Indonesia baru saja memperingati hari kemerdekaan, baik masyarakat maupun pemerintah genjar melakukan persiapan dalam menyambutnya. Berbagai persiapan dilakukan seperti pemasangan bendera dan atribut-atribut yang berkaitan dengan kemerdekaan. Tidak ketinggalan sejumlah baliho ucapan kemerdekaan juga terpasang di berbagai pusat keramaian, hingga sudut kota. Sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya. Kemerdekaan juga identik dengan semangat nasionalisme yang harus dijaga dan terus dikobarkan pada setiap masyarakat. Dengan semangat nasionalisme inilah kita mampu mempertahankan kemerdekaan, melakukan kegiatan positif disegala aspek kehidupan guna mengisi hari-hari kemerdekaan. Hari kemerdekaan juga digunakan sebagai langkah awal untuk menyusun konsep arah pembangunan nasional selama setahun mendatang, tentunya dengan semangat nasionalisme juga untuk menatap Indonesia yang lebih baik. Melihat betapa pentingnya semangat nasionalisme ini dalam menentukan arah langkah yang akan dituju, maka semangat nasionalisme akan terus diajarkan kepada seluruh masyarakat dan generasi penerus bangsa ini. Contoh semangat nasionalisme yang paling mudah kita temui ditengah kehidupan bermasyarakat adalah, adanya anjuran lebih mengutamakan produk-produk buatan dalam negeri. Serta harus lebih mendahuluan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan individu maupun golongan. Sekilas bila kita perhatikan semangat nasionalisme ini sangat baik dalam kehidupan kita, tetapi ini terdapat sebuah kelemahan. Dimana kelemahan semangat nasionalisme ini bisa membuat Negara yang kuat menjadi tidak berdaya di kancah dunia. Semangat nasionalisme membatasi dan menyekat Negara, menjadi sangat kecil dan diatur oleh Negara adidaya. Contohnya ketika terjadi konflik diluar negeri, Indonesia tidak dapat berbuat banyak hanya sebatas bantuan logistik makanan dan medis saja. Tetapi semua itu bisa dilakukan harus dengan persetujuan PBB terlebih dahulu. Bahkan bisa saja sebuah Negara tidak melakukan apapun atas konflik di Negara lain atas alasan nasionalisme. Musuh-musuh islam sangat menyadari akan hal ini, sehingga mereka akan terus senantiasa melanggengkan semangat nasionalisme. Sebagaimana mereka mengusung semangat nasionalisme untuk melemahkan Negara Daulah Utsmani. Negara kafir penjajah (Inggris, Prancis dan Rusia) saling bekarjasama melakukan berbagai makar untuk melemahkan Negara Daulah Utsmani, dan salah satu yang berhasil adalah gerakan semangat nasionalisme dan separatisme (gerakan kemerdekaan). Mereka memulai dan menjalankan kegiatan ini, dengan mendirikan berbagai organisasi pemuda. Mereka menginginkan para pemuda sebagai generasi penerus Daulah Utsmani menjadi generasi yang lemah. Pemuda yang tidak lagi menjadikan islam sebagai pemersatu diatara mereka, tetapi menjadikan nasionalisme sebagai pemersatu. Sehingga kita dapati para pemuda yang tadinya bersatu dari berbagai bangsa yang berada di bawah naungan Daulah Utsmani mulai terpecah belah, sesuai dengan keinginan Negara kafir. Kondisi seperti gambaran diatas, saat ini masih nampak jelas. Semangat nasionalisme terus dipertahankan dan digunakan untuk membatasi gerak suatu negara hanya sebatas persamaan bangsa dan bahasa. Bila hal ini terus dipertahankan maka kebangkitan islam masih sangat jauh dari pandangan kita. Nasionalime adalah sebuah ikatan yang terlahir karena seseorang terlahir di Negara yang sama dan dipersatukan dengan bahasa yang sama. Sebenarnya nasionalisme adalah sebuah ikatan yang paling lemah. Contohnya di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku ras dan golongan, sangat tidak mudah untuk terus menjaga ikatan nasionalismenya. Untuk itu disetiap peringatan hari kemerdekaan seluruh lapisan masyarakat seolah-olah diingatkan kembali bahwa, kemerdekaan yang telah mereka raih dari penjajah dikarenakan semangat nasionalisme para pahlawan. Hal ini perlu dilakukan untuk terus menjaga semangat nasionalime di Negara ini demi mencegah persatuan atas nama islam. Negara kafir sangat mengantisipasi kebangkitan islam dari dunia timur, teruma Indonesia. Mengapa demikian, karena Indonesia memiliki semua persyaratan untuk menopang segala upaya persatuan islam di masa-masa awal yang pasti akan banyak halangan, hambatan dan rintangan besar. Kelemahan ikatan nasionalisme yang terus dipertahankan ditengah kerapuhannya dikarenakan. Ikatan nasionalisme hanya akan muncul bila ada kepentingan yang sama dari berbagai kelompok yang berbeda suku, ras dan golongan dari suatu Negara. Bila mereka tidak memiliki kepentingan yang sama maka ikatan nasionalisme ini tidak akan terwujud. Seperti yang kita dapati di Papua ada sekelompok organisasi yang menginginkan untuk terlepas dari Negara induk Indonesia, dikarenakan perbedaan ras,suku dan bangsa (nenek moyang). Seperti halnnya juga Timur-Timur yang melepaskan ikatan nasionalisme dengan Indonesia menjadi Negara Timur Leste dikarenakan perbedaan ras,suku dan bangsa (nenek moyang). Melihat dari dua gambaran diatas sangat mudah untuk melepaskan diri dari sebuah ikatan nasionalisme, apalagi di Indonesia terdiri dari berbagai ras, suku dan bangsa yang majemuk. Jadi sangat mungkin Indonesia jika terus mempertahankan ikatannya berdasarkan ikatan nasionalisme akan terpecah menjadi banyak Negara kecil yang lemah. Sehingga makin memudahkan Negara kafir untuk menjalankan berbagai kepentingannya atas Indonesia. Terutama dalam rangka menghambat bersatunya umat islam untuk meraih kebangkitannya. Kita sebagai umat islam, apalagi kita yang terpilih berada dalam barisan penjaga islam yang terpercaya sudah seharusnya semangat nasionalisme tidak ada di dalam diri, hati dan pikiran kita. Jika hal ini masih ada,maka dakwah yang akan kita emban tidak akan cepat terwujud. Untuk itu sudah selayaknya bagi kita untuk meninggalkan semangat nasionalisme dan membuang jauh semangat tersebut, menggantikannya dengan semangat islam. Jika kita sudah tidak memiliki lagi rasa nasionalisme dalam diri, hati dan pikiran kita, maka sudah saatnya dakwah kita kepada masayarakat mulai menjelaskan segara gamblang tetang kelemahan semangat dan ikatan nasionalisme ini. Selama menjelaskan bahwa kita sebagai umat islam tidak memerlukan ikatan lain, selain ikatan islam. Kita membutuhkan ikatan dan persatuan atas nama islam. Karena hanya dengan itulah kita akan semakin dekat dengan kemenangan dan persatuan islam. Allah SWT berfirman:
وأطيعوا هللا ورسوله وال تنازعوا فتفشلوا
وتذهب ريحكم واصبروا إن هللا مع الصابرين “Dan taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian bercerai- berai sebab kalian akan gagal dan hilang kekuatan kalian, dan bersabarlah kalian karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar.” (Q.S. Al Anfal 8: 46). Rasulullah SAW pernah bersabda: َمثَ ُل ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ فِ ْي تَ َرا ُح ِم ِه ْم َوتَ َوا ِّد ِه ْم َوتَ َعاطُفِ ِه ْم َك َمثَ ِل ْال َج َس ِد إِ َذا ا ْشتَ َكى َعضْ ٌو تَدَاعَى لَهُ َسائِ ُر َج َس ِد ِه بِال َّسهَ ِر َو ْال ُح َّمى ()رواه البخاري ومسلم Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam. (Shahih Muslim No.4685). Dalam hadist yang lain Rasulullah SAW bersabda:
ُ ان يَ ُش ُّد بَ ْع ًضهُ بَعْض )ا (رواه البخاري ومسلم “Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan.” (H.R. Bukhari dan Muslim). Atas dasar dalil tersebut, sudah seharusnya hanya islamlah yang mempersatukan kita, dengan ikatan islam kita akan mampu membangun peradaban dunia yang lebih baik dibandingkan peradapan saat ini. Dengan islam kita akan meraih masa-masa kejayaan peradapan islam sebagaimana yang pernah diraih oleh para pendahulu kita dimasa lalu. Secara historis islam sangat unggul dalam membangun peradaban, selama kurang lebih 13 abad. Berbagai kegemilangan mampu diraih saat itu, tidak hanya di dalam satu bidang tetapi keunggulan diraih disemua bidang. Pendidikan, kesehatan, perekonomian dan perindustrian menjadi yang terbaik. Dalam pandangan islam, nasionalisme adalah sesuatu yang bathil. Hal ini dikarenakan, nasionalisme merupakan salah satu ajaran kaum kafir yang digunakan untuk melemahkan kaum muslimin, ajaran ini dimulai saat daulah islam masih ada hingga saat ini. Selain itu ikatan nasionalisme adalah sebuah ikatan yang lemah mudah terlepas dan tercerai berai. Ikatan nasionalisme menjadikan umat islam terpecah belah menjadi bangsa dan Negara kecil tidak berdaya. Hal ini menyalahi firman Allah SWT dan sabda Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa umat islam adalah umat yang satu. Untuk itu kita sebagai umat muslim sudah seharusnya menyegerakan untuk bersatu, membuang rasa nasionalisme yang ada pada diri kita. Hanya dengan bersatunya seluruh umat islam yang akan membuat kita menjadi umat yang kuat. Membangun kembali peradaban mulia mengulang kembali kejayaan dimasa lalu, mengangkat derajat dan martabat umat muslim di dunia dan akhirat. Seharusnya kita menyadari bahwa umat muslim adalah umat terbaik, sebagaimana Allah SWT berfirman :
ِ اس تَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر
ِ ُوف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُ ْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ْ ُك ْنتُ ْم خَ ْي َر أُ َّم ٍة أُ ْخ ِر َج ِ َّت لِلن “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)