Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEVI ASTRIA ANANDA KURNIA

NIM : 40011419650100

KELAS :C

RESUME KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN BAB XII

BANDING, GUGATAN, DAN PENINJAUAN KEMBALI

1. Kekuasan Pengadilan Pajak


a) Pengadilan pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutus
sengketa pajak.
b) Pengadilan pajak dalam hal banding hanya memeriksa dan memutus sengketa atas
keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
c) Pengadilan pajak dalam hal gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas
pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan pembetulan atau keputusan lainnya.
d) Pengadilan pajak mengatur bahwa selain petugas dan wewenang diats,pengadilan
pajak mengawasi kuasa hukum yang memberikan bantuan hukum kepada pihak-
pihak yang bersengketa dalm siding-sidang pengadilan pajak.
e) Pengadilan pajak merupakan pengadilan tingkat pertama dan terakhir dalam
memeriksa dan memutus sengketa pajak.
f) Untuk keperluan pemeriksaan sengketa pajak, pengadilan pajak dapat memanggil
atau meminta data atau keterangan yang berkaitan dengan sengketa pajak dari
pihak ketiga sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kedudukan dan Pembinaan Pengadilan Pajak
Pengadilan pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman
bagi WP atau penanggung pajak yang mencari keadilan terhadap sengketa pajak.
Dengan UU peradilan pajak dibentuk pengadilan pajak yang berkedudukan di ibukota
Negara. Pembinaan teknis peradilan dilakukan oleh MA. Pembinaan organisasi,
administrasi, dan keuangan dilakukan oleh departemen keuangan. Pembinaan tersebut
tidak boleh mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus sengketa
pajak.
3. Kuasa Hukum
Para pihak yang bersengketa masing-masing dapat didampingi atau diwakili oleh satu
atau lebih kuasa hukum dengan surat kuasa khusus.
4. Banding
Pasal 27 ayat (1) UU KUP mengatur bahwa WP dapat mengajukan permohonan
banding hanya kepada peradilan pajak atas SK keberatan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 26 ayat (1). Jika WP masih belum merasa puas dengan SK keberatan
maka WP dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan
pajak. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahsa Indonesia dengan alasan yang
jelas paling lama 3 bulan sejak SK keberatan diterima dan dilampiri dengan salinan SK
keberatan tersebut. Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian,
WP dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% dari jumlah pajak
berdasarkan putusan banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar
sebelum mengajukan keberatan.
Banding dapat diajukan oleh WP, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa
hukumnya. Persyaratan pengajuan banding: menggunakan bahasa Indonesia, jangka
waktu 3 bulan, 1 keputusan 1 banding, alasan yang jelas, tanggal terima keputusan
dicantumkan, salinan keputusan yang disbanding dilampirkan, pelunasan 50% jumlah
terutang, diajukan ahli waris , pengurus, kuasa hukum.
Putusan banding: menolak, mengabulkan sebagian, menambah pajak yang harus
dibayar, atau membetulkan kesalahan tulis atau kesalahan hitung yang menambah
pajak yang masih harus dibayar.
5. Gugatan
Pasal 1 angka 7 UU Nomor 14 Tahun 2002 tentang pengadilan pajak. Gugatan adalah
upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WP atau penanggung pajak terhadap
pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan gugatan
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Semua sengketa pajak yang berkaitan dengan pelaksanaan penagihan pajak dengan
surat paksa (gugatan) adalah menjadi kompetensi BPSP untuk memeriksa dan
memutuskannya, kecuali UU perpajakn menentukan lainnya.
Gugatan penanggung pajak diajukan dalam jangka waktu 14 hari sejak surat paksa,
surat perintah melaksanakan penyitaan.
Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa
hukumnya.
Persyaratan pengajuan gugatan: diajukan secara tertulis dalam bahsa Indonesia, jangka
waktu 14 hari sejak tanggal pelaksanakan penagihan, diajukan surat gugatan.
Gugatan tak menunda atau menghalangi dilaksanakannya penagihan pajak atau
kewajiban perpajakan
6. Putusan Pengadilan Pajak
Dapat berupa: menolak, mengabulkan sebagian atau seluruhnya, menambah pajak
yang harus dibayar, tidak dapat diterima, membetulkan kesalahan tulis atau kesalahan
hitung, dan/atau membatalkan.
7. Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak
Putusan pengadilan pajak langsung dapat dilaksanakan dengan tidak memerlukan lagi
keputusan pejabat yang berwenang kecuali peraturan perundang-undangan menngatur
lain. Apabila putusan pengadilan pajak mengabulkan sebagian atau seluruh banding,
kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan sebesar 2%
sebulan untuk paling lama 24 bulan, sesuai ketentuan peraturan perundnag-undangan
perpajakan yang berlaku.
8. Penilaian Kembali di Mahkamah Agung
Putusan pengadilan pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum
tetap. Namun demikian pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan
kembali atas putusan pengadilan pajak kepada Mahkamah Agung.
Permohonan peninjauan kembali tersebut hanya dapat diajukan satu kali kepda MA
melalui pengadilan pajak. Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau
menghentikan pelaksanakan putusan pengadilan pajak. Permohonan peninjauan
kembali dapat dicabut sebelum diputus, dan dalam hal sudah dicabut permohonan
peninjauan kembali tersebut tidak dapat diajukan kembali.
9. Alasan dan Jangka Waktu Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali

Alasan Jangka Waktu


Apabila putusan pengadilan pajak Paling lambat 3 bulan terhitung sejak
didasarkan pada suatu kebohongan atau diketahuinya kebohongan atau tipu
tipu muslihat pihak lawan yang diketahui muslihat atau sejak putusan hakim
setelah perkaranya diputus atau pengadilan pidana memperoleh kekuatan
didasarkan pada bukti-bukti yang hukum tetap
kemudian oleh hakim pidana dinyatakan
palsu
Apabila terdapat bukti tertulis baru yang Paling lambat 3 bulan terhitung sejak
penting dan bersifat menentukan, yang ditemukan surat-surat bukti yang hari dan
apabila diketahui pada tahap persidangan tanggal ditemukannya harus dinyatakan
di pengadilan pajak akan menghasilkan dibawah sumpah dan disahkan oleh
putusan yang berbeda pejabat yang berwenang
Apabila telah dikabulkan suatu hal yang
tidak dituntut atau lebih dari yang dituntut,
kecuali yang diputus mengabulkan
sebagian atau seluruhnya dan menambah
pajak yang harus dibayar
Apabila mengenai suatu bagian dari Paling lambat 3 bulan sejak putusan hakim
tuntutan belum diputus tanpa
dipertimbangkan sebab-sebabnya
Apabila terdapat suatu putusan yang
nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku

10. Hukum Acara Peninjauan Kembali Dalam UU MA


 Permohonan peninjauan kembali dapat diajukan hanya satu kali
 Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau menghentikan
pelaksanaan putusan pengadilan
 Permohonan peninjauan kembali dapat dicabut selama belum diputus, dan dalam
hal sudah dicabut permohonan peninjauan kembali itu tidak dapat diajukan kembali
 Permohonan peninjauan kembali harus diajukan sendiri oleh para pihak yang
berperkara, atau ahli warisnya atau seorang wakilnya yang secara khusus
dikuasakan untuk itu
 Apabila selama proses peninjauan kembali pemohon meninggal dunia, permohonan
tersebut dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya.
11. Tempat Pengajuan Peninjauan Kembali
Permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan pajak diajukan kepada MA melalui
pengadilan pajak. Dalam hal ditempat tinggal atau ditempat kedudukan permohonan
peninjauan kembali tidak terdapat pengadilan pajak, maka permohonan dapat diajukan
kepada pengadilan tata usaha Negara tempat tinggal atau tempat kedudukan pemohon.
Bila tidak ada pengadilan tata usaha Negara dapat diajukan kepada pengadilan negeri
tempat tinggal atau tempat kedudukan pemohon.

Anda mungkin juga menyukai