Pendahuluan.
Tujuan dari pengambilan sampel / contoh adalah untuk mengumpulkan sebagian material /
bahan dalam volume yang cukup kecil yang mewakili material / bahan yang akan diperiksa secara
tepat / teliti untuk dapat dibawa dengan mudah dan diperiksa di laboratorium.
Hal ini berarti bahwa perbandingan atau konsentrasi relatif yang tepat dari semua
komponen dalam sampel akan sama seperti dalam material yang disampling, serta tidak mengalami
perubahan-perubahan yang berarti dalam komposisinya sebelum pemeriksaan dilakukan.
Untuk mendapatkan sampel yang mewakili diperlukan seorang pengambil sampel yang
dapat / mampu melakukan prosedur pengambilan dan pengawetan sampel dengan baik, agar hasil
uji laboratorium nantinya merupakan hasil uji yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan
kuantitasnya. Kemungkinan kandungan pada sampel dapat hilang secara keseluruhan atau sebagian
jika prosedur pengambilan dan pengawetan sampel yang baik tidak diikuti dengan benar. Pada waktu
pengambilan sampel air dilakukan pemeriksaan parameter air yang harus dilakukan segera /
dilakukan dilapangan seperti : pemeriksaan fisika, pH, sisa Chlor.
a. Maksud
Metode pengambilan contoh ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengambilan contoh air
dilapangan untuk uji kualitas air.
b. Tujuan
Untuk mendapatkan contoh air yang andal, tepat dan mewakili.
Ruang lingkup
Metode pengambilan contoh ini meliputi persyaratan dan tata cara pengambilan contoh kualitas air
untuk keperluan pemeriksaan kualitas air yang mencakup pemeriksaan sifat fisik, kimia dan lain-lain.
Pengertian
Sampel air, yang berasal dari sumber air, air minum / air bersih, air kolam renang, air pemandian
umum.
Ada 2 macam sampel air :
120 ml setiap interval waktu tertentu atau satu jam sekali. Sampel-sampel kemudian dicampur pada
akhir periode pengambilan sampel. Jika zat pengawet diperlukan, masukkan zat tersebut kedalam
wadah yang masih kosong (setelah dicuci dengan sampel), sehingga semua bagian atau porsi dari
gabungan sampel akan diawetkan segera setelah diambil dan digabungkan.Sampel masing-masing
diambil dalam kapasitas
Sampel gabungan waktu digunakan untuk menentukan komponen-komponen yang dapat ditunjukkan
tetap tidak berubah. Jumlah / volume sampel yang diambil untuk keperluan pemeriksaan dilapangan
dan dilaboratorium tergantung pada jenis pemeriksaan yang diperlukan, yaitu sebagai berikut :
a. 2 liter. Untuk pemeriksaan fisika air diperlukan, b. 5 liter. Untuk pemeriksaan kimia air
diperlukan , . c. 100 ml Untuk pemeriksaan bakteriologi air diperlukan
1. Alat
Alat-alat yang perlu dipersiapkan dalam pengambilan sampel sebagai berikut :
a. Alat pengambil sampel
b.Alat lain
c. Wadah untuk menyimpan sampel
Terdiri dari botol biasa atau ember plastik yang digunakan pada air permukaan secara langsung. Botol
biasa yang diberi pemberat untuk digunakan pada kedalaman tertentu. Pemberat ini diikat dengan
kawat kuningan / kawat tembaga dan tidak boleh memakai kawat besi, sebab besi mudah berkarat,
sehingga mudah putus dan karatnya dapat mencemari air dengan menambah tinggi kadar besi.
4. Alat pengambil sampel pada kedalaman yang terpadu untuk pemeriksaan zat padat tersuspensi atau
untuk mendapatkan contoh yang mewakili semua lapisan air. Contoh alat ini adalah tipe USDH.
5. Alat pengambil contoh secara otomatis yang dilengkapi alat pengatur waktu dan volume yang
diambil.
Digunakan untuk contoh gabungan waktu dari air limbah atau air sungai yang tercemar, agar
diperoleh kualitas air rata-rata selama periode tertentu.
6. Alat pengambil contoh untuk pemeriksaan gas terlarut, yang dilengkapi tutup, sehingga alat dapat
ditutup segera setelah terisi penuh.
b. Alat lain
1. Alat Ekstraksi
Alat ini terbuat dari bahan gelas atau teflon yang tembus pandang dan mudah memisahkan fase
pelarut dari contoh.
2. Alat penyaring
Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau pompa tekan serta dapat menahan kertas saring yang
mempunyai ukuran pori 0,45 um.
3. Alat pendingin
Alat ini dapat menyimpan contoh pada suhu 4O C, dapat membekukan contoh bila diperlukan dan
mudah diangkut di lapangan.
2. Reagen
8. Sarana Pengambilan Contoh
1. Sedapat mungkin menggunakan jembatan atau lintasan gantung sebagai tempat pengambilan
contoh.
2. Bila sarana jembatan / lintasan gantung tidak ada, maka dapat menggunakan perahu.
9. Waktu
Interval waktu pengambilan contoh diatur agar contoh diambil pada hari dan jam yang berbeda
sehingga dapat diketahui perbedaan kualitas air setiap hari maupun setiap jam. Caranya dilakukan
dengan menggeser jam dan hari pengambilan pada waktu pengambilan contoh berikutnya, misalnya
pengambilan pertama hari senin jam 06.00 pengambilan berikutnya hari selasa jam 07.00 dan
seterusnya. Waktu pengambilan contoh dilakukan berdasarkan keperluan sebagai berikut :
1. Untuk keperluan survai pendahuluan dalam rangka pengenalan daerah, waktu pengambilan contoh
dapat dilaksanakan pada saat survai.
2. Untuk keperluan perencanaan dan pemanfaatan diperlukan data pemantauan kualitas air, yang
diambil pada waktu tertentu dan periode yang tetap, tergantung pada jenis sumber air dan tingkat
pencemarannya sebagai berikut :
a. Sungai / saluran yang tercemar berat, setiap dua minggu sekali selama setahun.
b. Sungai / saluran yang telah tercemar ringa sampai sedang, sebulan sekali selama setahun.
c. Sungai / saluran alami yang belum tercemar, tiga bulan sekali selama setahun.
Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada air permukaan dan air tanah. Lokasi pengambilan sampel
ditentukan berdasarkan tujuan dan keperluan pengambilan sampel :
Lokasi pengambilan sampel air permukaan dapat berasal dari daerah pengaliran sungai dan danau /
waduk.
2. Pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai berdasarkan pada :
Yaitu lokasi pada tempat yang belum terjadi atau masih sedikit pencemaran.
Yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami perubahan atau dihilir sumber pencemar.
c. Sumber air yang dimanfaatkan
Pengambilan sampel air tanah dapat berasal dari air tanah bebas (tidak tertekan) dan air tanah tertekan
denga penjelasansebagai berikut :
1. Air tanah bebas (tidak tertekan), misal : sumur gali, sumur pompa tangan dangkal / dalam.
- Disebelah hulu dan hilir dari lokasi penimbunan / pembuangan sampah kota / industri.
- Disebelah hilir daerah pertanian yang intensif menggunakan pestisida dan pupuk kimia.
- Didaerah pantai dimana terjadi penyusupan air asin.
- Di sumur produksi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan perkotaan, pedesaan, pertanian dan
industri.
- Di sumur produksi air tanah PAM maupun sarana umum.
- Di sumur-sumur pemantauan kualitas air tanah.
- Di lokasi kawasan industri.
- Di sumur observasi untuk pengawasan imbuhan.
- Pada sumur observasi air tanah di suatu cekungan air tanah artesis ( misalnya : cekungan
artesis Bandung)
- Pada sumur observasi di wilayah pesisir dimana terjadi penyusupan air asin.
- Pada sumur observasi penimbunan / pengolahan limbah industri bahan berbahaya dan
beracun (B3)
- Pada sumur lainnya yang dianggap perlu.
1) Danau / waduk yang kedalamannya kurang dari 10 m, contoh diambil pada dua titik
dipermukaan dan di dasar danau / waduk
2) Danau / waduk dengan kedalaman antara 10-30 meter, contoh diambil pada tiga titik,
yaitu : di permukaan, di lapisan termoklin dan di dasar danau / waduk.
3) Danau / waduk dengan kedalaman antara 30 – 100 m, contoh diambil pada empat titik,
yaitu di permukaan, di lapisan termoklin ( metalimnion), di atas lapisan hipolimnion dan di
dasar danau / waduk.
4) Danau / waduk yang kedalamannya lebih dari 100 m, titik pengambilan contoh dapat
ditambah sesuai dengan keperluan.
b. Air tanah
Titik pengambilan contoh air tanah dapat berasal dari air tanah bebas dan air tanah tertekan
(artesis) dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Air tanah bebas
Pada sumur gali, contoh diambil pada kedalaman 20 cm dibawah permukaan air dan
sebaiknya diambil pada pagi hari.
Pada sumur bor dengan pompa tangan / mesin, contoh diambil dari kran / mulut pompa
tempat keluarnya air setalh air dibuang selama lebih kurang 5 menit.
Contoh diambil pada kran tempat keluarnya air, setelah kran air dibuka 1-2 menit.
d. Air kolam renang / air pemandian umum.
Sampel diambil pada beberapa titik pengambilan.
3. Pengambilan sampel
a. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan sifat fisika dan kimia air.
Tahapan pengambilan contoh untuk keperluan ini adalah :
1. Menyiapkan alat pengambil contoh yang sesuai dengan keadaan sumber air.
2. Membilas alat dengan contoh yang akan diambil sebanyak tiga kali.
3. Mengambil contoh sesuai dengan keperluan dan campurkan dalam penampung
sementara hingga merata.
4. Apabila contoh dimabil dari beberapa titik, maka volume contoh yang diambil dari setiap
titik harus sama.
1. Cara langsung
Tahapan pengambilan contoh dengan cara langsung sebagai berikut :
300 ml serta dilengkapi dengan tutup asah.- Siapkan botol KOB (BOD) yang bersih dan
mempunyai volume
- Celupkan botol dengan hati-hati ke dalam air dengan posisi mulut botol searah dengan
aliran air, sehingga air masuk kedalam botol dengan tenang, atau dapat pula dengan
menggunakan sifon.
- Isi botol sampai penuh dan hindarkan terjadinya turbulensi dan gelembung udara
selama pengisian dan penutupan botol, kemudian botol di tutup.
- Contoh siap untuk dianalisis.
3. Label contoh
Contoh yang telah dimasukkan ke dalam wadah contoh diberi label. Pada label dicantumkan
keterangan mengenai :
a. Nomor contoh
b. Nama petugas pengambil contoh
c. Tanggal dan jam pengambilan contoh
d. Tempat pengambilan contoh
e. Jenis pengawet yang digunakan.
4. Pemeriksaan di Lapangan
Pekerjaan yang dilakukan meliputi :
1) Pemeriksaan unsur-unsur yang dapat berubah dengan cepat, dilakukan langsung
setelah pengambilan contoh ; unsur-unsur tersebut antara lain : pH, suhu, daya hantar
listrik, alkalinity, acidity dan oksigen terlarut.
2) Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam buku catatan khusus pemeriksaan di lapangan,
yang meliputi : nama sumber air, tanggal pengambilan contoh, jam, keadaan cuaca,
bahan pengawet yang ditambahkan dan nama petugas.
5. Pengolahan pendahuluan contoh
a. Penyaringan
6. Pengawetan contoh
Contoh yang telah dimasukkan ke dalam wadah, diberi label. Pada label tersebut dicantumkan
keterangan mengenai lokasi pengambilan, tanggal dan jam pengambilan, cuaca, jenis pengawet
yang ditambahkan, petugas yang mengambil contoh dan sketsa lokasi.
Wadah-wadah contoh yang telah ditutup rapat dimasukkan ke dalam kotak yang telah dirancang
secara khusus agar contoh tidak tertumpah selama pengangkutan ke laboratorium.
Pada kesempatan kali ini informasi kesling mencoba berbagi informasi tentang cara
pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair. Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-
sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar di alam tidak
pernah terdapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti semua air sudah tercemar, sebagai
contoh, meskipun daerah pegunungan atau hutan terpencil dengan udara yang bersih dan
bebas dari polusi, air hujan selalu mengandung bahan-bahan terlarut seperti CO 2, O2 dan N2,
serta bahan-bahan tersuspensi lainnya seperti debu dan partikel-partikel lain yang terbawa
atmosfer.
Air marupakan kebutuhan mutlak bagi manusia karena tanpa air berbagai proses kehidupan
tidak dapat berlangsung. Oleh karena peran yang sangat penting tersebut air dapat berdampak
buruk bagi kehidupan apabila air tersebut tidak sesuai lagi dari keadaan normalnya.
Persiapan Alat dan Bahan Pemeriksaan Kualitas Fisik Air dan Limbah Cair
a. Alat untuk pemeriksaan Bau dan Rasa Air
1) botol contoh dengan tutup asah dari gelas
2) penangas air yang dapat diatur suhunya;
3) erlenmeyer 500 mL yang bertutup asah;
4) gelas ukur 25, 50, 100 dan 200 mL;
5) pipet ukur 10 mL;
6) termometer yang berskala (0-100)°C.
b. Bahan Untuk Pemeriksaan Bau dan Rasa Air
Bahan pengencer yang digunakan adalah air suling atau air demineralisasi yang tidak
berbau.
c. Alat Untuk Pemeriksaan Warna Air
1) Tabung nessler 50 mL
2) Neraca analitik
3) Labu ukur 100 mL
d. Bahan Untuk Pemeriksaan Warna Air
1) Air suling
2) Larutan induk warna 500 unit Pt-Co
3) Larutan 1,246 g kalium kloro platina, K2PtCl6 yang ekivalen dengan 500 mg logam
platina, dan 1,0 g kobal klorida, CoCl2.6H2O yang ekivalen dengan 250 g logam kobal
4) Larutan baku dengan unit warna 5,10,15,20,25,30,35,40,45,50,60,70. Ambil secara
kuantitatif larutan induk 500 unit PT-Co, masing-masing sebanyak 0,5 mL, 1,0 mL, 1,5
mL, 2,0 mL, 2,5 mL, 3,0 mL, 3,5ml, 4,0mL, 4,5mL, 5,0 mL, 6,0mL dan 7,0 mL kemudian
diencerkan dengan air suling menjadi 50 mL di dalam tabung nessler.
Demikian ulasan tentang Cara Pemeriksaan Fisik Air dan Limbah Cair. Semoga
Bermanfaat.
Catatan: •Danau atau waduk dengan kedalaman antara 10-30meter, contoh sampel
diambil pada tiga titik, yaitu : di permukaan, di lapisan termoklin dan di dasar danau atau
waduk. •Danau atau waduk dengan kedalaman antara 30-100meter, contoh sampel
diambil pada empat titik, yaitu air permukaan, di lapisan termoklin (metalimnion), di atas
lapisan hipolimnion, dan di dasar danau atau waduk. •Danau atau waduk yang
kedalamannya lebihdari100meter, titik pengambilan contoh sampel dapat ditambah sesuai
keperluan:
a. Menentukanlokasi pengambilansampel Prinsip Pengambilan Sampel
b. . Melakukan pengambilan sampel Prinsip Pengambilan Sampel Pengambilan sampel
untuk pemeriksaan fisik dan kimia air. Tahap pengambilan contoh sampel untuk
keperluan ini adalah :
Menyiapkan alat pengambilan contoh sampel yang sesuai dengan keadaan sumber
air
Membilas alat dengan contoh yang akan diambil sebanyak tiga kali. •Mengambil
contoh sesuai dengan keperluan dan campurkan dalam penampung sementara
hingga merata
Apabila contoh diambil dari beberapa titik, maka volume contoh yang diambil
dari setiap titik harus sama
Jumlah atau volume sampel yang diambil untuk keperluan pemeriksaan di
lapangan dan di laboratorium tergantung pada jenis pemeriksaan yang diperlukan,
yaitu sebagai berikut
untuk pemeriksaan fisika, air diperlukan ± 2 liter
untuk pemeriksaan kimia, air diperlukan ± 5 liter
untuk pemeriksaan bakteriologi, air diperlukan ± 100 ml
Catatan : Sampel masing-masing diambil dalam kapasitas ±120 ml setiap interval waktu
tertentu atau satu jam sekali
a. Sampel-sampel kemudian dicampur pada akhir periode pengambilan sampel. Jika zat
pengawet diperlukan, masukkan zat tersebut ke dalam wadah yang masih kosong
(setelah dicuci dengan sampel), sehingga semua bagian atau porsi dari gabungan
sampel akan diawetkan segera setelah diambil dan digabungkan. Sampel gabungan
waktu digunakan untuk menentukan komponen- komponen yang dapat ditunjukkan
tetap tidak berubah.
b. Melakukan pengambilan sampel Prinsip Pengambilan Sampel
c. Alat pengambil contoh sampel Prinsip Pengambilan Sampel Alat pengambilan contoh
sampel air danau harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
terbuat dari bahan yang tidak memengaruhi sifat air (misalnya untuk
keperluan pemeriksaan logam, alat pengambil contoh tidak boleh terbuat dari
logam)
mudah dicuci dari bekas air sebelumnya
air mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan
tersuspensi di dalamnya
kapasitas alat 1-5 liter tergantung dari maksud pemeriksaan
mudah dan aman dibawa
Alat pengambil contoh sampel Prinsip Pengambilan Sampel Untuk alat pengambil air
pada danau yang kondisi airnya tenang atau alirannya sangat lambat pada kedalaman
tertentu, digunakan alat type Ruttner. Karena peralatan yang terbatas, maka dapat
dipergunakan alat pengambil sampel yang sederhana.
Alat pengambil contoh sampel tersebut adalah : •Alat pengambil contoh sederhana, terdiri
dari botol atau ember palstik yang digunakan pada air permukaan secara langsung. Botol
biasa yang diberi pemberat untuk digunakan pada kedalaman tertentu. Pemberat ini diikat
dengan kawat kuningan/ kawat tembaga dan tidak boleh memakai kawat besi, sebab besi
mudah berkarat sehingga mudah putus dan karatnya dapat mencemari air dengan
menambah tinggi kadar besi. •Alat pengambil contoh setempat secara tegak, dipergunakan
untuk mengambil sampel pada lokasi danau atau waduk yang aliran airnya tenang atau
alirannya sangat lambat. Contoh alat yang digunakan adalah tipe ruttner. •Membawa
Sampel Untuk Diperiksa Di Laboratorium
Pengangkutan sampel air danau ke laboratorium dilakukan dengan cara sampel
dimasukkan ke dalam wadah dan diberi label. Pada label tercantum keterangan mengenai :
nomor sampel
nama petugas pengambil sampel
tanggal dan jam pengambilan sampel;
tempat pengambilan sampel
jenis pengawet yang digunakan
Wadah-wadah yang telah ditutup rapat dimasukkan ke dalam kotak yang telah dirancang
secara khusus agar sampel tidak tumpah selama pengangkatan ke laboratorium.Wadah
yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
terbuat dari bahan gelas atau plastik
dapat ditutup dengan rapat dan kuat;
mudah dicuci
tidak mudah pecah
wadah untuk pemeriksaan mikrobiologi harus dapat disterilkan
tidak menyerap zat-zat kimia
tidak melarutkan zat-zat kimia
tidak menimbulkan reaksi antara wadah dengan sampel