Erna Kristin
Departemen Farmakologi & Terapi
FK-KMK UGM
Outline
Latar Belakang
Pelaksanaan Kajian
Hasil Kajian
Kesimpulan
Latar Belakang
Kegiatan Waktu
Pengambilan Data 2019 : Maret-Juni 2020
Semester 1 2020 : Juli-Oktober
2020
Verifikasi Data Juli 2020
Cleaning Data Agustus 2020
Pengolahan dan Analisis Data September 2020
Penyusunan laporan Oktober-November 2020
Penyerahan laporan November 2020
Diseminasi hasil kajian Desember 2020
Karakteristik Responden
A. Kelas RS
Kelas Rumah Sakit Responden 2019 Responden Jan-Jun 2020
A 23 20
B 102 79
C 139 117
D 37 35
Total Responden 301 251
B. Status Akreditasi
Status Akreditasi RS Responden 2019 Responden Jan-Jun 2020
Sudah Terakreditasi 297 248
Belum Terakreditasi 4 3
Total Responden 301 251
Distribusi Responden Berdasarkan Provinsi Th 2019
No Nama Provinsi Jumlah Responden Persentase (%) No Nama Provinsi Jumlah Persentase (%)
Responden
1 Aceh 6 2,0% 19 Nusa Tenggara Timur 2 0,7%
2 Sumatera Utara 17 5,6% 20 Kalimantan Barat 16 5,3%
3 Sumatera Barat 8 2,7% 21 Kalimantan Tengah 6 2,0%
22 Kalimantan Selatan 11 3,7%
4 Riau 8 2,7%
23 Kalimantan Timur 8 2,7%
5 Kepulauan Riau 4 1,3%
24 Kalimantan Utara 2 0,7%
6 Jambi 7 2,3% 25 Sulawesi Utara 3 1,0%
7 Sumatera Selatan 4 1,3% 26 Sulawesi Tengah 9 3,0%
8 Bengkulu 0 0% 27 Sulawesi Selatan 5 1,7%
9 Lampung 7 2,3% 28 Sulawesi Tenggara 17 5,6%
10 Kepulauan Bangka 8 2,7% 29 Sulawesi Barat 4 1,3%
Belitung 30 Gorontalo 2 0,7%
11 DKI Jakarta 17 5,6% 31 Maluku 6 2,0%
32 Maluku Utara 1 0,3%
12 Jawa Barat 26 8,6%
33 Papua 0 0%
13 Jawa Tengah 44 14,6%
34 Papua Barat 0 0%
14 DI Yogyakarta 4 1,3% Total Responden 301 100,0%
15 Jawa Timur 37 12,3%
16 Banten 3 1,0%
17 Bali 5 1,7%
18 Nusa Tenggara 4 1,3%
Barat
Distribusi Responden Berdasarkan Provinsi Th 2020
No Nama Provinsi Jumlah Responden Persentase (%) No Nama Provinsi Jumlah Persentase (%)
Responden
1 Aceh 1 0,40% 19 Nusa Tenggara Timur 2 0,80%
2 Sumatera Utara 18 7,17% 20 Kalimantan Barat 14 5,58%
3 Sumatera Barat 5 1,99% 21 Kalimantan Tengah 3 1,20%
4 Riau 6 2,39% 22 Kalimantan Selatan 14 5,58%
5 Kepulauan Riau 2 0,80% 23 Kalimantan Timur 5 1,99%
6 Jambi 6 2,39% 24 Kalimantan Utara 1 0,40%
7 Sumatera Selatan 6 2,39% 25 Sulawesi Utara 2 0,80%
8 Bengkulu 1 0,40% 26 Sulawesi Tengah 7 2,79%
27 Sulawesi Selatan 5 1,99%
9 Lampung 3 1,20%
28 Sulawesi Tenggara 20 7,97%
10 Kepulauan Bangka 6 2,39%
29 Sulawesi Barat 6 2,39%
Belitung
30 Gorontalo 2 0,80%
11 DKI Jakarta 14 5,58%
31 Maluku 2 0,80%
12 Jawa Barat 24 9,56%
32 Maluku Utara 1 0,40%
13 Jawa Tengah 35 13,94%
33 Papua 0 0,00%
14 DI Yogyakarta 5 1,99%
34 Papua Barat 1 0,40%
15 Jawa Timur 24 9,56%
Total Responden 251 100,0%
16 Banten 3 1,20%
17 Bali 4 1,59%
18 Nusa Tenggara 3 1,20%
Barat
Kesesuaian Item Obat Formularium RS dengan
Item Obat Formularium Nasional
Persentase Penggunaan Item Obat Non Fornas
di Formularium RS
Persentase Penggunaan Antibiotik terhadap
Total Seluruh Obat yang Digunakan RS
Persentase Penggunaan Obat Antibiotik Non Fornas
terhadap Total Antibiotik yang Digunakan di RS
Persentase Penggunaan Obat Generik di RS
Persentase Penggunaan Obat Paten di RS
Contoh 15 Obat Paten yang Digunakan di RS
Semua
161.448 40.136.073.775 1.129.158.054 2.387.597.948 4.676.305.453
Kelas RS
Semua
103.912 10.220.981.070 530.702.364 964.101.398 1.378.121.940
Kelas RS
Semua Kelas
2.379 6.212.741.484 55.951.885 325.234.050 736.541.428
RS
Semua Kelas
5.548 2.663.358.884 23.682.835 124.364.399 301.485.037
RS
Semua Kelas
899 25.769.385.241 171.097.760 965.798.325 2.985.887.283
RS
Semua Kelas
84.000 8.501.428.312 76.638.427 440.504.290 1.172.419.588
RS
A 510.000 8.501.428.312 2.980.727.266 2.994.637.807 2.651.624.389
B 84.000 2.805.354.716 131.780.225 308.173.347 450.728.077
C 956.324 1.090.732.641 54.150.000 103.400.431 158.787.545
D 190.795 114.341.497 6.636.000 20.544.277 30.084.193
Ketersediaan Buku DOEN
Ketersediaan Buku Fornas
Adanya Komite Farmasi Terapi (KFT)/Tim Farmasi
Terapi (TFT) di RS
Ketersediaan Formularium RS
Penggunaan Fornas Sebagai Acuan dalam Penyusunan
Formularium Rumah Sakit
FKRTL telah melaksanakan Rujuk Balik
Penyerahan Obat Kronis sesuai dengan Ketentuan
Permenkes
FKRTL Menerapkan Penetapan Restriksi Obat Fornas
Kendala RS dalam Penerapan Restriksi Obat Fornas
DPJP meresepkan jumlah obat lebih dari retriksi karena kondisi klinis pasien
Kendala jarak tempuh pasien dari tempat tinggalnya sangat jauh ke RS sehingga minta obat dilebihkan.
Pemakaian dari Parasetamol infus, dibatasi hanya untuk pasien ICU yang memerlukan antipiretik
berkelanjutan, sementara obat ini juga diperlukan bagian Penyakit Dalam, Jantung dan bagian lainnya
Rumah Sakit membeli dengan harga yang lebih mahal melalui pengadaan langsung
karena stok obat kosong di E-Katalog.
Ada obat fornas yang tidak tersedia di Indonesia
sehingga pengadaan harus menggunakan prosedur khusus (SAS)
Pengadaan obat dengan prosedur E-Purchasing mempunyai waktu tunggu yang lama