Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami cara pembuatan larutan
aminophylin 2,4% , proses sterilisasinya , mengetahui uji pH, uji kebocoran serta ada
tidaknya partikel dalam sediaan. Injeksi adalah penyemprotan larutan (atau suspensi)
kedalam tubuh untuk tujuan terapetik atau diagnostic. Injeksi dapat dilakukan langsung
kedalam aliran darah,kedalam jaringan dan organ. Jika hanya sejumlah relative kecil larutan
dimasukkan kedalam organismus(misalnya 1,2,5 sampai 20mL) dikatakan
sebagai injeksi (injection = memasukkan kedalam injectabilia).sebaliknya jika digunakan
sejumlah besar larutan (misalnya1 atau beberapa liter) , dikatalkan sebagai infuse(infusion =
penuangan kedalam infundibilia). Bentuk-bentuk tadi dinyatakan sebagai pemasukan
parenteral obat( par enteron = diluar usus) kebalikannya dari penerapan enteral yang
berlangsung melalui saluran lambung-usus (Voight,1984).
H2CO3 H+ + HCO3-
HCO3- H+ + CO32-
Pada saat penambahan etilendiamin sedikit demi sedikit dengan pH yang diatur9,2-9,6,
maka akan terjadi reaksi yang membentuk kompleks yang larut air.
+
+
Pada uji kebocoran, diketahui tidak ada ampul yang bocor sebelum autoclave atau
sesudah autoclave. Uji kebocoran ini dilakukan untuk memastikan bahwa ampul yang
digunakan benar-benar baik kondisinya. Jika terdapat kebocoran akan ada kemungkinan obat
untuk keluar, sehingga dosis yang didapatkan tidak sesuai dengan dosis yang diinginkan.
Selain itu adanya kebocoran dapat menyebabkan partikel asing masuk, partikel ini dapat
berupa mikroorganisme atau pirogen, yang menandakan bahwa larutan tersebut tidak lagi
steril.
Sedangkan untuk uji bebas partikel diketahui hasil sebelum autoclave dan setelah
autoclave yang positif tidak terdapat partikel asing. Ini berarti larutan tersebut dapat
digunakan karena tidak dikhawatirkan menimbulkan emboli dan menyebabkan rasa nyeri.
Partikel ini biasanya adalah bahan yang tidak larut dan secara tidak langsung terdapat dalam
sediaan. Adanya partikel asing dalam sediaan menandakan bahwa larutan tersebut tidak
jernih, karena adanya kontaminasi partikel asing, sehingga bila diamati lebih teliti dalam
sediaan tersebut keruh dengan partikel asing.
Kelebihan Sediaan Injeksi
1. Dapat dicapai efek fisiologis segera, untuk kondisi penyakit tertentu (jantung
berhenti)
2. Dapat diberikan untuk sediaan yang tidak efektif diberikan secara oral atau obat yang
dirusak oleh sekresi asam lambung
3. Untuk penderita yang tidak memungkinkan mengkonsumsi oral (sakit jiwa atau tidak
sadar)
4. Pemberian parenteral memberikan kemungkinan bagi dokter untuk mengontrol obat,
karena pasien harus kembali melakukan pengobatan
1. Pemberian sediaan parenteral harus dilakukan oleh personel yang terlatih dan
membutuhkan waktu pemberian yang lebih lama
2. Pemberian obat secara parenteral sangat berkaitan dengan ketentuan prosedur aseptik
dengan rasa nyeri pada lokasi penyuntikan yang tidak selalu dapat dihindari
3. Bila obat telah diberikan secara parenteral, sukar sekali untuk
menghilangkan/merubah efek fisiologisnya karena obat telah berada dalam sirkulasi
sistemik
4. Harganya relatif lebih mahal, karena persyaratan manufaktur dan pengemasan
5. Persyaratan sediaan parenteral tentang sterilitas, bebas dari partikulat, bebas dari
pirogen, dan stabilitas sediaan parenteral harus disadari oleh semua personel yang
terlibat
VIII. KESIMPULAN
Injeksi aminophylin 2,4% yang dibuat dalam praktikum ini belum memenuhi
persyaratan. Uji/kontrol kualitas yang sesuai teori dan layak digunakan yaitu pH yang tidak
memasuki range, tidak bocor, dan semua larutan di dalam ampul jernih.