Anda di halaman 1dari 8

Al Islam Kemuhammadiyaan

“Iman Kepada Nabi dan Rasul”

Nama : A.Miftahul Fatirah


Cici Aulia Dylon
Kelas : BG4H

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada
Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul artinya
mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul,mulai dari Rasul yang pertama
yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
            Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi
Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan
Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau di ajarkan
kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang muslim,wajib beriman atau
mempercayai kepada para Rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan
mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rasul utusan Allah tersebut. Dengan
berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga
akhirat.
            Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui tentang
pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan pemahamnnya lebih dalam
dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, kita patut dan wajib mempelajari, memahami dan menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat
kita.

B. Rumusan Masalah
Apa pengertian Iman Kepada Rasul ALLAH?
B.      Bagaimana cara beriman kepada Rasul Allah SWT?
C.      Apa sifat wajib yang dimiliki oleh Rasul Allah SWT?
D.     Berapa jumlah Rasul dan apa apa saja yang termasuk ULUL AZMI?
E.      Apa tugas rasul dan mikjizatnya?
F.       Apa saja tugas Rasul?
G.     Apa saja fungsi Rasul?
H.     Bagaimana cara beriman kepada Rasul Allah SWT.
C. Tujuan
            Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian iman kepada Rasul.
2. Untuk mengetahui cara kita beriman kepada Rasul Allah.
3. Untuk mengetahui jumlah  Rasul yang wajib kita ketahui beserta sejarah singkatnya.
4. Untuk mengetahui tugas dari para Rasul Allah.
5. Untuk mengetahui hikmah dari beriman kepada Rasul Allah
6. Untuk mengetahui bagaimanakah cara kita untuk mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Iman Kepada Rasul Allah

                   Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun
yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah
meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh
Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia
agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Menurut Imam Baidhawi,

                   Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk
menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk
menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa
adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan
syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at yang dibawa
nabi Musa AS.

                   Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena
merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan
mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu
dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri,
sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh
umat di dunia.

{Dalil Iman Kepada Rasul Allah}

                   Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-
Mukmin ayat 78 yang artinya: “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu
(Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka,
maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.”

(Q.S.alAnbiya:7)
"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka
ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan
kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan
seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara)
dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.”

(Q.S.Al-Mukmin78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. adalah
mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan
jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak. Di
antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.”

//ِ‫ذَال‬ ‫ن‬ْ ‫ ِم‬ ‫ل‬ُ ‫س‬ ُ ‫اَ ْلفًااَل ُّر‬  َ‫ش ُر ْون‬


ْ ‫ع‬
ِ ‫ َو‬ ‫ة‬ ٌ ‫ َواَ ْربَ َع‬ ‫ف‬
ٍ ‫اَ ْل‬ ‫ ِمائَ ُة‬ : ‫ل‬َ ‫ َقا‬ ‫؟‬ ‫ ْاال َ ْن ِبيَا ِء‬ ‫ع َّد ُة‬ِ  ‫م‬ ْ ‫ َك‬  ِ‫هللا‬ ‫ل‬
َ ‫س ْو‬
ُ ‫ َر‬ ‫ َيا‬ : ‫ل‬َ ‫ َقا‬ ‫ذَر‬ ‫أَبِى‬ ‫ن‬ ْ ‫َع‬
)‫مد‬ َ ‫ح‬ َ
ْ ‫أ‬ ‫( َر َوا ُه‬ ‫ ًرا‬///////////////‫ َغ ِف ْي‬ ‫ًما‬/6ًّ ‫ج‬َ  ‫ َر‬///////////////‫ش‬ َ ‫ َع‬ ‫ َة‬///////////////‫س‬ َ ‫م‬ ْ ‫خ‬َ ‫ َو‬ ‫ة‬ ٍ ///////////////َ‫ ِمائ‬ ‫ ُة‬///////////////َ‫ثَالَث‬ ‫ك‬َ
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi?
Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang
termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)

B.    Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt

            Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan tanda-tanda
penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt, yaitu:
1.      Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa yang
mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.
Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah mendustakan para Rasul.”(Qs:
Asy-syura:105).
2.      Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang
rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara
mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(Qs: Al-mu-min:78).
3.      Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
4.      Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkatra yang meeka 
perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan
terhadapm putusan yang kamu berikan dan meeka menerima dengan sepenuhnya .”(Qs:An-
nisa:65).

C. Meneladani Sifat Rasulullah SAW.


1. Meneladani Sifat Siddiq    
Untuk menel;adani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat diusahakan dengan
cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara dengan siapa pun. Benar
dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw, selama hidupnya tidak pernah
berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun terhadap musuhnya.
2. Meneladani Sifat Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya melakukanb sesuatu
sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu dikerjaan dengan baik dan
benar.
3. Meneladani Sifat Fatanah
Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada
manusia, tetapi tidak merata. ada yang cerdas dan ada pula yang tidak cerdas. Dalam
meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam belajar
atau menuntut ilmu.
4. Meneladani Sifat Tablig
Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia termasuk salah satu upaya
untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan mencegah kemaksiatan
yang dilakukan oreang lain biasanya mengandung risiko. Keberanian melakukan ini
merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi
Muhammad saw, ketika berdakwah. Beliau seringkali disambut dengan cemooh,
hinaan, bahkan lemparan batu dan kotoran unta. Ini semua dilakuakan semata-mata
karena perintah Allah swt.
D. Rasul dan Mukjizat
Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul dalam
melaksanakan tugas kerasulannya. Mukjizat memiliki dua fungsi pokok yaitu :
Sebagai bukti bahwa orang yang memilikinya adalah benar-benar utusan Allah SWT.
Sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentangnya.
Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan manusia.

1. Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :


Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam, seperti
dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad SAW dan dibelahnya Laut
Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
2. Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi dan rasul,
seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah SAW, cahaya bulan yang
memancar dari tangan Nabi Musa as serta penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh
Nabi Isa as.
3. Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya seperti
ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi api tidak mampu
membakarnya.
4. Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh satu-
satunya adalah Al Qur’an.
                       
E. Tugas Rasulullah SAW.
Tugas pokok yang diberikan Allah SWT kepada para nabi dan rasul sejak dari Nabi Adam
AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW adalah :
1. Memberi kabar gembira bagi orang-orang yang mentaati risalah-Nya.
2. Membimbing umatnya ke jalan yang benar sehingga memperoleh kebahagiaan hidup
di dunia dan akherat.
3. Memberi peringatan kepada orang-orang yang mengingkari-nya Mengajak umatnya
untuk menyembah hanya kepada Allah ( ajaran Tauhid )
4. Menyampaikan amanat dari Allah.
5. Memberi peringatan kepada umat manusia.
6. Memberikan kabar gembira dan peringatan.
7. Membawa petunjuk dan agama yang benar, menjadi teladan hidup bagi umat
manusia.

F. Kebaikan Iman Kepada Rasulullah SAW


Fungsi iman kepada Nabi dan Rasul adalah :
1. Menambah keimanan kepada Allah SWT, bahwa Rasul itu benar-benar pilihan Allah.
2. Mengenal Allah SWT dan tata cara beribadah kepada-Nya.
3. Mendorong manusia untuk memiliki kepribadian yang luhur dengan cara menjadikan
Rasulullah sebagai “Uswatun Hasanah”
4. Mempercayai ajaran-ajaran yang dibawa Rasul Allah untuk disampaikan kepada
umatnya.
5. Mengamalkan ajaran yang diberikan oleh Rasulullah.  

G. Contoh Beriman Kepada Rasulullah SAW.


1. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul adalah manusia biasa yang
dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu/ firman-Nya kepada umat
manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
2. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah SWT untuk
menjadi teladan hidup bagi manusia.
3. Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang dibawa
oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir.

H. Hakikat Iman Kepada Rasulullah SAW.


Diantara nikmat yang Allah berikan kepada manusia juga seluruh alam adalah
diutusnya para Rasul yang menuntun manusia dari kegelapan menuju Islam.
Setelah beriman kepada Allah U maka kewajiban berikutnya adalah beriman kepada
Rasulullah Muhammad yang menjadi pondasi yang utama dari agama Islam. Sebab seluruh
pondasi yang lainnya dibangun di atas keimanan pada Allah dan Rasul-Nya. Seorang yang
tidak mengimani Rasulullah dan hanya beriman kepada Allah tidaklah cukup, dan Iman
menjadi batal, Sebagaimana sabda Nabi :
“Artinya: Islam itu dibangun di atas lima rukun , menyaksikan bahwa tiada sesembahan
yang haq selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya … (HR. Muslim
I/45. Al-Bukhari I/).
Diantara cara beriman kepada Rasulullah adalah sebagai berikut:
1. Meyakini dengan penuh tanggung jawab akan kebenaran Nabi Muhammad  dan apa
yang oleh beliau bawa, sebagaimana Allah menandaskan tentang ciri orang bertaqwa:
)33 : ‫ح ْونَ (الزمر‬ ُ ‫م ا ْل‬
ُ ‫م ْف ِل‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ه ُأولَ ِئ‬
ُ ‫ك‬ َ ‫ص َّد‬
ِ ِ‫ق ب‬ َ ‫ق َو‬
ِ ‫ص ْد‬
َّ ‫جا َء بِال‬ ْ ‫َوالَّ ِذ‬
َ ‫ي‬

“Dan orang-orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka


itulah orang-orang yang bertaqwa. (Az-Zumar : 33).
2. Ikhlas mentaati Rasul dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi
seluruh larangannya. Allah berfirman:
)54 : ‫(النور‬ ‫ين‬ ُ ‫ل اِال َّ ا ْلبَل ُغ ا ْل‬
َ ‫م ِب‬ ِ ‫س ْو‬ َّ ‫ط ْي ُع ْو ُه تَ ْه َت ُدوا َو َما َعلَى‬
ُ ‫الر‬ ِ ‫َواِنْ ُت‬

“Dan jika kamu taat kepadanya , niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain
kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.
3. Mengikuti ajaran pemikiran, pokok-pokok agama, hukum-hukum dan cabang
cabangnya sesuai dengan yang beliau ajarkan dengan ikhlas. Allah berfirman:
‫ت‬ َ ‫ما َق‬
َ ‫ض ْي‬ َّ ‫جا ِ ّم‬
ً ‫ح َر‬
َ ‫م‬ ِ ‫م الَيَجِ ُدو ْا فِى أَ ْن ُف‬
ْ ‫س ِه‬ َّ ‫م ُث‬
ْ ‫ج َربَ ْي َن ُه‬
َ ‫ش‬
َ ‫ما‬
َ ‫ك فِ ْي‬
َ ‫مو‬ُ ّ‫ك‬
ِ ‫ح‬
َ َ‫ح َّتى ي‬ َ ّ ِ‫َفال َ َورب‬
َ َ‫ك ال َ ُيو ِم ُن ْون‬
)65 : ‫ (النساء‬.‫ما‬ َ ‫سلِ ْي‬ ْ َ‫مو ْا ت‬ ُ ّ ‫س ِل‬
َ ‫َو ُي‬
“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam
perkara yang mereka persilisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati
mereka terhadap putusan yang kamu berikan , dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (An-Nisa : 65).
4. Mencintai beliau , keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya. Rasulullah
bersabda:

‫ن‬
َ ‫م ِع ْي‬ ْ َ‫ن َوالِ ِد ِه َو َولَ ِد ِه َوال َّناسِ ا‬
َ ‫ج‬ ِ ‫ب إِلَ ْي‬
ْ ‫ه ِم‬ َ َ‫ح َّتى أَ ُك ْونَ ا‬
َّ ‫ح‬ َ ‫ُم‬ َ َ‫ن ا‬
ْ ‫ح ُدك‬ ُ ‫ال ُي ْؤ ِم‬
“Tidaklah beriman seorang sehingga aku lebih dia cintai dari pada orang tuanya, anaknya
dan seluruh manusia (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
5. Membela dan memperjuangkan ajaran Nabi serta berda’wah demi membebaskan
ummat manusia dari kegelapan/kedhaliman, kebatilan, kemungkaran dan kemaksiatan
menuju kepada cahaya kebenaran. Sebagaimana firman Allah:

)157 : ‫ح ْونَ (األعراف‬ ُ ‫م ا ْل‬


ُ ِ‫م ْفل‬ ُ ‫ه‬ َ ِ‫ل َم َع ُه ُأ ْولَئ‬
ُ ‫ك‬ َ ‫ص ُر ْو ُه َوتَبَ ُعو ْا ال ُّن َو َرالَّ ِذي ُأ ْن ِز‬ ِ ِ‫ن أَ َم ُنو ْا ب‬
َ َ‫ه َو َع َز ُرو ُه َون‬ َ ‫َفالَّ ِذ ْي‬
“Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang
yang beruntung”. (Al-’Araf: 157).
6. Meneladani akhlaq dan kepemimpinan Nabi dalam setiap amalnya, Allah berfirman:
: ‫هللا َكثِ ْي ًرا (االحزاب‬ ِ َ ‫هللا َوا ْليَ ْو ِم اآل‬
َ ‫خ َر َو َذ َك َر‬ َ ‫جو ْا‬ ُ ‫ن َكانَ يَ ْر‬ ْ ‫م‬ َ ّ ِ‫ة ل‬
ٌ ‫س َن‬
َ ‫ح‬ َ ‫س َو ٌة‬ ْ ‫ول هللاِ ُأ‬
ِ ‫س‬ ْ ‫لَق َْد َكانَ لَك‬
ُ ‫ُم فِى َر‬
)21
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu)
orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut nama Allah(Al-Ahzab:21).
7. Banyak membaca shalawat dan salam kepada beliau terutama setelah disebut
namanya.
8. Waspada dan berhati-hati dari ajaran-ajaran yang menyelisihi ajaran Nabi Muhammad
seperti waspada dari syirik, tahayul, bid’ah, khurafat, itulah pernyataan Allah :
)63:‫م (النور‬ َ ‫َاب أَلِ ْي‬
ٌ ‫م َعذ‬ ِ ‫ة اَ ْو ُي‬
ْ ‫ص ْيبِ ُه‬ ٌ ‫م فِ ْت َن‬ْ ‫ص ْيبَ ُه‬ِ ‫ن اَ ْم ِر ِه اَ ْن ُت‬
ْ ‫خالِ ُفونَ َع‬
َ ‫ن ُي‬ ْ َ‫ َف ْلي‬.
َ ‫حذ َِرالَّ ِذ ْي‬

“Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang telah berangsur-angsur pergi


diantara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi ajaran Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (An-Nur :
63).
9. Mensyukuri hidayah keimanan kepada Allah dan RasulNya dengan menjaga
persatuan umat Islam dan menghindari perpecahan dengan berpegang teguh pada Al-
Qur’an dan AS-Sunnah shohihah. Itulah tegaknya agama:
‫ه‬
ِ / ِ‫ ْي َنا ب‬/ ‫ص‬
َّ ‫ك َو َما َو‬ َ ‫ي أَ ْو‬
َ / ‫ح ْي َنا إِلَ ْي‬ ْ ‫حا َوالَّ ِذ‬ ً ‫ه ُن ْو‬ِ / ِ‫ى ب‬/ ‫ص‬ َّ ‫ن َما َو‬ ِ ‫ن الَّ ِد ْي‬ ْ ‫ع لَك‬
َ ‫ُم ِم‬ َ ‫ َر‬/ ‫ش‬ َ
)13 : ‫ه (السورى‬ ِ ‫ن َوال َ تَ َت َف َّرقُو ْا فِي‬ َ ‫موا الَّ ِد ْي‬ ُ ‫سى اَنْ أَقِ ْي‬ َ ‫ع ْي‬
ِ ‫وسىا َو‬ َ ‫م َو ُم‬َ ‫ه ْي‬
ِ ‫إِ ْب َر‬
“Dia telah mensyari’atkan bagi kaum tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama 1341) dan janganlah
kamu berpecah belah karenanya. (Asy-Syura: 13)
PENUTUP

A. KESIMPULAN
            Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh
setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah berarti adalah
kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.
            Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah
dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya
sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia
dibandingkan dengan manusia lain.
            Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga dan patut
dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga
memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat.
Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan
menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul allah agar kita
dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di
dunia maupun di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai