Anda di halaman 1dari 4

1.

Neuroblastoma

Seorang anak perempuan usia 60 bulan dirawat diruangan lili sejak 2 hari yang lalu dengan
diagnosa suspek neuroblastoma stadium 4. Ibu pasien mengatakan timbul benjolan di kepala
sejak 6 bulan yang lalu, anak mengeluh kepala sakit saat disisir, dan diketahui timbul
benjolan di kepala sebesar lebih kurang sebesar kacang kedelai sebanyak 4 buah, nyeri bila
ditekan, warna seperti kulit sekitar dan tidak bisa digerakkan. oleh keluarga dibawa ke RS,
dan telah dilakukan CT scan kepala dan USG abdomen dinyatakan normal. Kemudian 2
bulan yang lalu, benjolan semakin besar, dan semakin nyeri kemudian anak dibawa kembali
ke RS dan disarankan untuk dirawat dan dilakukan pemeriksaan lanjut, namun keluarga
menolak, dan kemudian anak dibawa ke pengobatan alternative. Semakin hari benjolan di
kepala semakin besar, anak semakin sering mengeluh nyeri kepala, sehingga akhirnya
keluarga membawa anak ke RS, kemudian anak dirawat di ruangan lili. anak juga mengeluh
tulang terasa nyeri untuk berjalan, nafsu makan menurun, berat badan menurun, 3 bulan yang
lalu BB pasien 28 Kg, saat ini BB pasien 11 Kg. berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
didapatkan pembesaran pada perut, lingkar perut 60 cm, LILA 11 cm, TB: 112 cm. lingkaran
kepala sulit dinilai karena ada benjolan di region frontal dextra dan sinistra, kesadaran anak
kompos mentis, TTV HR: 117 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 37oC, skala nyeri 6-7, nyeri
menetap, ukuran benjolan di kepala lebih kurang 4X2X2 cm, konjungtiva anemis, mata
cekung, nafas cuping hidung, tidak terdapat gangguan pendengaran, bibir kering, terdapat
pembesaran pada kelenjar getah bening di leher, pergerakan dinding dada simetris, terdapat
penggunaan otot bantu pernapasan, taktil fremitus simetris kiri kanan, perkusi sonor, batas
jantung ICS2-ICS 5, suara nafas vesikuler pada basal paru, dan ronkhi pada apeks paru, tidak
ditemukan suara jantung tambahan, abdoben tampak membesar, pembuluh darah abdomen
terlihat, bising usus <5 kali/menit, hepar teraba, lien sulit dinilai, tidak terdapat edema pada
ekstremitas, muscle wasting, CRT >3 detik, sianosis, kekuatan otot 4 pada semua
ekstremitas, terdapat keterbatasan gerak akibat nyeri saat berjalan, ROM terbatas. Ibu
mengatakan anak hanya mampu menghabiskan makan sedikit saja sekitar 2-3 sendok saja,
karena perut terasa penuh. Hasil X ray thoraks menunjukkan adanya gambaran efusi pleura,
tidak tampak pembesaran jantung, pemeriksaan laboratorium, Hb: 9,6 gr/dl, leukosit
7.140/microliter, HT: 30,6%, trombosit 167.000/microliter, GDS 136 g/dl, albumin 2,9 g/dl,
hasil biopsi menunjukkan terdapat metastasis pada kelenjar getah bening dan sumsum tulang.

2. LNH

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dirawat diruangan lili dengan diagnosis limfoma non
Hodgkin, anak dirawat untuk dilakukan kemoterapi. Terdapat pembengkakan/ masa di daerah
maxila bagian kanan, nyeri (-), hidung tersumbat, bernafas melalui mulut, terdapat
peradangan pada mukosa mulut/bibir bagian atas. Orang tua mengatakan Sejak ± 1 bulan
sebelum rumah sakit, klien mengeluhkan terdapat benjolan pada daerah pipi kanan, benjolan
tidak nyeri, bermula hanya sebesar kelereng, lalu membesar seperti telur ayam. Hidung
sering tersumbat dan bersin-bersin. Klien biasa tidur 2x sehari, 7-8 jam tidur di malam hari
dan 1-2 jam tidur di siang hari. Ibu klien mengatakan, sejak sakit (±1 bulan terakhir) klien
tidur berdengkur dan lebih nyaman tidur dengan posisi tubuh miring ke kiri, anak juga
mengeluh kesulitan menelan dan makan. Orang tua mengatakan BB anak menurun, sebelum
sakit BB anak 45 Kg, sejak sakit BB anak 26 Kg, orang tua juga mengatakan sehari-hari
biasanya aktifitas klien sekolah, belajar dan bermain. Namun sejak sakit, klien cuti
pendidikan dahulu untuk berobat dan aktfitas harian lebih sering dihabiskan di rumah saja.
Teman-teman klien rajin mengunjungi klien dan bermain di rumah bersama klien. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan terdapat limfoma di wajah sebelah kanan, bengkak dengan
diameter sebesar telur itik, mengenai bagian bawah telinga, maxila, hingga hidung dan
bawah mata bagian kanan. benjolan teraba keras, berbatas tegas dan agak hangat. mukosa
bibir kering, mulut terlihat kotor, terdapat peradangan mukosa bibir/mulut bagian atas,
terdapat sedikit perdarahan, konfigurasi tulang hidung lengkap, lubang hidung tersumbat oleh
pembengkakan klien bernafas melalui mulut. TD: 100/70 mmHg, N: 105 ×/menit, S: 38,7º
C RR: 24 ×/menit, konjungtiva anemis, CRT >3 detik, akral dingin, turgor kulit menurun.
pemeriksaan thoraks dan abdomen dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium, Hb: 9,8
gr/dl, Ht: 30 %, leukosit: 13.000/microliter, trombosit 165.00/microliter.
3. Anemia aplastic

Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dirawat diruangan lili dengan diagnosa anemia
aplastic. Orang tua mengatakan anak tampak pucat pada kaki dan tangan dan tampak lemah
sejak 3 hari yang lalu. Sebelum masuk rumah sakit, pada kulit anak sering timbul bintik-
bintik perdarahan pada kaki dan tangan. Oleh kedua orang tuanya anak dibawa ke rumah
sakit. Hasil pengkajian didapatkan anak tampak pucat, kesadaran komposmentis, tekanan
darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 112 kali/menit kualitas kuat, suhu 38,5 oC, frekuensi
nafas 24 kali/menit, CRT > 3detik, BB saat ini 28 Kg, BB sebelum sakit 40 Kg tinggi 128
cm, Bentuk kepala simetris, ukuran mesosefali, Rambut berwarna hitam, tebal,
distribusi merata, Palpebra tidak edema, konjungtiva anemis, bibir tampak pucat, tidak
terdapat distensi vena jugularis, pemeriksaan thoraks didapatkan pergerakan dinding dada
simetris, suara paru vesikuler, tidak terdapat bunyi jantung tambahan, perkusi sonor, batas
jantung ICS2 sampai ICS 5, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen, tidak terdapat
pembesaran hepar, bising usus normal, akral dingin, turgor kulit menurun. BAB berwarna
hitam, mimisan, terdapat perdarahan bawah kulit, anak tampak lemah. Orang tua mengatakan
semenjak anak sakit ia tampak murung dan tidak pernah bermain dengan teman sebayanya.
Ibu juga mengatakan ini adalah kali ke 2 pasien dirawat dengan penyakit yang sama. Hasil
pemeriksaan labor didapatkan Hb: 7,3 g/dl, leukosit 2100/µL, hematocrit 21,9%, trombosit
5000/ µL, hasil apusan darah tepi Eritrosit : normokromik normositik, anisositosis,
Leukosit : kesan Σ menurun, sel muda (-), limfositosis relative, Trombosit : kesan jumlah
sangat menurun Kesan : pansitopenia.

4. Gastroenteritis
Seorang anak perempuan berusia 1 tahun dirawat di ruang lili sejak 1 hari yang lalu
dengan diagnosa gastroenteritis akut. Ibu mengatakan anak mengalami diare sejak 3 hari
yang lalu, frekuensi BAB lebih dari 10 kali/hari, BAB cair, anak juga disertai muntah.
Hasil pengkajian didapatkan anak tampak rewel, takut ditinggal oleh ibunya, sehingga
ibunya sulit untuk kemana-mana. Ibu mengatakan sebelum sakit BB anak 10 Kg,
semenjak sakit bb anak menurun menjadi 8,6 Kg, Tb: 78 cm, LILA 14 cm, nafsu makan
menurun, anak selalu muntah saat disuapi oleh ibu. Sebelum sakit anak BAB secara
normal dan tidak ada gangguan dalam satu hari ±1 kali dengan konsistensi kuning
kecoklatan lembek, selama sakit anak BAB lebih dari 10 kali dalam sehari dengan
konsistensi cair. Untuk BAK tidak mengalami masalah, dalam satu hari ± 2 kali bak.
Sebelum sakit anak melakukan aktivitasnya tanpa ada masalah yaitu bermain-main
dengan teman-temannya dan selama sakit anak banyak tiduran didampingi oleh ibunya,
ketika jenuh anak minta untuk digendong untuk jalan-jalan keluar bangsal. Sebelum sakit
anak tidur selalu nyenyak tidak ada gangguan, selama sakit anak mengalami gangguan
dalam tidurnya karena rewel selalu menangis. pada saat pengkajian Anak merasa takut
dengan petugas perawat anak selalu menangis. Hasil pemeriksaan fisik, kesadaran anak
kompos mentis, anak terlihat lemah, lesu dan rewel, suhu tubuh 37.5 oC, RR 36
kali/menit, nadi 118 kali/menit, mata cekung, konjungtiva anemis, mukosa oral kering,
pergerakan dinding dada simetris, perkusi sonor, batas jantung, ICS 2-5, suara nafas
vesikuler, tidak terdapat suara jantung tambahan, perkusi abdomen hypertimpani, bising
usus > 30 kali/menit, akral dingin, CRT >3 detik, turgor kulit jelek. Pemeriksaan
laboratorium Hb: 12,6 g/dl, leukosit 12.000/microliter, Ht: 36,8%, trombosit
438.000/microliter, pemeriksaan feses ditemukan bakteri
5. Thypoid

Anak laki-laki berusia 9 tahun, dirawat di ruang lili dengan keluhan demam. Hal ini dialami
pasien sejak ±2 minggu sebelum masuk rumah sakit, dimana demam bersifat naik turun.
Demam terutama dirasakan pada malam hari dan turun pada pagi hari. Demam turun dengan
obat penurun panas dan kemudian demam kembali lagi. Riwayat berpergian ke daerah
endemis malaria tidak dijumpai. Pasien mengeluh mual dan muntah sejak 5 hari sebelum
masuk rumah sakit dengan frekuensi 2-3 kali/hari dengan volume ±100 cc, isi muntah
berupa apa yang dimakan dan diminum oleh pasien. Penurunan nafsu makan dan penurunan
berat badan ±2 kg dijumpai dalam 2 minggu ini.Keluhan sulit menelan tidak dijumpai. Anak
mengatakan bibir pecah-pecah dan lidah terasa kotor dialami sejak ±2 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Mencret juga dirasakan pasien sejak ±3 hari sebelum masuk rumah sakit
dengan frekuensi 3-4 kali/hari.Volume mencret ±30-50 cc/kali mencret. Konsistensi air lebih
banyak dibandingkan ampas. Mencret tidak disertai dengan darah dan lendir. Buang air kecil
(BAK) dalam batas normal. Nyeri perut juga dialami pasien sejak ±5 hari sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri dirasakan disekitar daerah pusar, skala nyeri 4-6. Riwayat makan
makanan sembarangan diakui oleh pasien ketika pulang dari sekolahnya. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan kesadaran komposmentis, akral hangat, turgor kulit kering, konjungtiva
anemis, mukosa oral kering, lidah kotot, TD: 100/60 mmHg, HR: 105 kali/menit, RR 24
kali/menit, BB sebelum sakit 38 kg, setelah sakit 31 Kg, anak hanya mampu menghabiskan
makanannya 2-3 sendok saja. Dari pemeriksaan laboratorium, Hb 8,6 g/dl, leukosit
12.000/microliter, HT 25%, leukosit 13.000/microliter, trombosit 160.000/mikroliter

Anda mungkin juga menyukai

  • Ekonometrika
    Ekonometrika
    Dokumen22 halaman
    Ekonometrika
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Laporan Ebp
    Laporan Ebp
    Dokumen57 halaman
    Laporan Ebp
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Modul Otokorelasi
    Modul Otokorelasi
    Dokumen25 halaman
    Modul Otokorelasi
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Model Persamaan Simultan
    Model Persamaan Simultan
    Dokumen25 halaman
    Model Persamaan Simultan
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Modul Ekonometrika KLP 3
    Modul Ekonometrika KLP 3
    Dokumen31 halaman
    Modul Ekonometrika KLP 3
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Peta Konsep Bell
    Peta Konsep Bell
    Dokumen1 halaman
    Peta Konsep Bell
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Kasus CKD
    Kasus CKD
    Dokumen1 halaman
    Kasus CKD
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Glomerulonefritis
    Leaflet Glomerulonefritis
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Glomerulonefritis
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Kasus TB Paru
    Kasus TB Paru
    Dokumen4 halaman
    Kasus TB Paru
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat