasilkan dibawah sumpah dan disahkan oleh putusan yang berbeda pejabat yang berwenang Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari yang dituntut, kecuali yang diputus mengabulkan sebagian atau seluruhnya dan menambah pajak yang harus dibayar Apabila mengenai suatu bagian dari Paling lambat 3 bulan sejak putusan hakim tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebabnya Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
10. Hukum Acara Peninjauan Kembali Dalam UU MA
Permohonan peninjauan kembali dapat diajukan hanya satu kali Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan Permohonan peninjauan kembali dapat dicabut selama belum diputus, dan dalam hal sudah dicabut permohonan peninjauan kembali itu tidak dapat diajukan kembali Permohonan peninjauan kembali harus diajukan sendiri oleh para pihak yang berperkara, atau ahli warisnya atau seorang wakilnya yang secara khusus dikuasakan untuk itu Apabila selama proses peninjauan kembali pemohon meninggal dunia, permohonan tersebut dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya. 11. Tempat Pengajuan Peninjauan Kembali Permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan pajak diajukan kepada MA melalui pengadilan pajak. Dalam hal ditempat tinggal atau ditempat kedudukan permohonan peninjauan kembali tidak terdapat pengadilan pajak, maka permohonan dapat diajukan kepada pengadilan tata usaha Negara tempat tinggal atau tempat kedudukan pemohon. Bila tidak ada pengadilan tata usaha Negara dapat diajukan kepada pengadilan negeri tempat tinggal atau tempat kedudukan pemohon.